Anda di halaman 1dari 5

NAMA : HESTI FATHAN NURFAIS FAUZIAH

NIM : 20180320004

PRODI : ILMU KEPERAWATAN

LANGKAH SEDERHANA MENJAGA KESEHATAN MENTAL

Kesehatan mental adalah kata-kata yang sering kita dengar dan merupakan
salah satu unsur kesehatan manusia yang hingga saat ini masih kurang
diperhatikan oleh masyarakat. Masyarakat cenderung hanya mengaitkan masalah
kesehatan mental dengan gila, namun dalam artian luas sebenarnya masalah
kesehatan mental tak hanya terbatas pada hal tersebut.

Banyak yang mengira jika fisik sudah baik, maka orang itu dapat
dikatakan sehat secara keseluruhan. Padahal sebenarnya tidak, kesehatan mental
juga sama pentingnya dengan kesehatan fisik. World Health Organization (WHO,
1947) mengatakan bahwa sehat adalah keadaan sempurna dari fisik, mental, sosial
tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Dari uraian tersebut jelas bahwa
kesehatan mental juga merupakan syarat seseorang dapat dikatakan sehat.
Sayangnya, kesehatan mental tidak mendapatkan perhatian sebanyak kesehatan
fisik (Kesehatan jasmani).

kesehatan mental sudah sangat sering dianggap remeh oleh masyarakat


terutama para remaja. Padahal kesehatan mental berpengaruh besar terhadap
perkembangan kognitif, perilaku, bahkan emosi kita. Mental yang tidak sehat
dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dapat
merusak interaksi dengan orang lain, namun juga dapat menurunkan prestasi di
sekolah dan prodiktivitas kerja. Terdapat beberapa jenis masalah berkenaan
dengan kesehatan mental namun ada 3 jenis yang paling umum dan sering dialami
seperti stress, gangguan kecemasan dan Depresi.
Menurut World Health Organization (WHO, 2019) sekitar 1 dari 5 anak-
anak dan remaja di dunia memiliki gangguan mental. Depresi adalah salah satu
penyebab utama kecacatan tersebut dan mempengaruhi 264 juta orang. Sekitar
setengah dari gangguan mental dimulai sebelum usia 14. Hampir 800.000 orang
meninggal karena bunuh diri setiap tahun, 1 orang meninggal karena bunuh diri
setiap 40 detik. Bunuh diri karena depresi adalah penyebab utama kematian kedua
pada individu berusia 15-29 tahun.

Kesehatan mental merupakan sebuah kondisi dimana individu terbebas


dari segala bentuk gejala-gejala gangguan mental. Kesehatan mental yang baik
adalah kondisi ketika batin kita berada keadaan tenang dan tentram, sehingga
memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai
orang lain disekitar. Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan
kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan
hidup, serta menjalin hubungan yang positif dengan orang lain. Sebaliknya, orang
yang kesehatan mentalya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati,
kemampuan berfikir, serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada
perilaku buruk. Oleh sebab itu, sudah saatnya kita menjalankan pola hidup yang
sehat.

Individu yang sehat secara mental dapat berfungsi secara normal dalam
menjalankan hidupnya khususnya saat menyesuaikan diri untuk menghadapi
masalah-masalah yang akan ditemui sepanjang hidup seseorang dengan
menggunakan kemampuan pengolahan stres baik. Diketahui bahwa kondisi
kestabilan kesehatan mental dan fisik saling mempengaruhi. Gangguan kesehatan
mental bukanlah sebuah keluhan yang hanya diperoleh dari garis keturunan.
Tuntutan hidup yang berdampak pada stress berlebih akan berdampak pada
gangguan kesehatan mental yang lebih buruk. Namun banyak orang, bahkan
pemerintah, belum memberikan perhatian sungguh-sungguh terhadap
permasalahan kesehatan mental.
Sebetulnya, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita praktikkan
untuk mendeteksi dan membantu menjaga kesehatan mental kita. Menurut
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI, 2016) sebagai berikut :

1. Mengenali diri sendiri

Setiap orang unik, sehingga mengenali kebiasaan sendiri saat merasa


sehat, dapat membantu kita lebih cepat untuk mendeteksi gangguan mental dalam
diri. Kita dapat mencatat berapa lama biasanya butuh tidur, tak peduli apakah kita
termasuk tipe manusia pagi atau doyan begadang; seberapa banyak energi yang
kita butuhkan untuk masing-masing aktivitas, atau seberapa sering kita merasa
lapar. Perubahan dramatis dalam kebiasaan-kebiasaan ini dapat menunjukkan
terjadinya tekanan secara emosi atau mental. Ini juga bisa dilakukan orang tua
terhadap kebiasaan-kebiasan anaknya untuk mendeteksi ganguan mental pada
anak.

2. Mengambil waktu untuk diri sendiri

Sekarang adalah masanya dunia terasa berputar lebih cepat, tuntutan dari
keluarga, lingkungan, maupun pekerjaan lebih banyak, informasi berseliweran
lebih banyak dari berbagai media, terutama dari internet. Karenanya, orang juga
jadi lebih mudah terkena stress. Ambillah beberapa saat waktu disetiap hari hanya
untuk bersantai dan melakukan apa pun yang kita sukai. Bisa sekedar mandi air
hangat, mendapat perawatan tubuh di salon, dipijat, atau melakukan hobi. Jangan
pernah merasa egois ketika melakukan hal ini, terlebih saat tenaga kita sangat
dibutuhkan keluarga atau kantor. Kita toh akan menjadi kurang berguna juga
kalau stress atau kelelahan.

3. Bebas dari segala jenis layar

Sebisa mungkin, jauhkan segala macam teknologi, seperti ponsel,


computer, laptop, tablet, atau TV dari kamar tidur atau hindari mengaktifkan alat-
alat tersebut barang dua jam setiap hari. Anda yang kecanduan media sosial
mungkin tergoda untuk mengecek kabar terbaru di linimasa, tapi percayalah,
terus-menerus terhubung dengan teknologi seperti itu hanya akan mempengaruhi
kualitas tidur. Kualitas tidur yang baik sangat penting bagi kesehatan mental.

4. Menulis

Saat stress, kita sulit untuk fokus. Kadang banyak ide berseliweran di
kepala, tapi sulit sekali untuk diraih atau dijabarkan. Coba pindahkan ide-ide atau
pikiran itu ke dalam tulisan. Bisa dalam bentuk daftar tugas atau to do list, bisa
juga dalam bentuk jurnal. Kegiatan menulis ini bisa menjadi sangat katarsis.

5. Berolahraga

Pikiran dan tubuh kita sangat berhubungan. Kesehatan fisik berpengaruh


terhadap kesehatan mental. Demikian pula sebaliknya. Berolahraga telah terbukti
membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan, selain tentunya membantu
menjaga kesehatan fisik. Berolahraga di luar ruangan sangat disarankan karena
dengan begitu, Anda juga bisa mendapatkan udara segar yang ideal. Berolahraga
minimal 30 menit per hari sudah cukup.

6. Mengurangi minuman beralkohol

Banyak orang yang mengobati dirinya sendiri dari gangguan jiwa dengan
minum minuman beralkohol atau minum obat penenang, padahal dampaknya
hanya sementara saja dan akibat jangka panjangnya justru bisa lebih parah.
Alkohol tergolong depresan atau mengandung zat yang mampu menekan pusat
syaraf, yang justru dapat menyebabkan penyakit mental.
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI.(2016).’’Langkah Sederhana Menjaga Kesehatan


Mental’’.Kementrian Republik Indonesia.21 November, Rabu 18:23.
(2019) atau kunjungi
https://www.depkes.go.id/development/site/depkes/index.php?cid=1-
16100600009&id=langkah-sederhana-menjaga-kesehatan-mental.html

World Health Organization.(1947).’’ Human Health in Environment and


Development’’.25 November, Minggu 15:34.(2019) atau kunjungi
https://www.who.int/docstore/water_sanitation_health/Documents/Dams/
Damsfinal.htm#Human

World Health Organization.(2019).’’Mental Health’’.25 November, Minggu


16:00.(2019) atau kunjungi https://www.who.int/news-room/facts-in-
pictures/detail/mental-health

Anda mungkin juga menyukai