Kompensasi
Kompensasi
OLEH
Kompensasi merupakan salah satu alasan dan motivasi utama mengapa pegawai bekerja.
Pegawai menggunakan pengetahuan, keterampilan, tenaga, waktu, serta komitmennya, bukan
semata-mata ingin membaktikan atau mengabdikan diri kepada organisasi, melainkan tujuan lain
yang ingin diraihnya, yaitu mengharapkan imbalan atau balas jasa atas kinerja dan produktivitas
kerja yang dihsilkannya. Keberhasilan dalam menetapkan kompensasi yang layak akan menentukan
bagaimana kualitas SDM dalam bekerja, yang secara langsung akan berkaitan dengan efektivitas
tujuan pegawai dan efisiensi anggaran organisasi, serta akan menentukan bagaimana
keberlangsungan hidup organisasi dalam lingkungan persaingan bisnis yang semakin kompetitif.
Kompensasi yang memadai akan mempengaruhi kinerja yang ditampilkan oleh pegawai.
Kompensasi perlu dibedakan dengan gaji dan upah karena konsep kompensasi tidak sama
dengan konsep gaji atau upah. Gaji dan upah merupakan salah satu bentuk konkret atas pemberian
kompensasi. Martoyo (2007) menyatakan bahwa kompensasi adalah pengaturan keseluruhan
pemberian balas jasa bagi employers maupun employees, baik yang langsung berupa uang (finansial)
maupun yang tidak langsung berupa uang (nonfinansial). Sastrohadiwiryo (2015) mengatakan bahwa
kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh organisasi kepada para tenaga
kerja karena tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan
organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sementara itu, Werther dan Davis (1996) menyatakan bahwa kompensasi merupakan
sesuatu yang diterima pegawai sebagai penukar atas kontribusi jasa mereka bagi organisasi. Apabila
dikelola dengan baik maka kompensasi membantu organisasi mencapai tujuan dan memperoleh,
memelihara, dan menjaga pegawai dengan baik. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang memadai maka
pegawai yang ada saat ini sangat mungkin akan meninggalkan organisasi, dan organisasi akan
kesulitan untuk merekrut kembali pegawai yang sesuai dengan kebutuhan. Sebaliknya, J. Long dalam
Widodo (2014) berpendapat bahwa kompensasi adalah bagian dari sistem reward yang hanya
berkaitan dengan bagian ekonomi, tetapi sejak adanya keyakinan bahwa perilaku individual
dipengaruhi oleh sistem dalam spektrum yang lebih luas maka sistem kompensasi tidak dapat
terpisah dari keseluruhan sistem reward yang disediakan oleh organisasi. Artinya, reward sendiri
adalah semua hal yang disediakan organisasi untuk memenuhi satu atau lebih kebutuhan individual.
Reward terdiri dari dua jenis.
a. Kompensasi ekstrinsik, yaitu kompensasi yang memuaskan dasar untuk survival dan
security, dan kebutuhan sosial sebagai pengakuan. Pemuasan ini diperoleh dari faktor-faktor yang
ada di sekeliling para pegawai di sekitar pekerjaannya. Misalnya, upah, pengawasan, co-worker, dan
keadaan kerja.
Why (Mengapa)
Perhatian akan manfaat dari kompensasi yang diberikan merupakan hal penting dalam
pengelolaan SDM organisasi. Kompensasi adalah imbal jasa yang diberikan oleh organisasi karena
adanya hubungan kegiatan pekerjaan dan imbal jasa yang diberikan pegawai yang langsung diterima
pegawai, sedangkan manfaat atau benefit adalah bentuk kompensasi yang tidak langsung diterima
pegawai dalam bentuk materi, tetapi merupakan fasilitas dalam bentuk kesejahteraan yang
diberikan organisasi. Untuk perusahaan kecil dan menengah, pengelolaannya biasanya dilakukan
oleh manajer SDM, sedangkan untuk perusahaan besar, pengelolaannya dibuat dalam satu divisi
karena pengelolaan kompensasi dan benefit sangat erat kaitannya dengan strategi maupun
kebijakan perusahaan
Who
Narasumber : Parjono
When
Where (Dimana)
How (Bagaimana)
(1) Tunjangan jabatan diberikan sesuai jabatan, berdasarkan struktur organisasi pemerintah
desa.
(2) Pemberian tunjangan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dianggarkan dalam
APBDes dan disesuaikan dengan kewajaran dan kemampuan keuangan desa.
(3) Tunjangan Lurah Desa sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1), diberikan dengan besaran
sebagai berikut :
a. Lurah mendapat tunjangan jabatan sebesar Rp. 1.200.0000
b. Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) sebesar Rp. 1.900.000
(1) Lurah Desa dan Pamong Desa di Desa Denggen diberikan dana kompensasi dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lombok Timur.
(2) Besarnya dana kompensasi sebagai pengganti Pelungguh sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sebagai berikut : a. untuk Kecamatan Denggen sebesar Rp166.250.000,00 ( seratus enam puluh
enam juta dua ratus lima puluh ribu rupiah).
(3) Dana kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan setiap triwulan dengan
ketentuan sebagai berikut :
(4) Dana kompensasi yang diterima oleh masing-masing Lurah Desa dan Pamong Desa diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Desa.
Mekanisme pembayaran dana kompensasi sebagai pengganti Pelungguh diatur sebagai berikut :
a. Lurah Desa mengajukan permohonan pembayaran dana kompensasi kepada Bupati melalui Kepala
Bagian Administrasi Pemerintahan Desa rangkap 2 (dua), dengan dilampiri :
4. Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2020 (untuk
awal pencairan);
5. Peraturan Desa tentang Besaran masing-masing dana kompensasi sebagai pengganti Pelungguh
yang diterima Lurah Desa dan Pamong Desa (untuk awal pencairan);
2. check list;
3. Peraturan Bupati tentang Pemberian Dana Kompensasi Bagi Lurah Desa dan Pamong Desa di
kelurahan Denggen Tahun Anggaran 2020; dan