Al Qur'an Respon Tubuh
Al Qur'an Respon Tubuh
PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA
VOLUME 18, NO. 1, 2010: 19 – 28 ISSN: 0854‐7108
RELIGIOPSIKONEUROIMUNOLOGI AL QUR’AN
(Studi Kolaborasi Terapi Al Qur’an dan Fungsi
Otak dalam Menghadapi Stres)
Siti Nur Khalifah
Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang
Nurul Lutfiah
Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang
Dalam kehidupan sehari‐hari tidak di‐ dan imunitas. Penelitian‐penelitian tersebut
pungkiri banyak masalah yang timbul dari telah mendorong munculnya konsep baru
berbagi pihak yang dapat menimbulkan yaitu psikoneuroimunologi. Dan akibat
stres. Tinggal bagaimana manusia dapat perkembangan zaman maka psikoneuroi‐
menetralisir stres yang akan timbul atau‐ munologi ditambah dengan religio sehing‐
pun mengobati stres yang sudah terlanjur ga muncullah istilah baru yakni religiopsi‐
ada. Banyak cara dalam menghadapi stres koimunologi. Hal ini dikarenakan para
salah satu cara yang dianggap efektif kare‐ peneliti menganggap bahwa agama mam‐
na tidak mengandung efek samping adalah pu dapat membantu sistem imun manusia.
dengan Al Qur’an baik membacanya atau Berdasarkan latar belakang, karya tulis
dengan mendengarkannya. Lalu bagaima‐ ini mempunyai rumusan masalah sebagai‐
nakah proses Al Qur’an dan fungsi otak mana berikut: (1) Apakah yang dinamakan
dapat menghadapi stres. religiopsikoneuroimunologi Al Qur’an?; (2)
Stres merupakan sebuah terminologi Bagaimanakah proses sistem saraf dalam
yang sangat populer dalam percakapan menerima pesan Al Qur’an dalam mengha‐
sehari‐hari. Stres adalah salah satu dampak dapi stres?; dan (3)Sistem saraf Apasajakah
perubahan sosial dan akibat dari suatu yang terlibat dalam proses Religiopsiko‐
proses modernisasi yang biasanya diikuti neuroimunologi.
oleh proliferasi teknologi, perubahan tata‐ Tujuan penulisan ini yaitu: (1) Menge‐
nan hidup serta kompetisi antar individu tahui religiopsikoneuroimunologi Al
yang makin berat. Qur’an; (2) Mengetahui proses sistem saraf
Pada awal tahun 1950‐an para ahli ketika menerima pesan Al Qur’an dalam
perilaku mempelajari hubungan perilaku menghadapi stres; dan (3) Mengetahui
dengan sistem kekebalan tubuh yang sa‐ Sistem saraf yang terlibat dalam proses
ngat kompleks dan salah satu isu menarik Religiopsikoneuroimunologi. Manfaat yang
adalah hubungan antara stres dengan diharapkan dapat diperoleh melalui penu‐
sistem kekebalan tubuh. Akhir‐akhir ini lisan ini adalah: (1) Memberi informasi
berkembang penelitian tentang hubungan serta gambaran umum kepada pembaca
antara perilaku, kerja saraf, fungsi endokrin tentang religiopsikoneuroimunologi, dan
BULETIN PSIKOLOGI 19
KHALIFAH & LUTFIAH
(2) Melatih dan memberikan motivasi “unsur ketuhanan” yang ada pada diri
kepada pembaca untuk mendalami ajaran‐ manusia “hubungan antara manusia
ajaran Islam agar memperoleh ketenangan dengan Tuhan”. Kekhususan ini dijadikan
jiwa. sebagai asumsi dasar filsafat islam tentang
manusia dan tidak boleh diabaikan, bahkan
Pengertian Religiopsikoneuroimunologi harus dijadikan sebagai pijakan utama
dalam setiap pembahasan tentang manusia,
Religiopsikoneuroimunologi berasal
tak terkecuali pembahasan tentang kese‐
dari kata religio (agama), psiko (jiwa),
hatan manusia. Mengabaikan asumsi dasar
neuron (sistem saraf) dan imunologi
ini merupakan kepincangan (detotalisasi).
