Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KEPERAWATAN MATERNITAS 1

ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI

Dosen Pengampu :

Ns. Sulastri, S.Kep, M.Kes

Kelompok 1

Asmi Muqaromah (20230038)


Ayu Permatasari (20230003)
Sela Nova Lestari A (20230014)
Wahyu Darma Putra (20230004)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DEHASEN BENGKULU

UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU

2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa pula Shalawat serta salam
atas junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah diutus ke muka bumi ini sebagai Rahmatanlil
Alamin yang kita nantikan syafaatnya di hari akhir nanti.

Makalah ini disusun untuk mengetahui lebih lanjut tentang Asuhan Keperawatan Sistem
Reproduksi dengan prioritas masalah Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita yaitu Gangguan
Haid. Dimana dalam makalah ini diharapkan lebih membuka wawasan berpikir dibidang ilmu
keperawatan dan kesehatan tentang gangguan reproduksi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini memberi informasi bagi kita semua dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan.

Bengkulu, Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

Bab 1 Pendahuluan 4

A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan dan Manfaat 4

Bab 2 Tinjauan Pustaka 5

A. Organ Reproduksi Wanita 5


B. Menstruasi 7
C. Dismenore 8

Bab 3 Asuhan Keperawatan 10

Pengkajian 10

Analisa Data 12

Diagnosa Keperawatan 15

Interverensi keperawatan 15

Bab 4 Penutup 18

Daftar pustaka 19
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan sesuatu yang vital. Kesehatan reproduksi salah satunya. Sistem
reproduksi tidak dapat luput dari perhatian kita. Banyak penyakit reproduksi yang saat ini
sedang menjadi tren di masyarakat terutama pada kaum wanita. Fungsi sistem reproduksi
wanita adalah untuk pertumbuhan seks sekunder salah satunya yaitu menstruasi. Menstruasi
atau haid adalah proses luruhnya lapisan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh
darah, dimana terjadi setiap bulan dan berlangsung kurang lebih 3-7 hari (Menteri
Negara/BKKBN, 1998). Menstruasi terkadang terjadi disertai dengan rasa sakit di bagian
bawah abdomen yang disebut dismenorea.

B. Rumusan Masalah
1. Pengkajian Sistem Reproduksi
2. Diagnosa keperawatan pada gangguan sistem reproduksi
3. Perencaan/implementasi/evaluasi keperawatan pada gangguan sistem reproduksi
4. Dokumentasi Asuhan Keperawatan

C. Tujuan dan Manfaat


1. Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan keperawatan pada
pasien dengan gangguan haid.
2. Dapat memberikan asuhan keperawatan yang baik dan tepat pada klien dengan gangguan
haid.
3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa tentang asuhan keperawatan
pada klien dengan gangguan haid.
4. Sebagai referensi tambahan dalam proses pembelajaran mata kuliah sistem reproduksi.
5. Memberikan informasi tentang penyakit gangguan haid, penyebab gangguan haid.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Organ Reproduksi Wanita


Ovarium memiliki panjang 3 sampai 5 cm, lebar 2 sampai 3 cm, dan tebal 1 cm. berbentuk
seperti kacang kenari. Masing-masing ovarium terletak pada dinding samping rongga pelvis
posterior dalam sebuah ceruk dangkal, yaitu fosa ovarian, dan ditahan dalam posisi tersebut
oleh mesentrium pelvis (lipatan peritoneum antara peritoneum visceral dan peritoneum
parietal). Ovarium adalah satu-satunya organ dalam rongga pelvis yang retroperitoneal
(terletak di belakang peritoneum).

Organ reproduksi luar terdiri dari :

1) Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterusdengan tubuh bagian luar.
Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan?keluarnya bayi. Sehingga sering
disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2) Vulva merupakan suatu celah yang terdapat dibagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian
yaitu : Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian luas dan
membatasi vulva. Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian
dalam dan membatasi vulva
3) Mons veneris, pertemuan antara kedua bibir vagina dengan bagian atas yang tampak
membukit
4) Payudara. disebut juga kelenjar mamae. Payudara akan menghasilak ASI untuk nutrisi
bayi.

