Anda di halaman 1dari 16

MENGIDENTIFIKASI ESENSI KARYA TULIS ILMIAH

Dibuat Oleh :
Devita Ayu Firmanda ( P27834021008 )
Elsa Bella Wilujeng ( P27834021011 )
Lukman Farid Hisyam ( P27834021026 )
Nabila Alvina Zahrani ( P27834021031 )
Rayzha Jihan Sabilla ( P27834021040 )

Dosen Pembimbing :
Dr.Drs. H. Taufik Nurhadi, M.Pd.

DIPLOMA III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

1
2

1. Mengidentifikasi Esensi Dari Latar Belakang KTI

a. Topik yang digunakan yaitu “ Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa


Darah Menggunakan Tabung Vakum Gel Separator dan Tabung Vakum Plain
2018”. Adalah sebuah masalah yang harus diteliti karena dari penelitian ini kita
akan tahu apakah ada perbedaan antar hasil pemeriksaan kadar glukosa dari
penggunaan tabung vakum gel separator dan tabung vakum plain 2018. Dan bisa
mengetahui lebih efektif yang mana dari kedua tabung vakum tersebut dilihat dari
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki setiap tabung vakum.

b. Latar belakang dari Karya Tulis Ilmiah dengan Topik “ Perbandingan Hasil
Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Menggunakan Tabung Vakum Gel Seperator
dan Tabung Vakum Plain 2018”. Adalah sebuah fakta dan hal ini pun didukung
dengan beberapa pendapat dari seseorang yang memberikan bukti bahwa hal
tersebut benar – benar terjadi. Berikut Kalimat dari Latar Belakang yang
menyatakan Fakta :

Penyakit diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang disebabkan
oleh kelebihan berat badan. Penyakit diabetes melitus disebabkan oleh
kegagalan produksi insulin, salah satu hormon dan atau pengantar kimia
tubuh. Penyakit diabetes melitus ini ditandai dengan tingginya kadar
glukosa darah.
(termasuk kalimat fakta umum karena berisi kebenaran yang berlaku
selamanya)

Prevalensi penderita penyakit diabetes melitus di Indonesia yaitu sebanyak
6,9 % pada tahun 2013 menurut Riskesdas.
(Termasuk kalimat fakta karena bersifat objektif yang memberikan
konteks umum yang sudah diakui kebenarannya oleh banyak pihak)

Waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku dengan menggunakan
tabung vakum gel separator ini yaitu 5 menit sedangkan jika menggunakan
tabung vakum plain tanpa zat aditif akan memakan waktu 15-30 menit
untuk pembekuan darah tersebut
3

(Termasuk Kalimat fakta karena berisi data yang sifatnya kuantitatif


(beruapa angka ))

Menurut penelitian Furqon (2015), dkk, didapatkan bahwa konsentrasi
glukosa pada serum memiliki stabilitas sampai 4 jam pada suhu ruang,
baik pada tabung vakum gel separator atau tabung vakum plain yang
serumnya dipisah. Kedua tabung tersebut juga akan mengalami penurunan
kadar glukosa secara signifikasi pada kurun waktu 12 jam.
(karena berisi kejadian yang benar-benar terjadi melalui sebuah penelitian
dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya )

Menurut Mikesh dan Bruns, glukosa yang terdapat dalam serum dalam
tabung yang berisi sel darah akan mengalami penurunan seiring dengan
berjalannya waktu. Saat spesimen belum diuji dan serum tidak segera
dipisahkan ke wadah penampungan lain, proses glikolisis dapat terjadi
oleh komponen-komponen seluler yang terdapat di dalam serum dan dapat
menyerap kandungan glukosa di dalamnya mulai dari 5% - 7% setiap
jamnya.(5)
(Termasuk kalimat fakta karena berisi tentang pernyataan atau pengakuan
seseorang yang memberikan bukti atau kejadian tertentu bahwa hal
tersebut benar-benar terjadi )

