Anda di halaman 1dari 14

Morin, C. R. W., & Rahardjo, W. (2021).

Kecemasan sosial, kecenderungan alexithymia, dan adiksi internet pada


mahasiswa. Jurnal Psikologi, 14(1), 11-24 doi: https://doi.org/10.35760/psi.2021.v14i1.3439

KECEMASAN SOSIAL, KECENDERUNGAN ALEXITHYMIA DAN


ADIKSI INTERNET PADA MAHASISWA
1
Claudia R. W. Morin, 2Wahyu Rahardjo
1,2
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya no.100, Depok 16424, Jawa Barat
1
claudiamorin10@gmail.com

Received: 16 Januari 2021 Revised: 22 Maret 2021 Accepted: 25 Maret 2021

Abstrak
Adiksi internet menjadi salah satu fenomena yang kian lazim dijumpai dewasa ini pada banyak
kelompok, salah satunya pada mahasiswa. Hal ini kian menjadi perhatian banyak peneliti,
terutama karena persoalan kesehatan mental yang menjadi salah satu konsekuensinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecemasan sosial dan kecenderungan
alexithymia terhadap adiksi internet. Penelitian ini melibatkan 164 orang mahasiswa yang
menggunakan internet lebih dari 7 jam dalam sehari. Pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan uji regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kecemasan sosial dan kecenderungan
alexithymia terhadap adiksi internet sebesar 40%. Temuan riset ini juga memperlihatkan
bahwa alexithymia memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan kecemasan sosial.

Kata kunci: adiksi internet, kecemasan sosial, alexithymia, mahasiswa

Abstract
Internet addiction is a phenomenon that is increasingly prevalent today in many groups, one of
which is college students. This is increasingly the concern of many researchers, especially
because of mental health problems that are one of the consequences. The purpose of this study
is to examine the effect of social anxiety and alexithymia tendencies has considered to be the
influence of internet addiction in college students. The entire subject of this study were 164
participants, who used the internet more than 7 hours a day. The analysis technique in this
research is using multiple regression test. The result shows that there was an influence between
social anxiety and alexithymia tendencies toward internet addiction as big as 40%. The other
finding also show that alexithymia has stronger effect to internet addiction than social anxiety.

Keywords: internet addiction, social anxiety, alexithymia, college’s students

PENDAHULUAN orang. Salah satu hasil perkembangan


Seiring dengan perkembangan teknologi yang besar dalam jaringan
teknologi yang semakin canggih, memper- komunikasi dan sangat berpengaruh terhadap
mudah manusia dalam memenuhi kebutuhan, kehidupan penggunanya adalah internet.
teknologi memberikan dampak dan manfaat Pengguna media internet terus bertambah
sangat besar dan dirasakan oleh hampir semua secara menyeluruh di dunia, termasuk negara

Morin, Rahardjo, Kecemasan Sosial … 11


Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dalam dunia akademik sendiri, internet
dari Kominfo (2014), masyarakat di Indonesia bertujuan untuk mendukung kegiatan
menempati urutan keenam pengguna internet akademik mahasiswa dalam proses
terbesar di dunia, bahkan lebih banyak dari pembelajaran, akan tetapi dalam penyeleng-
pengguna internet di negara maju seperti garaannya banyak terjadi penyalahgunaan
Jerman dan Perancis. Hal ini menunjukan internet yang kemudian mengarahkan pada
bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia adiksi internet (Widiana, Retnowati, &
merupakan pengguna internet. Hidayat, 2004).
Menurut Roy (2008), penggunaan Adiksi internet merupakan sindrom
internet sudah menjadi suatu hal yang tidak yang ditandai dengan menghabiskan sejumlah
mungkin tidak dilakukan oleh seseorang. waktu yang sangat banyak dalam menggunakan
Oleh karena itu, tidak heran jika saat ini internet dan tidak mampu mengontrol
sangat mudah di temui pengguna internet di penggunaannya saat online (Young, 2010).
lingkungan sekitar, terutama pada generasi Young (1999) mengungkapkan salah satu
milenial yang lahir pada awal tahun 1980-an tanda seseorang yang mengalami adiksi
hingga awal 2000-an. Usia milenial lainnya internet yaitu keinginan untuk menggunakan
yang paling banyak menjadi pengguna dan mengakses internet dalam jumlah waktu
internet berada pada usia 20 hingga 24 tahun yang semakin meningkat, sehingga individu
dengan penetrasi 88.5% (Haryanto, 2019). tersebut tidak dapat mengontrol penggunaan-
Selain itu, berdasarkan survei Asosiasi nya. Di dalam hal ini, mahasiswa cenderung
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) lebih mudah mengalami masalah adiksi
pada tahun 2015 diketahui bahwa pengguna internet. Mahasiswa juga sering bekerja dan
internet yang memiliki intensitas tinggi yaitu menghabiskan banyak waktu luangnya
individu dengan tingkat pendidikan yang dengan menggunakan internet (Geyer, Hall, le
tinggi. Hal ini menunjukan bahwa, semakin Roux, & Crafford, 2017; Hasanzadeh,
tinggi tinggi tingkat pendidikan individu Beydokhti, & Zadeh, 2012). Pada usia ini,
semakin tinggi juga intensitas kegiatan mahasiswa sedang mengalami pencarian
mereka dalam mengakses internet (APJII, identitas prestasinya. Hal ini ditandai dengan
2015). Hal tersebut didukung dengan proses pembentukan identitas diri, serta
diketahuinya mahasiswa sebagai profesi yang berusaha untuk hidup secara mandiri dengan
paling banyak menggunakan internet melepaskan diri dari pengaruh dan dominasi
dibandingkan dengan profesi lain (Sugiarto, peran orang tua. Mahasiswa memiliki
2016). kecenderungan untuk mencari makna hidup
Saat ini fasilitas yang ditawarkan oleh serta menjalin hubungan interpersonal yang
internet dapat dengan mudah diakses. Di lebih dekat juga terikat secara afektif. Oleh

