Anda di halaman 1dari 26

FARMAKOLOGI :

SISTEM IMUN / KEKEBALAN

OLEH : JERRY WIDIODI ELWANTA, S.Far., Apt.


(KELAS XII JURUSAN FARMASI SMKN 2 SINGKAWANG)
Pengertian
✓ Sistem Imun atau sistem kekebalan adalah sel - sel
dan banyak struktur biologis lainnya yang bertanggung
jawab atas imunitas

✓ Imunitas : pertahanan pada organisme untuk


melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan
mengenali dan membunuh patogen

✓ Respon Imun : respons kolektif dan terkoordinasi dari


sistem imun tubuh terhadap pengenalan zat asing
Pengertian
✓ Agar dapat berfungsi dengan baik, sistem ini akan
mengidentifikasi berbagai macam pengaruh biologis luar
seperti dari infeksi, bakteri, virus sampai parasit, serta
menghancurkan zat - zat asing lain dan memusnahkan
mereka dari sel dan jaringan organisme yang sehat agar
tetap dapat berfungsi secara normal.
Sistem Imun
 Manusia dan vertebrata berahang lainnya memiliki
mekanisme pertahanan yang kompleks, yang dapat dibagi
menjadi sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif
 Sistem imun bawaan merupakan bentuk pertahanan awal
yang melibatkan penghalang permukaan, reaksi
peradangan, sistem komplemen, dan komponen seluler
 Sistem imun adaptif berkembang karena diaktifkan oleh
sistem imun bawaan dan memerlukan waktu untuk dapat
mengerahkan respons pertahanan yang lebih kuat dan
spesifik. Imunitas adaptif (atau dapatan) membentuk
memori imunologis setelah respons awal terhadap patogen
dan membuat perlindungan yang lebih ditingatkan pada
pertemuan dengan patogen yang sama berikutnya. Proses
imunitas dapatan ini menjadi dasar dari vaksinasi
Sistem Imun
Komponen Sistem Imun

Sistem Imun Bawaan Sistem Imun Adaptif

Respons tidak spesifik Respons spesifik patogen dan antigen

Perlambatan waktu antara paparan dan respons


Paparan menyebabkan respons maksimal segera
maksimal

Komponen imunitas diperantarai sel dan Komponen imunitas diperantarai sel dan
imunitas humoral imunitas humoral

Paparan menyebabkan adanya memori


Tidak ada memori imunologis
imunologis

Ditemukan hampir pada semua bentuk


Hanya ditemukan pada vertebrata berahang
kehidupan
Sistem Imun Bawaan
✓ Mikroorganisme atau racun yang berhasil memasuki
organisme akan berhadapan dengan mekanisme sistem
imun bawaan
✓ Respons bawaan biasanya dijalankan ketika mikroba
teridentifikasi oleh reseptor pengenal pola (pattern
recognition receptor, PRR) yang mengenali komponen
yang disebut pola molekuler terkait patogen (pathogen-
associated molecular pattern, PAMP), atau pola
molekuler terkait kerusakan (damage-associated
molecular pattern, DAMP)
✓ Sistem ini tidak memberikan perlindungan yang bertahan
lama terhadap serangan patogen, sehingga diperlukan
sistem imun lain yaitu sistem imun adaptif
✓ Sistem imun bawaan merupakan sistem dominan
pertahanan tubuh pada kebanyakan organisme.
Sistem Imun Adaptif
✓ Sistem imun adaptif berevolusi pada vertebrata awal dan
membuat adanya respons imun yang lebih kuat serta
terbentuknya memori imunologi, yaitu tiap patogen
"diingat" oleh pengenal antigen
✓ Respons imun adaptif bersifat spesifik terhadap antigen
tertentu dan membutuhkan pengenalan antigen non-self
tertentu selama proses yang disebut presentasi antigen
✓ Spesifisitas antigen memungkinkan produksi respons
yang disesuaikan pada patogen tertentu atau sel tertentu
yang terinfeksi patogen
✓ Kemampuan tersebut dipelihara di tubuh oleh "sel
memori". Sel - sel memori ini akan segera
memusnahkan dengan cepat patogen-patogen yang
menginfeksi sel kembali di kemudian hari.
Gangguan Pada Sistem Imun

✓Imunodefisiensi
✓Penyakit Autoimun
✓Penyakit Inflamasi
✓Kanker
Imunodefisiensi
✓ Imunodefisiensi dapat terjadi ketika sistem imun kurang
aktif sehingga dapat menimbulkan infeksi berulang dan
dapat mengancam jiwa

✓ Pada manusia, imunodefisiensi dapat disebabkan


karena faktor genetik seperti pada penyakit defisiensi
imunitas kombinasi serta kondisi dapatan seperti
sindrom defisiensi imun dapatan (AIDS) yang
disebabkan oleh retrovirus HIV
Imunodefisiensi
✓ Imunodefisiensi juga bisa muncul akibat faktor turunan
atau perolehan (didapat)

