Anda di halaman 1dari 18

KURIKULUM PROTOTIPE

UNTUK MEMBANTU
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Benang Merah Pengembangan Kurikulum

Kurikulum prototipe melanjutkan arah pengembangan


kurikulum sebelumnya:
1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk
mengembangkan murid secara holistik, mencakup
kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi
kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum
dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin
dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi
tertentu.
3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum
dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah,
lingkungan lokal) dan kebutuhan murid.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2


Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta
memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Kurikulum prototipe memiliki beberapa


karakteristik utama yang mendukung pemulihan
pembelajaran:

Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft


skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong
1 royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis;
kreativitas).
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup
untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar
2 seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang
sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level)
3 dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan
lokal.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


Karakteristik Utama Kurikulum Prototipe

1 Pengembangan
Karakter

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4


Pengembangan Karakter

Dalam struktur kurikulum


prototipe, 20 - 30 persen
jam pelajaran digunakan Pembelajaran berbasis projek penting
untuk pengembangan untuk pengembangan karakter
karakter Profil Pelajar karena:
Pancasila melalui a) memberi kesempatan untuk
pembelajaran berbasis belajar melalui pengalaman
projek. (experiential learning)
b) Mengintegrasikan kompetensi
Kurikulum 2013 sudah esensial yang dipelajari peserta
menekankan pada
didik dari berbagai disiplin ilmu
pengembangan
karakter, namun belum
c) struktur belajar yang fleksibel
memberi porsi khusus
dalam struktur
kurikulumnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


Tema-tema Utama Pembelajaran Berbasis Projek

Kemendikbudristek menyediakan 7 tema utama yang


perlu dikembangkan menjadi modul dengan topik dan
tujuan yang lebih spesifik.

1. Bangunlah Jiwa dan Raganya


2. Berekayasa dan Berteknologi untuk
Membangun NKRI
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Gaya Hidup Berkelanjutan
5. Kearifan Lokal
6. Kewirausahaan
7. Suara Demokrasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7


Contoh Pembelajaran Berbasis Projek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 8


Karakteristik Utama Kurikulum Prototipe

2 Fokus pada
Materi Esensial

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 9


Fokus pada Materi Esensial

Materi yang terlalu padat Kurikulum prototipe berfokus


Pembelajaran yang pada materi esensial di tiap
akan mendorong guru
mendalam (diskusi, kerja mata pelajaran, untuk
untuk menggunakan
kelompok, pembelajaran memberi ruang/waktu bagi
ceramah satu arah atau
berbasis problem dan pengembangan kompetensi
metode lain yang efisien
projek, dll.) perlu waktu - terutama kompetensi
dalam mengejar
ketuntasan penyampaian mendasar seperti literasi dan
materi numerasi - secara lebih
mendalam

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 10


Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Capaian pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di
Bahasa Indonesia di Kurikulum 2013 pembelajaran Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan
Menyimak dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
Membaca & informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif,
Memirsa dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Capaian pembelajaran dalam bentuk
KI KD sangat banyak dan terpisah- Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume
dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab,
pisah. dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun
Berbicara &
dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan
Mempresentasikan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang
dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan
topik diri dan lingkungan.

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman
Menulis diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur
tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan


mudah dipahami sebagai satu kesatuan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 11


Karakteristik Utama Kurikulum Prototipe

3 Fleksibilitas Perancangan
Kurikulum Sekolah dan
Penyusunan Rencana
Pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 12


Fleksibilitas Perancangan Kurikulum Sekolah

Saat Ini Kurikulum Prototipe

● Kerangka kurikulum saat ini ● Kurikulum prototipe


mengunci tujuan menetapkan tujuan belajar
pembelajaran per tahun. per fase (2-3 tahun) untuk
memberi fleksibilitas bagi
guru dan sekolah.

● Struktur kurikulum saat ini ● Kurikulum prototipe


mengunci jam pelajaran per menetapkan jam pelajaran
minggu. per tahun agar sekolah
dapat berinovasi dalam
menyusun kurikulum dan
pembelajarannya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 13


Capaian Pembelajaran dan Alternatif Alurnya

Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan lisan
Menyimak dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan yang
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu memahami
Membaca & informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan, narasi imajinatif,
Memirsa dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
Mata Pelajaran: yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Bahasa Indonesia Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan volume
Fase A (Kelas 1 dan 2) dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu, menjawab,
dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan baik dan santun
Berbicara &
dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan
Mempresentasikan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan kembali suatu informasi yang
dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan
topik diri dan lingkungan.

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital. Pelajar
mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang pengalaman
Menulis diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar, menulis prosedur
tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan sehari-hari. Pelajar
mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 14


Capaian Pembelajaran dan Alternatif Alurnya

Alternatif 1. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1


Pelajar dapat menjelaskan dan mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan guru terkait aktivitas pengelolaan diri: ciri fisik manusia, fungsi anggota
1.1
tubuh, dan merawat kebersihan tubuh dengan menggunakan kata – kata sendiri
Pelajar dapat memilih teks yang disukainya terkait topik menjaga kesehatan diri dan menentukan informasi penting dari teks audiovisual dan teks aural
1.2
(teks yang dibacakan) tersebut.
Pelajar dapat membuat simpulan sederhana dari teks naratif yang sesuai jenjangnya serta sesuai dengan minat Pelajar (beragam topik yang dapat
1.3 ditawarkan pada siswa adalah panca indera dan anggota tubuh, peran diri dan anggota keluarga dalam lingkungan terdekat, benda hidup dan benda
mati, cuaca dan siang malam dan perubahan waktu)
Pelajar dapat mengklasifikasi kosa kata tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan,
1.4
slogan sederhana, dan/atau syair lagu)
Pelajar dapat merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk) menjadi kata yang sering ditemui. (kosa kata dan kata yang diambil mengenai benda hidup
1.5
dan benda mati di sekitar siswa)
1.6 Pelajar dapat menuliskan namanya sendiri dan mengungkapkan perkenalan diri serta keluarganya secara lisan dan tulis.
Pelajar dapat menceritakan ulang sebuah cerita atau pengalamannya sehari – hari disertai penggunaan waktu (nama hari dan bulan) secara lisan atau
1.7
tulis.
Pelajar dapat menggunakan kata tanya “apa” dan “mengapa” untuk memperjelas pemahaman terhadap penjelasan yang disampaikan oleh guru, teman,
1.8
dan orang dewasa di sekitarnya. (Topik yang disarankan adalah cuaca dan siang malam).
Pelajar dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh teman, guru, dan orang dewasa di sekitarnya dengan suara yang keras dan
1. 9
jelas namun santun. (Pertanyaan terkait dengan topik cuaca dan siang malam)

1.10 Pelajar dapat memberikan tanggapan atas komentar orang lain sesuai dengan konteksnya. (Tanggapan didasarkan pada topik cuaca dan siang malam)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 15


Capaian Pembelajaran dan Alternatif Alurnya

Alternatif 2. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1


Pelajar memahami dan dapat mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan orang tua dan guru mengenai aktivitas yang berhubungan dengan bantu diri
1.1.
(mandi, berganti pakaian, membersihkan diri, makan).
Pelajar memahami makna aneka kata yang sering digunakan dalam keseharian pelajar: berhubungan dengan diri sendiri, rutinitas harian di rumah,
1.2.
sekolah, dan tempat umum.
1.3. Pelajar memahami konteks dasar saat berbicara.

1.4. Pelajar memahami dan mampu menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks aural yang dibacakan guru dan orang tua sesuai jenjangnya.

1.5. Pelajar mampu menanggapi aneka informasi yang mereka terima dengan reaksi yang tepat atau sesuai.

1.6. Pelajar menceritakan pengalaman pribadi sesuai konteks dengan runtut dan jelas.

1.7. Pelajar mengenal ke-26 alfabet dan dapat menuliskannya dengan tulisan tangan secara benar.

1.8. Pelajar mampu membedakan huruf dan bunyi huruf sehingga mampu menyalin kata yang dilihat dan didengar.

1.9. Pelajar dapat menyebutkan identitas dasar buku dan unsur intrinsik penokohan dari buku yang dibacakan.

Pelajar dapat memaknai gambar atau ilustrasi dalam sebuah teks secara tepat; Memahami hubungan antara tulisan dengan ilustrasi/gambar pada
1.10.
buku cerita atau teks non fiksi sederhana.

1.11. Pelajar menjelaskan kembali makna sebuah ilustrasi atau gambar dengan kalimat sendiri.

1.12. Pelajar mampu mengidentifikasi tulisannya sendiri kemudian memperbaiki kesalahan sederhana dalam tulisannya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 16


Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Kegiatan bermain sebagai Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
proses belajar yang utama mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
holistik: digital, mata pelajaran diberlakukan hanya untuk yang memiliki
Penguatan literasi dini Informatika menjadi mata Struktur lebih sederhana dengan hambatan intelektual
dan penanaman karakter • Untuk memahami pelajaran wajib Di kelas 10 pelajar dua kelompok mata pelajaran, yaitu
melalui kegiatan bermain- lingkungan sekitar, mata menyiapkan diri untuk Umum dan Kejuruan. Persentase Untuk pelajar di SLB yang
belajar berbasis buku pelajaran IPA dan IPS Panduan untuk guru menentukan pilihan mata kelompok kejuruan meningkat tidak memiliki hambatan
bacaan anak digabungkan sebagai Informatika disiapkan untuk pelajaran di kelas 11. Mata dari 60% ke 70% intelektual, capaian
mata pelajaran Ilmu membantu guru-guru pemula, pelajaran yang dipelajari pembelajarannya sama
Fase Fondasi untuk Pengetahuan Alam dan sehingga guru mata pelajaran serupa dengan di SMP Penerapan pembelajaran dengan sekolah reguler
meningkatkan kesiapan Sosial (IPAS) tidak harus berlatar belakang berbasis projek dengan yang sederajat, dengan
bersekolah pendidikan informatika Di kelas 11 dan 12 pelajar mengintegrasikan mata pelajaran menerapkan prinsip
• Integrasi computational mengikuti mata pelajaran dari
Pembelajaran berbasis terkait. modifikasi kurikulum
thinking dalam mata Pembelajaran berbasis Kelompok Mapel Wajib, dan
projek untuk penguatan pelajaran Bahasa projek untuk penguatan profil memilih mata pelajaran dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) Sama dengan pelajar di
profil Pelajar Pancasila Indonesia, Matematika, Pelajar Pancasila dilakukan kelompok MIPA, IPS, Bahasa, menjadi mata pelajaran wajib sekolah reguler, pelajar di
dilakukan melalui kegiatan dan IPAS minimal 3 kali dalam satu dan Keterampilan Vokasi minimal 6 bulan (1 semester). SLB juga menerapkan
perayaan hari besar dan tahun ajaran sesuai minat, bakat, dan pembelajaran berbasis
perayaan tradisi lokal • Bahasa Inggris sebagai
aspirasinya Pelajar dapat memilih mata projek untuk menguatkan
mata pelajaran pilihan
pelajaran di luar program Pelajar Pancasila dengan
Pembelajaran berbasis
Pembelajaran berbasis keahliannya mengusung tema yang
projek untuk penguatan profil
projek untuk penguatan profil sama dengan sekolah
Pelajar Pancasila dilakukan
Pelajar Pancasila dilakukan Alokasi waktu khusus projek reguler, dengan
minimal 3 kali dalam satu
minimal 2 kali dalam satu penguatan profil pelajar kedalaman materi dan
tahun ajaran, dan pelajar
tahun ajaran Pancasila dan Budaya Kerja aktivitas sesuai dengan
menulis esai ilmiah sebagai
untuk peningkatan soft skill karakteristik dan
syarat kelulusan
(karakter dari dunia kerja) kebutuhan pelajar di SLB

KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi 17
Teknologi
Terima kasih

18

Anda mungkin juga menyukai