Anda di halaman 1dari 4

PEMANFAATAN APLIKASI GOOGLE MEET DAN WEBLOG SEBAGAI

MEDIA PEMBELAJARAN DARING SISWA KELAS II B SDN NGLEMPONG


Oleh : Alikta Hasnah Safitri, S.Pd
Guru Kelas 2B SDN Nglempong, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta
email : aliktahasnahsafitri@gmail.com
Pada 17 Maret 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan surat
edaran Mendikbud Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran secara
Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus
Disease (COVID-19). Implikasi surat edaran ini adalah pelaksanaan pembelajaran
daring bagi institusi pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Pembelajaran daring
artinya pembelajaran dilaksanakan secara online/dalam jaringan menggunakan jejaring
sosial maupun aplikasi pembelajaran. Segala bentuk komunikasi dan penyampaian
materi ajar tidak boleh lagi dilaksanakan secara tatap muka, melainkan melalui platform
pembelajaran atau aplikasi yang tersedia dalam menunjang proses pembelajaran.

Diberlakukannya kewajiban bagi institusi pendidikan melaksanakan pembelajaran


daring menuntut guru dan siswa memanfaatkan perkembangan teknologi guna
menunjang proses pembelajaran daring serta menentukan metode pembelajaran yang
tepat digunakan di kelasnya masing-masing. Metode pembelajaran daring dapat
dilaksanakan dengan metode sinkronus dan asinkronus. Pembelajaran daring jenis
sinkronus memanfaatkan aplikasi temu virtual seperti google meet dan zoom.
Pembelajaran daring jenis ini memungkinkan interaksi antara guru dan siswa maupun
antara siswa dengan siswa lainnya secara real time.

Penulis telah melaksanakan pembelajaran daring dengan metode sinkronus


menggunakan google meet bagi siswa kelas II B SD Negeri Nglempong. Google meet
adalah aplikasi layanan video conference yang disediakan secara gratis oleh google.
Aplikasi ini mudah digunakan dan dapat diakses oleh semua perangkat android. Akan
tetapi, tidak seluruh siswa dapat bergabung. Kendala yang umum dihadapi adalah siswa
tidak memiliki akses mengikuti google meet karena gadget dibawa orangtuanya bekerja.
\

Gambar 1 Pembelajaran daring via google meet kelas II B SDN Nglempong

Untuk mengatasi kendala tersebut, penulis merumuskan model pembelajaran yang


mengintegrasikan metode pembelajaran sinkronus dan metode pembelajaran asinkronus.
Penulis membuat jadwal pembelajaran yang memungkinkan 50% pembelajaran daring
dilaksanakan secara sinkronus menggunakan google meet dan 50% sisanya
menggunakan metode asinkronus.

Metode pembelajaran asinkronus yang dipilih adalah penggunaan media pembelajaran


berbasis weblog. Weblog (biasa disebut blog) adalah bentuk aplikasi web yang memuat
tulisan, gambar, dan tautan video/suara dalam bentuk halaman jurnal online. Weblog
dipilih karena sifatnya yang fleksibel dan menyeluruh. Disebut fleksibel karena ia bisa
diakses setiap siswa kapan pun dan dimana pun mereka siap melaksanakan
pembelajaran. Selain fleksibel, ia juga menyeluruh karena siswa bisa mengakses ragam
media ajar seperti: teks, modul elektronik, presentasi elektronik, podcast, video
pembelajaran youtube, dan tes dari google form/quiz. Akan tetapi, metode ini juga
memiliki kelemahan, yakni mengurangi interaksi interpersonal guru-siswa, sehingga
guru akan kesulitan dalam melakukan penilaian afektif dan psikomotorik.

Praktik baik yang dilakukan penulis bertujuan menyediakan alternatif pembelajaran


daring terintegrasi yang memungkinkan siswa memaksimalkan manfaat dari beragam
metode yang dipilih serta mengatasi kendala yang dihadapi dari pemilihan metode
sinkronus dan asinkronus.

Beberapa langkah pembuatan media yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Membuat ruang kelas virtual bernama Kelas Daring Jogja di situs wordpress.
Penulis menata layout yang menarik dan kategorisasi menu yang mudah diakses
oleh siswa. Kategorisasi ini meliputi: jenis mata pelajaran, evaluasi/latihan soal,
video pembelajaran, modul/lembar kegiatan siswa elektronik, serta artikel
bertema pendidikan yang disusun penulis untuk dibaca oleh orangtua siswa.

Gambar 2 Weblog Kelas Daring Jogja

Untuk menghasilkan tampilan di atas, yang perlu dilakukan adalah:


a. Membuat akun wordpress dan memilih nama untuk disematkan di situs
tersebut. Penulis memilih nama Kelas Daring Jogja yang bisa dikunjungi di
kelasdaringjogja.wordpress.com.
b. Memilih tema yang menarik dan sesuai dengan keperluan. Beberapa tema
bisa dipilih secara gratis. Kita juga bisa mengubah background dengan
mengakses dan mengunduhnya di freepik.com.
c. Mengelola dashboard untuk membuat berbagai menu dan widget yang
menunjang pembelajaran daring.
d. Ketika mengunggah konten/materi pembelajaran, pastikan untuk
menyematkan konten tersebut pada kategori yang sesuai agar bisa diakses di
menu.
2. Mengisi konten video pembelajaran di youtube dan rekaman suara di
soundcloud yang terintegrasi dengan weblog Kelas Daring Jogja. Untuk
memudahkan siswa belajar, penulis juga menyediakan buku kegiatan siswa yang
bisa dicetak secara mandiri oleh siswa.
Gambar 3 & 4 Video pembelajaran di youtube dan rekaman suara pembelajaran di soundcloud penulis
3. Membuat jadwal pembelajaran daring sinkronus (dengan google meet) serta
pembelajaran daring menggunakan weblog. Pada tahap ini, penulis juga
meminta orangtua menautkan halaman utama/beranda kelasdaringjogja di layar
gawainya masing-masing.

Hasil dari pelaksanaan praktik baik yang dilakukan oleh penulis adalah setiap siswa bisa
mengakses pembelajaran daring serta memperoleh manfaat yang optimal dari
pembelajaran daring baik dengan metode sinkronus ataupun asinkronus. Guru dan siswa
dapat melakukan tatap muka virtual dengan metode sinkronus, sehingga terjadi interaksi
interpersonal yang lebih baik dan memudahkan guru dalam memantau perkembangan
afektif dan psikomotorik anak.

Bagi siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran sinkronus tetap dapat mengakses
materi power point dan mengerjakan tugas yang telah diunggah di weblog. Materi di
weblog juga dapat diakses kembali oleh siswa untuk mengulang materi pembelajaran,
baik itu untuk menonton video pembelajaran, membaca teks materi, maupun berlatih
mengerjakan kuis yang disediakan. Adapun kendala yang dihadapi guru dalam
melaksanakan penilaian afektif dan psikomotorik dapat ditangani dengan membuat janji
temu virtual di waktu yang telah disepakati antara guru dan orangtua. Praktik baik
penerapan metode sinkronus dan asinkronus dengan memanfaatkan aplikasi google
meet dan weblog ini mendapat apresiasi dari wali murid karena memfasilitasi kendala
yang dihadapi dalam pembelajaran daring secara optimal.

Alikta Hasnah Safitri. Lulus pada November 2016 dari Universitas


Sebelas Maret Surakarta. Saat ini bekerja sebagai guru kelas di SD
Negeri Nglempong Ngaglik Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman DI
Yogyakarta. Selain mengajar, ia juga menulis artikel tentang
pendidikan di blog pribadinya, medium.com/@aliktahasnahsafitri.

Anda mungkin juga menyukai