Anda di halaman 1dari 7

Pihak yang memutuskan bahwa suatu perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal, produknya

telah memenuhi persyaratan halal dan layak mendapatkan sertifikat halal adalah:

A. Komisi Fatwa MUI


C. Auditor Halal LPPOM MUI
B. Bidang pengkajian Halal LPPOM MUI
D. Direktur LPPOM MUI

Jawaban : A
Auditor hanya bertugas melaksanakan audit di perusahaan, laporan hasil audit akan diserahkan
kepada Komisi Fatwa MUI sebagai bahan pertimbangan bagi mereka. Komisi Fatwa MUI yang
selanjutnya akan memberikan keputusan bahwa suatu produk halal atau tidak.

Di bawah ini adalah beberapa item yang benar sebagai kriteria Sistem Jaminan Halal, kecuali:

A. Bahan, produk, dan audit internal


C. Bahan dan fasilitas produksi
B. Kebijakan halal, manual halal, dan tim manajemen halal.
D. Tim manajemen halal, kaji ulang manajemen, dan mampu telusur. 

Jawaban : B
Manual halal bukan merupakan 11 kriteria Sistem Jaminan Halal melainkan sebagai pelengkap
sistem dokumentasi halal yang dipersyaratkan di dalam Sistem Jaminan Halal

Yang termasuk dalam daftar hierarki dokumen kehalalan bahan yang dilengkapi dan dikaji
sebelum memutuskan penggunaan bahan baru ialah, kecuali:

A. Sertifikat halal yang dikeluarkan oleh LPPOM MUI.


C. Sertifikat halal dari lembaga sertifikasi halal yang diakui oleh LPPOM MUI.
B. Spesifikasi produk/MSDS/Product Data Sheet, Diagram alur proses produksi bahan,
Certificate of Analysis (CoA).
D. Surat Keterangan Halal dari Kementerian Agama RI 

Jawaban : D
Kementerian Agama RI tidak mengurusi masalah sertifikasi halal dan sistem jaminan halal,
sehingga dokumen kehalalan seperti mengeluarkan surat keterangan halal bukanlah bagian dari
kewenangan mereka.

Aktivitas berikut ini diwajibkan memiliki prosedur tertulis karena termasuk aktivitas kritis halal,
kecuali:

A. Penerimaan dan pemeriksaan bahan datang, penyimpanan bahan dan produk.


B. Penyimpanan dan pemisahan suku cadang, penerimaan bahan baku utama berupa kayu.
C. Pelaksanaan plant trial dan lab trial serta pencucian fasilitas produksi.
D. Pembelian bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong proses produksi, penggantian
supplier.

Jawaban : B
Suku cadang (spare parts) dan bahan baku kayu (log) tidak termasuk bahan kritis halal. Sehingga
aktivitas berkaitan dengannya tidak dipersyaratkan oleh Sistem Jaminan Halal harus ada
prosedur tertulisnya.

Status yang paling tepat untuk produk mikrobial (misalnya enzim) yang memanfaatkan unsur
babi sebagai media pertumbuhan adalah:
A. Tetap haram karena melibatkan unsur babi
B. Menjadi halal karena telah melalui proses biokimia (memanfaatkan mikroba)
C. Halal setelah melalui proses penyucian secara syariah Islam.
D. Asalnya haram tetapi menjadi halal karena pemanfaatan unsur babi hanya di media
pertumbuhannya, bukan produknya.

Jawaban : A
Bagaimanapun juga caranya, segala sesuatu yang berkaitan dengan babi atau turunannya
adalah haram. Tidak ada dispensasi atau keringanan dalam SJH, apapun pertimbangannya.

Diketahui suatu bahan pewarna alami berasal dari tanaman yang diproduksi oleh suatu pabrik
pewarna, dimana bahan tersebut belum terdaftar di dalam daftar bahan yang telah disetujui
LPPOM MUI. apabila digunakan di dalam proses produksi maka:
A. Dapat langsung digunakan dan tidak perlu dilaporkan karena merupakan bahan nabati yang
tidak kritis.
B. Dapat langsung digunakan dan dimasukkan ke dalam laporan berkala untuk LPPOM MUI.
C. Meminta persetujuan LPPOM MUI sebelum bahan tersebut digunakan.
D. Meminta persetujuan Koordinator Auditor Halal Internal sebelum menggunakan bahan.

