OLEH
FITRIANI C1714201018
MAKASSAR
2020
PROPOSAL
OLEH
FITRIANI C1714201018
MAKASSAR
2020
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL
Diajukan Oleh :
FITRIANI (C1714201018)
FRANSISKA ROSALINDA (C1714201019)
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
(Fransiska Anita,Ns.,M.Kep.Sp.Kep.MB)
NIDN. 0913098201
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
UNTUK MELAKSANAKAN PENELITIAN
Pembimbing I Pembimbing II
Penguji I Penguji II
iv
NIDN. 0928027101
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................v
DAFTAR ISI..................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................6
1. Tujuan Umum..................................................................................................6
2. Tujuan Khusus.................................................................................................6
D. Mamfaat Penelitian...............................................................................................7
1. Bagi Masyarakat..............................................................................................7
2. Bagi Petugas Kesehatan dan Puskesmas......................................................7
3. Bagi Peneliti.....................................................................................................7
v
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENEELITIAN
A. Kerangka Konseptual..........................................................................................24
B. Hipotesis Penelitian.............................................................................................26
C. Defenisi Operasional Dan Skala Pengukuraannya............................................27
A. Jenis Penelitian...................................................................................................30
B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................................30
C. Populasi daan Sampel........................................................................................30
1. Populasi.........................................................................................................30
2. Sampel...........................................................................................................31
D. Instrumen Penelitian...........................................................................................32
E. Pengumpulan Data.............................................................................................32
1. Etika Penelitian..............................................................................................33
a. Informed Consent.....................................................................................33
b. Anonimity..................................................................................................33
c. Confidentiality...........................................................................................33
2. Pengumpulan Data........................................................................................33
a. Data Primer..............................................................................................33
b. Data Sekunder.........................................................................................34
F. Pengolahan dan Penyajian Data........................................................................34
1. Editing (Pemeriksaan Data)...........................................................................34
2. Coding ( Pemberian Kode )...........................................................................34
3. Tabulating ( Menyusun Data ).......................................................................34
G. Analisa Data........................................................................................................34
1. Analisa Univariat............................................................................................35
2. Analisa Bivariat..............................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
A. Kerangka Konsep
v
DAFTAR LAMPIRAN
v
DAFTAR ARTI,LAMBANG,SINGKATAN DAN ISTILAH
Confidentially : Kerahasiaan
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah kondisi yang kompleks, dimana tekanan
darah secara menetap berada diatas batas normal. Kriteria
hipertensi yang digunakan pada penetapan kasus merujuk pada
kriteria diagnostic JNC VIII 2014, yaitu hasil pengukuran takanan
darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg
(Riskesdas 2018). Hipertensi sering juga di sebut penyakit yang
tidak menimbulkan gejala yang khas, sehingga di sebut sebagai
silent killer. Pada umumnya hipertensi terjadi pada seseoarang
yang berusia lebih dari 40 tahun atau yang sudah masuk dalam
usia pertengahan.
Saat ini hipertensi menjadi beban global, termasuk di
Indonesia seperti dilaporkan Kementrian Kesehatan pada Riset
Kesehatan Dasar tahun 2018, berdasarkan pengukuran tekanan
pada penduduk usia ≥ 18 tahun terjadi peningkatan prevalensi dari
25,8% pada tahun 2013 menjadi 34,1% pada tahun 2018,
sedangkan berdasarkan diagnosis dokter menunjukkan adanya
penurunan dari 9,4% pada tahun 2013 menjadi 8,4% pada tahun
2018 (Data Word Healt Organization, 2011).
Data Global Status Report Noncommunicable Disease 2010
dari WHO, menyebutkan 40% negara ekonomi berkembang seperti
negara Afghanistan, Tiongkok, dan lainnya memiliki penderita
hipertensi, sedangkan negara maju seperti negara Austria,
Singapura, dan lainnya hanya 35%. Afrika di posisi puncak
v
penderita hipertensi 46%, kawasan Amerika 35%, dan 36%
penderita hipertensi adalah usia dewasa. dikawasan Asia
penyakit ini telah membunuh 1.5 juta orang setiap tahunnya.
v
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018 menunjukan
bahwa penderita hipertensi yang berusia di atas 18 tahun
v
dalam menggunakan obat hipertensi tersebut (Pramana et al.,
2019).
Tingkat kepatuhan pasien hipertensi di Indonesia untuk
berobat dan kontrol cukup rendah.semakin lama seorang
menderita hipertensi maka tingkat kepatuhannnya semakin rendah.