12 Jurnal Psikologi Volume 14 No.1, Juni 2021


karena itu, untuk menyelesaikan masalah tepat, membuat bodoh dirinya sendiri,
tersebut, mahasiswa menggunakan internet meninggalkan kesan negatif dan dievaluasi
secara lebih intensif, lebih penting dibanding oleh orang lain dalam cara negatif (bodoh,
dengan apa yang dilakukan oleh orang lain pecundang, tidak kompeten, dan sebagainya)
pada umumnya. Bagi mahasiswa dengan di berbagai acara maupun situasi sosial
menggunakan internet dapat membantu dalam (Baltaci & Hamarta, 2013). Berdasarkan hasil
melebarkan serta memperkuat jejaring penelitian mengenai keterkaitan kecemasan
sosialnya (Smahel, Brown, & Blinka, 2012; sosial dan adiksi yang dilakukan oleh Prayoga
Wang, Jakson, Gaskin, & Wang, 2014). dan Akmal (2014), individu yang memiliki
Mahasiswa dapat menghabiskan waktu kecemasan sosial akan menggunakan media
selama 35 jam dalam seminggu untuk meng- sosial secara berlebihan untuk mengatasi
gunakan internet dan hanya menghabiskan hambatan yang ada pada dirinya. Hasil
waktu rata-rata 3 jam waktunya untuk belajar penelitian tersebut menunjukkan adanya
secara maksimal. Bahkan terdapat mahasiswa dampak negatif ketergantungan terhadap
yang menghabiskan waktunya 10 jam dalam kehidupan sosial individu tersebut dalam hal
sehari untuk menggunakan internet (Azka, fungsi interpersonalnya.
Firdaus, & Kurniadewi, 2018). Hal ini sesuai Beberapa penelitian menemukan bahwa
fakta yang ditemukan di lapangan bahwa kecemasan sosial secara signifikan ber-
apabila dalam sehari mahasiswa tidak pengaruh terhadap timbulnya adiksi internet
mendapat notifikasi di ponselnya, maka akan (Jaiswal, Machanda, Gautam, Goel, Aneja, &
muncul perasaan resah yang diakibatkan oleh Raghav, 2020; Soliha, 2015; van Zalk, 2016).
reaksi dari ketergantungan media sosial. Mahasiswa yang mengalami kecemasan sosial
Selain itu juga, sebanyak 39% mahasiswa cenderung melakukan komunikasi secara
mengalami ketakutan atau kecemasan sosial daring dengan cara mempresentasikan dan
yang berlebihan dalam melewatkan momen mencitrakan dirinya sebaik mungkin agar
atau kejadian yang terjadi dalam kehidupan mendapatkan kesan dan citra yang positif dari
mereka (Azka, Firdaus, & Kurniadewi, 2018; pihak lain, bahkan terkadang kesan yang
Zanah & Rahardjo, 2020). Kecemasan sosial ditampilkan tidak sesuai dengan diri aslinya.
bisa ditandai dengan ketakutan atau Kondisi ini membuat mahasiswa yang
kecemasan terhadap situasi sosial yang memiliki kecemasan sosial semakin meng-
memungkinkan seseorang untuk merasa alami ketergantungan dalam penggunaan
diawasi atau diperhatikan. Kecemasan sosial internet. Individu dengan kecemasan sosial
merupakan keadaan ketidak nyamanan dan yang tinggi takut untuk dievaluasi secara
stres bahwa pengalaman individu dengan negatif oleh orang lain, memberikan kesan
ekspektasi bahwa dia akan bertindak tidak yang buruk, atau bertindak dengan cara yang