Jawaban : C
Bahan pewarna (baik alami maupun sintetis) adalah termasuk bahan kritis halal (umumnya titik
kritisnya terletak pada penggunaan pelarut, matriks/pelapis, dan pengemulsinya). Dengan
demikian penggunaannya harus melalui persetujuan LPPOM MUI. Para produsen “sering kali”
menggunakan kata “nabati” atau “alami” untuk mempermudah pemasaran produknya. Ini tidak
menjamin kehalalan suatu produk. Sebelum menggunakan bahan tersebut maka terlebih
dahulu harus diverifikasi kehalalan bahannya oleh Bidang Pengkajian Halal LPPOM MUI.

Pimpinan perusahaan dan jajaran manajemen melakukan kaji ulang terhadap efektifitas
pelaksanaan Sistem Jaminan Halal sedikitnya diadakan:
A. dua kali setahun
B. sekali setahun
C. sekali dalam dua tahun
D. setelah internal audit
Jawaban : B
Sistem Jaminan Halal mempersyaratkan Kaji Ulang Manajemen (Management Review) yakni
pertemuan para pimpinan perusahaan untuk mengkaji ulang implementasi SJH di
perusahaannya, setidaknya dilakukan sekali setahun.

Pengertian Sistem Jaminan Halal / Halal Assurance System yang paling tepat adalah:

A. Pengelolaan terpadu kualitas bahan dan fasilitas produksi suatu produk makanan atau
produk yang berhubungan dengan makanan agar sesuai dengan ketentuan tim manajemen
halal.
B. Pengelolaan terpadu terhadap produk yang dihasilkan agar tidak terkontaminasi oleh bahan
haram sehingga pelanggan memiliki kepuasan terhadap produk halal yang dihasilkan.
C. Pengelolaan terpadu terhadap bahan, proses, produk, sumberdaya manusia, dan prosedur
untuk menghasilkan produk halal serta menjamin kehalalannya secara konsisten dan
berkelanjutan.
D. Suatu sistem manajemen yang menjamin bahan yang masuk ke suatu industri dapat
dibuktikan halal sehingga menghasilkan produk halal.

Jawaban : C
Sesuai dengan definisi resmi SJH yang dikeluarkan oleh LPPOM MUI

1.Apakah arti halal (ً‫)حاَل ل‬


َ di dalam bahasa Indonesia ? 
a. dilarang b. diperbolehkan c.dimakruhkan d.ditutup
2. Apakah arti haram (‫ ) َح َرا ٌم‬di dalam bahasa Indonesia? 
a. Sesuatu yang tidak boleh dilanggar 
b. Sesuatu yang boleh diminum 
c. Sesuatu yang belum diketahui (belum jelas) status kehalalannya  
d. Sesuatu yang boleh digunakan
3. Apakah arti syubhat di dalam bahasa Indonesia? 
a.Sesuatu yang tidzak boleh dilanggar 
b.Sesuatu yang boleh diminum 
c.Sesuatu yang belum diketahui (belum jelas) status kehalalannya 
d.Sesuatu yang boleh digunakan
4. Apa itu Najis? 
a. Sesuatu kotoran yang dapat menyebabkan tidak sahnya ibadah 
b. Benda yang terkena najis 
c. Sesuatu yang belum diketahui (belum jelas) status kehalalannya 
d. Sesuatu yang boleh digunakan
5. Apa itu Mutanajis? 
a. Sesuatu kotoran yang dapat menyebabkan tidak sahnya ibadah 
b. Benda yang terkena najis 
c. Sesuatu yang belum diketahui (belum jelas) status kehalalannya 
d. Sesuatu yang boleh digunakan
6. Setiap benda yang terkena najis, maka hukumnya ?
a. Boleh dimakan 
b. Tidak boleh dimakan
c. Boleh dimakan anak kecil
d. Boleh dimakan orang tua
7. Contoh najis berat (najis mugholadhoh) adalah
a. Air liur anjing
b. Kotoran ayam
c. Air kencing manusia
d. Air kencing bayi laki-laki yang hanya minum ASI
8. Contoh najis sedang (najis mutawasithoh) adalah
a. Air liur anjing
b. Kotoran ayam
c. Daging babi
d. Air kencing bayi laki-laki yang hanya minum ASI
9. Contoh najis ringan (najis mukhoffafah) adalah
a. Air liur anjing
b. Kotoran ayam
c. Air kencing manusia
d. Air kencing bayi laki-laki yang hanya minum ASI
10. Siapa lembaga yang berhak mengeluarkan sertifikat Halal
a. Lppom MUI
b. LSPro Kemenperin
c. LIPI
d. KPK
11. Pengertian Sistem Jaminan Halal adalah..
a. Sistem manajemen yang belum terintegrasi yang mengatur bahan, proses produksi, produk,
sumber daya manusia dan prosedur dalam rangka menjaga kesinambungan proses produksi
halal (HAS 23000)
b. Sistem manajemen yang mengatur  proses produksi, danc sumber daya manusia yang halal
c. Sistem manajemen yang terintegrasi yang mengatur bahan, proses produksi, produk, sumber
daya manusia dan prosedur dalam rangka menjaga kesinambungan proses produksi halal (HAS
23000)
d. Sistem manajemen yang tidak terintegrasi yang mengatur bahan, proses produksi, produk,
sumber daya manusia dan prosedur dalam rangka menjaga kesinambungan proses produksi
halal (HAS 23000)
12. Berapa kriteria sistem Jaminan Halal 
a. 10
b. 13
c. 11
d. 7
Kunci Jawaban
1. B. Diperbolehkan
2. A. Sesuatu yang tidak boleh dilanggar
3. C. sesuatu yang belum diketahui (belum jelas) status kehalalannya
4. A. sesuatu kotoran yang dapat menyebabkan tidak sahnya ibadah
5. B benda yang terkena najis
6. B Tidak boleh dimakan
7. A. Air liur anjing
8. B. Kotoran ayam
9. D. Air kencing bayi laki-laki yang hanya minum ASI
10. A. Lppom MUI
11. C. sistem manajemen yang terintegrasi yang mengatur bahan, proses produksi, produk,
sumber daya manusia dan prosedur dalam rangka menjaga kesinambungan proses produksi
halal (HAS 23000)
12. C.11

