(RPP)
Sekolah : SMK 1 Koto XI Tarusan
Mata Pelajaran : Penerapan Rangkaian Elektronika
Kelas/Semester : XI/I
Materi Pokok : Sensor rangkaian elektronika
Alokasi Waktu : 1 JP (45 menit)
A. Tujuan Pembelajaran:
1. Pengetahuan:
a. Produk
1) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat menjelaskan
pengertian analisis kerja sensor rangkaian elektronika dengan mengerjakan
soal terkait di LP 3 minimal nilai sama dengan KKM.
b. Proses
Siswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengujian komponen sensor
rangkaian elektronikadengan mengerjakan evaluasi yang terkait dengan LP 4
minimal nilai sama dengan KKM.
2. Keterampilan:
Dengan menggunakan komputer siswa dapat mempraktekkan pengujian
komponen sensor rangkaian elektronika sesuai rincian tugas kinerja di LP 5
minimal nilai sama dengan KKM.
B. Kompetensi Dasar
3.2. Menganalisis kerja sensor rangkaian elektronika
4.2. Menguji komponen sensor rangkaian elektronika
b. Proses
3.2.3. Menjelaskan metode pengujian komponen sensor rangkaian elektronika
2. Keterampilan
Mempraktekkan pengujian komponen sensor rangkaian elektronika
G. Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Penilaian oleh Catatan
Kegiatan Pengamat Pengamat
1 2 3 4
1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2. Memberi motivasi belajar peserta didik
secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi mate-ri ajar dalam kehidupan sehari-
hari;
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
me-ngaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari;
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kom-
petensi dasar yang akan dicapai;
5. Menyampaikan cakupan materi dan penjelas-
an uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Penilaian oleh Catatan
Kegiatan Pengamat Pengamat
1 2 3 4
Merumuskan pertanyaan
Merumuskan pertanyaan, masalah mengenai
analisis kerja sensor rangkaian elektronika
Merencanakan
Merencanakan prosedur atau langkah-langkah
pengumpulan dan analisis data
Mengumpulkan dan menganalisis data
Kegiatan mengumpulkan informasi, fakta,
maupun data, dilanjutkan dengan kegiatan
menganalisisnya
Menarik simpulan
Menarik simpulan-simpulan (jawaban atau
penjelasan ringkas) mengenai kerja sensor
rangkaian elektronika
Aplikasi dan Tindak lanjut
Menerapkan hasil dan mengeksplorasi
pertanyaan-pertanyaan atau permasalahan
2
lanjutan untuk dicari Jawabnya
3. Kegiatan Penutup
Penilaian oleh
Catatan
Kegiatan Pengamat
Pengamat
1 2 3 4
Guru bersama peserta didik baik secara
individual maupun kelompok melakukan refleksi
untuk mengevaluasi:
1. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan
hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat lang-
sung maupun tidak langsung dari hasil pem-
belajaran yang telah berlangsung;
2. memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran;
3. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam ben-
tuk pemberian tugas, baik tugas individual
maupun kelompok;
4. menginformasikan rencana kegiatan pembe-
lajaran untuk pertemuan berikutnya.
2. Instrumen penilaian
a. LP1 : Sikap Prilaku Karakter
b. LP2 : Sikap Sosial
c. LP3 : Produk dilengkapi kunci LP3
d. LP4 : Proses
e. LP5 : Keterampilan
I. Lampiran
1. Materi pembelajaran
2. Rubrik penilaian
3
Lampiran 1. Materi pembelajaran
BAHAN AJAR
Sekolah : SMK N 1 Koto XI Tarusan
Mata Pelajaran : Penerapan Rangkaian Elektronika
Kelas/Semester : XI/I
Materi Pokok : Sensor rangkaian elektronika
Alokasi Waktu : 1 JP (45 menit)
A. Tujuan Pembelajaran:
1. Pengetahuan:
a. Produk
1) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat menjelaskan
pengertian analisis kerja sensor rangkaian elektronika dengan mengerjakan
soal terkait di LP 3 minimal nilai sama dengan KKM.
b. Proses
Siswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengujian komponen sensor
rangkaian elektronikadengan mengerjakan evaluasi yang terkait dengan LP 4
minimal nilai sama dengan KKM.