Menurut Serap Cuhadar dkk, konsentrasi glukosa akan menurun dalam
waktu 1 jam apabila disimpan di dalam tabung yang tidak berisi gel pada
suhu 24°C. Sedangkan konsentrasi glukosa tesebut dapat stabil apabila
disimpan didalam tabung yang berisi gel pada suhu 4°C. (6)
(Termasuk kalimat fakta karena berisi tentang pernyataan atau pengakuan
seseorang yang memberikan bukti atau kejadian tertentu bahwa hal
tersebut benar-benar terjadi )

c. Harapan yang terdapat dalam laporan penelitian ini yaitu penelitian ini
diharapkan dapat memberi informasi mengenai perbandingan hasil pemeriksaan
kadar glukosa darah dengan menggunakan tabung vakum gel separator dan tabung
vakum plain. Tabung vakum gel separator ini dapat mencegah terjadinya
percampuran kembali antara serum dan sel darah merah yang telah terpisah dan
4

dapat mengurangi terjadinya glikolisis. Sedangkan tabung vakum plain


kemungkinan terjadinya glikolisis lebih besar dikarenakan tidak ada pembatas
antara serum dan sel darah merah apabila serum tidak segera dipisahkan. Untuk
itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Perbandingan Hasil
Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Menggunakan Tabung Vakum Gel Sepator
dan Tabung Vakum Plain 2018”.

d. Penilitian dengan Topik “Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa


Darah Menggunakan Tabung Vakum Gel Sepator dan Tabung Vakum Plain
2018”. Adalah penelitian yang baru dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,
karena hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan informasi mengenai ada
atau tidaknya perbandingan kadar glukosa darah menggunkan tabung vakum gel
separator dan tabung vakum plain. Peniliti juga melakukan pekerjaan empiris
yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Peneliti melakukan penelitian di Balai
Besar Laboratorium Kesehatan Palembang. Penelitian ini menguji sebanyak 30
sampel dan diambil secara Accidental Sampling. Metode pemeriksaan yang
digunakan untuk pemeriksaan kadar glukosa darah ini yaitu GOD-PAP yang
menggunakan alat Clinical Chemistry Analyzer . Penelitian ini berlangsung dari
tanggal 23-24 April 2018.

2. Menganalisis Kesalahan Bahasa Pada BAB 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang disebabkan

oleh kelebihan berat badan. Penyakit diabetes melitus disebabkan oleh kegagalan

produksi insulin, salah satu hormon dan atau pengantar kimia tubuh. Prevalensi

penderita penyakit diabetes melitus di Indonesia yaitu sebanyak 6,9 % pada tahun

2013 menurut Riskesdas. Penyakit diabetes melitus ini ditandai dengan tingginya

kadar glukosa darah. Maka dari itu sangat penting dilakukannya pengontrolan
5

terhadap kadar glukosa darah. Pengontrolan kadar glukosa darah ini dapat

dilakukan dengan mengatur pola makan serta olahraga, selain itu dapat juga

dilakukan melalui pemeriksaan kadar glukosa darah secara laboratorium.(1)

Untuk pemeriksaan kadar glukosa darah di laboratorium dibutuhkan

sampel berupa serum. Serum didapatkan dari proses pemusingan atau sentrifugasi

“whole blood” (darah lengkap).(2) Untuk mendapatkan serum tersebut dibutuhkan

wadah penampung darah yang disebut dengan tabung vakum. Di dalam tabung

vakum tersebut biasanya ditambahkan zat aditif yang memiliki satu atau lebih

fungsi spesifik untuk tujuan pemeriksaan tertentu. Salah satu zat aditif yang

digunakan di dalam tabung vakum yaitu aktivator pembekuan. Aktivator

pembekuan ini dapat mengaktifkan dan meningkatkan proses pembekuan darah.

Tabung vakum yang berisi aktivator pembekuan memiliki tutup bewarna kuning

yang berisi gel yang dapat memisahkan serum dan darah. Untuk mendapatkan

serum, selain digunakan tabung vakum dengan gel, bisa juga menggunakan

tabung vakum plain.(3) Gel yang terdapat pada tabung vakum ini dapat membantu

dalam proses pembekuan darah dan mempersingkat waktu sentrifugasi untuk

memperoleh serum. Tabung vakum dengan gel ini mudah untuk digunakan dan

menghasilkan serum yang lebih banyak. Waktu yang dibutuhkan darah untuk

membeku dengan menggunakan tabung vakum gel separator ini yaitu 5 menit

sedangkan jika menggunakan tabung vakum plain tanpa zat aditif akan memakan

waktu 15-30 menit untuk pembekuan darah tersebut. Selain itu, tabung vakum

dengan gel separator ini mencegah terjadinya percampuran kembali antara serum

dan sel darah merah yang telah terpisah, dan dapat mengurangi resiko terjadinya
6

glikolisis, sedangkan pada tabung vakum plain kemungkinan terjadinya glikolisis

lebih besar dikarenakan tidak adanya pembatas antara serum dan sel darah merah

apabila serum tidak segera dipisahkan. Tetapi dari segi harga, tabung vakum plain

memiliki harga yang lebih ekonomis daripada tabung vakum gel separator. Selain

itu, tabung vakum plain ini juga dapat digunakan lagi untuk penampungan darah

setelah dilakukan pencucian tabung, sedangkan tabung vakum dengan gel

separator hanya dapat dipakai satu kali penggunaan saja.(3)

Menurut penelitian Furqon (2015), dkk, didapatkan bahwa konsentrasi

glukosa pada serum memiliki stabilitas sampai 4 jam pada suhu ruang, baik pada

tabung vakum gel separator atau tabung vakum plain yang serumnya dipisah.

Kedua tabung tersebut juga akan mengalami penurunan kadar glukosa secara

signifikasi pada kurun waktu 12 jam.(4) Menurut Mikesh dan Bruns, glukosa yang

terdapat dalam serum dalam tabung yang berisi sel darah akan mengalami

penurunan seiring dengan berjalannya waktu. Saat spesimen belum diuji dan

serum tidak segera dipisahkan ke wadah penampungan lain, proses glikolisis

dapat terjadi oleh komponen-komponen seluler yang terdapat di dalam serum dan

dapat menyerap kandungan glukosa di dalamnya mulai dari 5% - 7% setiap

jamnya.(5) Sedangkan, menurut Serap Cuhadar dkk, konsentrasi glukosa akan

menurun dalam waktu 1 jam apabila disimpan di dalam tabung yang tidak berisi

gel pada suhu 24°C. Sedangkan konsentrasi glukosa tesebut dapat stabil apabila

disimpan didalam tabung yang berisi gel pada suhu 4°C. (6)

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “ Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah


7

Menggunakan Tabung Vakum Gel Separator dan Tabung Vakum Plain 2018”

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang ada adalah ada

atau tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan

tabung vakum gel separator dan tabung vakum plain

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana distribusi statistik kadar glukosa darah pada tabung vakum gel

separator ?

2. Bagaimana distribusi statistik kadar glukosa darah pada tabung vakum plain ?

3. Apakah ada atau tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah

menggunakan tabung vakum gel separator dan tabung vakum plain ?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Diketahuinya perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah

menggunakan tabung vakum gel separator dan tabung vakum plain.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Diketahuinya distribusi statistik pemeriksaan kadar glukosa darah pada tabung

vakum gel separator

2. Diketahuinya distribusi statistik pemeriksaan kadar glukosa darah pada tabung

vakum plain

3. Diketahuinya apakah ada perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah

antara tabung vakum gel separator dan tabung vakum plain


8

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Untuk Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan informasi mengenai

ada atau tidaknya perbandingan kadar glukosa darah menggunkan tabung vakum

gel separator dan tabung vakum plain.

1.5.2 Untuk Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana

pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, pengalaman serta

dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh secara teori maupun praktek dalam

penelitian ini, khususnya dalam bidang kimia klinik.

1.5.3 Untuk tenaga laboratorium

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dan pengetahuan,

khususnya pada mata kuliah kimia klinik di Jurusan Analis Kesehatan Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mencakup bidang kimia klinik yang bertujuan untuk mengetahui ada
atau tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan
tabung vakum gel separator dan tabung vakum plain. Peneliti melakukan
penelitian di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang. Penelitian ini
menguji sebanyak 30 sampel dan diambil secara Accidental Sampling. Metode
pemeriksaan yang digunakan untuk pemeriksaan kadar glukosa darah ini yaitu
GOD-PAP yang menggunakan alat Clinical Chemistry Analyzer . Penelitian ini
berlangsung dari tanggal 23-24 April 2018.

Penjelasan :
9

1. Waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku dengan menggunakan


tabung vakum gel separator ini yaitu 5 menit sedangkan jika menggunakan
tabung vakum plain tanpa zat aditif akan memakan waktu 15-30 menit
untuk pembekuan darah tersebut.

(kalimat tersebut seharusnya menggunakan tanda baca koma sebelum kata


penghung (sedangkan).

2. Kedua tabung tersebut juga akan mengalami penurunan kadar glukosa


secara signifikasi pada kurun waktu 12 jam.

Kata yang benar adalah signifikan

Alasan, arti dari kata signifikasi memiliki dalam kelas nomina atau kata
benda sehingga signifikasi dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat,
atau semua benda dan segala yang dibendakan. Contoh : penghuni daerah
itu perlu dihaluskan dan dibudayakan dengan cara signifikasi. Sedangkan
kata signifikan umumnya digunakan untuk mengungkapkan dampak pada
suatu permasalahan.