Organ reproduksi dalam terdiri dari :

1) Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterusdengan tubuh bagian luar.
Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan, keluarnya bayi. Sehingga sering
disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2) Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam
tongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan
sel ovum dan hormon wanita seperti : Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan
sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum.
Progesterone yang berfungsi dalam memelihata masa kehamilan Ovarium di selubungi
oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel. Tiap folikel mengandung satu
sel telur. Folikel adalah strukur seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan
berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur.
3) Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang
telah matang yang dikelurakan oleh ovarium.
4) Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan
berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh
fimbriae.
5) Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan abantuan silia pada
dindingnya.
6) Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada
dindingnya. Oviduct berjumlah sepasang dan menghubungkan ovarium dengan rahim.
7) Rahim / Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah pir
dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio.
Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk
satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu : Perimetrium yaitu
lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus. Miometrium yaitu lapisan
yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan
melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya. Endometrium merupakan
lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka
dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
8) Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut
juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan
keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
9) Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
Berbentuk tabung berlapis otot. Dinding vagina lebih tipis daripada rahim dan banyak
memiliki lipatan. Hal ini untuk mempermudah jalan kelahiran bayi. Vagina juga memiliki
lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan kelenjar Bartholin.
10) Klitoris merupakan tonjolan kecil yangt erletak di depan vulva. Sering disebut dengan
klentit. Organ utama nya ialah
a. Indung telur (ovarium)
b. Oviduk (tuba fallopi)
c. Uterus
d. Vagina

B. Menstruasi
1. Definisi
Menstruasi adalah periode pengeluaran cairan darah dari uterus, yang disebabkan oleh
rontoknya endometrium. Keluaran terdiri dari sel-sel pecahan endometrium dan stromal,
sel-sel darah tua, dan sekresi kelenjar. Lamanya rata-rata sekitar 5 hari.
Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi
secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam
reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia pubertas dan
menopause.
Menstruasi pada wanita adalah suatu perdarahan rahim yang sifatnya fisiologik
(normal) yang datangnya teratur setiap bulan (siklus menstruasi), dan timbulnya
perdarahan tersebut sebagai akibat perubahan hormonal yaitu esterogen dan progesteron.
2. Kelainan Menstruasi
a. Kelainan Siklus
 Amenore
Amonore (tidak ada haid) bukan suatu penyakit tetapi merupakan
gejala. Amonore ialah tidak adanya haid selama 3 bulan atau lebih. Ada 2 jenis
amenore:
1) Primer: tidak pernah haid dari lahir (mandul, hymen tertutup rapat)
2) Sekunder: pernah haid kemudian berhenti lebih dari 3 bulan (hamil,
menyusui)
 Oligomenore
Haid jarang, siklus panjang. Oligomenore terjadi kalau siklus lebih dari
35 hari. Sering terdapat pada wanita yang astenis. Oligomenore yang menetap
dapat terjadi akibat dari: perpanjanagan stadium folikuler, perpanjangan
stadium luteal, dan kedua stadia tersebut manjadi panjang. Jika siklus tiba-tiba
menjadi panjang maka dapat disebabkan oleh pengaruh psikis dan pengaruh
panyakit (TB).

 Polimenore/metrorragi
Haid sering datang, jadi siklusnya pendek, kurang dari 25 hari. Gejala
ini biasanya disebabkan pemendekan stadium sekresi karena korpus luteum
lekas mati. Ini sering terjadi karena disfungsi ovarium pada klimakterium,
pubertas, dan penyakit (TB).
b. Kelainan jumlah aliran darah
 Hipermenore/menoragia
Pengeluaran darah yang terlalu banyak biasanya disertai dengan
bekuan darah sewaktu menstruasi, jadi pada siklus yang teratur, disebut
menoragia. Sebab-sebabnya adalah: hipoplasia uteri, asteni, mioma uteri,
hipertensi, infeksi dan hemofilia.
 Hipomenore
Menstruasi teratur tetapi jumlah darahnya sedikit. Pada hipoplasia
uteri, karena uterus kecil. Secara normal haid sudah berhenti dalam 7 hari. Bila
haid lebih lama dari 7 hari maka daya regenerasi selaput lendir kurang,
misalnya pada endometritis, mioma atau karsinoma dari korpus uteri.

c. Nyeri
Nyeri sewaktu haid, disebut dismenore. Nyeri ini terasa diperut bagian bawah.
Nyeri dapat terasa sebelum, selama dan sesudah haid. Dapat bersifat kolik atau terus
menerus. Nyeri diduga karena kontraksi.

C. Dismenore
Dismenore merupakan rasa sakit dibagian bawah abdomen pada saat menstruasi yang
mengganggu aktivitas wanita. Selama dismenorhea terjadi kontraksi otot rahim akibat
peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan vasospasme dari arteriol urin yang
menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan
merangsang rasa nyeri disaat menstruasi (Llewellyn,2001).
Disminorea adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai membuat wanita
tersebut tidak dapatbekerja dan harus tidur. Nyeri sering bersamaan dengan rasa mual,
sakit kepala, perasaan mau pingsan, lekas marah. Suzannec (2001) mendeskripsikan
dysmenorrhea sebagai nyeri saat menstruasi pada perut bagian bawah yang terasa seperti
kram.
Berdasarkan derajat nyerinya dismenorea dibedakan menjadi :
1. Dismenorea ringan
Dysmenorrhea ringan adalah rasa nyeri yang dirasakan waktu menstruasi yang
berlangsung sesaat, dapat hilang tanpa pengobatan, sembuh hanya dengan cukup
istirahat sejenak, tidak mengganggu aktivitas harian, rasa nyeri tidak menyebar
tetapi tetap berlokasi di daerah peruh bawah.
2. Dismenorea sedang
Dysmenorrhea yang bersifat sedang jika perempuan tersebut merasakan nyeri
saat menstruasi yang bisa berlangsung 1-2 hari, menyebar di bagian perut bawah,
memerlukan istirahat dan memerlukan obat penangkal nyeri, dan hilang setelah
mengkonsumsi obat anti nyeri, kadang-kadang mengganggu aktivitas hidup
sehari-hari.
3. Dismenorea berat
Dysmenorrhea berat adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah pada saat
menstruasi dan menyebar kepinggang atau bagian tubuh lain juga disertai pusing,
sakit kepala bahkan muntah dan diare. Dysmenorrhea berat memerlukan istirahat
sedemikian lama yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari selama 1 hari atau
lebih, dan memerlukan pengobatan dysmenorrhea.
Faktor – faktor penyebab :
1. Faktor Psikis
Ada wanita yang secara emosional tidak stabil, dysmenorrhea primer mudah
terjadi. Kondisi tubuh erat kaitannya dengan faktor psikis, faktor ini dapat
menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri. Seringkali segera setelah perkawinan
dysmenorrhea hilang, dan jarang sekali dysmenorrhea menetap setelah
melahirkan. Mungkin kedua keadaan tersebut (perkawinan dan melahirkan)
membawa perubahan fisiologis pada genitalia maupun perubahan psikis.
Disamping itu, psikoterapi terkadang mampu menghilangkan dysmenorrhea
primer.
2. Faktor Hormonal
Umumnya kejang atau kram yang terjadi pada dysmenorrhea primer dianggap
terjadi akibat kontraksi uterus yang berlebihan. Tetapi teori ini tidak menerangkan
mengapa dysmenorrhea tidak terjadi pada perdarahan disfungsi anovulatoar, yang
biasanya disertai tingginya kadar estrogen tanpa adanya progesteron. Kadar
progesteron yang rendah menyebabkan terbentuknya PGF2α dalam jumlah
banyak. Kadar progesteron yang rendah akibat regresi korpus luteum
menyebabkan terganggunya stabilitas membran lisosom dan juga meningkatkan
pelepasan enzim fosfolipase-A2 yang berperan sebagai katalisator dalam sintesis
prostaglandin melalui perubahan fosfolipid menjadi asam archidonat. Peningkatan
prostaglandin pada endometrium yang mengikuti turunnya kadar progesteron pada
fase luteal akhir menyebabkan peningkatan tonus miometrium dan kontraksi.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