(kekebalan tubuh). Jadi Religiopsikineuroi‐
Hubungan antara manusia dan Tuhannya
munologi adalah yaitu gabungan antara
tidak seperti hubungan antara dua makh‐
agama, jiwa, sistem saraf dalam meningkat‐
luk yang sama sifatnya, sebagaimana hu‐
kan kekebalan tubuh. Pada dasarnya
bungan antara sesama manusia, melainkan
religiopsikoneuroimunologi hanya berasal
hubungan antara minor dengan Yang
dari psikoneuroimunologi yang diartikan
Mayor, keaiban dengan kebenaran. Perbe‐
Martin (dalam. Bambang, S. 2007) menge‐
daan kaum filosof dengan kaum beragama
mukakan ide dasar konsep psikoneuroi‐
adalah bahwa filosof hanya berusaha
munologi yaitu (1) Status emosi menentu‐
mengetahui kebenaran sementara kaum
kan fungsi sistem kekebalan, dan (2) Stres
beriman berusaha menyatu dengan kebe‐
dapat meningkatkan kerentanan tubuh
naran.
terhadap infeksi dan karsinoma. Dikatakan
lebih lanjut bahwa karakter, perilaku, pola
Agama (Religi) Mempengaruhi Jiwa
coping dan status emosi berperan pada
(Psikis)
modulasi sistem imun.
Kaum beragama mengimani Tuhan.
Holden dan Ader mengenalkan istilah
Tuhan bagi mereka adalah tujuan hidup‐
psikoneuroimunologi, yaitu: kajian yang
nya. Kepercayaan terhadap Tuhan menjadi
melibatkan berbagai segi keilmuan, neuro‐
sumber pemaknaan mereka terhadap
logi, psikiatri, patobiologi dan imunologi.
kehidupan. Hanya kepada Tuhanlah mere‐
Selanjutnya konsep ini banyak digunakan
ka bergantung. Dari Tuhan dengan Tuhan
pada penelitian dan banyak temuan mem‐
dan untuk Tuhan mereka hidup. “Pendek
perkuat keterkaitan stres terhadap berbagai
kata Tuhan adalah segala‐galanya”. Tujuan
patogenesis penyakit termasuk infeksi dan
berbeda dengan niat, perbedaan antara
neoplasma. Namun pada awal abad 20
keduanya adalah niat adalah tujuan, tetapi
dikembangkan oleh Mustamir S.Ked de‐
tujuan tidak selalu menjadi niat. Niat
ngan menambahkan kata religio yang
adalah tujuan akhir.
berati agama, sehingga menjadi Religiopsi‐
koneuroimunologi. Untuk memahami lebih Victor Frankle, seorang tokoh logotera‐
mendalam maka, perlu memahami tentang pi, meyakini bahwa “perjuangan untuk
manusia. menemukan makna hidup adalah motivasi
utama manusia menjalani kehidupannya”.
Pandangan Islam tentang Manusia Makan hidup disini sangat berbeda dengan
keinginan untuk mencari kesenangan
Wawasan islam tentang, manusia me‐
(pleasure prinsiple) dan juga berbeda de‐
nunjukkan karakteristik yang berbeda
ngan keinginan untuk mencari kekuasaan
dengan pandangan‐pandangan lain tentang
(will to power). Upaya manusia untuk
manusia. Kekhususan ini terletak pada
20 BULETIN PSIKOLOGI
RELIGIOPSIKONEUROIMUNOLOGI AL QUR’AN
BULETIN PSIKOLOGI 21
KHALIFAH & LUTFIAH
22 BULETIN PSIKOLOGI
RELIGIOPSIKONEUROIMUNOLOGI AL QUR’AN
mudah untuk terserang penyakit. Idrus penyakit fisik yang dialami oleh orang
Alkaf mengatakan bahwa dampak stres yang datang memeriksakan diri ke dokter
dapat menyebabkan otot‐otot tubuh mneja‐ berhubungan dengan stres. Stres diguna‐
di tegang, pegal linu, badan lemah, dan kan untuk merujuk kondisi lingkungan
mudah masuk angin, selalu gelisah, dan yang memicu psikopatologi.
tidak pernah merasa fit. Bidang ilmu psikoneuroimunologi
mempelajari hubungan antara factor‐faktor
b. Dampak Stres Secara Psikis
psikologi terutama stress dengan cara kerja
Dari sudut pandang islam, Hamdani sistem endokrin atau kelenjar, sistem
Bakran Adz‐dzaki mengatakan, akibat kekebalan tubuh dan sistem saraf (Kiecolt‐
buruk yang akan ditimbulkan oleh sikap, Glaser & glaser, 1992; Maier, Watking &
sifat, dan perilaku yang tidak sehat secara fleshmer,1994). Endokrin adalah sebuah
psikologis adalah padam dan lenyapnya sistem tubuh yang berupa kelenjar yang
Nur Illahiyah yang menghidupkan kecer‐ memproduksi dan melepaskan sekresi
dasan hakiki dari dalam diri seorang ham‐ yang disebut hormon langsung kesaluran
ba sehingga ia akan sangat sulit melakukan darah. Beberapa kelenjar endokrin terlibat
adaptasi, baik dengan lingkunga vertikal dalam menampilkan respon tubuh terha‐
maupun lingkungan horizontalnya. dap stres, yakni: 1. Hipotalamus, suatu
struktur kecil di otak, melepas suatu hor‐
Upaya Penanganan Stres mon yang menstimulasi kelenjar adrenal
Solusi tindakan penanganan stres yang yang berlokasi di atas ginjal. Kemudian
ditawarkan islam sungguh teramat ringan, berlanjut hingga hati melepaskan gula,
mudah, dan dapat dilakukan oleh siapa yang merupakan tenaga dalam mengaha‐
saja tanpa perlu mengeluarkan biaya dapi stress yang mengancam.
sedikitpun. Sebab yang dibutuhkan disini
adalah kemauan (niat) yang kuat dan tekad 2. Stress dan Kekebalan Tubuh
yang bulat. Adapun beberapa solusi yang Komponen dalam stres ada 2, yakni:
ditawarkan islam untuk mencegah gang‐ tuntutan (bersifat eksternal) dan respon
guan stres, yakni: a) Memperteguh iman, b) atau tanggapan (bersifat internal). Stres
Memelihara akhlak terpuji, c) Zuhud terha‐ timbul karena adanya sesuatu yang hilang
dap materi duniawi, d) Berbaik sangka dari diri kita atau tidak tercapainya sesuatu
(Berfikir positif), e) Mengendalikan potensi yang kita inginkan. Apabila kita gagal
hawa nafsu, f) Niat yang benar dan Ikhlas memaknai kejadian ini dengan positif,
dalam beramal, g) Menjalin silaturrahmi, h) maka yang terjadi adalah respon stres.
Mencegah stres dengan Taubat, i) Mence‐ Sebaliknya jika dimaknai dengan positif,
gah stres dengan puasa. maka respon yang terjadi tidak akan meng‐
ganggu kita. Stres dikonseptualisasikan
Pembahasan dari berbagai titik pandang, yakni: Pertama,
kejadian atau lingkungan yang menim‐
1. Stress dan Kesehatan bulkan perasaan tegang (stressor). Kedua,
stres sebagai respon.
Sumber psikologi stress tidak hanya
Pada tahun 1936, Hans Selye seorang
menurunkan kemampuan kita untuk me‐
dokter memperkenalkan sindrom adaptasi
nyesuaikan diri, tetapi secara tajam mem‐
menyeluruh (general adaptation syndrome‐
pengaruhi kesehatan kita. Hampir semua
BULETIN PSIKOLOGI 23
KHALIFAH & LUTFIAH
GAS), suatu gambaran respons biologis tahui bahwa stress dapat meningkatkan
untuk bertahan dan mengatasi stres fisik. ACTH. Peningkatan ACTH ini dapat
Terdapat tiga fase dalam model ini, yakni: mengaktifkan korteks adrenal untuk
a) Pada fase pertama yaitu reaksi alarm menyekresi hormon glukokortikoid terutama
(alarm reaction) sistem saraf otonom kortisol. Kortisol berperan sebagai penekan
diaktifkan oleh stres, jika stress terlalu sintesis protein termasuk sintesis imuno‐
kuat terjadi luka pada saluran pencer‐ globulin, menurunkan populasi eusinofil,
naan, kelenjar adrenalin membesar, dan basofil, limfosit, dan makrofag di daerah
thymus menjadi lemah. Stres terjadi tepi. Dosis kortisol yang tinggi dapat
ketika individu terus‐menerus menga‐ menimbulkan atrofi jaringan limsofit dalam
lami kesulitan dalam mengambil kepu‐ timus, limpa, dan kelenjar limfe. Hampir
tusan. setiap penyakit melibatkan baik tubuh
maupun jiwa dan kedua aspek ini saling
b) Pada fase kedua, perlawanan atau
terkait sedemikian rupa, sehingga tidak
adaptasi (resistance), organism beradap‐
dapat dipisahkan satu sama lain.
tasi dengan stress melalui berbagai
mekanisme coping yang dimiliki. Stresor pertama kali ditampung oleh
pancaindera dan diteruskan ke pusat emosi
c) Jika stressor menetap atau organism
yang terletak di sistem saraf pusat. Dari
tidak mampu merespon secara efektif,
sini, stres akan dialirkan ke organ tubuh
terjadi fase ketiga, yaitu suatu tahapan
melalui saraf otonom. Organ yang antara
kelelahan (exhaustion) yang amat sa‐
lain dialiri stres adalah kelenjar hormon
ngat, dan organisme mati atau mende‐
dan terjadilah perubahan keseimbangan
rita kerusakan yang tidak dapat diper‐
hormon, yang selanjutnya akan menim‐
baiki. Suatu tahap stres berkelanjutan
bulkan perubahan fungsional berbagai
yang menyebabkan terganggunya
organ target. Beberapa peneliti membuk‐
homeostasis (keseimbangan tubuh).
tikan stres telah menyebabkan perubahan
(Selye, 1950).
neurotransmitter neurohormonal melalui
berbagai aksis seperti HPA (Hypothalamic‐
Fase 1 Fase 2 Fase 3
Pituitary Adrenal Axis), HPT (Hypothalamic‐
(Reaksi (Resistensi) (Kelelahan) Pituitary‐Thyroid Axis) dan HPO (Hypotha‐
alarm) Kerusakan Organisme lamic‐Pituitary‐Ovarial Axis). HPA merupa‐
ANS terjadi atau mati atau kan teori mekanisme yang paling banyak
diaktifkan organisme menderita diteliti. Aksis limbic‐hypothalamo‐pitutary‐
oleh stress beradaptasi kerusakan adrenal menerima berbagai input, termasuk
dengan yang tidak stresor yang akan mempengaruhi neuron
stres dapat bagian medial parvocellular nucleus paraven‐
diperbaiki
tricular hypothalamus (mpPVN). Neuron
lagi
tersebut akan mensintesis corticotropin
releasing hormone (CRH) dan arginine
Konsep stres sangat berguna untuk vasopressin (AVP), yang akan melewati
menggambarkan ketidakseimbangan orga‐ sistem portal untuk dibawa ke hipofisis
nisme yang terjadi akibat pengaruh ling‐ anterior. Reseptor CRH dan AVP akan
kungan. Tetapi stres yang kronis atau menstimulasi hipofisis anterior untuk men‐
terlalu lama dapat berbahaya dan memain‐ sintesis adrenocorticotropin hormon (ACTH)
kan peran yang penting di dalam perkem‐ dari prekursornya, POMC (propiomelano‐
bangan banyak jenis penyakit. Telah dike‐
24 BULETIN PSIKOLOGI
RELIGIOPSIKONEUROIMUNOLOGI AL QUR’AN
BULETIN PSIKOLOGI 25
KHALIFAH & LUTFIAH
26 BULETIN PSIKOLOGI
RELIGIOPSIKONEUROIMUNOLOGI AL QUR’AN
Kejadian hidup Penutup
(Stresor)
Dilihat dari rumusan masalah diatas
maka dapat diambil kesimpulan sebagai
koping berikut:
1. Religiopsikoneuroimunologi Al Qur’an
adalah kajian yang melibatkan berbagai
BULETIN PSIKOLOGI 27
KHALIFAH & LUTFIAH
Daftar Pustaka Pearce, Evelyn. C. (2006). Anatomi dan Fisio‐
logi untuk Paramedis. PT. Gramedia.
Amin, Samsul, Munir, dan Al‐fandi, Jakarta
Haryanto. (2007). Kenapa Harus Stres.
Wiharaningtyas, Hanum. (2008). Potensi
Amzah. Jakarta
Pendekatan Religiopsikoneuroimuno‐
Davidson, Gerald, dkk. (2006). Psikologi logi untuk Mengatasi Stress (online)
Abnormal. PT. RajaGrafindo. Persada. http://hanumwmyblog.blogspot.com/2008
Jakarta /04/potensi‐pendekatan‐
Mustamir. (2007). Sembuh dan Sehat dengan religiopsikoneuroimu.html.
Mukjizat Al‐Qur’an. Lingkaran. Yogya‐
karta
28 BULETIN PSIKOLOGI