✓ Penyakit granuloma kronis, yaitu penyakit dengan


rendahnya kemampuan fagosit untuk menghancurkan
patogen, adalah contoh dari imunodefisiensi turunan

✓ AIDS dan beberapa jenis kanker merupakan contoh


imunodefisiensi dapatan
Imunodefisiensi
✓ Imunodefisiensi terjadi ketika satu atau lebih komponen
sistem imun tidak aktif
✓ Kemampuan sistem imun untuk merespons patogen
berkurang pada anak - anak dan orang tua, pada kasus
orang tua disebabkan oleh imunosenesens
✓ Di negara - negara berkembang, penyebab melemahnya
sistem imun yaitu obesitas, penyalahgunaan alkohol,
dan penggunaan obat. Namun, malnutrisi adalah
penyebab paling umum yang menyebabkan
imunodefisiensi di negara berkembang
Imunodefisiensi
✓ Diet dengan protein yang tidak mencukupi dikaitkan
dengan gangguan imunitas seluler, aktivitas komplemen,
fungsi fagosit, konsentrasi antibodi IgA, dan produksi
sitokin. Selain itu, ketiadaan timus pada usia dini melalui
mutasi genetik atau pengangkatan melalui operasi
mengakibatkan imunodefisiensi yang parah dan
kerentanan tinggi terhadap infeksi

✓ Timus merupakan kelenjar dari sistem kekebalan tubuh


yang terlibat dalam memproduksi sel T atau limfosit
Penyakit Autoimun
✓ Penyakit Autoimun menyebabkan sistem imun menjadi
hiperaktif menyerang jaringan normal seakan-akan
jaringan tersebut merupakan benda asing

✓ Di satu sisi, ilmu pengetahuan pun terus berkembang


dan manipulasi dalam kedokteran telah dilakukan.
Penggunaan obat imunosupresif telah berhasil menekan
sistem imun yang hiperaktif, dan penggunaan
imunoterapi telah dilakukan untuk pengobatan kanker.
Penyakit Autoimun
✓ Autoimunitas adalah respons imun terlalu aktif termasuk
fungsi imun yang tidak berfungsi baik sehingga berakhir
pada gangguan autoimun
✓ Sistem imun tidak mampu membedakan dengan tepat
antara self dan non - self, sehingga dapat menyerang
bagian dari tubuh. Pada keadaan kondisi yang normal,
banyak sel T dan antibodi bereaksi dengan peptida self.
Terdapat sel khusus (terletak di timus dan sumsum
tulang) yang menyajikan limfosit muda dengan antigen
self yang dihasilkan pada tubuh dan untuk membunuh
sel yang dianggap antigen self, akhirnya mencegah
autoimunitas
Penyakit Autoimun
Contoh :
✓ Rheumatoid Arthritis : peradangan sendi akibat sistem
kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri
✓ Diabetes Melitus tipe 1
✓ Penyakit Hashimoto : suatu kondisi peradangan pada
kelenjar tiroid yang disebabkan oleh serangan dari
sistem kekebalan tubuh sendiri (autoimun) terhadap
kelenjar tiroid
✓ Lupus Eritematosus Sistemik / SLE : Inflamasi kronis
pada berbagai organ, terutama sendi, ginjal dan kulit
Penyakit Inflamasi / Peradangan
✓ Peradangan merupakan salah satu dari respons pertama sistem imun
terhadap infeksi
✓ Gejala peradangan yaitu kemerahan, bengkak, dan nyeri yang diakibatkan
oleh peningkatan aliran darah ke jaringan.
✓ Peradangan dihasilkan oleh senyawa - senyawa eikosanoid dan molekul
sitokin, yang dilepaskan oleh sel yang terinfeksi
✓ Senyawa - senyawa eikosanoid, termasuk prostaglandin, menginduksi
demam dan pelebaran pembuluh darah, dan leukotrien yang menarik sel
darah putih (leukosit). Sitokin juga terlibat, termasuk interleukin yang
bertanggung jawab untuk komunikasi antar sel darah putih; kemokin yang
mendorong kemotaksis; dan interferon yang memiliki kemampuan antivirus,
seperti menghentikan sintesis protein virus yang sedang menginfeksi sel
inang.
✓ Faktor pertumbuhan dan faktor sitotoksik juga dapat dilepaskan. Sitokin dan
senyawa kimia lainnya mengerahkan sel-sel imun ke tempat infeksi dan
menyembuhkan jaringan yang mengalami kerusakan yang diikuti dengan
pemusnahan patogen
OBAT IMUNOSUPRESIF
✓ Respons imun dapat dimanipulasi untuk menekan respons
yang tidak diinginkan akibat autoimunitas, alergi, atau
penolakan transplantasi

✓ Manipulasi juga dapat dilakukan untuk merangsang respons


perlindungan terhadap patogen yang sebagian besar
menghindari sistem imun atau kanker

✓ Obat imunosupresif digunakan untuk mengontrol gangguan


autoimun atau inflamasi ketika terjadi kerusakan jaringan
yang berlebihan, dan untuk mencegah penolakan
transplantasi setelah transplantasi organ
OBAT ANTI INFLAMASI
✓ Obat anti-inflamasi sering digunakan untuk mengontrol
pengaruh peradangan

