Kamus Indikator Mutu Nasional PMKP 2020 PDF Free
Kamus Indikator Mutu Nasional PMKP 2020 PDF Free
KABUPATEN BANYUWANGI
2020
Jalan Letkol Istiqlah No. 49 Telepon (0333) 421118 – Fax: (0333) 421072
e-mail : rsudblambangan.bwi@gmail.com Website : rsudblambangan.banyuwangikab.go.id
A. Indikator Area Klinis
1. Asesmen Pasien
a. Kelengkapan asessmen medis dalam waktu 24 jam setelah pasien
masuk rawat inap
2
Nama Ketidakpatuhan pendokumentasian asesmen nyeri secara
Indikator kontinyu di status pasien
Dimensi Mutu Efesiensi
Efektifitas
Keselamatan
Fokus pelanggan
Kesinambungan
Tujuan 1. Untuk mencegah terjadinya kesalahan asuhan pasien
2. Efesiensi biaya perawatan
3. Peningkatan mutu dengan memprioritaskan pelanggan
4. Kesinambungan asuhan pasien
5. Teratasi rasa nyeri
Definisi Terjadinya ketidakpatuhan perawat dalam pendokumentasian
Operasional asesmen nyeri secara kontinyu di status pasien baik asesmen
awal maupun ulang
Kriteria Inklusi Seluruh pasien yang masuk ke instalasi rawat inap dengan
keluhan nyeri
Kriteria Pasien yang meninggal dalam waktu 24 jam setelah pasien
Eksklusi masuk instalasi rawat inap atau pasien APS atau dirujuk
sebelum waktu 24 jam
Formula Jumlah status pasien yang tidak ada dokumentassi asesmen
nyeri awal maupun ulang dalam 1 bulan DIBAGI Jumlah
seluruh pasien dengan keluhan nyeri dalam 1 bulan X 100%
Standar 50%
Sumber Data Rekam medis
Tempat Instalasi rawat inap
Pengambilan
Data
Pengumpul PIC di Instalasi Rawat Inap (R. Mas Alit, R. Tawang Alun, R.
Data Sayuwiwit, R. Sekardalu, ICU, ICCU, R. Agung Wilis, R.
Sritanjung)
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik dilaporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
External : sesuai dengan SPO publikasi data
3
2. Pelayanan Laboratorium
4
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
5
3. Pelayanan Radiologi
6
Kriteria Hasil pemeriksaan USG
Eksklusi
Formula Jumlah pasien rawat jalan yang menerima hasil foto beserta
bacaan lebih dari 3 jam per bulan DIBAGI Jumlah seluruh
pasien rawat jalan yang dilakukan tindakan foto rontgen pada
bulan tersebut X 100%
Standar 3%
Sumber Data Catatan pelayanan radiologi
Tempat Instalasi Rawat Jalan, IGD
Pengambilan
Data
Pengumpul PIC Instalasi Radiologi
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
7
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
4. Prosedur Bedah
8
Pengumpul PIC Instalasi Bedah Sentral
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
9
5. Penggunaan antibiotik dan pengobatan lain
10
Kriteria Inklusi 1. Ketidaktepatan penulisan identitas (nama, tanggal lahir,
nomor RM)
2. Ketidaktepatan pemilihan gelang identitas
3. Ketidaktepatan prosedur konfirmasi identitas pasien
(antara lain konfirmasi dnegan pertanyaan terbuka)
Kriteria -
Eksklusi
Formula Jumlah ketidaktepatan identifikasi pasien
Standar 0
Sumber Data Laporan insiden masing – masing ruangan
Tempat IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi
Pengambilan Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi, Instalasi
Data Gizi, Unit Hemodialisa, Instalasi Bedah Sentral
Pengumpul PIC Instalasi terkait (IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi
Data Rawat Inap, Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi,
Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi, Unit Hemodialisa, Instalasi
Bedah Sentral)
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
11
Pengumpul PIC Instalasi terkait (IGD, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi
Data Rawat Inap, Instalasi Farmasi,Unit Hemodialisa)
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
12
External : sesuai dengan SPO publikasi data
13
Kriteria Inklusi Transfusi darah yang diberikan tidak cocok dengan golongan
darah pasien
Kriteria Kelainan pada darah atau sepsis yang bukan disebabkan
Eksklusi oleh transfusi darah
Formula Jumlah kasus reaksi transfusi darah per bulan DIBAGI
Jumlah pemasangan transfusi darah (kantong darah) dalam
bulan tersebut X 100%
Standar 0%
Sumber Data Rekam medis, laporan insiden
Tempat Instalasi rawat inap
Pengambilan
Data
Pengumpul PIC Instalasi rawat inap
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
14
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
15
External : sesuai dengan SPO publikasi data
16
Definisi Infeksi pasca operasi adalah adanya infeksi rumah sakit
Operasional (HAIs) pada semua kategori luka sayatan operasi yang
dilaksankan di rumah sakit dan ditandai oleh rasa panas
(kalor), nyeri (dolor), kemerahan (rubor), bengkak (tumor),
gangguan fungsi (fungsiolesa) dan keluarnya nanah (pus)
yang muncul dalam waktu lebih 3 x 24 jam sampai dengan 30
hari pasca operasi atau sampai dengan 1 tahun jika terdapat
implant
Kriteria Inklusi Semua infeksi pada daerah operasi yang terjadi minimal 3 x
24 jam pasca operasi sampai dengan 30 hari atau satu tahun
jika dipasang implant
Kriteria Jejunostomy, ileostomy, colostomy
Eksklusi
Formula Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam
satu bulan DIBAGI Jumlah seluruh pasien yang diperasi di
rumah sakit pada bulan tersebut X 100%
Standar 2%
Sumber Data Laporan PPI
Tempat Instalasi rawat inap, ICU, Instalasi rawat jalan
Pengambilan
Data
Pengumpul Komite PPI
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
17
dengan atau tanpa nanah (pus) tanpa dilengkapi pemeriksaan
kultur
Kriteria 1. Infeksi kulit karena sebab-sebab lain
Eksklusi 2. Adanya bakteriamia dengan pemeriksaan kultur
3. Usia ≤ 1 tahun
Formula Jumlah kasus infeksi luka infus per bulan DIBAGI Jumlah hari
pemasangan infus dalam bulan tersebut X 100%
Standar 20%
Sumber Data Laporan PPI
Tempat Instalasi Rawat Inap, ICU, ICCU
Pengambilan
Data
Pengumpul Komite PPI
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
11. Pendidikan
18
Frekuensi 6 bulan
Pengumpul
data
Periode 6 bulan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
19
2. Pneumonia
Nama Pneumonia akibat pemakaian ventilator (VAP)
Indikator
Dimensi Mutu Efisiensi
Efektifitas
Keselamatan
Fokus pelanggan
Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya pemakaian ventilator sesuai standar prosedur
sehingga mampu mengurangi risiko pneumonia
Definisi Ventilator Associated Pneumonia (VAP) adalah pneumonia
Operasional yang terjadi akibat pemasangan ventilator di rumah sakit
Kriteria Inklusi Gejala pneumonia muncul minimal 2 x 24 jam setelah
pemasangan endotracheal tube (ETT)
Kriteria 1. Pasien yang telah terpasang endo trakeal tube sebelum
Eksklusi pasien masuk rumah sakit
2. Gejala pneumonia muncul kurang dari 2 x 24 jam setelah
pemasangan ventilator endotracheal tube (ETT)
Formula Jumlah VAP atau pneumonia yang tejadi akibat pemasangan
ventilator per bulan DIBAGI Jumlah hari pemakaian
endotracheal tube (ETT) pada bulan tersebut X 100%
Standar 20‰
Sumber Data Laporan PPI
Tempat Instalasi pelayanan intensif
Pengambilan
Data
Pengumpul Komite PPI
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
20
eklampsia serta timbulnya kejang – kejang atau komplikasi
lainnya, yang bukan disebabkan karena kelainan neurologi
Kriteria Inklusi Semua ibu hamil / bersalin / nifas yang mengalami eklampsia
Kriteria Hipertensi menahun (kronik)
Eksklusi
Formula Jumlah ibu meninggal karena eklampsia per bulan DIBAGI
Jumlah ibu dengan eklampsia pada bulan tersebut X 100%
Standar 0,5%
Sumber Data Rekam medis
Tempat Instalasi rawat Inap
Pengambilan
Data
