Soal and Jawaban GENAP Teori BAB 9 BIAYA
Soal and Jawaban GENAP Teori BAB 9 BIAYA
2. Apakah pengertian pemanfaatan atau penggunaan (Using Up) asset dalam pengertian
biaya? Apakah penggunaan manfaat asset dengan sendirinya akan menjadi biaya?
Pemanfaatan atau penggunaan (Using Up) asset adalah biaya hanya berasal dari
pemanfaatan aset dan tidak termasuk pemanfaatan potensi jasa yang tidak dicatat dahulu
sebagai aset. Itulah sebabnya Kam (1990) menyarankan penggunaan frasa “ using up of
goods and services” daripada “using up of assets” (pemanfaatan asset). Pemanfaatan aset
otomatis akan berubah menjadi biaya, tetapi biaya sendiri tidak hanya dari pemanfaatan
aset saja, bisa jadi dari pemandaatan potensi jasa.
4. Sebutkan atau ungkapkan definisi biaya menurut Kam. Apakah definisi tersebut cukup
komperehensif untuk menangkap makna biaya?
Definisi Kam dilandasi oleh pemikiran bahwa biaya merupakan kejadian moneter yaitu
perubahan nilai asset, kewajiban, atau ekuitas. Nilai ini diukur dengan melalui
penyerahan asset (pembelian tunai), penimbulan kewajiban (pembelian kredit), dan
peningkatan ekuitas (pembelian dengan saham perusahaan sebagai penghargaan).
Definisi Kam mengisyaratkan bahwa pemanfaatan barang dan jasa merupakan upaya
kesatuan usaha dalam rangka mengahsilkan pendapatan.Keunggulan definisi Kam
dibanding FASB adalah pemasukan perioda sekarang sebagai wadah atau takaran untuk
menghubungkan pendapatan dengan biaya, dalam definisi diatas cukup komperehensif
dalam menangkap biaya yang berhubungan dengan pendapatan.
8. Sebutkan dan jelaskan kriteria pengakuan biaya. Kapan kriteria tersebut dipenuhi?
Biaya atau rugi pada umumnya diakui bilamana salah satu dari dua kriteria berikut
dipenuhi (SFAC No. 5, prg. 85):
a. Konsumsi manfaat (consumption of benefits) : Biaya atau rugi diakui bilamana
manfaat ekonomik yang dikuasai suatu entitas telah dimanfaatkan atau
dikonsumsi dalam pengiriman atau pembuatan barang, penyerahan atau
pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang merepresentasi operasi utama atau
sentral entitas tersebut.
b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang (loss or lack of future
benefits) : Biaya atau rugi diakui bilamana asset yang telah diakui sebelumnya
diperkirakan telah berkurang manfaat ekonomiknyan atau tidak lagi mempunyai
manfaat ekonomik.
Kejadian terpenuhi saat :
Konsumsi Manfaat
Konsumsi manfaat ekonomik selama suatu perioda dapat diakui langsung pada saat
terjadinya atau diakui bersamaan dengan pengakuan pendapatan yang berkaitan. Berbagai
jenis atau pos biaya menghendaki cara pengakuan yang berbeda yaitu (SFAC No. 5, prg.
86).
a. Beberapa pos biaya, seperti kos barang terjual, dibandingkan (matched with) dengan
pendapatan yang terkait. Meretia diakui pada saat atau perioda yang sama dengan
pengakuan pendapatan yang dihasilkan langsung atau bersama (directly or jointly)
dari transaksi atau kejadian lain yang sama dengan yang menimbulkan biaya.
b. Banyak pos biaya, seperti gaji staf penjualan dan administrative, diakui selama
periode pada saat kas dibayarkan atau kewajiban terjadi untuk barang dan jasa yang
dimanfaatkan/ dikonsumsi bersamaan dengan pemerolehan atau segera setelah itu.
c. Beberapa pos biaya, seperti depresiasi dan asuransi, dialokasi (diakui) dengan
prosedur sistematik dan rasional untuk perioda-perioda yang menikmati manfaat
asset bersangkutan.
12. Apakah perbedaan karakteristik proses pengakuan kos sebagai asset dan proses
pembebanan kos sebagai biaya ?
Dua tahap kritis perlakuan kos adalah pengakuan (aliran masuk sebagai asset) dan
pembebanan (aliran keluar sebagai biaya). Tahap pengakuan tidak mengalami masalah
pelik karena pengakauan lebih banyak menyangkut bukti objektif yang umumnya tersedia
pada saat transaksi. Sedangkan, tahap pembebanan lebih banyak menyangkut
pertimbangan (judgment), pendapat (opinion), atau interpretasi (interpretation) terhadap
situasi yang melingkupi. Dengan kata lain, tahap pembebanan banyak melibatkan unsur
kesubjektifan (subjektivitas).