Morin, Rahardjo, Kecemasan Sosial … 13


memalukan (Carleton, Collimore, & memiliki hubungan interpersonal yang buruk
Asmundson, 2010). (Ershard & Aghajani, 2017; Hesse, Rauscher,
Individu yang mengalami depresi dan & Wenzel, 2012).
kecemasan sosial karena adiksi internet, Penderita alexithymia menggunakan
diketahui berkaitan dengan kecenderungan internet agar dapat membantu mereka
alexithymia (Haviland, Hendryx, Shaw & mengekspresikan emosi yang mereka rasakan,
Hendry, 1994; Mahapatra & Sharma, 2018). serta memenuhi kebutuhannya untuk
Alexithymia dijelaskan sebagai konstrak yang berkomunikasi tanpa harus berkomunikasi
menggambarkan defisitnya kognitif dalam secara langsung sehingga mereka berisiko
memproses emosi (Bagby, Parker, & Taylor, mengalami adiksi internet.
1994). Alexithymia didefinisikan sebagai Hal ini didukung oleh penelitian yang
suatu keadaan yang meliputi penyusutan dilakukan oleh Buyukbayraktar (2020) di
kemampuan berfantasi, ketidakmampuan mana terdapat hubungan yang positif antara
membahasakan emosi yang dirasakan, dan kecemasan sosial, alexithymia dan adiksi
penderitanya mengalami kesulitan atau internet. Berdasarkan dari fenomena-
ketidakmampuan dalam menggambarkan apa fenomena dan penelitian-penelitian sebelum-
yang dirasakannya (Malkina-Pykh, 2014; nya, maka permasalahan pada penelitian ini
Montebarocci, Surcinelli, Rossi, & Baldaro, dapat dirumuskan sebagai berikut, apakah
2011). Bagi individu penderita alexithymia terdapat pengaruh kecemasan sosial terhadap
akan memiliki gangguan dalam hubungan adiksi internet, kecenderungan alexithymia
intrapersonal dan interpersonal, hal ini terhadap adiksi internet dan apakah terdapat
dikarenakan mereka tidak mampu meng- pengaruh kecemasan sosial dan kecenderungan
identifikasi, memahami dan menanggapi alexithymia secara bersama-sama terhadap
perasaan dirinya sendiri dan orang lain adiksi internet pada mahasiswa.
sehingga mereka dikenal dengan orang yang
kurang empati (Colombarolli, Zuanazzi, METODE PENELITIAN
Miguel, & Giromini, 2019). Ketika individu Subjek pada penelitian ini yakni
dengan alexithymia berkomunikasi secara mahasiswa pengguna internet dengan rentang
langsung mereka akan merasakan emosi- usia 18 sampai 25 tahun sebanyak 164 orang
emosi negatif, seperti cemas, stres dan depresi di mana 115 di antaranya adalah mahasiswa
(Gao, Li, Zhang, Gao, Kong, Hu, & Mei, perempuan 49 orang di antaranya adalah laki-
2018; Montebarocci, Surcinelli, Rossi, & laki (70.1%) dan sisanya 49 perempuan
Baldaro, 2011). Seorang penderita alexithymia (29.9%). Teknik pengambilan sampel di-
sulit untuk bersahabat dan tidak aktif dalam tentukan dengan teknik non-probability
bermasyarakat hal ini akan menjadikannya sampling yaitu purposive sampling, pemilihan

14 Jurnal Psikologi Volume 14 No.1, Juni 2021


dilakukan kepada individu dengan kriteria skala kecemasan sosial, diketahui bahwa
yang telah ditentukan yaitu mahasiswa terdapat 1 item yang gugur dari 18 item.
dengan penggunaan internet lebih dari 7 jam Sedangkan, untuk reliabilitas dari skala
dalam sehari. kecemasan sosial yaitu α = 0.912.
Pengumpulan data dilakukan dengan Di dalam penelitian ini, alexitymia
menggunakan metode kuesioner. Kuesioner diukur dengan menggunakan dimensi yaitu
dalam penelitian ini terdiri dari identitas difficulty identifying feelings, diffculties
subjek serta skala kecemasan sosial, skala describing feelings, externally oriented
alexithymia dan skala adiksi internet. Adiksi thinking (Bagby, Parker, & Taylor, 2003).
internet diukur dengan menggunakan dimensi Salah satu contoh item dalam skala ini adalah
dari Kuss dan Griffiths (2015) yakni salience, “Saya bingung emosi apa yang saya rasakan”.
mood modification, tolerance, withdrawal Terdiri dari 4 pilihan jawaban mulai Kadang-
symtoms, conflict dan relapse. Salah satu kadang hingga Sering.
contoh item dalam skala ini adalah “Seberapa Pada skala alexithymia, hasil uji daya
sering Anda menyadari bahwa Anda tetap diskriminasi item diketahui 9 item yang gugur
online lebih lama dari yang anda inginkan?”. dari 20 item dengan reliabilitas α = 0.882.
Pilihan jawaban terentang 1 sampai 4 mulai Teknik analisis data pada penelitian ini
dari Sangat Tidak Sesuai hingga Sangat menggunakan analisis regresi linear berganda
Sesuai. dengan menggunakan SPSS 22 for windows
Kemudian, hasil uji daya diskriminasi untuk menguji pengaruh dari kecemasan
pada skala adiksi internet dari 20 item sosial (X1) terhadap adiksi internet (Y);
terdapat 1 item yang gugur. Skala ini alexithymia (X2) terhadap adiksi internet (Y);
memiliki reliabilitas sebesar α = 0.897. kecemasan sosial (X1) dan alexithymia (X2)
Kecemasan sosial akan diukur menggunakan terhadap adiksi internet (Y).
faktor kecemasan sosial dari La Greca dan
Lopez (1998) yang terdiri dari fear of HASIL DAN PEMBAHASAN
negative evaluation, social avoidance and Beberapa temuan terkait data-data
distress-new, social avoidance and distress- demografis dapat dilihat pada Tabel 1.
general. Salah satu contoh item dalam skala Paparan data menginformasikan perihal
ini adalah “Saya merasa gugup ketika frekuensi mengakses internet, lama waktu
bertemu orang baru”. Terdiri dari 4 pilihan yang dihabiskan dalam satu kali kesempatan
jawaban mulai Kadang-kadang hingga Sering. kesempatan mengakses internet, dan tujuan
Dari hasil uji daya diskriminasi item pada penggunaan internet.