Pengumpul PIC Instalasi Rawat Inap (R. Sayuwiwit / Ruang Kebidanan
Data dan Kandungan)
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
4. Stroke
Nama Pasien stroke ischmeic yang tidak mendapatkan terapi anti
Indikator trombotik pada saat KRS
Dimensi Mutu Efisiensi
Efektifitas
Keselamatan
Fokus pelanggan
Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya pelaksanaan pelayanan pasien stroke
ischemic dengan benar
Definisi Pemberian obat anti trombotik kepada pasien stroke
Operasional ischemic
Preparat anti trombotik yang berisi : asam asetil salisilat,
clopidogrel
Diisi oleh unit yang memulangkan pasien
Kriteria Inklusi Semua pasien stroke ischemic yang KRS
Kriteria Pasien stroke non ischemic
Eksklusi
Formula Jumlah pasien stroke ischemic yang tidak mendapatkan
terapi anti trombotik pada saat KRS per bulan DIBAGI Jumlah
seluruh pasien stroke ischemic yang KRS dalam bulan
tersebut X 100%
Standar 0%
Sumber Data Rekam medis
Tempat Instalasi rawat inap dan instalasi pelayanan intesif
Pengambilan
Data
21
Pengumpul PIC instalasi rawat inap dan instalasi pelayanan intesif
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
22
C. Indikator Aspek Manajerial
1. Kecepatan respon komplain (KRK)
Nama Kecepatan respon komplain (KRK)
Indikator
Dimensi Mutu Efisiensi
Efektifitas
Keselamatan
Fokus pelanggan
Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan
Definisi Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan
Operasional rumah sakit dalam menanggapi komplain baik tertulis, lisan
atau melalui mass media yang sudah diidentifikasi tingkat
risiko dan dampak risiko dengan penetapan grading / dampak
risiko berupa ekstrim (merah), tinggi (kuning), rendah (hijau),
dan dibutuikkan dengan data, dan tindak lanjut atas respon
time komplain tersebut sesuai dengan kategorisasi / grading /
dampak risiko.
Warna Merah :
Cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan,
kematian, mengancam sistem / kelangsungan organisasi,
potensi kerugian material, dll.
Warna Kuning :
Cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi
kerugian in material, dll
Warna Hijau :
Tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun
immaterial
Kriteria penilaian :
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan
merah, kuning, hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yang
dilakukan dalam kurun waktu sesuai standar
3. Membuat persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti
terhadap seluruh komplain disetiap kategori :
a. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 1x24 jam
b. Komplain kategori kuning (KKK) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 3 hari
c. Komplain kategori hijau (KKH) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 7 hari
Kriteria Inklusi Komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa
Kriteria -
Eksklusi
Formula Jumlah KKM, KKK, dan KKH yang sudah ditanggapi dan
ditindaklanjuti DIBAGI Jumlah seluruh KKM, KKK, dan KKH X
100%
Standar 75%
Sumber Data Laporan komplain
23
Tempat Seluruh unit layanan
Pengambilan
Data
Pengumpul HUMAS Rumah Sakit
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
24
3. Keterlambatan waktu menangani kerusakan alat
Nama Keterlambatan waktu menangani kerusakan alat
Indikator
Dimensi Mutu Efisiensi
Efektifitas
Keselamatan
Fokus pelanggan
Kesinambungan
Tujuan 1. Untuk mencegah terjadinya kesalahan asuhan paien
2. Efisiensi biaya perawatan
3. Peningkatan mutu dengan memprioritaskan pelanggan
4. Kesinambungan asuhan pasien
Definisi Keterlambatan waktu menangani kerusakan alat adalah
Operasional waktu yang dibutuhkan mulai laporan alat rusak diterima
(lisan maupun tertulis) sampai dengan petugas melakukan
pemeriksaan terhadap alat yang rusak untuk tindak lanjut