2. Keterampilan:
Dengan menggunakan komputer siswa dapat mempraktekkan pengujian
komponen sensor rangkaian elektronika sesuai rincian tugas kinerja di LP 5
minimal nilai sama dengan KKM.
B. Kompetensi Dasar
3.3. Menganalisis kerja sensor rangkaian elektronika
4.3. Menguji komponen sensor rangkaian elektronika
b. Proses
3.2.3. Menjelaskan metode pengujian komponen sensor rangkaian elektronika
2. Keterampilan
Mempraktekkan pengujian komponen sensor rangkaian elektronika
4
D. Uraian Materi Ajar
Penggalan Materi 1
5
b). Sensitivitas Sensor
Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap
kuantitas yang diukur. Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang
menunjukan “perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan”.
Beberepa sensor panas dapat memiliki kepekaan yang dinyatakan dengan “satu
volt per derajat”, yang berarti perubahan satu derajat pada masukan akan
menghasilkan perubahan satu volt pada keluarannya. Sensor panas lainnya dapat
saja memiliki kepekaan “dua volt per derajat”, yang berarti memiliki kepakaan dua
kali dari sensor yang pertama. Linieritas sensor juga mempengaruhi sensitivitas dari
sensor. Apabila tanggapannya linier, maka sensitivitasnya juga akan sama untuk
jangkauan pengukuran keseluruhan. Sensor dengan tanggapan pada gambar (b)
akan lebih peka pada temperatur yang tinggi dari pada temperatur yang rendah.
6
dengan “decibel (db)”, yaitu untuk membandingkan daya keluaran pada frekuensi
tertentu dengan daya keluaran pada frekuensi referensi.
2. Jenis Sensor
a. Sensor Suhu
Sensor Suhu atau Temperature Sensors adalah suatu komponen yang dapat
mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala
perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu melakukan pengukuran
terhadap jumlah energi panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu obyek sehingga
memungkinkan kita untuk mengetahui atau mendeteksi gejala perubahan-
perubahan suhu tersebut dalam bentuk output Analog maupun Digital. Sensor Suhu
juga merupakan dari keluarga Transduser.
Saat ini, terdapat banyak jenis Sensor Suhu dengan karakteristik yang
berbeda-beda sesuai dengan aplikasinya, sebagai berikut :
Termostat
Thermistor (NTC dan PTC)
Resistive Temperature Detector (RTD)
Thermocouple
Pada saat Normal, Strip yang berfungsi sebagai jembatan tersebut akan
selalu dalam kondisi terhubung dan mengaliri arus listrik, rangkaian yang
terhubungnya akan dalam kondisi ON juga. Ketika Strip tersebut menjadi panas,
salah satu logam diantaranya akan mengembang dan merubah bentuk menjadi
sedikit melekuk dan akan semakin melekuk seiring dengan semakin panasnya
strip tersebut yang pada akhirnya akan memisahkan hubungan strip dengan
rangkaiannya sehingga aliran listrik ke rangkaian sistem pemanas atau pendingin
juga menjadi terputus atau menjadi kondisi OFF. Termostat kemudian berubah
menjadi kondisi OFF (Switch OFF) atau terjadi pemutusan arus listrik ke sistem
pemanas atau pendingin yang terhubung ke Termostat tersebut.
Pada saat kondisi OFF, tidak ada arus listrik yang mengalir melewat strip
Bimetal tersebut. Secara bertahap Strip Bimetal tersebut akan kembali menjadi
dingin. Logam yang melekuk tadi akan mulai berubah bentuk menjadi bentuk
8
semula sehingga terhubung kembali dan arus listrik mulai mengalir melewati strip
bimetal lagi. Kondisi Termostat menjadi ON kembali dan rangkaian sistem
pemanas ataupun pendingin menjadi ON lagi.
9
2) Thermistor (NTC dan PTC)
Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau nilai
hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature), atau resistor yang peka
terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat
suhu meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka
dengan perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan
suhu yang kecil. Thermistor merupakan singkatan dari “Thermal Resistor” yang
artinya adalah Tahanan (Resistor) yang berkaitan dengan Panas (Thermal).
Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature
Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
Komponen Elektronika yang peka dengan suhu ini pertama kali ditemukan
oleh seorang ilmuwan inggris yang bernama Michael Faraday pada 1833.