2018).
v
Masalah ketidakpatuhan umum dijumpai dalam pengobatan
penyakit kronis yang memerlukan pengobatan jangka panjang
seperti hipertensi. Pengunaan obat antihipertensi terbukti tidak
cukup untuk menghasilkan efek pengobatan tekanan darah jangka
panjang apabila tidak di dukung dengan kepatuhan dalam
menggunakan obat antihipertensi.
Warseno, 2017).
v
memiliki hubungan yang dengan kepatuhan pengobatan pasien
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan
kepatuhan pasien dalam meminum obat anti hipertensi di
puskesmas Makkasau.
2. Tujuan Khusus
v
a. Mengidentifikasi umur, pekerjaan, lama menderita hipertensi,
tingkat pengetahuan, keterjangkauan akses pelayanan
kesehatan dan kepatuhan dalam meminum obat antihipertensi.
b. Menganalisis hubungan umur dengan kepatuhan penderita
hipertensi dalam meminum obat anti hipertensi.
c. Menganalisis hubungan antara status pekerjaan dengan
kepatuhan penderita hipertensi dalam meminum obat anti
hipertensi.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat.
Setelah dilakukan penelitian ini diharapkan masyarakat dapat
mengo
v
penanggulangan penyakit hipertensi dalam ketidakpatuhan
meminum obat antihipertensi di puskesmas makassau Makassar.
3. Bagi Peneliti.
Dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam
memahami dan mengenal faktor- faktor yang berhubungan
dengan tingkat kepatuhan pasien hipertensi dalam meminum obat
anti hipertensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
v
Hipertensi merupakan faktor penting sebagai pemicu
penyakit tidak menular seperti penyakit strok terjadi pada otak
dan berdampak pada kematian yang tinggi, penyakit jantung
koroner (terjadi pada kerusakan pembuluh darah jantung) dan
penyakit kardiovaskuler lainnya. Peningkatan tekanan darah
yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh
dapat menimbul kerusakan lebih berat sehingga menjadi
2. Klasifikasi
2019).
3. Etiologi
v
Berdasarkan etiologinya hipertensi dapat
dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu :
v
mengakibatkan peningkatan tekanan darah melalui aktivasi
4. Manifestasi Klinis
5. Komplikasi
a. Stroke
Stroke dapat timbul akibat pendarahan karena tekanan
tinggi di otak atau akibat ambolus yang terlepas dari non otak.
Stroke dapat terjadi pada penderita kronis apabila arteri – arteri
yang memperdarahi otak mengalami hipertropi dan
menebal, sehingga aliran darah ke daerah–daerah yang
diperdarahinya menjadi berkurang.
Arteri-arteri otak yang mengalami arterokierosis dapat
meningkatkan kemungkinan terbentuknya aneurisma dan
berlanjut menjadi hipoksik dan kematian.
b. Gagal ginjal
v
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif
akibat tekanan tinggi pada kapiler-kapiler ginjal dan glomelurus.
Dengan rusaknya membrane glomelurus, protein dan urin akan
keluar melalui urine sehingga tekanan osmatik berkurang yang
1. Umur
Umur mempengaruhi terjadinya hi
pertensi. Hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan
umur. Semakin tua usia seseorang maka pengaturan
metabolisme kalsium akan terganggu. Hal ini disebabkan
oleh banyaknya kalsium yang beredar bersama aliran darah.
Akibatnya darah menjadi lebih padat dan tekanan
v
darah pun meningkat (Depkes RI, 2018).
2. Jenis kelamin
Jenis kelamin berpengaruh pada terjadinya hipertensi.
mempunyai risiko sekitar 2-3 kali lebih banyak mengalami
peningkatan tekanan darah sistolik dibandingkan dengan
perempuan, kerena laki – laki diduga memiliki gaya hidup
yang cenderung meningkat tekanan darah. Namun tidak
menutup kemungkinan bisa terjadi pada perempuan setelah
memasuki menopause. Prevalensi hipertensi pada
perempuan meningkat karena terjadi penurunan produksi
hormon estrogen saat monopause sehingga terjadi hipertensi
v
kadar kolestrol dalam darah tidak tinggi. Kadar kolestrol
darah yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya endapan
kolestrol dalam dinding pembuluh darah.
Apabila endapan ini semakin banyak maka akan
menyumbat pembuluh darah dan menganggu peredaran
2013).
4. Konsumsi garam berlebihan
Garam menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh karena
menarik cairan di luar sel agar tida di keluarkan, sehingga
2013).
5. Komsumsi alkohol berlebihan
Pengaruh alkohol terhadap kenaikan tekanan darah
telah dibuktikan. Diduga peningkatan kadar kartisol,
peningkatan volume sel darah merah dan peningkatan
v
kekentalan darah berperan dalam menaikan tekanan darah
7. Penatalaksananan
a. Non Farmakologi
Penatalaksanaan hipertensi dengan non farmakologis
terdiri dari berbagai macam cara modifikasi gaya hidup untuk
menurunkan tekanan darah di antaranya :
1. Penurunan berat badan
Mengatasi diet, pada sebagian orang dengan cara
menurunkan berat baadaan mengurangi tekanan
darah,kemungkinan dengan mengurangi beban kerja
jantung dan volume sekuncup. Penurunan berat badan
dengan mengunkan obat-obatan perlu menjadi perhatian
khusus karena umumnya obat penurun berat badan yang
terjual bebas mengandung simpatomimetik, sehingga dapat
meningkatkan tekanan darah, memperburuk angina atau
v
c. Diet rendah kolesterol sebagai pencegah terjadinya
jantung coroner (Depkes, 2018).
d. Olahraga
Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang,
bersepeda, yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan
darah dan memperbaiki kerja jantung. Olaraga teratur
selama 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu
sangat di anjurkan karena dapat menurunkan tekanan
darah. Olaraga dapat meningkatkan kadar HDL yang
dapat mengurangi terbentuknya arteriklerosis akibat
(Depkes, 2018).
f. Batasi konsumsi alcohol
Mengurangi alkohol pada penderita hipertensi yang biasa
minum alkohol, akan menurunkan TDS rerata 3,8 mmHg.
Para peminum alcohol berat dapat mempunyai resiko
v
a) Pengobatan hipertensi sekunder lebih mengutamakan
pengobatan penyebabnya.
v
Mekanisme kerja obat antihipertensi ini adalah melalui
penurunan laju nadi dan daya pompa jantung.
v
Dalam meningkatkan perilaku perilaku pasien untuk
patuh mengkonsumsi obat antihipertensi dapat menggunakan
v
sering mengobatkan dirinya dibandingkan dengan laki-laki.
Orang yang bekerja cenderung memiliki sedikit waktu untuk
mengunjungi fasilitas kesehatan.
Kepatuhan seseorang merupakan hasil dari proses
pengambilan keputusan orang tersebut, dan akan berpengaruh
pada persepsi dan keyakinan orang tentang kesehatan.
Lama menderita hipertensi dikatakan semakin lama
seseorang menderita hipertensi maka tingkat kepatuhanya
makin rendah, hal ini disebabkan kebanyakan penderita akan
merasa bosan untuk berobat. Hubungan antara lama menderita
hipertensi dengan kepatuhan dalam menjalani pengobatan
v
mula individu bisa mengalami banyak penyakit degeneratife.
Penyakit yag biasa diderita biasnya penyakit kronis yang
dapat mengancam jiwa.Salah satu penyakit kronis yang
biasa dialami pada usia 45 hingga > 60 tahun yakni
hipertensi. Bukan hanya hipertensi tetapi pada usia ini bisa
terjadi penyakit komplikasi lainya yang diakibatkan dari
penyakit hipertensi yang menahun.
Hal ini dibutuhkan kepatuhan untuk mengkonsumsi
obat antihipertensi untuk menurunkan angka komplikasi
yang terjadi dan menjaga kestabilan tekanan darah. Usia
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
Nurdin, 2018).
2) Status pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan terutama
untuk menunjang kehidupan dalam berkeluarga. Dalam
bekerja banyak masyarakat tidak mempunyai waktu untuk
berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan. Orang yang
bekerja cenderung memiliki sedikit waktu bahkan tidak
ada waktu untuk mengunjungi kesehatan. Responden
yang bekerja tidak rutin untuk memeriksa dirih ke tempat
pelayanan kesehatan. Hal tersebut dikarenakan
masyarakat yang bekerja lebih memiliki kesibukan
sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk memeriksakan
diri ke Puskesmas.
Masyarakat yang bekerja juga minum obat tidak
sesuai dengananjuran dokter karena alasan padatnya
aktivitas yang dilakukan setiap harinya sehingga
membuat responden lupa untuk minum obat.
v
Menurut penelitian yang dilakukan Su-Jin Cho (2014)
pekerjaan memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan
kpatuahan pasien hipertensi dalam menjalani pengobatan
v
Pengetahuan dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor
internal seperti pendidikan, pekerjaan, umur dan faktor
eksternal yang meliputi faktor lingkungan dan sosial budaya.
v
transportasi maka, ada hubungan dengan keteraturan
2013).