perbaikan lebih dari 15 menit
Kriteria Inklusi -
Kriteria -
Eksklusi
Formula Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang atau
sama dengan 15 menit dalam DIBAGI Jumlah seluruh
laporan kerusakan alat X 100%
Standar 0%
Sumber Data Laporan dari unit pemeliharaan sarana
Tempat Seluruh unit pelayanan dalam rumah sakit
Pengambilan
Data
Pengumpul PIC IPSRS
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
25
Kriteria Inklusi 1. Genset tidak dapat menyala otomatis pada saat listrik
padam
2. Genset menyala > 10 detik pada saat listrik padam
Kriteria -
Eksklusi
Formula Jumlah penggunaan generator yang berfungsi baik pada saat
digunakan dalam 1 bulan DIBAGI Jumlah total penggunaan
generator dalam 1 bulan X 100%
Standar 0%
Sumber Data Laporan dari unit pemeliharaan sarana
Tempat IPSRS
Pengambilan
Data
Pengumpul PIC IPSRS
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
5. Linen hilang
Nama Linen hilang
Indikator
Dimensi Mutu Efisiensi
Efektifitas
Keselamatan
Fokus pelanggan
Kesinambungan
Tujuan Tercapainya kepatuhan petugas CSSD dan di masing –
masing unit dalam pemeliharaan linen
Definisi Kejadian linen yang hilang di masing – masing unit
Operasional
Kriteria Inklusi -
Kriteria -
Eksklusi
Formula Jumlah linen yang hilang di masing – masing unit per bulan
DIBAGI Jumlah seluruh linen di masing – masing unit pada
bulan tersebut X 100%
Standar 0%
Sumber Data Catatan kehilangan linen
Tempat Seluruh unit pelayanan
Pengambilan
Data
Pengumpul PIC CSSD
Data
26
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
27
7. Ketidaklengkapan dokumen pendukung penagihan
Nama Ketidaklengkapan dokumen pendukung penagihan
Indikator
Dimensi Mutu Efisiensi
Efektifitas
Keselamatan
Fokus pelanggan
Kesinambungan
Tujuan 1. Monitoring penundaan penagihan
2. Pengevaluasian kinerja dan kepatuhan kerjasama
Definisi Dokumen pendukung penagihan adalah dokumen yang harus
Operasional disertakan didalam proses penagihan pada pihak asuransi /
perusahaan sesuai dengan permintaan yang tercantum
didalam surat perjanjian kerjasama
Kriteria Inklusi Dokumen pendukung penagihan meliputi surat jaminan, foto
copy kartu peserta asuransi, resume medis, hasil
laboratorium, hasil radiologi
Kriteria -
Eksklusi
Formula Jumlah ketidaklengkapan dokumen pendukung penagihan
tiap bulan DIBAGI Jumlah tagihan atas pelayanan rumah
sakit yang terkirim dalam bulan tersebut X 100%
Standar 1%
Sumber Data Laporan keuangan
Tempat Bagian keuangan
Pengambilan
Data
Pengumpul Bagian keuangan
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
28
yaitu lebih dari 1 jam sejak laporan kerusakan diterima
sampai dengan petugas IT datang ke unit yang bersangkutan
Kriteria Inklusi -
Kriteria -
Eksklusi
Formula Jumlah kerterlambatan penanganan laporan kerusakan
hardware / jaringan dalam 1 jam sejak laporan kerusakan
diterima per bulan DIBAGI Jumlah seluruh laporan kerusakan
hardware / jaringan dalam bulan tersebut X 100%
Standar 0%
Sumber Data Buku laporan kerusakan hardware / jaringan
Tempat IT
Pengambilan
Data
Pengumpul IT
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
29
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
30
D. Indikator Mutu Wajib
1. Kepatuhan identifikasi pasien
Nama Kepatuhan identikasi pasien
Indikator
Dimensi Mutu Efisiensi
Efektifitas
Keselamatan
Fokus pelanggan
Kesinambungan
Tujuan Mengetahui angka kejadian kepatuhan identifikasi pasien
Definisi Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas pasien
Operasional menggunakan minimal 2 identitas dari 3 identitas yang
tercantum pada gelang, label atau bentuk identitas lainnya
sebelum memberikan pelayanan sesuai dengan regulasi yang
berlaku di rumah sakit.