✓ Glukokortikoid merupakan obat anti-inflamasi yang


paling kuat, tetapi obat tersebut memiliki banyak efek
samping seperti obesitas pusat, hiperglikemia, dan
osteoporosis sehingga penggunaan obat tersebut
harus diawasi dengan baik

✓ Obat anti-inflamasi dosis rendah sering digunakan


bersamaan dengan obat sitotoksik atau obat
imunosupresif seperti metotreksat atau azatioprin
OBAT ANTI INFLAMASI
✓ Obat sitotoksik menghambat respons imun dengan
membunuh sel yang membelah dengan cepat seperti
sel T yang teraktivasi. Namun, pembunuhan sel
dilakukan sembarangan sehingga sel-sel membelah
dengan cepat lainnya, serta organ-organ lain pun
terpengaruh, yang dapat menyebabkan efek samping
berbahaya

✓ Obat imunosupresif seperti siklosporin mencegah sel T


dari merespons sinyal dengan menghalangi transduksi
sinyal
IMUNOSTIMULAN
✓ Pada pengobatan tradisional, beberapa obat-obatan
tradisional dipercaya dapat menstimulasi imunitas,
seperti : ekinasea, akar manis, ginseng, astragalus,
saga, bawang putih, sangitan, jamur shiitake, jamur
lingzhi, hisop, dan madu

✓ Penelitian telah menunjukan bahwa bahan-bahan


tersebut dapat menstimulasi sistem imun,walaupun
cara kerjanya belum sepenuhnya dimengerti.
HORMON
✓ Hormon dapat bertindak sebagai imunomodulator, yaitu
mengubah sensitivitas sistem imun
✓ Sebagai contoh, hormon seks wanita diketahui
menstimulasi baik respons imun adaptif dan respons
imun bawaan
✓ Beberapa penyakit autoimun seperti lupus
erythematosus sering menyerang wanita, dan mulainya
serangan sering dengan pubertas. Sebaliknya, hormon
seks pria seperti testosteron tampak menekan sistem
imun
VITAMIN D
Saat suatu sel T menjumpai patogen asing, pada
beberapa kasus melibatkan reseptor vitamin D. Hal ini
pada dasarnya merupakan alat pensinyalan yang
memungkinkan sel T untuk berikatan dengan bentuk aktif
vitamin D, suatu hormon steroid kalsitriol. Di sisi lain, sel
T mengekspresikan CYP27B1, suatu enzim yang
bertanggung jawab mengubah versi pra - hormon vitamin
D, kalsidiol, menjadi versi hormon steroid, kalsitriol.
Setelah mengikat dengan kalsitriol, sel T dapat
melakukan fungsi yang diinginkan. Sel - sel sistem imun
lainnya seperti sel dendritik, keratinosit, dan makrofag
dikenal mengekspresikan CYP27B1 dan dengan
demikian dapat mengaktifkan vitamin D kalsidiol.
VITAMIN D
✓ Diperkirakan bahwa penurunan progresif kadar hormon seiring
bertambahnya usia juga menjadi salah satu faktor yang
mengakibatkan pelemahan respons imun pada individu yang
menua

✓ Penurunan fungsi kekebalan yang sehubungan dengan usia juga


terkait dengan penurunan kadar vitamin D pada lansia

✓ Seiring bertambahnya usia, ada dua hal yang secara negatif


mempengaruhi kadar vitamin D mereka. Pertama, mereka yang
tinggal di dalam rumah akan lebih menurun tingkat aktivitasnya.
Mereka mendapat lebih sedikit sinar matahari dan karenanya
menghasilkan lebih sedikit kolekalsiferol melalui radiasi ultraungu
B. Kedua, seiring bertambahnya usia, kulit menjadi berkurang
kemampuannya memproduksi vitamin D.
.
TIDUR & ISTIRAHAT
✓ Sistem imun bertambah dengan tidur dan beristirahat,[91]
sebaliknya kurang tidur dapat merusak fungsi kekebalan
tubuh
✓ Putaran umpan balik melibatkan sitokin seperti
interleukin-1 dan TNF alfa yang diproduksi sebagai
respons terhadap infeksi, tampaknya juga berperan
dalam pengaturan tidur non - REM (non-rapid eye
movement). Dengan demikian respons imun terhadap
infeksi dapat menyebabkan perubahan pada siklus tidur,
termasuk peningkatan tidur gelombang lambat relatif
terhadap tidur REM
NUTRISI & DIET
✓ Kelebihan gizi dikaitkan dengan penyakit seperti
diabetes dan obesitas, yang diketahui mempengaruhi
fungsi kekebalan tubuh

✓ Malnutrisi serta defisiensi mineral dan nutrisi tertentu,


juga dapat membahayakan respons imun. Demikian
juga, kekurangan gizi pada janin dapat menyebabkan
kerusakan sistem kekebalan seumur hidup.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai