Anda di halaman 1dari 3

SOAL STUDI KASUS MASYARAKAT 1

• Hasil rekap laporan rutin bulan Januari-Desember tahun 2017 Puskesmas Maju Jaya Kab.
Rankas antara lain sbb :

 jumlah balita = 2..645, D/S = 82%, N/D = 49%,

 proporsi balita berat badan kurang (BB/U) = 23,3%,

 proporsi balita kurus = 20,9%, dan

 proporsi balita sangat kurus = 10,8%.

 Cakupan Program: ASI eksklusif 35 %, vitamin A 92 %, imunisasi 88%,

 masih ada masyarakat yang BAB di tempat terbuka.

• Hasil survey konsumsi pada balita di Kabupaten Rangkas sebagai analog menunjukkan
asupan energi, protein dan lemak < 80% AKG

• Hasil laporan pengkajian dari balita yang dirujuk ke puskesmas didapatkan informasi sbb :

 77% ibu balita memiliki pengetahuan yang kurang tentang pemberian makanan
balita

 sebagian besar balita berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah,

 21 % balita memiliki riwayat pernah sakit lebih dari 3 kali dalam 3 bulan terakhir.

• Di Kecamatan Maju Jaya terdapat pasar dengan bahan makanan yang cukup lengkap.

• Jarak dari semua desa menuju Puskesmas dapat ditempuh selama kurang dari 1 jam dengan
kendaraan bermotor.

• Di daerah tersebut tidak pernah ada konflik sosial, mayoritas beragama Islam, budaya
setempat cukup kental, serta memiliki pimpinan/tokoh agama/tokoh masyarakat yang
cukup disegani.

Buatlah Proses Asuhan Gizi berdasarkan kasus diatas untuk tingkat masyarakat.

Antropometri N/D = 49%,

P proporsi balita berat badan kurang (BB/U) = 23,3%,


proporsi balita kurus = 20,9%,
proporsi balita sangat kurus = 10,8%.

Laboraturium -
Fisik/Klinis -
Riwayat Gizi  Akses pasar dengan bahan makanan yang cukup
lengkap
 asupan energi, protein dan lemak < 80% AKG
 Hasil laporan pengkajian dari balita yang dirujuk
kepuskesmas ,77% ibu balita memiliki
pengetahuan yang kurang tentang pemberian
makanan balita
Riwayat Klien  D/S = 82% Cakupan Program: ASI eksklusif 35 %,
vitamin A 92 %, imunisasi 88%
 Kurangnya penerapan PHBS dikeluarga,masih
banyak Masyarakat yang BAB di tempat terbuka
 Tingginya proporsi balita dengan Riwayat
penyakit 21 % balita memiliki riwayat pernah sakit
lebih dari 3 kali dalam 3 bulan terakhir.
 Daya beli Masyarakat rendah ,sebafian besar
balita berasal dari keluarga ekonomi bawah
 Kurangnya 77% ibu balita memiliki pengetahuan
yang kurang tentang pemberian makanan balita
 Geografis,akses ke posyandu dan pelayanan
Kesehatan cukup baik, Jarak dari semua desa
menuju Puskesmas dapat ditempuh selama
kurang dari 1 jam dengan kendaraan bermotor
Problem Tingginya proporsi balita berat badan kurang,kurus,
dan sangat kurus di kecamatan maju raya wilayah
kerja puskesmas Maju Jaya Kab. Rankas tahun 2017
Etiologi  Kurangnya pengetahuan tentang pemberian
makanan balita
 Kurangnya penerapan PHBS
 Tingginya angka kesakitan pada balita
 Daya beli masyarakat rendah
Sign/Symptom proporsi balita berat badan kurang (BB/U) = 23,3%,

D
proporsi balita kurus = 20,9%,
proporsi balita sangat kurus = 10,8%.
Rendahnya cakupan N/D = 49%,
21 % balita memiliki riwayat pernah sakit lebih dari 3
kali dalam 3 bulan terakhir

Diagnosis Gizi:
Tingginya proporsi balita berat badan kurang,kurus,dan sangat kurus di kab.
Rankas puskesmas maju Raya pada tahun 2017 (P) berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian makanan balita dan
rendahnya daya beli (E) ditandai dengan rendahnya N/D = 49%, (S)

Tujuan  Menurunkan proporsi proporsi balita berat badan


kurang (BB/U) = 23,3%, proporsi balita kurus =
20,9%, dan proporsi balita sangat kurus = 10,8%.
Menjadi 5% selama 1 tahun

Pemberian  Pemberian PMT pemulihan selama 90 hari


makan (pabrikan )

Edukasi Gizi  Penerapan kegiatan positive Deviance


 Penyuluhan kepada ibu balita tentang PMBA,
manfaat PMT,PHBS, pemantauan pertumbuhan
balita secara rutin di posyandu ,PAUD/TK
 Pemberian makanan yang seimbang kepada balita
dan modifikasi makanan agar anak mau makan
makanannya
 Penyediaan sarana dan media KIE
Koordinasi Melakukan koordinasi:
Asuhan Gizi  Lintas program dengan
 Dokter : pengobatan penyakit penyerta
 Bidan/KIA : distribusi PMT, penyuluhan
PMBA,modifikasi pemberian menu makanan
pada balita
 Kesling: penerapan PHBS dikeluarga
 Imunisasi : pencegahan penyakit
 Lintas Sektor
 Kepala desa,Camat: Keikut sertaan JKN-
BPJS,Pemberdayaan Masyarakat
 PKK : penyuluhan Ibu yang mempunyai balita
 Kemendes : alokasi dana desa untuk kegiatan
gizi
 Pertanian,perikanan,peternakan,ketersediaa
n pangan gizi
 Tokoh Masyarakat dan tokoh
Agama,penyuluhan masyarakat yang
mempunyai balita
Monitoring dan Evaluasi secara berkala untuk memantau:
 Terselenggaranya penyuluhan PMBA,dll
 Tersedianya PMT sarana dan media KIE

ME
 Tersedia lefleat atau poster tentang pemberian makan balita yang
bergizi dan seimbang
 Pemantauan kenaikan berat badan balita selama diberikan PMT,
laporan asupan makan
 Cakupan balita berat badan kurang,kurus, dan sangat kurus yang
mendapat PMT (local/pabrik)
 Turunya proporsi balita berat badan kurang,kurus, dan sangan kurus

Anda mungkin juga menyukai