31
Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi, Unit Hemodialisa, Instalasi
Bedah Sentral)
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
32
Sumber Data Catatan laporan instalasi gawat darurat
Tempat Instalasi Gawat Darurat
Pengambilan
Data
Pengumpul PIC Instalasi Gawat Darurat
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
33
Survey observasi langsung (sampling) bila jumlah pasien > 50
pasien per bulan
Tempat Instalasi rawat jalan
Pengambilan
Data
Pengumpul PIC Instalasi Rawat Jalan
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
34
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
Catatan :
1. Pasien baru masuk
2. Batasan pukul 14.00
3. Hari libur
Kriteria Inklusi Semua pasien rawat inap
Kriteria -
Eksklusi
Formula Jumlah visite dokter spesialis sebelum jam 14.00 WIB
DIBAGI Jumlah visite dokter spesialis X 100%
Standar 100%
Sumber Data Laporan visite rawat inap dalam rekam medik
Tempat Instalasi rawat inap / semua unit perawatan
Pengambilan
Data
Pengumpul PIC Instalasi Rawat Inap
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
35
6. Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium
Nama Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium
Indikator
Dimensi Mutu Efisiensi
Efektifitas
Keselamatan
Fokus pelanggan
Kesinambungan
Tujuan 8. Peningkatan mutu dengan memprioritaskan pelanggan
9. Kesinambungan asuhan pasien
10. Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Definisi Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu yang
Operasional diperlukan untuk memberikan jawaban kepada dokter yang
mengirim setelah keluar hasil pemeriksaan dan mulai dicara
oleh Dokter / Analisis Laboratorium sampai hasilnya diterima
oleh dokter yang mengirim (lisan atau tulisan)
36
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
37
Keselamatan
Fokus pelanggan
Kesinambungan
Tujuan 1. Untuk mencegah terjadinya kesalahan asuhan pasien
2. Efisiensi biaya perawatan
3. Peningkatan mutu dengan memprioritaskan pelanggan
4. Kesinambungan asuhan pasien
Definisi Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah segala usaha yang
Operasional di lakukan untuk membersihkan kotoran yang secara kasat
mata terlihat dan pengangkatan mikroorganisme transien dari
tangan dengan menggunkan sabun dan air mengalir / hand
wash dan atau dengan cairan berbasis alkohol/ handrub
dengan menggunakan 6 langkah ( WHO,2009).
Audit kebersihan tangan adalah kepatuhan petugas
melakukan kebersihan tangan sesuai 5 indikasi dari WHO
yaitu sebelum kontak dengan pasien, setelah kontak dengan
pasien , sebelum melakukan tindakan invasif dan
aseptik, setelah kontak dengan cairan tubuh, dan setelah
kontak dengan lingkungan dan 6 tahap tehnik melakukan
kebersihan tangan.
5 indikasi kebersihan tangan :
a. Sebelum kontak dengan pasien meliputi : sebelum masuk
ruangan
b. Kontak dengan pasien meliputi : menyentuh tubuh
pasien, baju ataupakaian
c. Prosedur aseptik contoh : tindakan transfusi, perawatan
luka, kateter urin, suctioning, perawatan daerah
pemasangan dan Tindakan invasif contohnya
pemasangan kateter intravena (vena pusat / vena
perifer),kateter arteri, pemasangan
d. Cairan tubuh pasien seperti : muntah, darah, nanah,
urine, feces, produksi drain dll
e. Menyentuh lingkungan meliputi : menyentuh tempat tidur
pasien, atau linen yang terpasang ditempat tidur, alat-
alat, disekitar pasien atau peralatan lain yang digunakan
pasien, kertas / lembar untukmenulis yang ada disekitar
pasien
Catatan: Sebelum dan setelah melepaskan sarung tangan
38
Kriteria Inklusi Kebersihan tangan yang dilakukan sesuai dengan 5 indikasi
Kriteria -
Eksklusi
Formula Jumlah kesempatan melakukan kebersihan tangan sesuai
dengan 5 indikasi DIBAGI Kebersihan tangan yang dilakuakn
sesuai dnegan 5 indikasi X 100%
Standar 100%
Sumber Data Surveilans PPI
Tempat Seluruh area pelayanan pasien
Pengambilan
Data
Pengumpul Komite PPI
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
Catatan :
1. Assesment awal hanya dilakukan pada pasien rawat inap
39
2. Untuk pasien rawat jalan dan IGD hanya dilakukan
