Khutbah Jumat Pesan Nabi
Khutbah Jumat Pesan Nabi
Ulama akhir zaman kata Nabi lebih jelek daripada َ ُول هَّللا ِ أُسْ َوةٌ َح َس َن ٌة لِ َمنْ َك
ان َيرْ جُو ِ ان َل ُك ْم فِي َرس َ َل َق ْد َك
umatnya, masyarakatnya dibawah langit ini. Kenapa? هَّللا َ َو ْال َي ْو َم اآلخ َِر َو َذ َك َر هَّللا َ َك ِثيرً ا
Karena dari merekalah timbullah fitnah dan akan
kembali fitnah itu pada mereka. Kita lihat zaman
ٓ ٓان ْال َعظِ يْم َو َن َف َع ِنيْ َوإِيَّا ُك ْم م َِن ْا
أل َي ِة ِ ْك هللاُ لِي َو َل ُك ْم فِي ْالقُر َ ارَ َب
sekarang, para Uztaz para kyai walaupun tidak ِ
semuanya, hanya beda baju, hanya beda golongan, ت َخ ْي ُر الرَّ ا ِح ِمي َْن َ الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َو قُ ْل الرَّ بِّ َوارْ َح ْم َوأَ ْن
ِّ َو
partai kadang kala satu sama yang lain saling
mencemooh, mencaci maki, saling menghina. Kadang
kala hanya mempertahankan kelompoknya dan saling
menyalahkan. Tidak bersumber dari Al Quran dan
hadis yang seharusnya adalah Al ulama warasatul
anbiya’, seharusnya para ulama menyelamatkan umat
tapi justru kadang kala para ulama membingungkan
umat. Lalu, kalau masyarakat bingung, siapa yang
harus kita jadikan imam? Mungkin satu-satunya cara