3. Sedangkan konsentrasi glukosa tesebut dapat stabil apabila disimpan


didalam tabung yang berisi gel pada suhu 4°C. (6)
Kata yang benar adalah di dalam
Alasan : karena penggunaan kata depan di- jika disandingkan dengan
tempat harusnya
di pisah menggunakan spasi
4. Diketahuinya perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah
menggunakan tabung vakum gel separator dan tabung vakum plain.
Pembetulan : Mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa
darah menggunakan tabung vakum gel separator dan tabung vakum plain.
5. Diketahuinya distribusi statistik pemeriksaan kadar glukosa darah pada
tabung vakum gel separator
Pembetulan : Mengetahui pembagian statistik pemeriksaan kadar glukosa
darah pada tabung vakum gel separator
10

6. Diketahuinya distribusi statistik pemeriksaan kadar glukosa darah pada


tabung vakum plain
Pembetulan : Mengetahui pembagian statistik pemeriksaan kadar glukosa
darah pada tabung vakum plain
7. Diketahuinya apakah ada perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah
antara tabung vakum gel separator dan tabung vakum plain
Pembetulan : Mengetahui adanya perbedaan hasil pemeriksaan kadar
glukosa darah antara tabung vakum gel separator dengan tabung vakum
plain
11

3. Format Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pada BAB 1

1. Menggunakan ukuran kertas A4 ( 21 x 29,7)


2. Menggunakan margin sebagai berikut : atas 4 cm, Kiri 4 cm, bawah 3 cm,
kanan 3 cm.
3. Menggunakan jenis tulisan Times New Roman dengan ukuran font 12
4. Menggunakan spasi 1,5
5. Menggunakan format teks rata kiri – rata kanan ( justify )
6. Huruf tebal (Bold) digunakan untuk judul dan sub judul ( sub-bab, sub-sub-
bab), memberi penekanan pembedaan, dan sejenisnya.
7. Huruf Miring (italic) digunakan untuk istilah dalam bahasa asing atau bahsa
daerah, memberi penekanan, pembedaan (termasuk pembedaan sub-judul yang
hirarkinya tidak setingkat), dan sejenisnya. Judul sub-sub-sub-sub-bab dibuat
dengan mengkombinasi huruf miring dan huruf tebal (italic-bold). Judul sub sub-
sub-sub-bab dan seterusnya dengan huruf miring biasa (italic).
12

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang disebabkan
oleh kelebihan berat badan. Penyakit diabetes melitus disebabkan oleh kegagalan
produksi insulin, salah satu hormon dan atau pengantar kimia tubuh. Prevalensi
penderita penyakit diabetes melitus di Indonesia yaitu sebanyak 6,9 % pada tahun
2013 menurut Riskesdas. Penyakit diabetes melitus ini ditandai dengan tingginya
kadar glukosa darah. Maka dari itu sangat penting dilakukannya pengontrolan
terhadap kadar glukosa darah. Pengontrolan kadar glukosa darah ini dapat
dilakukan dengan mengatur pola makan serta olahraga, selain itu dapat juga
dilakukan melalui pemeriksaan kadar glukosa darah secara laboratorium.(1)
Untuk pemeriksaan kadar glukosa darah di laboratorium dibutuhkan
sampel berupa serum. Serum didapatkan dari proses pemusingan atau sentrifugasi
“whole blood” (darah lengkap).(2) Untuk mendapatkan serum tersebut dibutuhkan
wadah penampung darah yang disebut dengan tabung vakum. Di dalam tabung
vakum tersebut biasanya ditambahkan zat aditif yang memiliki satu atau lebih
fungsi spesifik untuk tujuan pemeriksaan tertentu. Salah satu zat aditif yang
digunakan di dalam tabung vakum yaitu aktivator pembekuan. Aktivator
pembekuan ini dapat mengaktifkan dan meningkatkan proses pembekuan darah.
Tabung vakum yang berisi aktivator pembekuan memiliki tutup bewarna kuning
yang berisi gel yang dapat memisahkan serum dan darah. Untuk mendapatkan
serum, selain digunakan tabung vakum dengan gel, bisa juga menggunakan
tabung vakum plain.(3) Gel yang terdapat pada tabung vakum ini dapat membantu
dalam proses pembekuan darah dan mempersingkat waktu sentrifugasi untuk
memperoleh serum. Tabung vakum dengan gel ini mudah untuk digunakan dan
menghasilkan serum yang lebih banyak. Waktu yang dibutuhkan darah untuk
membeku dengan menggunakan tabung vakum gel separator ini yaitu 5 menit
sedangkan jika menggunakan tabung vakum plain tanpa zat aditif akan memakan
waktu 15-30 menit untuk pembekuan darah tersebut. Selain itu, tabung vakum
13