 
Q. 
Undang Undang nomor dan tahun berapakah yang mengatur tentang Ke-Halalan suatu barang
dan jasa di Indonesia ?
answer choices
a.UU NOMOR 31 TAHUN 2013
b.UU NOMOR 32 TAHUN 2013
c. UU NOMOR 33 TAHUN 2014
d. UU NOMOR 34 TAHUN 2014
Jawaban: C. UU NOMOR 33 TAHUN 2014

Q. 
Ada berapa Kriteria dalam menyusun SIstem Jaminan Halal ?
answer choices
a.10 Kriteria
b.11 Kriteria
c. 12 Keriteria
d.13 Kriteria
Jawaban: B. 11 Kriteria

Q. 
Sebutkan salah satu bentuk diseminasi Kebijakan Halal yang ada di CV. Sumber Pangan Nusantara
answer choices
a.Pelatihan
b.Briefing
c.Poster atau Banner
d.Semua benar
Jawaban: D. Semua Benar

Q. 
Apa tanggung jawab dari Tim Manajemen Halal di CV. Sumber Pangan Nusantara?
answer choices
a.Perencanaan, Implementasi, Evaluasi dan Perbaikan SJH Perusahaan
b.Audit Sistem Jaminan Halal
c.Melaporkan bahan ke LPPOM MUI
d. Memproduksi produk-produk yang halal dan toyib
Jawaban: A. Perencanaan, Implementasi, Evaluasi dan Perbaikan SJH Perusahaan
Q. 
Salah satu criteria dalam penyusunan Sistem Jaminan Halal adalah Pelatihan, ada berapakah
kategori pelatihan yang dimaksud ?
answer choices
a.Pelatihan SJH dan Pelatihan Internal
b. Pelatihan Eksternal dan Pelatihan Internal
c.Pelatihan SJH dan Pelatihan Eksternal
d.Pelatihan HAS 23000 dan Pelatihan 9001
Jabawan: B. Pelatihan Eksternal dan Pelatihan Internal

Q. 
Audit Internal minimal dilakukan berapa kali dalam 1 tahun?
answer choices
a.4 kali
b.3 kali
c.2 kali
d.1 kali
Jawaban: C. 2 kali

Q. 
Kaji ulang manajemen dilakukan berapa kali dalam 1 tahun?
answer choices
a.4 kali
b.3 kali
c.2 kali
d.1 kali
Jawaban : D. 1 kali

Anda mungkin juga menyukai