Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN APUSAN TINJA

Persiapan pasien/ruangan :

Alat dan Bahan :

- handscoon
- Objek glass
- Deglass
- Pot yang berisi tinja
- Larusan salin solution
- Larutan lugols iodin
- Larutan desinfeksi
- Kayu aplikator
- Spidol
- Kertas label
- Tissue/kertas saring
- Formaline 10%
- Selotip
- Kertas label
Tujuan :
“baik ibu disini saya akan memeriksa tinjanya ibu untuk mengevaluasi jenis
parasite yang menginfeksi ibu”
Indikasi :

- Pasien dengan diare.


- Pasien dengan disentri.
- Pasien dengan keluhan gastrointestinal tanpa diare atau disentri.
- Pasien dengan keluhan demam atau lemas dengan suspek infeksi traktus
gastrointestinal.

Prosedur :

Sebelum Pemeriksaan
- Cuci tangan
- Handscoon
- beri label identitas (nama,umur, jenis kelamin, tgl pengambilan,jenis pemeriksaan, no
registrasi)
- Desinfeksi kaca benda
Pemeriksaan
- Teteskan 1 tetes larutan saline pada objek glass & 1 tetes larutan iodine pada bagian
sebelahnya

- jika tinja keras ambil pada bagian luar atau dalam, jika encer bisa diambil pada bagian
apa saja, jika ada darah atau lender kita ambil bagian tersebut
- ambil tinja (bagian yang berlendir)menggunakan kayu aplikator lalu campurkan pada
larutan saline solution
o Faeces keras: ambil bagian yang terletak diluar dan didalam specimen.
o Faeces bercampur atau darah : ambil didaerah yang berlendir atau berdarah
o Faeces encer: ambil dibagian mana saja. .
- kemudian ambil kembali dengan kayu aplkator baru campurkan pada larutan iodin
- apabila pada sampel tinja yg sdh dicampurkan, terdapat sisa makanan kita keluarkan
- menutup sediaan dengan deglass, posisikan deglass 90o lalu ditutup
- ambil sisa2 cairan yg ada pada sekitar preparat dengan kertas saring

Identifikasi preparat di mikroskop


- letakkan objek glas pada meja objektif dibawah mikroskop
- Turunkan kondensor dan aturlah cahaya melalui diafragma
- Lihatlah objek dengan menggunakan lensa objektif 10 kali, putarlah makrometer sampai
objek terlihat
- Tajamkan fokus dengan memutar mikrometer perlahan-lahan
- Tingkatkan pembesaran sampai 45 kali jika dibutuhkan
- Amati parasite dengan metode zigzag, untuk mengidentifikasi telur, larva, tropozoit, dan
kista pada sediaan preparat di bawah mikroskop
- Lakukanlah identifikasi parasit:
o Telur dan larva cacing
o Protozoa:
o bentuk trophozoites and kista dari amuba dan flagellate

Pengawetan dan Pengiriman sampel Tinja


Alat dan Bahan :
- Pot yang berisi tinja
- Larutan formalin
- Kayu aplikator
- Label
- Pot kosong
- Selotip
- Surat pengantar
- Spidol

Langkah :
- Ambil pot kosong dan temple kan label berisi identitas pasien (nama,umur, jenis
kelamin, tgl pengambilan,jenis pemeriksaan, no registrasi)
- Buka pot kosong dan tuangkan formalin 10%, atau setengah dari isi pot
- Dengan kayu aplikator ambil sampel feses kurang lebih 1 sendok teh, campurkan ke
formalin
- Apabila feses leibih tinggi daripada formalin, maka kita tambahkan formalinnya
- Tutup pot, dan plester menggunakan selotip
- Yang harus diperhatikan, pot tetap tertutup dengan baik agar menghindari kebocoran
- Isi lembar pengantar (nama, umur, jk, alamat,pekerjaan, keluhan utama)
- Sampel siap dikirim
Bersikan alat dan bahan

ACUAN

- Telur dan larva cacing pada larutan saline dan lugol iodine
o Telur dan larva cacing dapat diidentifikasi dengan mudah dalam larutan saline.
o Mereka tampak tidak berwarna dan mudah dilihat dengan pembesaran 10x

Protozoa pada larutan saline

- Bentuk trophozoites and kista dari amuba dan flagellate mungkin bisa terlihat
- Kista akan tampak bulat atau oval dengan dinding yang jelas
- Trofozoit akan tampak bulat atau oval dengan dinding irreguler.
- Pada faeces segar (faeces yang tidak lebih dari 2 jam setelah dikeluarkan),
pergerakan trofozoit dapat terlihat terutama pada flagella.
- Mula-mula lihat objek dengan pembesaran 10x, untuk melihat lebih jelas bagian-
bagian dari parasit seperti nucleus, chromatoid bodies, sucking discs, spiral grooves,
atau filaments dari parasit, tingkatkan pembesaran secara bertahap
.

Protozoa pada Lugol Iodine


- Sitoplasma dari trofozoit atau kista akan tampak kuning atau coklat muda dan
nucleus akan tampak coklat tua.
- Pada kista Entamoeba peripheral chromatin dan posisi karyosome dapat terlihat (jika
tidak terlihat, bukan Entamoeba). Peripheral chromatin akan tampak kuning muda.
Kadang kadang pada kista muda yang masih mengandung glikogen, glikogen akan
tampak coklat tua.
- Kista flagella dan filamennya juga terlihat jelas dengan pewarnaan lugol iodine.

Anda mungkin juga menyukai