Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 4 :

1.Lea Anjela Kolamban


2.Nathalie Mawitjere

Skenario Caring
Pemberian Terapi Oksigen Nasal Kanul Pada Klien Sesak Napas

Tujuan Roleplay:
Tujuan roleplay agar mahasiswa mampu memahami dan mengimplementasikan
sikap caring dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan terapi
nasal kanul
Persiapan Alat:
1. Tempat tidur klien
2. Tabung oksigen
3. Humidifier
4. Flow meter
5. Selang nasal kanul
Naskah:
Di ruang anggrek No.05 Ny.Nathalie di rawat dengan riwayat Asma, klien
mengeluh sesak nafas, tampak pucat dan kebiruan pada daerah bibir , terdapat
pernafasan cuping hidung, adanya retraksi otot bantu nafas, takipnea, RR
26x/menit. Sehingga berdasarkan indikasi pasien harus diberikan terapi
oksigen nasal kanul 3L/menit sesuai dengan intervensi.

Tahap pengkajian
Siang hari perawat lea mulai melakukan pengkajian terhadap kondisi Ny.Nathalie

Perawat lea: Selamat pagi bu. Perkenalkan nama saya perawat les.. Saya perawat
yang bertugas dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang. Ibu
dapatkah sebutkan nama lengkap, tanggal lahir?
Pasien : pagi sus. Nama saya bianca ramadhani wibowo, tanggal
lahir saya 31 desember 1977.
Perawat lea : Ibu biasa dipanggil apa?
Pasien : Ibu nathalie saja sus.
Perawat lea : Baiklah bu. Bagaimana bu keadaan pagi ini, apakah masih
terasa sesak?
Pasien : masih terasa sesak dan agak terasa berat sus.
Perawat lea : oh begitu, saya cek nadi ibu dulu ya
Pasien : iya sus.

kemudian perawat tiara mulai melakukan pengecekan nadi pasien dan


mengamati tanda-tanda fisik lainnya

Perawat lea : baik ibu saya sudah selesai melakukan pemeriksaan. Nadi
ibu 88x/menit dan frekuensi nafas ibu 26x/menit.
berdasarkan intervensi ibu akan diberikan terapi oksigen
nasal kanul dengan dosis 3lt/menit sesuai dengan instruksi
dokter
Pasien : (mengangguk)
Perawat lea : kalau begitu saya akan mempersiapkan alat terlebih
dahulu, saya akan kembali dengan waktu 5 menit
Pasien : iya sus.
Perawat meninggalkan ruangan untuk mengambil peralatan yang dibutuhkan

Tahap Diagnosis
Dalam tahap ini, perawat menentukan diagnosis keperawatan sesuai dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki perawat selama ia menjadi mahasiswa. Semua
kemampuan kognitif itu ia keluarkan untuk menganalisi kondisi klien dengan
tanda dan gejala sesuai keluhan klien, dan merumuskan diagnosis keperawatan
yang sesuai dengan masalah dan buku sumber. Dalam kasus ini diagnosa yang
dirumuskan yaitu pasien mengalami pola napas tidak efektif berhubungan dengan
asma dihubungkan dengan adanya takipnea (RR 26x/menit), tampak pucat,
adanya pernapasan cuping hidung, dan retraksi otot bantu pernapsan, serta
tampak sianosis pada pasien dengan adanya kebiruan pada bibir pasien.

Tahap Perencanaan
Dalam tahap ini, perawat merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan
terhadap masalah klien sesuai dengan tanda dan gejala yang menjadi keluhan
klien. Dalam hal ini perawat juga mempertimbangkan hasil pengkajian dan
diagnosa dalam penentuan suatu tindakan sesuai dengan prosedur, tujuan dan
kemampuan perawat dalam menerapkan 10 nilai karatif caring. Perawat juga
melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan lain agar mendapatkan hasil
sesuai kebutuhan dan harapan klien. Berdasarkan diagnosa yang telah
dirumuskan pasien akan diberikan terapi oksigen dengan nasal kanul dosis
3L/menit sesuai dengan intervensi yang belum terselesaikan.
Tahap implementasi
Setelah 5 menit, perawat lea kembali ke ruang Ny.Nathalie untuk memberikan
terapi oksigen nasal kanul .

Perawat lea : permisi ibu, sesuai janji saya, saya akan memberikan
terapi oksigen nasal kanul kepada ibu, apakah ibu sudah
siap?
Pasien : iya sus, sudah
Perawat lea : /perawat menutup tirai/ baiklah ibu kalau begitu saya akan
mulai tindakan saya

Kemudian perawat lea dengan cepat mempersiapkan dan mengecek alat yang
akan digunkan, mengatur dosis oksigen yang akan diberikan, dan mulai
memasangkan oksigen kepada pasien.

Perawat lea : ibu, sekarang akan saya pasangkan selang ini ke hidung
ibu, ibu relaks ya bu. Mohon maaf ( perawat mulai
memasangkan selang nasal kanul ke hidung pasien). Maaf
ya ibu, saya akan kaitkan selang ini di belakang telinga ibu.
Ibu apakah ibu lebih terasa nyaman apabila selang ini saya
pasangkan di belakang kepala ibu atau saya kaitkan di
bawah dagu ibu?
Pasien : dibawah dagu saja sus
Perawat lea : baik bu, seperti ini ya bu. Apakah sudah nyaman, bu?
Pasien : iya sus

Tahap evaluasi
Setelah pemasangan nasal kanul, perawat pun melakukan evaluasi untuk melihat
perkembangan dari kondisi klien, setelah diberikan terapi oksigen nasal kanul.

Perawat lea : bagaimana ibu, apakah sudah merasa lebih baik?


Pasien : iya sus, sudah lebih baik
Perawat lea : bagaimana dengan sesaknya ibu, apakah sudah tidak
merasa sesak lagi?
pasien : tidak sus, sekarang saya sudah bisa bernapas seperti biasa
perawat lea : Baiklah ibu, apakah ada sesuatu yang perlu saya bantu
untuk hal lainnya?
pasien : tidak ada sus
perawat lea : baiklah kalau begitu, saya izin kembali keruangan ya bu,
jika ibu membutuhkan hal lain untuk saya bantu, ibu dapat
menekan bel yang ada disamping kanan tempat tidur ibu.
Nanti saya atau perawat lain akan datang untuk membantu
ibu.
Pasien : iya sus, terimakasih sus
Perawat lea : iya bu, sama sama. Permisi bu

Kemudian perawat tiara pun pergi meninggalkan ruangan Ny. Nathalie dan
kembali keruangannya.

Anda mungkin juga menyukai