16. Apakah yang dimaksud bahwa penandingan harus didasarkan pada kelayakan ekonomik?
Penandingan yang tepat harus didasarkan pada kelayakan ekonomik dan bukan fisis.
Memang penandingan menuntut identifikasi konsumsi manfaat aset atau jasa secara fisis
tetapi nilai aset atau jasa yang dikonsumsi juga harus ditentukan secara tepat dengan
memperhatikan kondisi yang melingkupinya. Jadi, dasar penandingan yang paling utama
adalah kelayakan ekonomik bukannya dasar aliran fisis semata-mata.
18. Apakah masalah yang timbul bila asosiasi produk di jadikan basis penandingan ?
Identifikasi kos produk :
- Produk Usang atau Musiman
Persoalan terkait dengan penandingan atas dasar sebab-akibat adalah apakah kos
produk musiman yang tidak terjual merupakan sebab (biaya) atau akibat (rugi).
Dalam hal ini Paton dan Littleton menegaskan bahwa penandingan harus didasarkan
pada kelayakan ekonomik. Dalam keadaan yang khusus sebagian kos sediaan barang
yang tidak terjual dalam suatu perioda secara logis dapat dijadikan komponen kos
barang terjual. Dengan kata lain, sediaan akhir yang tidak terjual sebenarnya
merupakan upaya (biaya) atau sebab untuk mendatangkan penjualan yang dicapai
pada musim tertentu.
- Barang Rusak
Kelayakan ekonomik menuntut pertimbangan dengan memperhatikan kondisi yang
melikupi suatu masalah. Bila kerusakan produk merupakan hal yang wajar atau bukan
merupakan prasyarat untuk menghasilkan barang dengan kualitas baik, kos barang
yang rusak dapat dianggap sebagai upaya menghasilkan pendapatan.
Identifikasi kos nonproduk :
- Biaya Antisipasian
Biaya antisipasian (anticipated expenses) adalah biaya yang dianggap menyebabkan
timbulnya pendapatan tetapi baru terjadi seteleh pendapatan diakui. Sebagai contoh
adalah kos yang berkaitan dengan kegiatan purna-jual seperti jaminan penjualan,
jaminan reparasi gratis, dan pengumpulan piutang. Bila penandingan sebab-akibat
dipertahankan , kos semacam itu harus diantisipasi dan diakui pada periode terjadinya
penjualan meskipun kos belum terjadi.
20. Apa yang dimaksud alokasi interim dan apakah implikasinya terhadap perhitungan laba
interim dan laba per unit produk?
Alokasi interim adalah penandingan sebab-akibat dalam bulanan pada kos yang tepat
dengan apa adanya bukan secara yang telah diratakan
Impilkasinya terhadap laba interim adalah akan terlihat laba yang wajar untuk dapat
menentukan keputusan pihak manajemen.
Sedangkan implikasi terhadap laba per unit adalah akan terlihat bila biaya yang
dikeluarkan perunit cukup besar maka kos penjualan perunit pun harus lebih meningkat,
laba pun harus seimbang dari pendapatan dikurang dengan biaya.
22. Apakah implikasi basis asosiasi terhadap klasifikasi biaya dalam statemen laba rugi ?
- Kos yang terdapat dalam bahan baku, tenaga kerja langsung, dan BOP akan mengalir
menjadi kos produk yang akan mengukur untuk kos produk/barang yang terjual.
- Kos yang terkandung dalam pemasaran dan adm akan mengukur dan menjadi suatu
biayapemasaran dan biaya administrasi umum.
- Kos lain-lain akan menjadi kos rugi.
- Sedangkan pendapatan akan menjadi kos baru
28. Metode asosiasi sediaan yang mana yang paling menggambarkan operasi perusahaan
yang faktual?
Yang paling menggambarkan faktual adalah metode Identifikasi Khusus karena untuk
jenis barang mahal dan perputarannya rendah, metoda ini sangat cocok sekali untuk
tujuan pengendalian di samping tujuan penandingan yang tepat.
Tetapi, metode ini mengandung kelemahan :
a. Jarang sekali pendapatan khusus ditandingkan dengan kos khusus karena
pendapatan perusahaan merupakan hasil dari seluruh upaya perusahaan sebagai
kesatuan.
b. Untuk jenis barang yang homogen dan harganya relatif murah, metoda ini
menjadi terlalu mahal dan tidak sepadan dengan nilai tambahan informasi yang
diperoleh.
c. Kalau fluktuasi harga sangat mencolok, metoda ini dapat digunakan sebagai alat
manipulasi laba atau earnings management.
30. Apakah argumen yang mendukung penggunaan metode MTKP ?
- Memudahkan penandingan kos sekarang dengan pendapatan sekarang.
- Kalau harga cenderung naik, sediaan barang akan tersaji dengan jumlah
rupiah yang cukup konservatif.
- Laba operasi tidak tercemar oleh untung rugi fluktuasi harga atau
penumpukan barang.
- Dalam kondisi harga yang berfluktuasi dari tahun ke tahun, metoda ini dapat
menjadi alat peralatan laba tahunan secara otomatis.
32. Berilah contoh kasus dengan angka untuk menunjukkan implikasi penggunaan metode
sediaan terhadap laba untuk kondisi harga cenderung naik, harga menderung turun, dan
harga cenderung stabil.
Contoh kasus :
Pembelian
Penjualan
= 25 + 375 – 350
= 50 unit
a. Metode Identifikasi Khusus
Kuantitas dalam
unit Harga Pokok setiap unit Total Harga Pokok
5 Rp240 Rp1.200
15 Rp250 Rp3.750
10 Rp260 Rp2.600
20 Rp275 Rp5.500
50 Rp13.050
(Metode ini jarang digunakan karena makan waktu dan makan tempat)
b. Metode FIFO
c. Metode LIFO
Rp 12.250
= 260,94
Persediaan akhir = 50 unit x Rp 260,94 = Rp 13.047
Pembelian
Penjualan
= 25 + 375 – 350
= 50 unit
a. Metode Identifikasi Khusus
Kuantitas dalam
unit Harga Pokok setiap unit Total Harga Pokok
5 Rp275 Rp1.375
15 Rp260 Rp3.900
10 Rp250 Rp2.500
20 Rp240 Rp4.800
50 Rp12.575
(Metode ini jarang digunakan karena makan waktu dan makan tempat)
b. Metode FIFO
c. Metode LIFO
Rp 16.000
Pembelian
Penjualan
= 25 + 375 – 350
= 50 unit
a. Metode Identifikasi Khusus
Kuantitas dalam
unit Harga Pokok setiap unit Total Harga Pokok
50 Rp. 300 Rp15.000
(Metode ini jarang digunakan karena makan waktu dan makan tempat)
b. Metode FIFO
c. Metode LIFO
36. Sebut dan jelaskan karakteristik umum fasilitas fisis (Plant and Equipment).
Fasilitas fisis mempunyai karakteristik sebagai berikut:
- Berwujud fisis dan dikuasai oleh perusahaan untuk mengolah dan
memperlancar kegiatan operasi perusahaan. Oleh karena itu, yang
digolongkan dalam kelompok ini adalah aset yang berkaitan dengan operasi.
- Pada umumnya berumur panjang walaupun terbatas sehingga perlu
penggantian.
- Bernilai bagi perusahaan lantaran kekuasaan atau hak perusahaan untuk
menggunakannya bukan lantaran hak miliknya.
- Pada umumnya merupakan aset nonmoneter dan manfaat yang dapat
diberikan berupa potensi jasa (service potentials) bukan daya beli atau
ketertukarannya (exchangeablility).
a) Kondisi kualitas tanah tak layak lagi untuk digunakan dalam operasi utama
entitas.
b) Sifat operasi utama meninggalkan tanah dan bangunan begitu saja apabila proyek
selesai.Contoh aktiva tetap tanah dan bangunan di daerah terpencil. Dalam hal ini
tanah disusutkan sesuai perkiraan panjang jadwal operasi utama atau proyek
tersebut.
c) Prediksi manajeman atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaharuan hak
kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Apabila disusutkan, tanah
disajikan berdasar nilai perolehan atau nilai terbawa lain sesuai revaluasi tanah
atau PSAK tentang penurunan nilai asset, dikurangi akumulasi penyusutan.
Aktiva tetap tanah tidak disusutkan, kecuali dalam kondisi yang dijelaskan pada
paragraf 17. Metode penyusutan berdasar PSAK 17 tentang akuntansi
Penyusutan, dipilih sesuai pola pemanfaatan tanah dalam kegiatan usaha.
46. Sebagai Akun Penilaian, dapatkah goodwill diperlakukan sebagai pengurang ekuitas
pemegang saham?
Goodwill merupakan selisih lebih harga akusisi dengannilai wajar ekuitas yang diakuisasi
PSAK 22 menyatakan goodwill dialokasikan ke pihak pengendali (perusahaan induk) dan
kepentingan nonpengendali. Dengan demikian, nilai goodwill adalah selisih lebih dari
penjumlahan harga ekuitas yang diakusisi dan harga kepepentingan nonpengendali,
dengan total nilai wajar kekayaan entitas yang diakuisisi.