dengan gel separator ini mencegah terjadinya percampuran kembali antara serum
dan sel darah merah yang telah terpisah, dan dapat mengurangi resiko terjadinya
glikolisis, sedangkan pada tabung vakum plain kemungkinan terjadinya glikolisis
lebih besar dikarenakan tidak adanya pembatas antara serum dan sel darah merah
apabila serum tidak segera dipisahkan. Tetapi dari segi harga, tabung vakum plain
memiliki harga yang lebih ekonomis daripada tabung vakum gel separator. Selain
itu, tabung vakum plain ini juga dapat digunakan lagi untuk penampungan darah
setelah dilakukan pencucian tabung, sedangkan tabung vakum dengan gel
separator hanya dapat dipakai satu kali penggunaan saja.(3)
Menurut penelitian Furqon (2015), dkk, didapatkan bahwa konsentrasi
glukosa pada serum memiliki stabilitas sampai 4 jam pada suhu ruang, baik pada
tabung vakum gel separator atau tabung vakum plain yang serumnya dipisah.
Kedua tabung tersebut juga akan mengalami penurunan kadar glukosa secara
signifikasi pada kurun waktu 12 jam.(4) Menurut Mikesh dan Bruns, glukosa yang
terdapat dalam serum dalam tabung yang berisi sel darah akan mengalami
penurunan seiring dengan berjalannya waktu. Saat spesimen belum diuji dan
serum tidak segera dipisahkan ke wadah penampungan lain, proses glikolisis
dapat terjadi oleh komponen-komponen seluler yang terdapat di dalam serum dan
dapat menyerap kandungan glukosa di dalamnya mulai dari 5% - 7% setiap
jamnya.(5) Sedangkan, menurut Serap Cuhadar dkk, konsentrasi glukosa akan
menurun dalam waktu 1 jam apabila disimpan di dalam tabung yang tidak berisi
gel pada suhu 24°C. Sedangkan konsentrasi glukosa tesebut dapat stabil apabila
disimpan didalam tabung yang berisi gel pada suhu 4°C. (6)
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “ Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
Menggunakan Tabung Vakum Gel Separator dan Tabung Vakum Plain 2018”

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang ada adalah ada
atau tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan
tabung vakum gel separator dan tabung vakum plain
14

1.3 Pertanyaan Penelitian


1. Bagaimana distribusi statistik kadar glukosa darah pada tabung vakum gel
separator ?
2. Bagaimana distribusi statistik kadar glukosa darah pada tabung vakum plain ?
3. Apakah ada atau tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah
menggunakan tabung vakum gel separator dan tabung vakum plain ?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Diketahuinya perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah
menggunakan tabung vakum gel separator dan tabung vakum plain.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya distribusi statistik pemeriksaan kadar glukosa darah pada tabung
vakum gel separator
2. Diketahuinya distribusi statistik pemeriksaan kadar glukosa darah pada tabung
vakum plain
3. Diketahuinya apakah ada perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah
antara tabung vakum gel separator dan tabung vakum plain

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1 Untuk Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan informasi mengenai
ada atau tidaknya perbandingan kadar glukosa darah menggunkan tabung vakum
gel separator dan tabung vakum plain.

1.5.2 Untuk Peneliti


Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana
pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, pengalaman serta
dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh secara teori maupun praktek dalam
penelitian ini, khususnya dalam bidang kimia klinik.
1.5.3 Untuk tenaga laboratorium
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dan pengetahuan,
khususnya pada mata kuliah kimia klinik di Jurusan Analis Kesehatan Politeknik
15

Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini mencakup bidang kimia klinik yang bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil pemeriksaan kadar glukosa darah
menggunakan tabung vakum gel separator dan tabung vakum plain. Peneliti
melakukan penelitian di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang.
Penelitian ini menguji sebanyak 30 sampel dan diambil secara Accidental
Sampling. Metode pemeriksaan yang digunakan untuk pemeriksaan kadar glukosa
darah ini yaitu GOD-PAP yang menggunakan alat Clinical Chemistry Analyzer .
Penelitian ini berlangsung dari tanggal 23-24 April 2018.
116

Anda mungkin juga menyukai