3.1.1 Pengkajian
1. Identitas
Identitas nama pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin,
suku/bangsa, agama, pendidikan, alamat
2. Keluhan Utama : Keluhan umum yang sering muncul pada
pasien dismenore, pasien mengeluh nyeri dibagian
abdomen dan daerah sekitar abdomen
3. Riwayat Penyakit Sekarang : Biasanya pasien
mengeluhkan merasakan nyeri pada abdomen ketika haid
dan sampai menjalar pada pinggang bawah, mengalami
sakit kepala/pusing kepala, badan lemas/rasa letih, mual,
muntah, sakit daerah bawah pinggang
4. Riwayat Penyakit Dahulu : Tanyakan atau perlu dikaji
apakah pasien mempunyai riwayat penyakit dahulu yang
berhubungan dengan dismenore, dan kaji riwayat nyeri
yang serupa timbul pada saat setiap siklus haid. Disminore
primer biasanya mulai saat setelah menarche. Riwayat
gejala neurologis seperti kelelahan yang berlebihan ketika
siklus haid
5. Riwayat Penyakit Keluarga : Tanyakan atau perlu dikaji
apakah ada keluarga yang memiliki gejala penyakit
gangguan mestruasi sama seperti pasien, atau adakah
penyakit keturunan dari keluarga
6. Riwayat Menstruasi

Menarche : Umur 12 tahun Siklus : Teratur 28 hari


Banyaknya : Normal Lamanya : 7 hari
Keluhan : Disminore
7. Pola Kebiasaan
a. Nutrisi : Status nutrisi pasien
b. Tidur / Istirahat : Kecukupan pola istirahat pasien
c. Aktivitas : Aktivitas atau latihan pasien
d. Konsep Diri : Keadaan psikososial pasien terhadap disminore
yang dialaminya, seperti pengetahuan klien mengenai penyakitnya
8. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan secara Head to Toe
a. Kepala : Bentuk normal, tidak ada pembengkakan dan tidak ada
keluhan
b. Mata : Kulit kelopak mata normal, gerakan mata deviasi normal
dan mistagmus, konjungtiva normal, sklera normal, reflek
cahaya normal
c. Hidung : Tidak ada reaksi alergi, tidak ada nyeri tekan sinus
d. Mulut dan Tenggorokan : Gigi geligi normal, tidak ada kesulitan
menelan
e. Dada dan Aksila
Mammae : Membesar ( ) ya (√) tidak
Areolla mammae : Normal
Papila mammae : Normal
f. Pernapasan : Jalan nafas normal, Suara nafas normal, tidak
menggunakan otot-otot bantu pernafasan
g. Sirkulasi Jantung
Kecepatan denyut apikal : Takikardi
Irama : Normal teratur
Kelainan bunyi jantung : Tidak ada
h. Abdomen
Mengecil :-
Linea dan Striae : -
Luka bekas Operasi : -
Kontraksi :-
Lainnya : Nyeri pada abdomen bawah
i. Genitourinari :
Perineum : Normal
Vesika Urinaria : Oliguri
j. Ekstermitas (Integumen/Muskuloskletal) : Turgor kulit normal, warna
kulit normal, kontraktur pada persendian ekstremitas tidak ada,
kesulitan dalam pergerakan tidak ada kesulitan
k. Pemeriksaan Abdomen : Abdomen lunak tanpa adanya rangsangan
peritoneum atau suatu keadaan patologik yang terlokalisir. Bising usus
normal
l. Pemerkisaan Pelvis : Pada kasus disminore primer, pemeriksaan
pelvis adalah normal
3.1.2 Analisa Data