Keterjangkauan akses pelayanan kesehatan dalam
penelitian ini diliihat dari segi jarak, waktu tempuh, kondisi
jalan serta kemudahan alat transportasi untuk mencapai
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN DEFENISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konseptual
Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2015
menunjukan bahwa sekitar 1.3 miliar di dunia menderita hipertensi
yang berarti satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis menderita
hipertensI. Jumlah penderita hipertensi terus meningkat setiap
tahun serat tiap tahun diperkirakan akan meninggal akibat
v
bervariasi dari 13,6% hingga 47,9% dan ditemukan lebih tinggi
pada penduduk perkotaan.Berdasarkan Survei Kesehatan Dasar
Indonesia tahun 2013, prevalensi hipertensi pada usia di
atas 18 tahun berdasarkan hasil pengukuran sebesar 25,8%.
Namun dari prevalensi tersebut hanya sekitar 36,8% pasien yang
terjangkau oleh tenaga kesehatan.
Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia
sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di
Sarwono, 2017).
Kepatuhan minum obat adalah faktor terbesar yang
mempengaruhi kontrol tekanan darah. Diperkirakan ratarata
Agustine, 2016).
Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa
sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3% orang yang
terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin
minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita
Hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya Hipertensi sehingga
tidak mendapatkan pengobatan. Alasan penderita hipertensi tidak
minum obat antara lain karena, kunjungan tidak teratur ke
v
2018).
Dari uraian di atas mengambarkan kepatuhan penderita
hipertensi dalam mengkonsumsi obat antihipertensi tidak berjalan
semaksimal. Pengobatan hipertensi dapat memerlukan jangka
panjang dengan waktu yang cukup lama.
Hal ini membuat penderita hipertensi menjadi malas
mengontrol tekanan darah. Pengontrolan tekanan darah adalah
perilaku yang sesuai dengan aturan dimana pasien patuh dalam
melaksanakan pengobatan dan perilaku yang disarankan oleh
dokter atau tim kesehatan.
Ketidakteraturan mengontrol tekanan darah dipengaruhi oleh
banyak faktor lain umur, status pekerjaan, lama menderita
hipertensi, tingkat pengetahuan, peran tenaga kesehatan.
Berdasarkan beberapa kajian teori yang dibaca, maka kerangka
Umur
Status pekerjaan
Kepatuhan dalam
Lama menderita hipertensi meminum obat
antihipertensi.
Tingkat pengetahuan
Keterjangkauan akses
pelayanan kesehatan
Ketrangan :
v
: Hubungan antara variabel
B. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan antara umur dengan kepatuhan penderita
hipertensi dalam meminum obat anti hipertensi di Puskesmas
Makassau.
2. Ada hubungan antara status pekerjaan dengan kepatuhan
penderita hipertensi dalam meminum obat anti hipertensi di
Puskesmas Makassau.
3. Ada hubungan antara lama menderita hipertensi dengan
kepatuhan penderita hipertensi dalam meminum obat anti
hipertensi di Puskesmas Makassau.
4. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang hipertensi
dengan kepatuhan penderita hiperteni dalam meminum obat
anti hipertensi di Puskesmas Makassau.
v
tanggal usia >60
yang tertera tahun.
pada kartu
identitas.
2. Status Aktivitas Pekerjaan Kusioner Nominal IRT
pekerjaan yang sesuai Petani
dilakukan dengan yang Wiraswasta
responden tertera di PNS
untuk KTP. Pensiunan
memenuhi Lain-lain
kebutuhann
ya.
3. Lama Lama Lama Kusioner Ordinal >5 bulan
Menderita responden menderita ≤ 5 bulan
hipertensi menderita hipertensi
hipertensi
dihitung
sejak
pertama kali
terdiagnosis
hipertensi.
v
4. Tingkat Sesuatu 1.Pengertian Kusioner Ordinal Rendah jika
Pengetahu yang tentang skornya
an tentang diketahui hipertensi. 0-6
hipertensi oleh 2.Penyebab Tinggi jika
responden hipertensi. skornya 7-
tentang 3.Tanda dan 12.
hipertensi. gejala
hipertensi.
4.Komplikasi
hipertensi.
5.Pencegaha
n hipertensi.
6.Penata
laksanaan
hipertensi.
v
kendala.