Morin, Rahardjo, Kecemasan Sosial … 15


Tabel 1.
Deskripsi Data-Data Demografis
Kategori Frekuensi Persentase
Frekuensi mengakses internet
Lebih dari 7 kali sehari 106 64.6%
4-6 kali dalam sehari 33 20.1%
1-3 kali dalam sehari 25 15.2%
Durasi setiap kali mengakses internet
1 jam 90 54.9%
30 menit sampai 1 jam 57 34.8%
Kurang dari 30 menit 17 10.4%
Kegunaan internet
Mengakses media sosial 99 60.3%
Akses Zoom / mencari referensi 56 34.1%
Bermain game 8 4.8%
Berjualan 1 0.8%
Alasan menggunakan internet
Belajar dan memperoleh pengetahuan 56 34.1%
Mencari informasi 37 22.6%
Berkomunikasi 26 15.9%
Hiburan 20 12.1%
Kebutuhan 10 6%
Mengisi waktu luang 9 5.5%
Bekerja 4 2.5%
Bersosialisasi 2 1.3%

Tabel 2.
Koefisien Regresi Kecemasan Sosial, Kecenderungan Alexithymia terhadap Adiksi
Internet
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 23.153 2.747 8.430 .000
Kecemasan
.096 .089 .094 1.082 .028
Sosial
Alexithymia .810 .126 .561 6.436 .000

Tabel 3.
Hasil Uji Regresi Kecemasan Sosial dan Kecenderungan Alexithymia terhadap Adiksi
Internet
F Sig R Square
53.593 0.000 0.400

16 Jurnal Psikologi Volume 14 No.1, Juni 2021


Berdasarkan paparan pada Tabel 1 selanjutnya yaitu pada Tabel 3 menunjukan
maka dapat diketahui bahwa penggunaan signifikansi regresi antara kecemasan sosial
internet menjadi aktivitas yang cukup penting dan kecenderungan alexithymia, secara
dalam kehidupan individu, mendominasi bersama-sama dalam penelitian ini adalah
pikiran, perasaan, dan tingkah laku (dalam hal sebesar 0.000 (p < .01), hal ini menunjukan
ini keseringan dalam mengakses internet). Hal bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
tersebut kemudian berakibat pada keinginan antara kecemasan sosial dan kecenderungan
individu untuk terus membuka internet dan alexithymia secara bersama-sama terhadap
membuat ketidakpuasan apabila membuka adiksi internet pada mahasiswa. Nilai R2 yang
jejaring sosial hanya satu kali dalam sehari. ditemukan adalah sebesar 0.400. Hal ini
Perihal lama waktu yang dihabiskan dalam berarti kecemasan sosial dan kecenderungan
satu kali mengakses internet didukung oleh alexithymia dalam penelitian ini memiliki
APJII (2015) yang menyatakan bahwa, pengaruh sebesar 40% terhadap adiksi
mayoritas pengguna situs jejaring sosial internet pada subjek dalam penelitian ini.
mengaku menghabiskan setidaknya satu jam Di dalam penelitian ini juga ditemukan
dalam sehari. Namun, beberapa sangat adiksi bahwa variabel kecenderungan alexithymia
sehingga mereka melaporkan menggunakan memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap
internet selama lebih dari 5 jam setiap hari. adiksi internet. Individu yang memiliki
Sementara itu media sosial muncul sebagai kecenderungan alexithymia mencoba untuk
kegunaan utama individu menggunakan mengatur suasana emosional mereka melalui
internet. Sebagai alasannya, walaupun perihal perilaku adiksi. Hal ini dikarenakan saat
urusan akademis paling banyak disebutkan, berkomunikasi, individu harus dapat menerima,
namun variasi jawaban lain yang merujuk menilai, mengelola juga mengontrol emosi
pada persoalan kesenangan dan kebutuhan yang dirinya serta orang lain di sekitarnya
menjalin relasi sosial juga menonjol. Dari seperti kesepahaman makna (Rahmat, 2015).
Tabel 2 tersebut, diketahui bahwa diperoleh Oleh karena itu, mahasiswa yang mengalami
koefisien signifikansi pada variabel kecemasan kecenderungan alexithymia akan menggunakan
sosial sebesar 0.028 (p < .05) dengan β = internet sebagai sarana untuk memudahkan
0.094 (atau 9.4%). Sementara itu, diketahui mereka dalam mengekespresikan emosi dan
juga nilai koefisien signifikansi pada variabel sebagai media untuk memenuhi kebutuhan
alexithymia sebesar 0.000 (p < .01) dengan β sosial mereka (Mahapatra & Sharma, 2018;
= 0.561 (atau 56.1%). Hal tersebut Scimeca dkk., 2014). Individu dengan
menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut alexithymia akan lebih mudah mengalami
cukup signifikan mempengaruhi tingkat persoalan kesehatan mental seperti depresi
adiksi seseorang. Kemudian, hasil analisis ketika kebutuhan ekspresi emosi terhambat