Masalah
No Data Etiologi
keperawatan
1 DS : Menstruasi
1. Klien mengeluh pucat
Nyeri haid
Ansietas
DO :
Kurang pengetahuan
1. Klien terlihat nampak
gelisah
Ansietas
2 DS : Menstruasi
1. Klien mengeluh nyeri pada
abdomen bawah hingga
Korpus luteum regresi
menjalar ke bawah
pinggang dan punggung
Penurunan kadar progestron
DO :
Nyeri Akut
1. Klien mengeluarkan Labilisasi membram lisosom
keringat banyak, dan sikap (mudah pecah)
tubuh menekuk memegang
bagian tubuh yang sakit Enzim fosfolipase A2 meningkat
2. Wajah tampak menahan
nyeri Hidrolisis senyawa fosfolipid
3. TD menjadi rendah 90/60
Terbentuk asam arakhidonat
mmHg

Prostaglandin meningkat
P – Penyebab timbulnya nyeri:
disminore karena adanya
Myometrium terangsang
kontraksi distritmik lapisan
miometrium
Meningkatkan kontraksi dan
Q – Nyeri dirasakan
distrimi uterus
meningkat saat aktivitas, nyeri
seperti ditusuk-tusuk
Menurunkan aliran darah ke
R – Nyeri terjadi pada daerah
uterus
sekitar abdomen bawah hingga
menjalar ke daerah bawah
Iskemia
pinggang dan punggung
S – Skala nyeri 4 – 6. Nyeri
Nyeri
sampai menangis, merintih
dan menekan-nekan bagian
yang nyeri
T – Nyeri timbul sebelumnya
atau bersama-sama ketika
haid, nyeri sering dan terus-
Menerus
3 DS : Menstruasi
1. Klien mengeluh pusing,
lemas Anemia
2. Klien mengatakan tidak
mampu melakukan Nyeri haid Intoleransi Aktivitas

Aktivitas
Kelemahan
DO :
1. Klien terlihat lemas, pucat Intolerensi Aktivitas
3.1.2 Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas (00146) berhubungan dengan kurang pengetahuan penyebabnyeri abdomen ketika haid
2) Nyeri akut (00132) berhubungan dengan agens cedera biologis yangditandai dengan iskemia
dengan meningkatnya kontraksi uterus
3) Intoleransi aktivitas (00092) berhubungan dengan imobilitas akibat nyeriabdomen ketika haid
3.1.3 Intervensi Keperawatan
1)Ansietas (00146) berhubungan dengan kurang pengetahuan penyebabnyeri abdomen ketika haid
Domain 9 : Koping / Toleransi Stres
Class 2 : Respons Koping
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan asuhan Pengurangan Kecemasan (5820)
keperawatan selama 1x24 jam, klien 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan
dapat menunjukkan tingkat kecemasan meyakinkan
dengan kriteria hasil : 2. Berada disisi klien untuk meningkatkan
rasa aman dan mengurangi ketakutan
Tingkat Kecemasan (1211)
3. Lakukan usapan pada punggung dengan
1. (121105) Klien dapat
cara yang tepat
menunjukkan perasaan gelisah
4. Dukung penggunaan mekanisme
(4)
koping yang sesuai
2. (121106) Klien dengan tidak
5. Identifikasi pada saat terjadi perubahan
merasakan otot tegang (4)
tingkat kecemasan
3. (121112) Klien dapat mengatasi
6. Instruksikan klien untuk menggunakan
dalam kesulitan berkonsentrasi
teknik relaksasi
(4)
4. (121117) Klien dapat
menunjukkan rasa cemas yang
disampaikan secara lisan (4)

1) Nyeri akut (00132) berhubungan dengan agens cedera biologis yang


ditandai dengan iskemia dengan meningkatnya kontraksi uterus
Domain 12 : Kenyamanan
Class 1 : Kenyamanan Fisik
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan asuhan Manajemen Nyeri (1400)
keperawatan selama 1x24 jam, rasa nyeri 1. Lakukan pengkajian nyeri
klien dapat berkurang dan teratasi komprehensif yang meliputi lokasi,
dengan kriteria hasil : karakteristik, onset/durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas atau beratnya nyeri
Tingkat Nyeri (2102)
2. Gunakan strategi komunikasi terpeutik
1. (210201) Klien dapat melaporkan
untuk mengetahui pengalaman nyeri
dari tingkat nyeri (4)
dan sampaikan penerimaan pasien
2. (210206) Klien dapat
terhadap nyeri
mengekspresikan nyeri wajah (4)
3. Gali bersama pasien faktor-faktor yang
3. (210209) Ketegangan otot (4)
dapat menurunkan atau memperberat
4. (210210) Klien dengan frekuensi
nyeri
nafas (RR) normal (4)
4. Berikan informasi mengenai nyeri,
5. (210211) Klien dengan detak
seperti penyebab nyeri disminore,
jantung (HR) normal (4)
berapa lama nyeri akan dirasakan
6. (210220) Klien dengan Nadi
5. Kendalikan faktor lingkungan yang
normal (4)
dapat mempengaruhi respons pasien
7. (210212) Klien dengan TD
terhadap ketidaknyamanan
normal (4)
6. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen
nyeri
a. Berikan diuresis natural
(vitamin),tidur dan istirahat
b. Lakukan latihan ringan
c. Lakukan teknik relaksasi
d. Hangatkan bagian perut
7. Dukung istirahat atau tidur yang
adekuat untuk membantu penurunan
nyeri
8. Beri tahu dokter jika tindakan tidak
berhasil atau jika keluhan pasien saat
ini berubah signifikan dari pengalaman
nyeri sebelumnya

2) Intoleransi aktivitas (00092) berhubungan dengan


imobilitas akibat nyeriabdomen ketika haid
Domain 4 : Aktivitas / Istirahat
Class 4 : Respons kardiovaskular / Pulmonal

NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan asuhan Terapi Aktivitas (4310)
keperawatan selama 1x24 jam, klien 1. Bantu klien untuk mengeksplorasi
dapat beraktivitas seperti semula dengan tujuan personal dari aktivitas-aktivitas
kriteria hasil : yang bisa dilakukan
2. Ciptakan lingkungan yang aman untuk
Daya Tahan (0001) periode istirahat tanpa gangguan,
1. (000101) Klien dapat melakukan
dorong istirahat sebelum makan
aktivitas rutin (4)
3. Tingkatkan aktivitas secara bertahap
2. (000102) Klien dapat melakukan
4. Berikan bantuan sesuai kebutuhan
aktivitas fisik (4)
5. Bantu klien untuk meningkatkan
3. (000104) Klien dapat
motivasi diri dan penguatan
berkonsentrasi (4)
4. (000106) Klien dapat menjaga
daya tahan otot (4)
5. (000112) Oksigen darah ketika
beraktivitas (4)
6. (000118) Klien tidak terasa
kelelahan (4)
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Sistem reproduksi wanita adalah sistem biologis yang terdiri dari organ dan jaringan yang
digunakan untuk reproduksi atau berkembangbiak pada perempuan. Ovarium adalah satu-
satunya organ dalam rongga pelvis yang retroperitoneal (terletak di belakang peritoneum).
Pada Asuhan Keperawatan, sudah diketahui adanya gangguan haid yaitu adalah dismenore.
Serta sudah lengkap dengan adanya pengakjian, implementasi, perencanaan, evaluasi serta
dokumentasi keperawatan mengenai sistem reproduksi manusia yang khususnya pada
gangguan haid.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai