Anda di halaman 1dari 7

Beberapa jebis bakteri yang terdapat dalam rongga

mulut:
- Staphylococcus epidermitis

- Haemophilus influenza

- Staphylococcus aureus

- Bacterioides fragilis

- Peptostreptokokus Actinomyces israelii

- Bacterioides melaninogenicus

- Bacterioides orali Fusobacterium nucleatu

disinfektan

 Desinfektan tingkat rendah dapat dibagi menjadi 2 golongan:

1) Golongan pertama

 Desinfektan yang tidak membunuh virus HIV dan Hepatitis B. Klorhexidine


(Hibitane, Savlon).

 Cetrimide (Cetavlon, Savlon). Fenol-fenol (Dettol).

 Desinfektan golongan ini tidak aman untuk digunakan :

 Membersihkan cairan tubuh (darah, feses, urin dan dahak).

 Membersihkan peralatan yang terkena cairan tubuh misalnya sarung tangan yang
terkena darah.

 Klorheksidine dan cetrimide dapat digunakan sebagai desinfektan kulit fenol-fenol


dapat digunakan untuk membersihkan lantai dan perabot seperti meja dan almari
namun penggunaan air dan sabun sudah dianggap memadai.

1) Golongan kedua

 Desinfektan yang membunuh Virus HIV dan Hepatistis B.


 Desinfektan yang melepaskan klorin. Contoh : Natrium hipoklorit (pemutih, eau de
javel), Kloramin (Natrium tosilkloramid, Kloramin T) Natrium Dikloro isosianurat
(NaDDC), Kalsium hipoklorit (soda terklorinasi, bubuk pemutih)

 Desinfektan yang melepaskan Iodine misalnya : Povidone Iodine (Betadine, Iodine


lemah)

 Alkohol : Isopropil alkohol, spiritus termetilasi, etanol. Aldehid : formaldehid


(formalin), glutaraldehid (cidex).

Pengambilan Sampel pada Rongga Mulut

Langkah-langkah eksperimen:

 Persiapan Alat Dan Bahan

 Sterile swab

 Lampu spirtus

 Nierbekken

 Luv

 Tabung reaksi

 Cawan petri

 Pipet

 Tongue scraper

 Rak tabung reaksi

 Sikat gigi

 Spidol berwarna (non permanen)

 Autoklaf

 Incubator

 BAP (Blood Agar Plate)

 BPS (Buffer Phospat Solution) pH 7,2 Aquadest

 Masker

 Bahan pemeriksaan (PB): kerukan permukaan dorsal lidah


Prosedur penelitian

Prosedur Penelitian

a. Sebelum penelitian dilakukan, subjek diperiksa terlebih


dahulu untuk mencari sampel yang memenuhi kriteria-
kriteria inklusi dan eksklusi dengan alat diagnostik.

b. Sebelum pengambilan bahan pemeriksaan, sampel diminta


untuk tidak menyikat gigi, makan, dan minum terlebih
dahulu.

c. Sampel di instruksikan untuk berkumur dengan aquadest


steril

d. Sebelum menggunakan tongue scraper pada sampel,


dilakukan pengambilan BP dari kerokan dorsal lidah
dengan menggunakan sterile swab. BP dimasukkan
kedalam tabung reaksi yang berisi BPS (Buffer Phospat
Solution) dengan pH 7,2

e. Pengambilan BP berikutnya setelah sampel menggunakan


tongue scraper yang telah disediakan. Lakukan 10 kali
pengerokan secara ringan pada lidah dari papul
sirkumvalata sampai ujung lidah.

f. Pada sampel yang berada dilakukan tahapan no 3 dan 4


dengan menggunakan sikat gigi. Dilakukan pengerokan 10
kali secara ringan pada lidah. Teknik pembersihan lidah
tanpa menggunakan pasta gigi.

g. Setiap selesai pembersihan lidah, dilakukan pengambilan


kerokan dorsal lidah sampel dengan menggunakan sterile
swab, masukkan kedalam tabung reaksi lain yang berisi
BPS.

h. Inkubasi BP selama 24 jam

i. Pengenceran BP secara seri : sediakan 4 tabung reaksi


berisi 9ml Buffer Phospat Plate. Pada setiap tabung reaksi
diberi nomor satu sampai empat, tabung nomor satu
adalah tabung yang berisi swab dari hasil kerokan dorsal
lidah sampel yang sekaligus terhitung sebagai pengenceran
pertama atau 10 kemudian dihomogonisasikan, setelah
suspensi tersebut homogeny dengan pipet sterile
dimasukkan kedalam tabung nomor dua, dikocok sampai
homogen sehingga terjadi pengenceran, dari tabung nomor
dua diambil suspense sebanyak 1ml dengan menggunakan

j. BP yang telah di encerkan dengan konsentrasi 10 sampai


10, diambil dengan pipet steril sebanyak 1ml, kemudian
disebar pada cawan petri streril. Selanjutnya dimasukkan
incubator 37oC dalam suasana anaerob selama 1 x 24 jam

k. Setelah di inkubasikan dalam inkubator, dilakukan


perhitungan koloni bakteri

l. Perhitungan koloni secara manual yang menggunakan kaca


pembesar (lup). Titik-titik kecil dan halus pada cawan petri
menunjukkan koloni bakteri, untuk mempermudah
perhitungan koloni bakteri dapat dibuat garis bantu pada
cawan petri, selain itu hal ini untuk menghindari kesalahan
dalam perhitungan.

Uji Potensi Senyawa Antimikroba


Secara Difusi Sumuran dan Difusi Paper Disk

 Uji potensi antibiotika secara mikrobiologik adalah suatu teknik untuk


menetapkan suatu potensi antibiotika dengan mengukur efek senyawa tersebut
terhadap pertumbuhan mikroorganisme uji yang peka dan sesuai. Efek yang
ditimbulkan pada senyawa uji dapat berupa hambatan pertumbuhan.

 Antibiotika adalah suatu substansi kimia yang dibentuk atau diperoleh dari
berbagaispesies mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah mampu
menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya.

Uji potensi antimikroba

 Uji potensi antimikroba dapat dilakukan dengan 2 macam metode, yaitu metode
difusi dan metode dilusi.

 Cara pengujian potensi (daya atau kekuatan) senyawa antimikroba ada


bermacam-macam, tergantung pada sifat dan bentuk sediaan senyawa
antimikroba.

 Pada umumnya digunakan cara pengenceran, cylinder diffusion plate method,


paper disk diffusion method dan agar dillution plate method.
Prinsip kerja

Prinsip kerja metode difusi adalah terdifusinya senyawa antimikroba (misalnya


antibiotik) ke dalam media padat di mana mikroba uji (misalnya bakteri patogen)
telah diinokulasikan.

 Metode difusi dapat dilakukan secara paper disk dan secara sumuran.

 Pada metode difusi secara paper disk, kertas disk yang mengandung antibiotik
diletakkan di atas permukaan media agar yang telah ditanam mikroba uji,
setelah itu hasilnya dibaca.

Contoh uji antimikroba dengan


metode difusi paper disc

1. Paper disk yang masih kosong

2. MEDIA AGAR DARAH UNTUK PERTUMBUHAN BAKTERI S MUTANS


3. BIAKAN BAKTERI YANG TELAH DIENCERKAN

4. MEDIA BLOOD AGAR DARAH YANG TELAH DIBERI KODE

5. SEDIAAN BAKTERI DIUSAPKAN KEDALAM MEDIA AGAR DARAH


6. MELETAKKAN PAPER DISC YANG TELAH BERISI ZAT ANTI MIKROBA

7. PEMBENTUKAN ZONA HAMBAT SETELAH DIINKUBASI 24 JAM

8. HASIL ZONA HAMBATAN YANG DIPERBESAR

Anda mungkin juga menyukai