Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

Tentang :
ACEH MELAWAN PORTUGIS

A.Latar Belakang
Sebelum kedatangan bangsa Eropa, masyarakat di wilayah Nusantara hidup dengan tenteram di bawah
kekuasaan raja-raja.

Kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia mula-mula disambut baik oleh bangsa Indonesia, tetapi lama-
kelamaan rakyat Indonesia mengadakan perlawanan karena sifat-sifat dan niat-niat jahat bangsa Eropa mulai
terkuak dan diketahui oleh bangsa Indonesia.Perlawanan-perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia
disebabkan orang-orang Barat ingin memaksakan monopoli perdagangan dan berusaha mencampuri urusan
kerajaan-kerajaan di Indonesia.

Setelah Malaka dapat dikuasai oleh Portugis 1511, maka terjadilah persaingan dagang antara pedagang-
pedagang Portugis dengan pedagang di Nusantara. Portugis ingin selalu menguasai perdagangan, maka
terjadilah perlawanan-perlawanan terhadap Portugis.

Sejak Portugis dapat menguasai Malaka, Kerajaan Aceh merupakan saingan terberat dalam dunia
perdagangan. Para pedagang muslim segera mengalihkan kegiatan perdagangannya ke Aceh Darussalam.

Keadaan ini tentu saja sangat merugikan Portugis secara ekonomis, karena Aceh kemudian tumbuh menjadi
kerajaan dagang yang sangat maju. Melihat kemajuan Aceh ini, Portugis selalu berusaha menghancurkannya,
tetapi selalu menemui kegagalan.
B. Proses perlawanan Aceh terhadap Portugis
Pada Tahun 1523 melancarkan serangan dibawah pimpinan Henrigues dan diteruskan oleh de Sauza
pada tahun berikutnya. Namun perlawanan yang dilakukan selalu menemui kegagalan. Maka, untuk
melemahkan Aceh, Portugis melancarkan serangan dengan mengganggu kapal-kapal dagang Aceh. Selain
mengganggu pedagangan rakyat Aceh, Portugis juga ingin merampas kedaulatan Aceh. Hal itu membuat
rakyat Aceh marah dan akhirnya melakukan perlawanan.

▪︎Usaha-usaha Aceh Darussalam untuk mempertahankan diri dari ancaman Portugis, antara lain:

- Aceh berhasil menjalin hubungan baik dengan Turki, Persia, dan Gujarat (India),

- Aceh memperoleh bantuan berupa kapal, prajurit, dan makanan dari beberapa pedagang muslim di Jawa,

- Kapal-kapal dagang Aceh dilengkapi dengan persenjataan yang cukup baik dan prajurit yang tangguh,

- Meningkatkan kerja sama dengan Kerajaan Demak dan Makassar.

Semangat rakyat Aceh untuk mengusir Portugis dari Aceh sangatlah besar. Puncaknya adalah pada
masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Sultan Iskandar Muda mencoba menambah
kekuatan dengan melipatgadakan kekuatan pasukannya, angkatan laut diperkuat dengan kapal-kapal besar
yang berisi 600-800 prajurit, pasukan kavaleri dilengkapi dengan kuda Persia, menyiapkan pasukan gajah dan
milisi infanteri.

Perlawanan terus dilakukan. Permusuhan antara Aceh dan Portugis berlangsung terus tetapi sama-sama tidak
berhasil mengalahkan, sampai akhirnya Malaka jatuh ke tangan VOC tahun 1641.

VOC bermaksud membuat Malaka menjadi pelabuhan yang ramai dan ingin menghidupkan kembali kegiatan
perdagangan seperti yang pernah dialami Malaka sebelum kedatangan Portugis dan VOC.

Kemunduran Aceh mulai terlihat setelah Iskandar Muda wafat dan penggantinya adalah Sultan Iskandar
Thani (1636–1841).

Pada saat Iskandar Thani memimpin Aceh masih dapat mempertahankan kebesarannya. Tetapi setelah Aceh
dipimpin oleh Sultan Safiatuddin 91641–1675) Aceh tidak dapat berbuat banyak mempertahankan
kebesarannya

C. Tokoh-Tokoh
Di antara raja-raja Kerajaan Aceh yang melakukan perlawanan adalah:

• Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528). Berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa
Portugis
• Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568). Berani menentang dan mengusir Portugis yang bersekutu dengan
Johor.

• Sultan Iskandar Muda (1607–1636). Raja Kerajaan Aceh yang terkenal sangat gigih melawan Portugis
adalah Iskandar Muda. Pada tahun 1615 dan 1629, Iskandar Muda melakukan serangan terhadap Portugis di
Malaka.

D. Akibat
Setelah Aceh mengalami kekalahan perang yang berkali-kali membuat Aceh tidak mempunyai
pengaruh lagi diperdagangan dan pengaruh di kerajaan di tanah Melayu dan membuat Portugis semakin
besar, walaupun Aceh kalah perang dengan Portugis tapi Aceh tidak bisa dikuasai oleh Portugis.
Tentang :
MALUKU MELAWAN PORTUGIS

A. Latar Belakang
Latar belakang perlawanan rakyat Maluku mengusir bangsa Belanda karena adanya praktik monopoli
dan sistem pelayaran Hongi yang membuat rakyat sengsara. Belanda melaksanakan sistem penyerahan wajib
sebagian hasil bumi terutama rempah- rempah kepada VOC.

Kompeni juga melangsungkan sistem pelayaran Hongi (hongitochten). Dengan cara itu, para birokrat
Kompeni dapat menginspeksi satu per satu pulau-pulau di Maluku yang bertujuan menjaga keberlangsungan
monopoli rempah-rempah. Kompeni juga punya hak ekstirpasi, yaitu hak memusnahkan pohon pala dan
cengkeh jika harganya turun.

B. Perlawanan
Perlawanan rakyat Maluku muncul pada tahun 1635 di bawah pimpinan Kakiali, Kapitan Hitu. Saat
Kakiali tewas terbunuh, perjuangannya dilanjutkan Kapitan Tulukabessy. Perlawanan ini baru dapat
dipadamkan pada tahun 1646. Sampai akhir abad ke-18 tak terdengar lagi perlawanan pada VOC.

Baru kemudian muncul nama Sultan Jamaluddin, dan Sultan Nuku dari Tidore. Namun VOC dengan
cepat bisa memadamkan perlawanan itu.

Lalu pada 1817 muncul tokoh dari di Pulau Saparua bernama Pattimura. Dalam aksi Pattimura itu, Benteng
Duurstede berhasil dihancurkan oleh rakyat Maluku. Bahkan, Residen Belanda Van den Bergh terbunuh
dalam peristiwa tersebut.

Tak sampai di situ, Belanda terus membawa pasukan dari Ambon hingga Jawa demi mengalahkan
rakyat Maluku. Peristiwa ini menjalar ke kota lainnya di Maluku, seperti Ambon, Seram, dan pulau lainnya
agar rakyat Maluku mundur.

Rakyat Maluku pun mundur karena kekurangan pasokan makanan. Demi menyelamatkan rakyat dari
kelaparan, Thomas Mattulessia atau Patimurra menyerahkan diri dan dihukum mati.

C. Tokoh Perlawanan Rakyat Maluku


Ada dua tokoh yang terlibat dalam perlawanan tersebut yaitu :

• Patimurra sebagai pemimpin perlawanan pertama dan pejuang perempuan Khristina Martha Tiahahu.

• Khristina Martha Tiahahu diketahui menggantikan kepemimpinan Pattimura yang menyerahkan diri demi
rakyat. Sayang, perjuangannya harus berhenti ketika ia dibawa ke pengasingan di Jawa dan meninggal dunia.

D. Akibat
Kolonial pun semakin menerapkan kebijakan yang berat terhadap rakyat Maluku, terutama rakyat Saparua
setelah perlawanan rakyat Maluku. Monopoli rempah-rempah kembali diberlakukan.

Anda mungkin juga menyukai