Thermistor yang ditemukannya tersebut merupakan Thermistor jenis NTC
(Negative Temperature Coefficient). Michael Faraday menemukan adanya
penurunan Resistansi (hambatan) yang signifikan pada bahan Silver Sulfide
ketika suhu dinaikkan. Namun Thermitor komersil pertama yang dapat diproduksi
secara massal adalah Thermistor ditemukan oleh Samuel Ruben (ilmuan
Amerika Serikat) pada tahun 1930.
Seperti namanya, Nilai Resistansi Thermistor NTC akan turun jika suhu di
sekitar Thermistor NTC tersebut tinggi (berbanding terbalik / Negatif). Sedangkan
untuk Thermistor PTC, semakin tinggi suhu disekitarnya, semakin tinggi pula nilai
resistansinya (berbanding lurus / Positif).
Simbol Thermistor secara umum :
10
Karaktreristik Thermistor NTC dan PTC
Contoh perubahaan Nilai Resistansi Thermistor NTC saat terjadinya
perubahan suhu disekitarnya, Thermistor NTC tersebut bernilai 10kΩ pada suhu
ruangan (25°C), tetapi akan berubah seiring perubahan suhu disekitarnya. Pada
-40°C nilai resistansinya akan menjadi 197.388kΩ, saat kondisi suhu di 0°C nilai
resistansi NTC akan menurun menjadi 27.445kΩ, pada suhu 100°C akan
menjadi 0.976kΩ dan pada suhu 125°C akan menurun menjadi 0.532kΩ. Jika
digambarkan, maka Karakteristik Thermistor NTC tersebut adalah seperti
dibawah ini :
11
Kelebihan Resistance Temperature Detector (RTD)
4) Thermocouple (Termokopel)
Thermocouple adalah salah satu jenis sensor suhu yang paling sering
digunakan, hal ini dikarenakan rentang suhu operasional Thermocouple yang
luas yaitu berkisar -200°C hingga lebih dari 2000°C dengan harga yang relatif
rendah. Thermocouple pada dasarnya adalah sensor suhu Thermo-Electric yang
terdiri dari dua persimpangan (junction) logam yang berbeda. Salah satu Logam
di Thermocouple dijaga di suhu yang tetap (konstan) yang berfungsi sebagai
junction referensi sedangkan satunya lagi dikenakan suhu panas yang akan
dideteksi. Dengan adanya perbedaan suhu di dua persimpangan tersebut,
rangkaian akan menghasilkan tegangan listrik tertentu yang nilainya sebanding
dengan suhu sumber panas.
12
Keuntungan Thermocouple adalah sebagai berikut :
Memiliki rentang suhu yang luas
Tahan terhadap goncangan dan getaran
Memberikan respon langsung terhadap perubahan suhu.
13
b) Sensor Cahaya
Sensor cahaya adalah komponen elektronika yang dapat memberikan
perubahan besaran elektrik pada saat terjadi perubahan intensitas cahaya yang
diterima oleh sensor cahaya tersebut. Sensor cahaya dalam kehidupan sehari-hari
dapat kita temui pada penerima remote televisi dan pada lampu penerangan jalan
otomatis.
Kemudian apabila dilihat dari cahaya yang diterima sensor cahaya tersebut, maka
sensor cahaya dapat dibagi dalam beberapa tipe sebagai berikut :
Sensor cahaya infra merah
Sensor cahaya ultraviolet
14
ilicon mampu menghasilkan tegangan setinggi 0,5V dan Arus setinggi 0,1A saat
terkena (expose) cahaya matahari.
Saat ini, telah banyak yang mengaplikasikan perangkat Sel Surya ini ke
berbagai macam penggunaan. Mulai dari sumber listrik untuk Kalkulator, Mainan,
pengisi baterai hingga ke pembangkit listrik dan bahkan sebagai sumber listrik untuk
menggerakan Satelit yang mengorbit Bumi kita.
15
Rangkaian Seri dan Paralel Sel Surya (Solar Cell)
Seperti Baterai, Sel Surya juga dapat dirangkai secara Seri maupun Paralel. Pada
umumnya, setiap Sel Surya menghasilkan Tegangan sebesar 0,45 ~ 0,5V dan arus
listrik sebesar 0,1A pada saat menerima sinar cahaya yang terang. Sama halnya
dengan Baterai, Sel Surya yang dirangkai secara Seri akan meningkatkan
Tegangan (Voltage) sedangkan Sel Surya yang dirangkai secara Paralel akan
meningkatkan Arus (Current).