Morin, Rahardjo, Kecemasan Sosial … 17


(Foran & O’Leary, 2013). dalam berinteraksi secara daring (Alkis,
Individu dengan kecenderungan Kadirhan, & Sat, 2017; O’Day & Heimberg,
alexithymia memiliki regulasi suasana hati yang 2021; Sindermann, Elhai, & Montag, 2020).
buruk (Knapton, Bruce & Williams, 2018; Penggunaan internet yang patologis
Lyvers, Kohldorf, Edwars, & Thorberg, 2017) merupakan perilaku maladaptif yang
dan mungkin melibatkan resistensi yang dimaksudkan untuk mengurangi perasaan
buruk terhadap stres (Hua, Le Scanff, Larue, negatif seperti kecemasan sosial (Yao &
José, Martin, Devillers, & Filaire, 2014; Zhong, 2013). Studi meta analisis milik
Nezhad, Rad, Farrokhi, Viesy, & Ghahari, Prizant-Passal, Schechner, dan Aderka (2016)
2017). Semakin banyak emosi negatif yang menegaskan bahwa perilaku penggunaan
dirasakan, seperti stres dan depresi, maka internet memberikan perasaan nyaman bagi
akan semakin meningkat gejala alexithymia. individu yang memiliki kecemasansosial.
Saat penderita alexithymia mengalami emosi Sebagai salah satu konsekuensinya, penggunaan
negatif mereka akan melampiaskan emosi internet seperti menjadi solusi bagi individu
tersebut ke suatu hal yang dapat membuatnya yang mengalami kecemasan sosial untuk
merasa senang, seperti menghabiskan waktu mengurangi tekanan dan bisa mengembang-
dengan meng-akses internet. kan relasi yang hangat meskipun dilakukan
Selain alexithymia, variabel yang mem- secara daring. Individu akan berusaha
berikan pengaruh kepada adiksi internet yakni mengembangkan relasi sosial yang tidak bisa
kecemasan sosial. Beberapa riset menegaskan didapatkan di dalam interaksi dunia nyata.
signifikansi dari asosiasi kecemasan sosial Kenyamanan dan kebutuhan berafiliasi kerap
dan adiksi internet (Fayazi & Hasani, 2017; mendorong individu terlibat dalam percakapan
Ko, Liu, Wang, Chen, Yen, & Yen, 2014; Lai, daring yang intens. Van Zalk (2016)
Cleary, Sitharthan, & Hunt, 2015; Yucens & menjelaskan bahwa percakapan daring yang
Uzer, 2018). Individu yang cemas secara intens pada individu dengan kecemasan sosial
sosial dapat menghindari situasi sosial yang akan mudah mendorong terjadinya adiksi
mereka takutkan dan di saat yang sama dapat internet. Internet memang menyediakan
memenuhi kebutuhan mereka akan kontak informasi juga kesempatan untuk dapat ber-
interpersonal dengan cara berkomunikasi interaksi sosial bagi individu yang memiliki
dengan orang lain melalui internet dalam hambatan jarak. Beberapa studi mengungkap-
bentuk teks (e-mail, chat rooms, atau instant kan dampak positif dari adanya internet yaitu
messaging) (Erwin, Turk, Heimberg, Fresco, memperluas jaringan pertemanan, sebagai
& Hantula, 2004; Pierce, 2009). Media sosial media penyebaran informasi, sarana untuk
disebut sebagai salah satu yang meng- mengembangkan keterampilan, dan kesempatan
akomodasi individu dengan kecemasan sosial untuk berinteraksi dengan kelompok yang