BAB IV
METODE PENELITIAN
v
A. Jenis Penelitian
Desain penelitian ini mengunakan observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional dimana rancangan penelitian
dengan melakukan pengukuran variabel independen dan variabel
dependen secara bersamaan yang bertujuan menganalisis faktor –
faktor yang behubungan dengan tingkat kepatuhan pasien dalam
meminum obat antihipertensi di puskesmas makassau.
2. Sampel
v
Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien
hipertensi yang ada di Puskesmas Makassau. Jumlah sampel
yang diambil yakni sebanyak 80 orang.
Rumus Slovin :
N
n=
1+ N ( d )2
100
n=
1+100 ( 0,05 )2
100
n=
1,25
n=80 Orang
ket:
n : Perkiraan jumlah sampel
N : Perkiraan besar populasi
d :Taraf signifikan yang dipilih 15% (0,05)
v
2. Bisa membaca dan menulis.
3. Bersedia menjadi responden.
b. Kriteria Eksklusi
1. Responden tidak ada di tempat saat penelitian.
D. Instrumen Penelitian.
Instrumen digunakan dalam penelitian ini yakni kusioner
dengan tujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan
dengan kepatuhan pasien dalam meminum obat antihipertensi.
Kusioner ini dapat dibagikan kepada responde, serta responden
akan diminta partisipasinya dengan cara mengisi kusioner
penelitian yang telah di sediakan.
Kusioner ini terdiri dari 4 bagian yakni, bagian pertama
biodata responden yang meliputi nama, umur, jenis kelamin,
pekerjaan serta lama menderita hipertensi. Bagian kedua yakni
mengukur variabel independen yakni tingkat pengetahuan
mengunakan kusioner yang terdiri dari 12 pernyataan dengan
skala ordinal dengan 2 piliahan jawaban benar diberi bobot 1 dan
yang salah diberi bobot 0. Bagian ketiga mengukur variabel akses
pelayanan kesehatan yang terdiri dari 4 pernyataan dengan skala
ordinal dengan dua pilihan jawaban ya diberi bobot 1 dan jawaban
tidak diberi bobot 0.
Untuk mengukur variabel dependen yakni kepatuhan pasien
dalam meminum obat antihipertensi dengan mengunakan kusioner
yang terdiri dari 8 pernyataan dengan skala ordinal yang terdiri dari
dua jawaban ya diberi bobot 1 dan tidak diberi bobot 0.
E. Pengumpulan Data
Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta surat di
pihak kampus STIIK Stella Maris Makassar yang ditunjukan ke
tempat penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan, maka
v
dilakukan penelitian dengan etika penelitian.
a. Etika Penelitian
1. Informed Consent
Mendapatkan informed consent dari suatu subjek adalah
suatau hal yang penting dalam melakukan penelitian yang
beretika. informed consent diberikan oleh peneliti kepada
responden sebelum penelitian dilakukan. Didalamnya terdapat
lembaran persetujuan menjadi responden serta memuat tujuan
dari penelitia yakni untuk mengatahui faktor – faktor yang dapat
memepengaruhi kepatuahan pasien dalam meminum obat
antihipertensi.
Jika responden bersedia,maka responden akan
menandatangani lembar persetujaun tersebut. Namun jikalau
tidak, peneliti tidak ada unsur pemaksaan dan tetap
mengormati hak – hak responden.
2. Anomity (Tanpa nama)
Untuk menajaga kerahasiaa, peneliti tidak akan
mencantumkan nama responden namun akan diberikan kode
diberikan inisial atau kode.
3. Confidentially (Kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang diberikan responden dijamin
oleh peneliti serta hanya beberapa data yang akan di laporkan
sebagai hasil penelitian.
b. Data – data yang dikumpulkan :
a. Data primer
Data primer merupakan data yang diambil secara
langsung dari objek yang diteliti.Data ini diperoleh dari hasil
penyebaran kusioner yang diberikan kepada responden
yang memenuhi kriteria penelitian.
v
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data awal tentang jumlah
populasi pasien hipertensi di Puskesmas Makassau.
F. Pengelolahan dan Penyajian Data
Setelah data dikumpulkan, data tersebut kemudian diolah
dengan langlah- langakh sebagai berikut :
1. Editing ( Penyuntingan)
Editing adalah upaya untuk memeriksa kemabali
kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat
dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data di
kumpulkan dengan memeriksa kelengkapan data.