screening
Kriteria Inklusi Semua kasus berisiko jatuh
Kriteria Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun
Eksklusi edukasi seperti pasien meninggal, pasien gangguan jiwa yang
sudah melewati fase akut, dan pasien menolak edukasi
Formula Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya pencegahan
pasien jatuh DIBAGI Jumlah kasus semua pasien yang
berisiko jatuh X 100%
Standar 100%
Sumber Data Rekam medis
Tempat Seluruh area rawat inap
Pengambilan
Data
Pengumpul PIC Instalasi Rawat Inap
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
40
2. Dokumen clinical pathway diintegrasikan pada berkas
rekam medis. Kepatuhan dikur dnegan ketepatan LOS
sesuai CP pada kasus tanpa varian tambahan
3. Audit clinical pathway dilakukan berkala setiap bulan
Kriteria Inklusi Pasien rawat inap yang sudah dipulangkan
Kriteria -
Eksklusi
Formula Jumlah berkas rekam medis dari 5 CP yang sudah
diimplementasikan terintegrasi dan sudah dievaluasi DIBAGI
Jumlah seluruh berkas rekam medis dari 5 CP X 100%
Standar 100%
Sumber Data Rekam medis rawat inap
Tempat Rekam medis
Pengambilan
Data
Pengumpul Case Manager dan Komite Medik
Data
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
41
harapan pasien dan keluarga di Rawat Jalan, Rawat Inap
dan Gawat Darurat
Kepuasan Pasien keluarga diukur dengan mendapatkan
gambaran persepsi pasien dan keluarga pada saat
mendapatkan pengalaman selama dilayani di RS melalui:
o metode kuesioner atau interview dengan konversi
Rentang angka *Tidak Puas* sampai *Puas* à 1 – 5
o Jumlah Responden berdasarkan sampling pasien
Rawat Jalan/ Rawat Inap dan Gawat Darurat
o Pelayanan yang diukur berdasarkan persepsi dan
pengalaman pasien terhadap:
o Fasilitas : Sarana, Prasarana, Alat
o SDM : Perawat, Dokter, Petugas Lain
o Farmasi : Kecepatan, Sikap Petugas, Penjelasan
Penggunaan Obat
o Service à Pendaftaran, Ruang Tunggu dan
Pelayanan: , kecepatan, Kemudahan, Kenyamanan
o Pengambilan kuesioner à sesuai Kebijakan RS
minimal 1x per semester dan dilaksanakan oleh
internal/ eksternal RS
42
Dimensi Mutu Efisiensi
Efektifitas
Keselamatan
Fokus pelanggan
Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan
Definisi Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan
Operasional rumah sakit dalam menanggapi komplain baik tertulis, lisan
atau melalui mass media yang sudah diidentifikasi tingkat
risiko dan dampak risiko dengan penetapan grading / dampak
risiko berupa ekstrim (merah), tinggi (kuning), rendah (hijau),
dan dibutuikkan dengan data, dan tindak lanjut atas respon
time komplain tersebut sesuai dengan kategorisasi / grading /
dampak risiko.
Warna Merah :
Cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan,
kematian, mengancam sistem / kelangsungan organisasi,
potensi kerugian material, dll.
Warna Kuning :
Cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi
kerugian in material, dll
Warna Hijau :
Tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun
immaterial
Kriteria penilaian :
4. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan
merah, kuning, hijau
5. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yang
dilakukan dalam kurun waktu sesuai standar
6. Membuat persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti
terhadap seluruh komplain disetiap kategori :
d. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 1x24 jam
e. Komplain kategori kuning (KKK) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 3 hari
f. Komplain kategori hijau (KKH) ditanggapi dan
ditindaklanjuti maksimal 7 hari
Kriteria Inklusi Komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa
Kriteria -
Eksklusi
Formula Jumlah KKM, KKK, dan KKH yang sudah ditanggapi dan
ditindaklanjuti DIBAGI Jumlah seluruh KKM, KKK, dan KKH X
100%
Standar 75%
Sumber Data Laporan komplain
Tempat Seluruh unit layanan
Pengambilan
Data
Pengumpul HUMAS Rumah Sakit
Data
43
Frekuensi Harian
Pengumpul
data
Periode Bulanan
Analisis
Publikasi Data Internal : dalam bentuk grafik di laporkan kepada pimpinan
dan disampaikan ke unit layanan masing – masing
44