18 Jurnal Psikologi Volume 14 No.1, Juni 2021


terisolasi secara sosial seperti orang yang Anxiety Scale for social media users.
menderita kecemasan sosial (Honnekeri, Computers in Human Behavior, 72,
Goel, Umate, Shah, & de Sousa, 2017; Malik 296-303.
& Rafiq, 2015). http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2017.03
.011
SIMPULAN DAN SARAN American Psychological Association. (2013).
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat Diagnostic and Statistical Manual of
disimpulkan bahwa kecemasan sosial dan Mental Disorders Edition “DSM-V”.
kecenderungan alexithymia secara bersama- Washington, DC: American
sama maupun parsial dapat mempengaruhi Psychiantric Association Press.
adiksi internet pada mahasiswa. Hal ini APJII. (2015). Profil pengguna internet
dikarenakan mahasiswa yang mengalami Indonesia, Asosiasi Penyelenggara Jasa
kecemasan sosial dan kecenderungan Internet Indonesia.
alexithymia akan menggunakan internet Azka, F., Firdaus, D. F., & Kurniadewi, E.
sebagai sarana untuk mengurangi perasaan (2018). Kecemasan sosial dan
negatif, memudahkan mereka dalam meng- ketergantungan media sosial pada
ekespresikan emosi dan sebagai media untuk mahasiswa. Jurnal Ilmiah Psikologi, 5,
memenuhi kebutuhan sosial mereka. Namun 201-210.
demikian, alexithymia dapat menjadiperhatian Bagby, R. M., Parker, J. D. A., & Taylor, G.
lebih lanjut karena memiliki pengaruh yang J. (1994). The twenty - item Toronto
lebih besar sekaligus lebih signifikan terhadap Alexithymia Scale-I: Item selection and
adiksi internet yang dialami mahasiswa. Oleh cross-validation of the factor structure.
karena itu dapat disarankan bagi penelitian Journal of Psychosomatic Research,
lebih lanjut untuk lebih memperhatikan dan 38(1), 23-32.
fokus pada faktor-faktor internal yang Bagby, R. M., Parker, J. D. A., & Taylor, G.
mungkin saja memang memiliki peran yang J. (2003). The 20-item Toronto
besar terhadap adiksi internet, bukan hanya Alexithymia Scale IV. Reliability and
alexithymia, tetapi juga faktor-faktor factorial validity in different languages
kepribadian atau emosi dari individu sebagai and cultures. Journal of
faktor internal atau hubungan orang tua – Psychosomatic Research, 55, 277-283.
anak sebagai faktor eksternal. Baltaci, O., & Hamarta, E. (2013). Analizing
the relationships between social
anxiety, social support and problem
DAFTAR PUSTAKA
solving. Education and Science,
Alkis, Y., Kadihan, Z., & Sat, M. (2017).
38(167), 226-240
Development and validation of Social

Morin, Rahardjo, Kecemasan Sosial … 19


Buyukbayraktar, C. G. (2020). Predictive internet addiction: With regard to
relationships between social anxiety, revised Reinforcement Sensitivity
internet addiction and alexithymia in Theory (r-RST). Computers in Human
adolescents. Journal of education and Behavior, 72, 441-448.
learning, 9(2), 222-231. doi: http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2017.02
10.5539/jel.v9n2p222 .068
Carleton, R. N., Collimore, K. C., & Foran, H. M., & O’Leary, K. D. (2013). The
Asmundson, G. J. (2010). It's not just role of relationships in understanding
the judgements it's that I don't know: the alexithymia-depression link.
Intolerance of uncertainty as a predictor European Journal of Personality, 27,
of social anxiety. Journal of Anxiety 470-480. doi: 10.1002/per.1887
Disorders, 24(2), 189-195. Gao, T., Li, J., Zhang, H., Gao, J., Kong, Y.,
https://doi.org/10.1016/j.janxdis.2009.1 Hu, Y., & Mei, S. (2018). The
0.007 influence of alexithymia on mobile
Colombarolli, M. S., Zuanazzi, A. C., Miguel, phone addiction: The role of
F. K., & Giromini, L. G. (2019). depression, anxiety and stress. Journal
Psychometric properties of the Toronto of Affective Disorders, 225, 761-
Alexithymia Scale (TAS-20) in Brazil. 766. doi: 10.1016/j.jad.2017.08.020
Transcultural Psychiatry, 56(5), 992- Geyer, L. S., Hall, H., le Roux, M. P., &
1010. doi: 10.1177/1363461519847312 Crafford, G. (2017). Internet use
Ershad, Z. S., Aghajani, T. (2017). Prediction among university students: A reason
of instagram social network addiction for concern? Perspectives in Education,
based on the personality, alexithymia 35(1), 66-80. doi:
and attachment styles, sociological http://dx.doi.org/10.18820/2519593X/p
studies of youth. Journal Sociological ie.v35i1.6
Studies of Youth, 8(26), 21–34 Haryanto, A. T. (2019). Pengguna internet
Erwin, B. A., Turk, C. L., Heimberg, R. G., Indonesia didominasi milenial. Diambil
Fresco, D. M. & Hantula, D. A. (2004). pada 23 Oktober 2020 dari
The internet: Home to a severe https://inet.detik.com/telecommunicatio
population of individuals with social n/d-4551389/pengguna-internet-
anxiety disorder. Journal of Anxiety indonesia-didominasi-milenial
Disorder, 629-646. Hasanzadeh, R., Beydokhti, A., & Zadeh, F.
Fayazi, M., & Hasani, J. (2017). Structural D. (2012). The prevalence of internet
relation between brain-behavioral addiction among university students: A
system, social anxiety, depression and general or specific problem. Journal of

20 Jurnal Psikologi Volume 14 No.1, Juni 2021


Basic and Applied Scientific Research, Kementrian Komunikasi dan Informatika
2(5), 5264–5271 Republik Indonesia (Kominfo). (2014).
Haviland, M. G., Hendryx, M. S., Shaw, D. Pengguna internet indonesia nomor
G., & Hendry, J. P. (1994). enam dunia. Diunduh dari:
Alexithymia in women and men https://www.kominfo.go.id/content/det
hospitalized for psychoactive substance ail/4286/pengguna-internet-indonesia-
dependence. Compr Psychiatry, 35(2), nomor-enam-dunia/0/sorotan_media
124-128. Knapton, C., Bruce, G., & Williams, L.
Hesse, C., Rauscher, E. A., & Wenzel, K. A. (2018). The impact of alexithymia on
(2012). Alexithymia and uncertainty desire for alcohol during a social stress
management. Communication Research test. Substance Use & Misuse, 53(4),
Reports, 29(4), 343-352. doi: 662–667
10.1080/08824096.2012.723647 Ko, C. H., Liu, T. L., Wang, P. W., Chen, C.
Honnekeri, B. S., Goel, A., Umate, M., Shah, S., Yen, C. F., & Yen, J. Y. (2014). The
N., & de Sousa, A. (2017). Social exacerbation of depression, hostility,
anxiety and internet socialization in and social anxiety in the course of
Indian undergraduate students: An internet addiction among adolescents:
exploration study. Asian Journal of A prospective study. Comprehensive
Psychiatry, 27, 115-120. Psychiatry, 55, 1377-1384.
http://dx.doi.org/10.1016/j.ajp.2017.02. Kuss, D. J., & Griffiths, M. D. (2015).
021 Internet addiction in psychotherapy.
Hua, J., Le Scanff, C., Larue, J., José, F., Basingstoke: Palgrave MacMillan
Martin, J., Devillers., L., & Filaire, E. La Greca, A.M., Lopez, N. (1998). Social
(2014). Global stress response during a anxiey among adolescents: Linkages
social stress test: Impact of with peer relations and friendships.
Alexithymia and its subfactors. Journal of Abnormal Child Psychology,
Psychoneuroendocrinology, 50, 53–61. 26(2), 83-94.
doi: 10.1016/j.psyneuen.2014.08.003 Lai, H. M. X., Cleary, M., Sitharthan, T., &
Jaiswal, A., Machanda, S., Gautam, V., Goel, Hunt, G. E. (2015). Prevalence of
A. D., Aneja, J., & Raghav, P. R. comorbid substance use, anxiety and
(2020). Burden of internet addiction, mood disorders in epidemiological
social anxiety, and social phobia surveys, 1990-2014: A systematic
among university students, India. review and meta-analysis. Drug and
Journal of Family Medicine and Alcohol Dependence, 154, 1-13
Primary Care, 9, 3607-3612.