2. Coding (Pengujian)
Coding merupakan usaha untuk mengklarifikasi jawaban
yang ada menurut jenisnya.Dilakukan dengan memberikan
tanda pada masing – masing jawaban dengan kode angka,
kemudia dimasukan kedalam table kerja.
3. Tabulating (Tabulasi)
Dilakukan setelah data terkumpul dan tersusun akan
dikelompokan dalam satu table menurut sifat – siaft sesuai
dengan tujuan penelitian.
4. Cleaning (Pembersihan )
Cleaning yakni kegiatan pengecekan kembali data yang
sudah di entry ke computer untuk melihat apakah terdapat
kesalahan atau tidak. Tujuan dilakukan cleaning adalah untuk
mengetahui adanya missing, variasi dan konsetensi data.
G. Analisa Data
Data yang terkumpul akan dianalisis secara analitik dan
interpretasi dengan menggunakan metode statistik yakni dengan
SSPS.Analisis dalam penelitian ini menggunkan metode sebagai
berikut :
v
1. Analisa Univariat adalah : bentuk tabel frekuensi untuk melihat
gambaran distribusi frekuensi dan presentasi dari setiap variabel
baik itu variabel independen maupun variabel dependen.
2. Analisa Bivariat digunakan untuk melihat faktor – faktor yang
terdiri dari umur, status pekerjaan, lama menderita hipertensi,
tingkat pengetahuan, keterjangkauan akses pelayanan
kesehatan dengan kepatuhan pengobatan hipertensi di
Puskesmas Makassau
a. Jika nilai p<α artinya ada hubungan umur, status pekerjaan,
lama menderita hipertensi, tingkat pengetahuan,
keterjangkauan akses pelayanan dengan tingkat kepatuhan
meminum obat antihipertensi.
b. Jika ≥p artinya tidak ada hubungan antara umur, status
pekerjaan, lama menderita hipertensi, tingkat pengetahuan,
keterjangkauan akses pelayanan dengan tingkat kepatuhan
meminum obat antihipertensi.
v
DAFTAR PUSTAKA
Andrea, G., Chasani, S., & Ismail, A. (2013). Korelasi Derajat Hipertensi
Dengan Stadium Penyakit Ginjal Kronik Di Rsup Dr. Kariadi
Semarang Periode 2008-2012. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 2(1),
138050.
Dengan, B., & Hipertensi, P. (2020). Article history : Public Health Faculty
Received in revised form 23 Juni 2020 Universitas Muslim Indonesia
9Accepted 8 Juli 2020 Address : Available Email : Phone : tekanan
darah karenanya penyakit ini disebut sebagai pembunuh diam-diam
( silent killer ). . 3(4), 308–316.
Farmasi, J. I., Handayani, S., Nurhaini, R., & Aprilia, T. J. (2019). Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien Dalam Mengkonsumsi
Obat Antihipertensi Di Puskesmas Jatinom. CERATA Jurnal Ilmu
Farmasi, 10(2), 39–44.
v
Goleman et al., 2019. (2019). 済無 No Title No Title. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Ihwatun, S., Ginandjar, P., Saraswati, L. D., & Udiyono, A. (2020). Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Pengobatan Pada
Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pudakpayung,
Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 8(3), 352–
359.
v
Malang. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 5(1), 26–34.
https://doi.org/10.15416/ijcp.2016.5.1.26
Sainal Edi Kamal, & Herman. (2019). Jurnal Farmasi Sandi Karsa ( JFS ).
EFEKTIVITAS PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SUJI (Pleomele
Angustifolia) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA
TIKUS PUTIH (Rattus Norvergicus), 5(2), 127–132.
Yazid, M., Bastianudin, A., Saputra, T., Triatmojo, S., Pertiwiningrum, A.,
Perdana, D. A., Ebrianto, A. L., Sari, T. I., Sumatera, K., Darmanto,
A., Soeparman, S., Widhiyanuriawan, D., Khaerunnisa, G.,
Rahmawati, I., Putri, A., Salahuddin, N. S., Gumay, M. G.,
Wisudawati, N., Gustiar, F., … Rahardjo, S. (2014). No 主観的健康感
を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造
分析 Title. Jurnal Teknologi Kimia Dan Industri, 2(1), 1–7.
v
https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2-s2.0-
33645547325%7B&%7DpartnerID=40%7B&
%7Dmd5=5c937a0c35f8be4ce16cb392381256da
%0Ahttp://jtk.unsri.ac.id/index.php/jtk/article/view/4/6%0Ahttp://dx.doi.
org/10.1016/j.biortech.2008.12.046%0Ahttp://dx.doi.org/10