Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sarah Marwah Azzahra

Kelas : 9A

Sebutkan dan jelaskan apa saja langkah-langkah untuk menyusun


cerita pendek yang benar!

1. Tentukan tema cerpen

Hal pertama yang kita tentukan saat ingin membuat cerpen adalah menentukan
tema cerpen. Apakah cerpen yang ingin kita buat menginspirasi pembaca, atau
berupa cerpen roman yang menyuguhkan kisah asmara, cerpen yang ceritanya
misteri, atau jenis-jenis lainnya.

2. Buat Alur cerita

Setelah tema cerpen kita tentukan, kita tentukan alur ceritanya.

Alur cerita ada 3 jenis: Alur maju, alur mundur, dan alur maju mundur.

Alur maju berarti cerita yang kita tuliskan dari segi waktunya maju dari awal
cerita hingga akhir cerita. Sementara alur mundur biasanya si tokoh mengingat
kembali kejadian di masa lalu. Dan alur maju mundur adalah gabungan dari itu.
Yaitu jalan ceritanya maju namun ada bagian tokoh mengingat kejadian di masa
lampau.

Setelah kita tentukan jenis alurnya, kita buat alur ceritanya. Misalnya di awal
tadi kita sudah tentukan tema cerpennya menggunakan tema apa.

Lalu kita buat alur ceritanya dari mulai awal, konflik, hingga akhir cerita.

Misalnya kita ingin buat cerita tentang cerita perjuangan sepasang kekasih

Ryoma dan Ayaka. Kita bisa buat alurnya seperti ini:

Awal : - Perkenalan Ryom dan Ayaka

- Ryoma dan Ayaka saling jatuh cinta

Konflik : - Orang tua mereka tidak menyetujui.


- Perselisihan Ryoma dan Ayaka

- Hadirnya orang ketiga

- Ryoma dan Ayaka berkomitmen untuk berjuang bersama

Ending : - Orang tua mereka akhirnya menyetujui

- Ryoma dan Ayaka hidup bersama.

Langkah selanjutnya kita bisa kembangkan alur cerita tersebut

menjadi paragraf hingga terbentuk cerpen.

3. Penokohan

Jangan lupa juga kita harus bisa mendeskripsikan tokoh yang ada di cerita. Itu
berlaku untuk gambaran fisik seperti tampan, cantik, rambutnya hitam, diikat,
dan lain sebagainya.

Juga berlaku untuk karakter masing-masing tokoh. Apakah masing-masing


tokohnya baik hati, penyabar, pantang menyerah, pemarah, dan lain sebagainya.

Terutama untuk tokoh utama dan tokoh-tokoh penting yang ada di dalam cerita.
Untuk tokoh figuran tidak perlu terlalu detail mendeskripsikannya. Dalam
mendeskripsikan tokoh, kita bisa masukkan ke dalam cerita.

Misalnya pada kalimat seperti ini yang menggambarkan tokoh Ayaka, wanita
cantik dan sederhana dengan rambut hitam dikucir tambang itu hanya melamun.
Ia tak tahu apakah cintanya bersama Ryoma bisa menyatu atau tidak. Tapi ia
adalah orang yang amat sabar menghadapi cobaan yang diterimanya.

4. Setting tempat dan waktu

Untuk memberikan gambaran lebih nyata pada pembaca, kita juga harus
memasukkan setting tempat pada cerita tersebut. Misalnya di sebuah pedesaan
dengan suasana sejuk, atau di perkotaan yang ramai. Pagi hari, sore hari, atau
malam hari. Kita harus bisa mendeskripsikan tempat dan waktu ke dalam cerita.

Caranya bisa dibaca di Cara memasukkan setting tempat dan waktu dalam
menulis fiksi

5. Perindah gaya bahasa


Agar enak dibaca, sebuah karya sastra harus menggunakan gaya bahasa yang
menarik. Kita bisa menggunakan majas-majas.

Kita bisa juga mendeskripsikan cerita dengan gaya bahasa yang indah. Jika
cerpen sudah selesai, terus perindah cerita tersebut sambai bisa dinikmati
pembaca.

Anda mungkin juga menyukai