16
Bentuk dan Simbol LDR
2) Photo Transistor
Photo Transistor adalah
Transistor yang dapat
mengubah energi cahaya
menjadi listrik dan memiliki
penguat (gain) Internal. Penguat Internal yang terintegrasi ini menjadikan
sensitivitas atau kepekaan Photo Transistor terhadap cahaya jauh lebih baik dari
komponen pendeteksi cahaya lainnya seperti Photo Diode ataupun Photo
Resistor. Cahaya yang diterima oleh Photo Transistor akan menimbulkan arus
pada daerah basis-nya dan menghasilkan penguatan arus hingga ratusan kali
bahkan beberapa ribu kali. Photo Transistor juga merupakan komponen
elektronika yang digolongkan sebagai Transduser.
17
Prinsip Kerja Photo Transistor
Cara kerja Photo Transistor atau Transistor Foto hampir sama dengan
Transistor normal pada umumnya, dimana arus pada Basis Transistor dikalikan
untuk memberikan arus pada Kolektor. Namun khusus untuk Photo Transistor,
arus Basis dikendalikan oleh jumlah cahaya atau inframerah yang diterimanya.
Oleh karena itu, pada umumnya secara fisik Photo Transistor hanya memiliki dua
kaki yaitu Kolektor dan Emitor sedangkan terminal Basisnya berbentuk lensa
yang berfungsi sebagai sensor pendeteksi cahaya.
18
Photo Transistor sangat rentan terhadap lonjakan listrik yang mendadak
(electric surge).
Photo Transistor tidak memungkin elektron bergerak sebebas perangkat
lainnya (contoh: Tabung Elektron).
3) Photo Dioda
Photo dioda atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Dioda Foto
adalah komponen Elektronika yang dapat mengubah cahaya menjadi arus listrik.
Dioda Foto merupakan komponen aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor
dan tergolong dalam keluarga Dioda. Seperti Dioda pada umumnya, Photodioda
atau Dioda Foto ini memiliki dua kaki terminal yaitu kaki terminal Katoda dan kaki
terminal Anoda, namun Dioda Foto memiliki Lensa dan Filter Optik yang
terpasang dipermukaannya sebagai pendeteksi cahaya.
Cahaya yang dapat dideteksi oleh Dioda Foto diantaranya seperti Cahaya
Matahari, Cahaya Tampak, Sinar Inframerah, Sinar Ultra-violet hingga sinar X.
Oleh karena itu, Photodioda atau Dioda Foto yang dapat mendeteksi berbagai
Cahaya ini telah banyak diaplikasikan ke berbagai perangkat Elektronika dan
listrik seperti Penghitung Kendaraan, Sensor Cahaya Kamera, Alat-alat medis,
Scanner Barcode dan peralatan keamanan.
19
Prinsip Kerja Photodioda (Dioda Foto)
Photodioda terdiri dari satu lapisan tipis semikonduktor tipe-N yang
memiliki kebanyakan elektron dan satu lapisan tebal semikonduktor tipe-P yang
memiliki kebanyakan hole. Lapisan semikonduktor tipe-N adalah Katoda
sedangkan lapisan semikonduktor tipe-P adalah Anoda.
Saat Photodioda terkena cahaya, Foton yang merupakan partikel terkecil
cahaya akan menembus lapisan semikonduktor tipe-N dan memasuki lapisan
semikonduktor tipe-P. Foton-foton tersebut kemudian akan bertabrakan dengan
elektron-elektron yang terikat sehingga elektron tersebut terpisah dari intinya dan
menyebabkan terjadinya hole. Elektron terpisah akibat tabrakan dan berada
dekat persimpangan PN (PN junction) akan menyeberangi persimpangan
tersebut ke wilayah semikonduktor tipe-N. Hasilnya, Elektron akan bertambah di
sisi semikonduktor N sedangkan sisi semikonduktor P akan kelebihan Hole.
Pemisahan muatan positif dan negatif ini menyebabkan perbedaan potensial
pada persimpangan PN. Ketika kita hubungkan sebuah beban ataupun kabel ke
Katoda (sisi semikonduktor N) dan Anoda (sisi semikonduktor P), Elektron akan
mengalir melalui beban atau kabel tersebut dari Katoda ke Anoda atau biasanya
kita sebut sebagai aliran arus listrik.
c) Sensor Proximity
20
Proximity sensor merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi suatu
obyek benda berdasarkan jarak benda tersebut terhadap sensor. Proximity sensor
ini akan mendeteksi obyek benda dengan jarak yang cukup dekat berkisar 1 mm
sampai beberapa centimeter dari sensor. Sensor ini sering diimplementasikan pada
industry pabrik, perkantoran, dunia robot dan lain-lain. Berdasarkan penggunaanya,
sensor proximity merupakan sensor yang mampu mendeteksi keberadaan suatu
obyek logam maupun non logam tanpa menggunakan konak fisik.
2) Proximity Capacitive
Sensor ini sedikit berbeda dengan sensor inductive, sensor ini tidak hanya
dapat mendeteksi benda logam saja tetapi juga bisa mendeteksi benda non
logam dengan mengukur perbedaan kapasitansi medan listrik pada kapasitor.
Penggunaan sensor ini biasanya digunakan pada bagian belakang mobil untuk
memudahkan mengatur posisi parker sebuah kendaraan.
21
dekat dengan keseharian kita adalah pada penggunaan touch screen pada
ponsel.
Cara Kerja Proximity Sensor
Seperti apa yang sudah dijelaskan diatas, sensor ini bekerja berdasarkan
jarak obyek terhadap sensor. Ketika ada suatu obyek logam maupun non logam
mendekat pada sensor dengan jarak yang cukup dekat maka sensor akan
mendeteksi obyek dan menangkap sinyal sebagai tanda bahwa ada obyek yang
melewati sensor.
Jarak Diteksi
d) Sensor Ultrasonik
e) Sensor Tekanan
Sensor Tekanan adalah sensor untuk mengukur tekanan suatu zat. Sensor
ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah
tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada
23
perubahan tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan
panjang dan luas penampangnya.
Penggalan Materi 2
25
Cara Mengukur Sensor Menggunakan Multimeter
26
Thermistor dinyatakan Rusak atau tidak dapat berfungsi sebagai mestinya
apabila saat pengukurannya terjadi kondisi seperti dibawah ini :
Nilai pada Multimeter selalu berada di posisi “0” saat diukur, hal ini artinya
Thermistor tersebut “Short” atau terjadi “hubungan singkat”. Nilai pada
Multimeter selalu berada di posisi “Tak terhingga / infinity” saat diukur, hal
ini artinya Thermistor tersebut “Open” atau “Putus”.
Nilai pada Multimeter tidak stabil atau menunjukan pada nilai tertentu tetapi
tidak turun ataupun naik maka Thermistor tersebut juga dalam kondisi
Rusak.
Jika kita ingin mengetahui apakah jenis Thermistor yang diukur tersebut
adalah jenis Thermistor PTC atau NTC, maka kita dapat mengetahuinya
dengan cara membaca nilai resistansi Thermistor yang bersangkutan pada
saat diukur. Jika nilai resistansinya naik pada suhu panas, maka Thermistor
yang diukur tersebut adalah Thermistor jenis PTC. Sedangkan jika nilai
resitansinya menurun ketika suhu disekitarnya tinggi (panas) maka jenis
Thermistor tersebut adalah NTC.
27
Penggalan Materi 3
Siswa disuruh mempraktekkan sesuai dengan urutan langkah kerja
E. Rujukan
Syaiful Karim. 2013. Sensor Dan Aktuator, Kelas XI Semester 1. Jakarta:
Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.
28
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Sensor Rangkaian Elektronika
1. Pengetahuan:
a. Produk
1) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat menjelaskan
pengertian analisis kerja sensor rangkaian elektronika dengan mengerjakan
soal terkait di LP 3 minimal nilai sama dengan KKM.
b. Proses
Siswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengujian komponen sensor
rangkaian elektronikadengan mengerjakan evaluasi yang terkait dengan LP 4
minimal nilai sama dengan KKM.
2. Keterampilan:
Dengan menggunakan komputer siswa dapat mempraktekkan pengujian
komponen sensor rangkaian elektronika sesuai rincian tugas kinerja di LP 5
minimal nilai sama dengan KKM.
B. Kompetensi Dasar
3.3. Menganalisis kerja sensor rangkaian elektronika
4.3. Menguji komponen sensor rangkaian elektronika
b. Proses
3.2.3. Menjelaskan metode pengujian komponen sensor rangkaian elektronika
2. Keterampilan
Mempraktekkan pengujian komponen sensor rangkaian elektronika
29
D. Langkah Pembelajaran
Identifikasikan jenis-jenis sensor rangkaian elektronika, kemudian kerjakan soal
berikut ini dengan menuliskan fungsi dari masing-masing sensor.
Sensor Suhu
Sensor Cahaya
Sensor Proximity
Sensor Ultrasonik
Sensor Tekanan
E. Diskusi
Membahas berbagai macam sensor adalah suatu hal yang sangat menarik. Seiring
dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, semakin banyaknya
penggunaan sensor dalam peralatan elektronik disekitar kita.
Buatlah kelompok dengan anggota 3 – 4 orang, diskusikan cara mengukur
perubahan nilai resistansi sensor LDR (Light Dependent Resistor) pada saat kondisi
terang dan saat kondisi gelap dengan menggunakan Multimeter.
F. Peta Konsep
G. Daftar Pustaka
Syaiful Karim. 2013. Sensor Dan Aktuator, Kelas XI Semester 1. Jakarta:
Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.
30
KUNCI JAWABAN LKPD
Sensor Rangkaian
Elektronika
1. Identifikasikan jenis-jenis sensor rangkaian elektronika, kemudian kerjakan soal
berikut ini dengan menuliskan fungsi dari masing-masing sensor.
31
Adalah sensor untuk mengukur tekanan suatu zat. Sensor
ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat,
dimana mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik.
Sensor Tekanan Jenis-jenis Sensor Tekanan :
Tabung Bourdon
LVDT (Linear Variabel differential Transformer)
Sensor Tekanan MPX4100ap
3. Hasil diskusi cara pengujkuran perubahan nilai resistansi sensor LDR (Light
Dependent Resistor) pada saat kondisi terang dan saat kondisi gelap dengan
menggunakan Multimeter.
32
1. Atur posisi skala selektor Multimeter
pada posisi Ohm
2. Hubungkan Probe Merah dan Probe
Hitam Multimeter pada kedua kaki LDR
(tidak ada polaritas)
3. Tutup bagian permukaan LDR atau
pastikan LDR tidak mendapatkan
cahaya
4. Baca nilai resistansi pada Display
Multimeter. Nilai Resistansi LDR di
kondisi gelap akan berkisar sekitar 200
Kohm.
34
LP 1: Format Penilaian Sikap Prilaku Karakter
Petunjuk:
Untuk setiap sikap berikut ini, beri penilaian atas siswa siswa dengan mengguna-
kan skala berikut ini:
Keterangan:
Bn dan En skor B dan E pada aspek sikap ke n
n max= banyaknya aspek sikap = 8
Smax = Skor maksimum 100 atau sesuai dengan ketetapan tertentu
Peserta didik dapat mengisi skor diri sendiri terlebih dahulu, kemudian diserahkan kepada
guru/mentor untuk diisi dan diolah nilai NAt
Tarusan, 2019
Pengamat,
( )
35
Deskripsi Skor
No Komponen
5 4 3 2 1
1 Kedisiplinan Mentaati Mentaati semua Mentaati Peraturan kerja Peraturan
semua pe-raturan kerja semua kadang-kadang kerja sering
peraturan secara konsisten peraturan dilanggar meski- dilanggar
kerja secara dengan sedikit kerja dengan pun diawasi meskipun
konsisten pengawasan dari penga-wasan diawasi
tanpa guru guru
instruksi dan
pengawasan
guru
2 Kejujuran Selalu jujur Jujur selama Kadang- Kadang-kadang Sering tidak
diawasi kadang jujur tidak jujur jujur
walaupun diawasi walaupun
diawasi
3 Kerja sama (Peduli) Dapat Bisa bekerjasama Dapat Hanya dapat Tidak dapat
bekerjasama dengan group bekerjasa- bekerjasama bekerjasama
dengan tertentu tanpa ma dalam dengan guru
semua pihak pengawasan group kerja