Morin, Rahardjo, Kecemasan Sosial … 21


Lyvers, M., Kohlsdorf, S. M., Edwards, M. among people under addiction
S., & Thorberg, F. A. treatment. Ann Trop Med Public
(2017). Alexithymia and mood: Health, 10, 1698-1703.
Recognition of emotion in self and O’Day, E. B., & Heimberg, R. G. (2021).
others. The American Journal of Social media use, social anxiety, and
Psychology, 130(1), 83-92. doi: loneliness: A systematic review.
10.5406/amerjpsyc. 130.1.0083 Computers in Human Behavior
Mahapatra, A., & Sharma, P. (2018). Reports, 3, 100070.
Association of internet addiction and https://doi.org/10.1016/j.chbr.2021.100
alexithymia: A scoping review. 070
Addictive Behaviors, 81, 175-182. Pierce, T. (2009). Social anxiety and
https://doi.org/10.1016/j.addbeh.2018.0 technology: Face-to-face
2.004 communication versus technological
Malik, A. U., & Rafiq, N. (2015). Exploring communication among
the relationship of personality, teens. Computers in Human Behavior,
loneliness, and online social support 25(6), 1367-1372.
with interned addiction and Prayoga, I. L., & Akmal, A. R. (2014).
procrastination. Pakistan Journal of Perbedaan tingkat kecemasan sosial
Psychological Research, 31(1), 93-117. pada remaja laki-laki dan remaja
Malkina-Pykh, I. G. (2014). Integrated perempuan pengguna media sosial
modelling of alexithymia: (Facebook dan Twitter). Jurnal
Psychological predictors and method of Psikogenesis, 3(1), 39-49
respons functions. Journal of Health Prizant-Passal, S., Schechner, T., & Aderka I.
Psychology, 19(7), 887-896. doi: M. (2016). Social anxiety and internet
10.1177/1359105313481078 use – A meta-analysis: What do we
Montebarocci, O., Surcinelli, P., Rossi, N., & know? What are we missing?
Baldaro, B. (2011). Alexithymia, Computers in Human Behavior, 62,
verbal ability and emotional 221-229. http://dx.doi.org/10.1016/
recognition. Psychiatric Quarterly, j.chb.2016.04.003
82(3), 245-252. doi: 10.1007/s11126- Roy, S. K. (2008). Determining uses and
010-9166-7 ratifications for Indian internet users.
Nezhad, S. R., Rad, M. M., Farrokhi, N., CS-BIGS, 2(2), 78-91.
Viesy, F., & Ghahari, S. (2017). The Scimeca, G., Bruno, A., Cava, L., Pandolfo,
relationship of alexithymia with G., Muscatello, MRA., & Zoccali, R.
depression, anxiety, stress, and fatigue (2014). The relationship between

22 Jurnal Psikologi Volume 14 No.1, Juni 2021


alexithymia, anxiety, depression, and https://www.cnnindonesia.com/teknolo
internet addiction severity in a sample gi/20161024161722-185-
of Italian high school students. The 167570/pengguna-internet-di-
Scientific World Journal, 1-8. doi: indonesia-didominasi-anak-muda
10.1155/2014/504376 Swart, M., Kortekaas, R., & Aleman, A.
Sindermann, C., Elhai, J. D., & Montag, C. (2009). Dealing with feelings:
(2020). Predicting tendencies towards Characterization of trait alexithymia on
the disordered use of Facebook’s social emotion regulation strategies and cognitive-
media platform: On the role of emotional processing. Publ Med, 4(6), 1-7.
personality, impulsivity, and social Van Zalk, N. (2016). Social anxiety
anxiety. Psychiatry Research, 285, moderates the links between excessive
112793. chatting and compulsive internet use.
https://doi.org/10.1016/j.psychres.2020. Cyberpsychology: Journal of Psychosocial
112793 Research on Cyberspace, 10(3), article
Smahel, D., Brown, B. B., & Blinka, L. 3. doi: 10.5817/CP2016-3-3
(2012). Associations between online Wang, J. L., Jackson, L. A., Gaskin, J., &
friendship and internet addiction Wang, H. Z. (2014). The effects of
among adolescents and emerging social networking sites (SNS) use on
adults. Developmental Psychology, college students’ friendship and well-
48(2), 381-388 being. Computers in Human Behavior,
Soliha, S. F. (2015). Tingkat ketergantungan 37, 229-236.
pengguna media sosial dan kecemasan http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.
sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 2014.04.051
1-10. Widiana, H. S., Retnowati, S., & Hidayat, R.
Storch, E. A., Warner, C. M., Dent, H. C., (2004). Kontrol diri dan kecenderungan
Roberti, J. W. & Fisher, P. H. (2003). kecanduan internet. Humanitas:
Psychometric evaluation of the social Indonesian Psychologycal Journal,
anxiety scale for adolescents and the 1(1), 6-16.
social phobia and anxiety inventory for Yao, M. Z., & Zhong, Z. J. (2014).
children: Construct validity and Loneliness, social contacts and internet
normative data. Journal of Anxiety addiction: A cross-lagged. Computers
Disorders, 18, 665-679. in Human Behavior, 30, 164–170.
Sugiarto, B. A. (2016). Pengguna internet di Young, K. S. (1999). Internet addiction:
Indonesia di dominasi anak muda. Symptoms, evaluation, and treatment.
Diambil pada 23 Oktober 2020 dari Florida: Professional Resource Press.

Morin, Rahardjo, Kecemasan Sosial … 23


Young, K. S. (2010). Internet addiction: A undergraduate medical students.
handbook and guide to evaluation and Psychiatry Research, 267, 313-318.
treatment. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc Zanah, F. N., & Rahardjo, W. (2020). Peran
Young, K. S. (2013). Internet addiction test kesepian dan fear of missing out
(IAT). Journal of medical internet terhadap kecanduan media sosial:
research, 15(10), 1-11. Analisis regresi pada mahasiswa.
Yucens, B., & Üzer, A. (2018). The Persona: Jurnal Psikologi Indonesia,
relationship between internet addiction, 9(2), 286-301.
social anxiety, impulsivity, self-esteem, https://doi.org/10.30996/persona.
and depression in a sample of Turkish v9i2.3386

24 Jurnal Psikologi Volume 14 No.1, Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai