1. TUJUAN
Untuk mengetahui macam-macam cara perkembangbiakkan yang terjadi pada tumbuhan, salah
satunya yaitu perkembangbiakan dengan teknik rhizoma.
2. LANDASAN TEORI
Tumbuhan dibagi menjadi beberapa kelompok besar, antara lain adalah tumbuhan berbiji
(spermatophyta), tumbuhan paku (pteridophyta), dan lumut (bryophyta). Spermatophyta berasal
dari bahasa Yunani yaitu sperma yang berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan. Itulah
mengapa Spermatophyta sering juga disebut sebagai tumbuhan berbiji. Mereka menggunakan biji
tersebut sebagai cadangan makanan dan embrionya.
Tumbuhan yang berkembangbiak secara vegetatif dapat menggunakan bagian dari tumbuhan
tersebut, seperti akar, batang, maupun daun. Tumbuhan dapat melakukan perkembangbiakan
secara vegetatif karena tumbuhan memiliki sel-sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang
menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan dan organ tumbuhan yang disebut sel meristem.
Keturunan yang dihasilkan dari perkembangbiakan vegetatif memiliki sifat atau karakter yang
sama dengan sifat induknya.
Perkembangbiakan vegetatif dapat dilakukan secara alami maupun buatan. Tumbuhan yang dapat
berkembang biak dengan bagian tubuhnya tanpa bantuan manusia disebut dengan
perkembangbiakan vegetatif secara alami. Sedangkan, perkembangbiakan yang terjadi karena
adanya bantuan dari manusia disebut sebagai perkembangbiakan vegetatif buatan. Macam-macam
cara perkembangbiakan vegetatif alami, antara lain adalah rhizoma, stolon/geragih, umbi lapis,
umbi batang, umbi akar, tunas dan tunas adventif. Bagaimana dengan perkembangbiakan
vegetatif buatan? Nah, ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan manusia untuk membantu
perkembangbiakan tumbuhan, antara lain dengan cara mencangkok, merunduk, setek,
menempel/okulasi, serta menyambung/mengenten.
4. ALAT DAN BAHAN
ALAT:
a. 5 buah tempat untuk menanam tanaman, bisa polybag, pot kecil, atau yang lainnya (disini
saya menggunakan kemasan minyak goreng bekas).
b. Tanah yang sudah dicampur pupuk
c. Air
d. Cangkul
e. Tanamannya
5. cara menanam dan merawat tanaman
6. kesimpulan