ABSTRACT
Bali, which has coastal conditions with natural beauty, causes the development of beach
tourism to become the main attraction in Bali. Kedungu Beach is one of the tourist
destinations in Tabanan City. Kedungu Beach is a hidden beach that has a beautiful
marine panorama. Kedungu Beach, which is located in the Kediri District of Tabanan,
was only introduced in 1998 based on the decision of the Tabanan Regent to support the
tourism sector.
ABSTRAK
Bali yang memiliki kondisi pesisir pantai dengan keindahan alam menyebabkan
perkembangan wisata pantai menjadi daya tarik utama di bali. Pantai Kedungu
merupakan salah satu destinasi wisata di Kota Tabanan. Pantai Kedungu ini termasuk
pantai tersembunyi yang memiliki panorama bahari yang indah. Pantai Kedungu yang
terletak di Kecamatan Kediri Tabanan ini baru di perkenalkan Pada Tahun 1998
berdasarkan keputusan Bupati Tabanan untuk mendukung sektor pariwisata.
1
PENDAHULUAN
Bali yang memiliki kondisi pesisir pantai dengan keindahan alam menyebabkan
perkembangan wisata pantai menjadi daya tarik utama di bali. Pantai Kedungu merupakan
salah satu destinasi wisata di Kota Tabanan. Pantai Kedungu ini termasuk pantai tersembunyi
yang memiliki panorama bahari yang indah. Pantai Kedungu yang terletak di Kecamatan
Kediri Tabanan ini baru di perkenalkan Pada Tahun 1998 berdasarkan keputusan Bupati
Tabanan untuk mendukung sektor pariwisata.
Tingginya kunjungan wisatawan dan peningkatan aktivitas wisata di Pantai Kedungu,
perlu diimbangi dengan pengembangan infrastruktur. Infrastruktur merupakan suatu strategi
dalam penyediaan sarana dan prasarana pendukung aktivitas wisata. Infrastruktur ini berperan
sangat penting dalam mendorong kualitas wisata itu sendiri, serta pada lingkungan sekitarnya
[ CITATION Evi05 \l 1033 ]. Kondisi infrastruktur pada kawasan Pantai Kedungu saat ini
masih belum terdapat sarana yang memadai seperti parkir,toilet dan terbatasnya akses menuju
pantai akibat jalan yang belum memadai.
Kawasan Pantai Kedungu juga sebagai kawasan ekowisata, perlu dilakukan
pengembangan Infrastruktur di Pantai kedungu.
TINJAUAN PUSTAKA
Analisis Lokasi dan Keruangan
Analisis lokasi adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk menentukan
kapasitas optimal atas dasar permintaan pasar yang diperkirakan yang bertujuan untuk
menentukan lokasi kegiatan, fasilitas, dan objek-objek sesuai dengan karakteristik
normatifnya (Djamin, 1984 yang dikutip oleh Frida Masklikah, 2016). Penempatan lokasi
secara normatif ini kemudian dideskriptifkan dengan realitas atau fakta-fakta lokasi yang
sebenarnya terjadi. Sedangkan analisis keruangan adalah analisis lokasi yang menitik
beratkan pada tiga unsur jarak (distance), kaitan (interaction), dan gerakan (movement), yang
bertujuan untuk mengukur apakah kondisi yang ada sesuai dengan struktur keruangan dan
menganalisa interaksi antar unit keruangan (Bintarto dan Hadisumarno, 1991 yang dikutip
oleh Pranichayudha Rohsulina, 2015) .
2
Ekowisata
Pengertian awal ekowisata yang diperkenalkan oleh organisasi The Ecotourism Society
(1990, yang dikutip oleh Arida, 2017) adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami
yang dilakukan dengan tujuan mengkoservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan
kesejahteraan penduduk setempat. Ekowisata merupakan wisata berbasis alam yang
berkelanjutan dengan fokus pengalaman dan pendidikan tentang alam, dikelola dengan sistem
pengelolaan tertentu dan memberi dampak negatif paling rendah terhadap lingkungan, tidak
bersifat konsumtif dan berorientasi pada lokal yakni dalam hal kontrol, manfaat yang dapat
diambil dari kegiatan usaha (Fennel, 1999 dikutip oleh Pamungkas, 2010).
Syarat-syarat perencanaan ruang ekowisata dibagi menjadi empat syarat sebagai berikut :
1. Aman artinya menjamin rasa aman bagi penduduk setempat dan wisatawan. Adapun
aman yang dimaksud adalah dari tindak kriminalisme, berlalu lintas, konflik sosial,
pencemaran dan kerusakan lingkungan, segi kestabilan perekonomian masyarakat,
serta dari ketidakstabilan politik.
2. Nyaman artinya menjamin kenyamanan akfititas berwisata. Adapun nyaman yang
dimaksud adalah dalam pergerakan, menikmati atraksi wisata, berkomunikasi,
berbelanja, menginap, serta dalam melakukan aktifitas biologis.
3. Produktif artinya menjamin produktifitas masyarakat setempat. Adapun produktifitas
yang dimaksud adalah memicu aktifitas ekonomi masyarakat, meningkatkan peluang
atau kesempatan kerja, serta mengembangkan potensi ekonomi lokal.
4. Berkelanjutan artinya menjamin secara terus menerus terselenggaranya aktifitas
wisata. Adapun berkelanjutan yang dimaksud adalah kelestarian lingkungan,
kelestarian sosial budaya, serta kelestarian obyek wisata.
METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. metode Kualitatif adalah
metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu
masalah. Proses analisis yang digunakan adalah mengidentifikasi potensi kawasan Pantai
Kedungu, mengidentifikasi permasalahan dan selanjutnya memberikan rekomendasi dalam
upaya pengembangan ekowisata di Kawasan Pantai Kedungu.
3
Lokasi Penelitian
4
Tahap Penelitian
Berikut adalah bagan alir yang digunakan dalam penelitian ini.
Mulai
Mengidentifikasi Potensi
Mengidentifikasi Masalah
Rekomendasi
Selesai
Pantai Kedungu Tabanan merupakan salah stau objek wisata yang ada di Bali yang
menyuguhkan panorama bahari yang begitu indah di Kabupaten Tabanan. Keindahan
panorama alam yang disuguhkan oleh Pantai Kedungu Tabanan ini mampu menarik minat
pengunjung baik wisatawan lokal atau pun mancanegara.
5
Gambar 3. Kondisi Pantai Kedungu
Sumber : Dokumen Pribadi 2022
Identifikasi Potensi
Berdasarkan Hasil Survey pada Tanggal 2 Januari 2022 maka dapat di lihat
Identifikasi potensi ekowisata pada Pantai Kedungu. Pantai Kedungu memiliki potensi
sebagai kawasan ekowisata dengan potensi sebagai berikut:
1. Tingginya wisatawan yang berkunjung ke Pantai Kedungu
6
2. Tersedianya infrastruktur pariwisata yang memadai disekitar kawasan.
7
Permasalahan Pengembangan Ekowisata
Pantai Kedungu yang telah menjadi objek wisata di Kota Tabanan, mengalami
beberapa kendala atau permasalahan dalam upaya pengembangan ekowisata berkelanjutan.
Permasalahan yang teridentifikasi antara lain:
1. Kurangnya tersedianya tempat parkir pada area sunset point.
8
2. Perlu adanya pemeliharaan terhadap fasilitas/infrastruktur wisata yang dibangun
oleh pemerintah sehingga kawasan terlihat lebih baik.
3. Perlunya peningkatan peran Desa dalam upaya pemeliharaan infrastruktur
melalui skema yang diatur pemerintah dari segi pendanaan dan metode
pemeliharaan.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Potensi yang dimiliki Kawasan Pantai Kedungu dalam pengembangan ekowisata
antara lain tersedianya infrastruktur penunjang, telah terdapat sistem bangunan
pengaman pantai, lokasi yang dekat dengan pusat kota, dan keterlibatan desa dalam
pengelolaan kawasan.
2. Permasalahan yang terjadi adalah Kurangnya ketersediaan ruang parkir di sunset
point, keterbatasan jalan akses publik, Kurangnya fasilitas air bersih dan toilet, dan
kurangnya pemeliharaan terhadap infrastruktur wisata yang ada.
3. Rekomendasi yang diusulkan adalah perlu adanya penataan pada area-area yang
kosong dan terkesan kotor, perlunya pemeliharaan fasilitas infrastruktur dan perlu
peningkatan peran masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
[2] Evitasari, d. (2005). Studi Pengembangan Atraksi dan Wisata dan Sarana Pendukung
Kegiatan Objek Wisata Waduk Wonorejo Kabupaen Tulongagung.
[4] Rustiadi, Krisna, & Sutapa, W. (2009). Perencanaan dan Pengembangan Wilayah.
Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia.
9
[6] Anonim, 2009. Direktorat Produk Pariwisata Direktorat Jenderal Pengembangan
Destinasi Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF-Indonesia Januari
2009.
10