(sesama selama
teman diawasi guru
maupun
guru,
pegawai)
4 Responsif terhadap Respon Respon terhadap Kadang- Respon terhadap Kurang
informasi terhadap akses informasi kadang akses informasi mampu
akses tapi kurang respon baru tetapi mengakses
informasi memanfaatkannya dalam terlambat informasi
dan mencari baru
memanfaat- informasi
kannya baru
5 Tanggung jawab Dapat Bertanggungjawab Kadang Bertanggungjawab Kurang
bertanggung tetapi hanya kadang selama bertanggung-
jawab dalam sebagian saja bertanggung- menguntungkan jawab pada
segala jawab jika dan diawasi kewajibannya
kewajiban diawasi
6 Memecahkan Dapat Dapat Dapat Dapat Semua
masalah memecahka memecahkan memecahkan memecahkan masalah
n masalah masalah dengan sebagian sebagian masalah diselesaikan
dengan baik baik atas besar walau tanpa selalu
tanpa bimbingan masalah bimbingan dengan
bimbingan tanpa bimbingan
Semua bimbingan
7 Kemandirian (Pro- Dapat belajar Dapat belajar Kadang Kadang kadang Kurang
aktif) sendiri tanpa sendiri dengan kadang mandiri jika mampu
pengawasan pengawasan guru dapat belajar diawasi bekerja
guru mandiri mandiri
8 Ketekunan Tekun tanpa Tekun selama Kadang Kadang kadang Kurang tekun
(berkesinambungan) harus dibimbing kadang tekun kurang tekun walau
dibimbing walau dibimbing dibimbing
36
LP 2 : Format Pengamatan Sikap Sosial
Petunjuk:
Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial
siswa dengan menggunakan skala berikut ini:
1 Bertanya
Menjadi pendengar
3
yang baik
4 Berkomunikasi
Keterangan;
D = Memerlukan perbaikan
C = Menunjukkan kemajuan
B = Memuaskan
A = Sangat Baik
Tarusan, 2019
Pengamat,
( )
37
Nama : NIS : Tanggal :
LP3 : Produk
3. Jelaskan secara tertulis persyaratan umum sensor dalam hal linearitas sensor
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
............................................................................................................................
38
Kunci LP3 : Produk
1. Pengertian Sensor:
Sensor adalah detektor yang memiliki kemampuan untuk mengukur beberapa
jenis kualitas fisik yang terjadi, seperti tekanan atau cahaya
39
7. Pembagian sensor cahaya secara spesifik
1) Berdasarkan perubahan output sensor cahaya :
Sensor cahaya tipe fotovoltaik (Photovoltaic)
Merupakan Sensor cahaya tipe Photovoltaic adalah sensor cahaya yang dapat
memberikan perubahan tegangan pada output sensor cahaya tersebut apabila
sensor tersebut menerima intensitas cahaya.
Sensor cahaya tipe fotokonduktif
Memberikan perubahan resistansi pada terminal outputnya sesuai dengan
perubahan intensitas cahaya yang diterimanya. Sensor cahaya tipe fotovoltaik
ini ada beberapa jenis diantaranya adalah :
LDR (Light Depending Resistor)
Photo Transistor
Photo Dioda
2) Berdasarkan dari cahaya yang diterima sensor cahaya tersebut :
Sensor cahaya infra merah
Sensor cahaya ultraviolet
40
Nama : NIS : Tanggal :
LP4 : Proses
Prosedur:
1. Guru meminta siswa menyebutkan langkah-langkah penggunaan multimeter
2. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada Format Assessmen Kinerja pada
tabel
3. Berikan format ini kepada siswa sebelum assessmen dimulai
4. Siswa diijinkan mengakses kinerja mereka sendiri dengan menggunakan
format yang tersedia
41
Nama : NIS : Tanggal :
LP5 : Keterampilan
Prosedur:
1. Siapkan Multimeter
2. Tugasi siswa mengkalibrasi multimeter dengan benar
3. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada Format Assessmen Kinerja pada
tabel
4. Berikan format ini kepada siswa sebelum assessmen dilakukan
5. Siswa diijinkan mengakses kinerja mereka sendiri dengan menggunakan
format ini
42