Dibuat Oleh :
Devita Ayu Firmanda ( P27834021008 )
Elsa Bella Wilujeng ( P27834021011 )
Lukman Farid Hisyam ( P27834021026 )
Nabila Alvina Zahrani ( P27834021031 )
Rayzha Jihan Sabilla ( P27834021040 )
Dosen Pembimbing :
Dr.Drs. H. Taufik Nurhadi, M.Pd.
1
2
b. Latar belakang dari Karya Tulis Ilmiah dengan Topik “ Perbandingan Hasil
Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Menggunakan Tabung Vakum Gel Seperator
dan Tabung Vakum Plain 2018”. Adalah sebuah fakta dan hal ini pun didukung
dengan beberapa pendapat dari seseorang yang memberikan bukti bahwa hal
tersebut benar – benar terjadi. Berikut Kalimat dari Latar Belakang yang
menyatakan Fakta :
Penyakit diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang disebabkan
oleh kelebihan berat badan. Penyakit diabetes melitus disebabkan oleh
kegagalan produksi insulin, salah satu hormon dan atau pengantar kimia
tubuh. Penyakit diabetes melitus ini ditandai dengan tingginya kadar
glukosa darah.
(termasuk kalimat fakta umum karena berisi kebenaran yang berlaku
selamanya)
Prevalensi penderita penyakit diabetes melitus di Indonesia yaitu sebanyak
6,9 % pada tahun 2013 menurut Riskesdas.
(Termasuk kalimat fakta karena bersifat objektif yang memberikan
konteks umum yang sudah diakui kebenarannya oleh banyak pihak)
Waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku dengan menggunakan
tabung vakum gel separator ini yaitu 5 menit sedangkan jika menggunakan
tabung vakum plain tanpa zat aditif akan memakan waktu 15-30 menit
untuk pembekuan darah tersebut
3
c. Harapan yang terdapat dalam laporan penelitian ini yaitu penelitian ini
diharapkan dapat memberi informasi mengenai perbandingan hasil pemeriksaan
kadar glukosa darah dengan menggunakan tabung vakum gel separator dan tabung
vakum plain. Tabung vakum gel separator ini dapat mencegah terjadinya
percampuran kembali antara serum dan sel darah merah yang telah terpisah dan
4
BAB I
PENDAHULUAN
oleh kelebihan berat badan. Penyakit diabetes melitus disebabkan oleh kegagalan
produksi insulin, salah satu hormon dan atau pengantar kimia tubuh. Prevalensi
penderita penyakit diabetes melitus di Indonesia yaitu sebanyak 6,9 % pada tahun
2013 menurut Riskesdas. Penyakit diabetes melitus ini ditandai dengan tingginya
kadar glukosa darah. Maka dari itu sangat penting dilakukannya pengontrolan
5
terhadap kadar glukosa darah. Pengontrolan kadar glukosa darah ini dapat
dilakukan dengan mengatur pola makan serta olahraga, selain itu dapat juga
sampel berupa serum. Serum didapatkan dari proses pemusingan atau sentrifugasi
wadah penampung darah yang disebut dengan tabung vakum. Di dalam tabung
vakum tersebut biasanya ditambahkan zat aditif yang memiliki satu atau lebih
fungsi spesifik untuk tujuan pemeriksaan tertentu. Salah satu zat aditif yang
Tabung vakum yang berisi aktivator pembekuan memiliki tutup bewarna kuning
yang berisi gel yang dapat memisahkan serum dan darah. Untuk mendapatkan
serum, selain digunakan tabung vakum dengan gel, bisa juga menggunakan
tabung vakum plain.(3) Gel yang terdapat pada tabung vakum ini dapat membantu
memperoleh serum. Tabung vakum dengan gel ini mudah untuk digunakan dan
menghasilkan serum yang lebih banyak. Waktu yang dibutuhkan darah untuk
membeku dengan menggunakan tabung vakum gel separator ini yaitu 5 menit
sedangkan jika menggunakan tabung vakum plain tanpa zat aditif akan memakan
waktu 15-30 menit untuk pembekuan darah tersebut. Selain itu, tabung vakum
dengan gel separator ini mencegah terjadinya percampuran kembali antara serum
dan sel darah merah yang telah terpisah, dan dapat mengurangi resiko terjadinya
6
lebih besar dikarenakan tidak adanya pembatas antara serum dan sel darah merah
apabila serum tidak segera dipisahkan. Tetapi dari segi harga, tabung vakum plain
memiliki harga yang lebih ekonomis daripada tabung vakum gel separator. Selain
itu, tabung vakum plain ini juga dapat digunakan lagi untuk penampungan darah
glukosa pada serum memiliki stabilitas sampai 4 jam pada suhu ruang, baik pada
tabung vakum gel separator atau tabung vakum plain yang serumnya dipisah.
Kedua tabung tersebut juga akan mengalami penurunan kadar glukosa secara
signifikasi pada kurun waktu 12 jam.(4) Menurut Mikesh dan Bruns, glukosa yang
terdapat dalam serum dalam tabung yang berisi sel darah akan mengalami
penurunan seiring dengan berjalannya waktu. Saat spesimen belum diuji dan
dapat terjadi oleh komponen-komponen seluler yang terdapat di dalam serum dan
menurun dalam waktu 1 jam apabila disimpan di dalam tabung yang tidak berisi
gel pada suhu 24°C. Sedangkan konsentrasi glukosa tesebut dapat stabil apabila
disimpan didalam tabung yang berisi gel pada suhu 4°C. (6)
Menggunakan Tabung Vakum Gel Separator dan Tabung Vakum Plain 2018”
Dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang ada adalah ada
1. Bagaimana distribusi statistik kadar glukosa darah pada tabung vakum gel
separator ?
2. Bagaimana distribusi statistik kadar glukosa darah pada tabung vakum plain ?
3. Apakah ada atau tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah
vakum plain
ada atau tidaknya perbandingan kadar glukosa darah menggunkan tabung vakum
dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh secara teori maupun praktek dalam
khususnya pada mata kuliah kimia klinik di Jurusan Analis Kesehatan Politeknik
Penelitian ini mencakup bidang kimia klinik yang bertujuan untuk mengetahui ada
atau tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan
tabung vakum gel separator dan tabung vakum plain. Peneliti melakukan
penelitian di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang. Penelitian ini
menguji sebanyak 30 sampel dan diambil secara Accidental Sampling. Metode
pemeriksaan yang digunakan untuk pemeriksaan kadar glukosa darah ini yaitu
GOD-PAP yang menggunakan alat Clinical Chemistry Analyzer . Penelitian ini
berlangsung dari tanggal 23-24 April 2018.
Penjelasan :
9
Alasan, arti dari kata signifikasi memiliki dalam kelas nomina atau kata
benda sehingga signifikasi dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat,
atau semua benda dan segala yang dibendakan. Contoh : penghuni daerah
itu perlu dihaluskan dan dibudayakan dengan cara signifikasi. Sedangkan
kata signifikan umumnya digunakan untuk mengungkapkan dampak pada
suatu permasalahan.
BAB I
PENDAHULUAN
dengan gel separator ini mencegah terjadinya percampuran kembali antara serum
dan sel darah merah yang telah terpisah, dan dapat mengurangi resiko terjadinya
glikolisis, sedangkan pada tabung vakum plain kemungkinan terjadinya glikolisis
lebih besar dikarenakan tidak adanya pembatas antara serum dan sel darah merah
apabila serum tidak segera dipisahkan. Tetapi dari segi harga, tabung vakum plain
memiliki harga yang lebih ekonomis daripada tabung vakum gel separator. Selain
itu, tabung vakum plain ini juga dapat digunakan lagi untuk penampungan darah
setelah dilakukan pencucian tabung, sedangkan tabung vakum dengan gel
separator hanya dapat dipakai satu kali penggunaan saja.(3)
Menurut penelitian Furqon (2015), dkk, didapatkan bahwa konsentrasi
glukosa pada serum memiliki stabilitas sampai 4 jam pada suhu ruang, baik pada
tabung vakum gel separator atau tabung vakum plain yang serumnya dipisah.
Kedua tabung tersebut juga akan mengalami penurunan kadar glukosa secara
signifikasi pada kurun waktu 12 jam.(4) Menurut Mikesh dan Bruns, glukosa yang
terdapat dalam serum dalam tabung yang berisi sel darah akan mengalami
penurunan seiring dengan berjalannya waktu. Saat spesimen belum diuji dan
serum tidak segera dipisahkan ke wadah penampungan lain, proses glikolisis
dapat terjadi oleh komponen-komponen seluler yang terdapat di dalam serum dan
dapat menyerap kandungan glukosa di dalamnya mulai dari 5% - 7% setiap
jamnya.(5) Sedangkan, menurut Serap Cuhadar dkk, konsentrasi glukosa akan
menurun dalam waktu 1 jam apabila disimpan di dalam tabung yang tidak berisi
gel pada suhu 24°C. Sedangkan konsentrasi glukosa tesebut dapat stabil apabila
disimpan didalam tabung yang berisi gel pada suhu 4°C. (6)
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “ Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
Menggunakan Tabung Vakum Gel Separator dan Tabung Vakum Plain 2018”