Anda di halaman 1dari 5

DETEKSI DINI MASALAH GIZI MAKRO & MIKRO

STUDI KASUS PROSES ASUHAN GIZI PADA BALITA

Dosen Pembimbing :
A.A Gede Raka Kayanaya,SST.M.Kes

Oleh :
NI LUH PUTUU CLARA SABRINA PUTRI
P07131219016

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
2021/2022
STUDI KASUS 1

• Hasil rekap laporan rutin bulan Januari-Desember tahun 2019 Puskesmas Blahbatuh 2
diketahui: jumlah balita = 745, cakupan D/S = 82%, cakupan N/D = 49%, proporsi
balita berat badan kurang = 23,3%, proporsi balita kurus 20,9%, cakupan ASI eksklusif
55 %, cakupan vitamin A sebesar 92 %, cakupan imunisasi 88%, masih ada masyarakat
yang BAB di tempat terbuka.
• Hasil survey konsumsi pada balita di Kabupaten Gianyar sebagai analog menunjukkan
asupan energi, protein dan lemak < 80% AKG.
• Hasil laporan pengkajian dari balita yang dirujuk ke Puskesmas, sebesar 77% ibu balita
memiliki pengetahuan yang kurang tentang pemberian makanan balita dan sebagian
besar balita berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah, 21% balita memiliki
riwayat pernah sakit lebih dari 3 kali dalam 3 bulan terakhir.
• Di Wilayah Puskesmas terdapat pasar dengan bahan makanan yang cukup lengkap.
Jarak dari semua Desa menuju Puskesmas dapat ditempuh selama kurang dari 1 jam
dengan kendaraan bermotor. Di daerah tersebut tidak pernah ada konflik sosial,
mayoritas beragama Islam, budaya setempat cukup kental, serta memiliki
pimpinan/tokoh agama/tokoh masyarakat yang cukup disegani.
• Buatlah Proses Asuhan Gizi berdasarkan kasus diatas untuk tingkat masyarakat.
Proses Asuhan Gizi Pada Balita Kurus di Tingkat Masyarakat

- Cakupan N/D : 49%


- Prevalensi/proporsi balita berat badan kurang :
23,3%
Antropometri
- Prevalensi/proporsi balita kurus : 20,9%
- Sumber data : Laporan rutin bulan Januari –
Desember tahun 2019
Laboratorium -
Fisik / Klinis -
- Asupan energi, protein dan lemak < 80% AKG
- Cakupan Vitamin A : 92%
- Cakupan Asi ekslusif : 55%
- Pasar dengan bahan makanan yang cukup
Riwayat Gizi
lengkap
- Pengetahuan ibu kurang dalam PMBA : 77%
- Budaya dan keyakinan setempat cukup kental.

P (Pantangan makanan)
- Cakupan D/S : 82%
- Cakupan Imunisasi : 88%
- Balita dengan riwayat sakit > 3 kali dalam 3
bulan terakhir : 21%
- Kurangnya penerapan PHBS pada keluarga
balita, hal ini dikarenakan masih banyak
masyarakat yang BAB di tempat terbuka
Riwayat Klien - Daya beli masyarakat kurang dikarenakan
sebagian besar balita berasal dari keluarga
ekonomi menengah ke bawah
- Daerah tidak pernah konflik sosial
- Jarak menuju puskesmas/pelayanan kesehatan
terbilang jauh. Jarak menuju puskesmas dapat
ditempuh selama kurang dari 1 jam dengan
kendaraan bermotor
Tingginya prevalensi / proporsi balita dengan berat

D Problem
badan kurang dan balita kurus di wilayah kerja
Puskesmas Blahbatuh 2 pada bulan Januari –
Desember tahun 2019
- Kurangnya pengetahuan ibu tentang
pemberian makanan balita
Etiolgi - Kurangnya akses terdekat terhadap fasilitas
pelayanan kesehatan
- Tingginya angka kesakitan pada balita
- Rendahnya daya beli masyarakat, dikarenakan
ekonomi keluarga balita tergolong menengah
kebawah
- Kurangnya penerapan PHBS dalam
lingkungan keluarga balita
- Prevalensi/proporsi balita kurus sebesar
20,9%
Sign / - Asupan energi, protein dan lemak < 80% AKG
Symptom - Cakupan N/D rendah
- Tingginya balita dengan riwayat sakit > 3 kali
dalam 3 bulan terakhir yaitu 21%
Diagnosa Gizi :
Tingginya proporsi balita berat badan kurang dan balita kurus di wilayah
kerja Puskesmas Blahbatuh 2 pada bulan Januari – Desember tahun 2019
(P) berkaitan dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian
makan pada balita dan rendahnya daya beli akibat kondisi ekonomi
tergolong menengah ke bawah (E) ditandai dengan asupan energi, protein
dan lemak < 80% AKG (S)
- Menurunkan proporsi balita berat badan
kurang dari 23,3% menjadi 18,3% selama 1
Tujuan tahun
- Menurunkan proporsi balita kurus dari 20,9%
menjadi 15,9% selama 1 tahun
Pemberian - Pemberian PMT pemulihan selama 90 hari
Makan (pangan lokal/pabrikan)
- Penyuluhan kepada ibu balita tentang
PMBA,manfaat PMT, vitamin A, PHBS,
Pemantauan pertumbuhan balita secara rutin
Edukasi Gizi
di Posyandu, PAUD/TK (diusulkan dalam
RPK)

I - Penyediaan sarana dan media KIE


Melakukan koordinasi :
- Lintas program dengan :
• Dokter : Pengobatan penyakit
• Tim Asuhan Gizi : Memberikan PMT pada
balita
Koordinasi • Pengelola Program KIA : Distribusi
Asuhan Gizi didalam PMT dan penyuuluhan PMBA
• Kesling : Penerapan PHBS pada keluarga
• Iimunisasi : Pencegahan pada penyakit
- Lintas sektor dengan :
• Kepala Desa, Camat : Pemberdayaan
masyarakat,
• PKK : Penyuluhan PAUD/TK
• Kemendes : Dana desa untuk kegiatan gizi
• Pertanian, Perindustrian, Perikanan,
Perternakan : Ketersediaan pangan yang
layak dikonsumsi dan bergizi
• Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama :
Penyuluhan di masyarakat
Monitoring dan Evaluasi secara berkala untuk

ME memantau :
- Terselenggaranya penyuluhan PMBA
- Tersedianya PMT, Vitamin A, sarana dan
media KIE
- Pemantauan kenaikan berat badan selama
diberikan PMT, laporan asupan makan
- Cakupan balita kurus yang mendapat PMT
(lokal/pabrikan)
- Turunnya proporsi balita kurus

Anda mungkin juga menyukai