Anda di halaman 1dari 9

Jurnal RISALAH, Vol. 28, No.

1, Juni 2017: 1-9

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN


LINGKUNGAN

Yasril Yazid1), Nur Alhidayatillah2)


1) 2)
Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi,UIN Suska Riau,
Jl. HR Soebrantas Km 15 Simpangbaru, Tampan, Pekanbaru 50275
Email: nuralhidayatillah@uin-suska.ac.id

Abstrak

Partisipasi masyarakat harus ada dalam semua hal, termasuk dalam memelihara
kebersihan lingkungan. Lingkungan yang bersih akan mencerminkan kondisi
orang-orang yang tinggal di dalamnya. Pemberdayaan lingkungan merupakan
cita-cita bersama sehingga juga harus diciptakan secara bersama-sama pula.
Berdayanya lingkungan ditandai dengan kondisi lingkungan yang mendukung
aktivitas masyarakatnya, artianya aktivitas masyarakat tidak akan terganggu
dikarenakan alasan lingkungannya. Misalnya, dikarenakan lingkungan yang
kotor menyebabkan gangguan kesehatan sehingga menghalangi aktivitas
masyarakat. Pencemaran lingkungan dan segala permasalahannya dapat diatasi
jika semua komponen yang ada mau peduli dan bertanggung jawab. Melalui
partisipasi aktif, masyarakat diharapkan mau terlibat secara langsung sehingga
akan memberikan kontribusi yang nyata sehingga memberikan pengaruh yang
besar. Partisipasi masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang berdaya tidak
akan terjadi jika partisipasi aktif tidak terbentuk. Partisipasi masyarakat bisa
dimulai dari kepedulian masyarakat terhadap informasi-informasi lingkungan,
baik manfaat maupun dampak. Kemudian informasi yang ada semakin diperkuat
sehingga menjadi sebuah pengetahuan tentang lingkungan. Selanjutnya,
lingkungan bisa direkayasa sesuai dengan keinginan masyarakat sehingga bisa
menjadi pendukung dalam setiap aktivitasnya.

Kata kunci: partisipasi, pemberdayaan, lingkungan

1. Pendahuluan masyarakat. Partisipasi masyarakat merupakan


Masyarakat berpengaruh terhadap keterlibatan mental dan emosi orang-orang
kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan akan untuk menyumbangkan ide-ide dalam proses
menggambarkan keadaan orang-orang yang pembangunan (Davis:1977, Mubyarto:1970).
berada di dalamnya. Sebuah lingkungan Keterlibatan secara mental dan emosi muncul
mempunyai beragam komponen yang saling dalam bentuk kepedulian, rasa memiliki, aksi
berkaitan, baik secara langsung maupun tidak nyata, dan perilaku yang mendukung untuk
langsung. Keterkaitan ini, harus mempunyai membersihkan lingkungan. Individu yang mau
sinergi agar semuanya bisa berjalan selaras terlibat dalam menjaga kondisi lingkungan akan
sesuai dengan fungsinya masing-masing. membuat kegiatan dan terobosan-terobosan
Terkait dengan permasalahan lingkungan yang baru untuk menjaga lingkungan.
ada maka salah satu cara dalam Partisipasi dianggap sebagai sesuatu
menanggulanginya dilakukan dengan yang penting sehingga menjadi alasan orang
menggunakan pendekatan partisipasi lain untuk melakukan sebuah perbuatan. Setiap
1
Jurnal RISALAH, Vol. 28, No. 1, Juni 2017: 1-9

perbutan akan mempunyai konsekuensi yang dicemari pupuk kimia dan kotoran sapi yang
berdampak terhadap kondisi yang ada di mengotori aliran air ketika hujan. Kondisi ini,
sekitarnya. Jadi partisipasi masyararakat bisa menjadi gambaran secara umum kondisi-
merupakan keterlibatan setiap individu untuk kondisi sungai yang ada di Indonesia, walaupun
menciptakan sebuah kondisi yang nyata terlihat terdapat perbedaan-perbedaan.1
di lingkungannya. Masyarakat sebagai bagian Contoh di atas merupakan salah satu
dari sebuah ekosistem akan memberi pengaruh gambaran kondisi sungai di Indonesia. Tidak
terhadap lingkungannya, baik secara langsung dapat dipungkiru, hampir semua kota di
maupun tidak langsung. Masyarakat yang Indonesia mempunyai masalah terkait dengan
mendiami sebuah wilayah akan selalu melihat, pencemaran sungai, tanah, dan udara, sehingga
menilai, merekayasa, ataupun menciptakan turut mempengaruh kondisi masyarakat dan
kondisi yang sesuai dengan yang lingkungan yang langsung terkena imbasnya.
diinginkannya. Senada dengan yang dikatakan Aktivitas produksi dan perilaku konsumtif
oleh Isbandi (2007: 7) partisipasi masyarakat manusia melahirkan sikap dan perilaku
adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses eksploitatif. Menilai sesuatu berdasarkan
pengidentifikasian masalah dan potensi yang nilainya, mencari keuntungan sebesar-besarnya.
ada dalam masyarakat, pemilihan dan Tidak peduli cara yang digunakan, betul atau
pengambilan keputusan tentang alternatif solusi salah tidak menjadi masalah. Selain itu paham
untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya materialisme, kapitalisme, dan pragmatisme
mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dengan kemajuan sains dan teknologi ikut
dalam proses mengevaluasi permasalahan yang mempercepat dan memperburuk kerusakan
terjadi. Pernyataan Isbandi ini bisa dijadikan lingkungan.
alasan mengapa masyarakat yang harus Seharusnya, pemahaman individu
diikutsertakan dalam upaya pemeliharaan terhadap lingkungan harus dirubah. Pemahaman
lingkungan. terhadap kondisi lingkungan harus ditingkatkan.
Masyarakat merupakan orang-orang Lingkungan akan baik, jika pemahaman
yang mendiami sebuah wilayah, melahirkan masyarakat sudah betul. Selanjutnya, tulisan ini
kebudayaan dan peraturan yang disepakati di akan memaparkan bagaimana partisipasi
sebuah wilayah.Misalnya, lingkungan yang rapi masyarakat bisa menciptakan lingkungan yang
menandakan masyarakatnya aktif melakukan kondusif dan menyokong kehidupan manusia.
pemeliharaan terhadap lingkungannya. Walaupun hanya disajikan dalam bentuk
Misalnya melalui kegiatan gorong-royong yang konseptual, semoga tulisan ini, bisa mewakili
dilakukan secara bersama-sama.Pencemaran ide terkait peran partisipasi masyarakat dalam
lingkungan yang terjadi saat ini berkenaan pemberdayaan lingkungan.
dengan cara pemahaman atau cara pandang
manusia terhadap dirinya, alam, dan tempat Bentuk-bentuk partisipasi
manusia dalam keseluruhan ekosistem. Partisipasi masyarakat termasuk salah
Kesalahan dalam memahami ini menyebabkan satu nilai yang dijunjung tinggi di Indonesia.
kesalahan pola perilaku manusia. Kerjasama, musyawarah, dan gotong royong
Berbagai kegiatan yang dilakukan merupakan bagaian dari partisipasi. Nilai-nilai
manusia menyebabkan pencemaran atau yang dikandungnya bisa dijadikan sebagai
kerusakan lingkungan. Pencemaran sungai, acuan dalam mengekspresikannya. Oleh karena
sumber mata air, udara, tanah, dan sebagainya itu, ia mempunyai peran penting dalam
terjadi di mana-mana. Salah satu contohnya
terjadi di aliran sungai Citarum Kecamatan 1
Kompas.com, Menteri LH, 75 Persen
Kertasari Kabupaten Bandung, alirannya Sungai di Indnesia Tecemar Berat,24 maret 2014,
11.30 WIB

2
Jurnal RISALAH, Vol. 28, No. 1, Juni 2017: 1-9

menciptakan kondisi lingkungan. kegiatan tertentu dalam proses partisipasi.


Lingkunganpun bisa dijaga atau dikembalikan Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat
fungsinya melalui partisipasi masyarakat. mengajukan pandangan, membahas pokok
Sampai saat ini, penyelamatan permasalahan, mengajukan keberatan terhadap
lingkungan telah banyak dilakukan baik melalui keinginan orang lain atau terhadap ucapannya.
penyadaran masyarakat dan pemangku (2) Partisipasi tidak langsung, yaitu partisipasi
kepentingan (stakeholders), upaya pembuatan yang terjadi apabila individu mendelegasikan
peraturan, kesepakatan nasional dan hak partisipasinya pada orang lain.
internasional, undang-undang, maupun melalui Selain dua pendapat di atas Cohen dan
penegakan hukum. Penyelamatan melalui Uphoff (Siti Irene A.D., 2011:61) membedakan
pemanfaatan sains dan teknologi serta program- partisipasi lebih rinci, partisipasi dibagi menjadi
program teknis lain juga banyak dilakukan. empat jenis yaitu partisipasi dalam pengambilan
Tetapi dari banyaknya kegiatan yang dilakukan keputusan, partisipasi dalam pelaksanaan,
masih belum bisa mengatasi masalah partisipasi dalam pengambilan manfaat dan
lingkungan. Supaya masalah yang berkenaan partisipasidalam evaluasi. Pertama, partisipasi
dengan lingkungan tidak semakin parah maka dalam pengambilan keputusan. Partisipasi ini
perlu diadakan penyadaran masyarakat agar berkaitan dengan penentuan alternatif dengan
mau berperan aktif dalam menjaga masyarakat yang berhubungan dengan gagasan
lingkungannya. atau ide yang menyangkut kepentingan
Holil Sulaiman mengatakan ada bersama. Wujud dari partisipasi masyarakat
beberapa bentuk partisipasi yang dapat yaitu keterlibatan masyarakat untuk
diberikan masyarakat dalam pembangunan menentukan arah dan orientasi pembangunan.
yaitu partisipasi uang, partisipasi harta benda, Contoh dari partisipasi ini antara lain seperti
partisipasi tenaga, partisipasi keterampilan, kehadiran rapat, diskusi, sumbangan pemikiran,
partisipasi buah pikiran, partisipasi sosial, tanggapan atau penolakan terhadap program
partisipasi dalam proses pengambilan yang ditawarkan. Kedua, partisipasi dalam
keputusan dan partisipasi refresentatif.2 pelaksanaan suatu program meliputi:
Selanjutnya Sulaiman membagi bentuk menggerakkan sumber daya, dana, kegiatan
partisipasi ke dalam lima macam, yaitu: administrasi, koordinasi dan penjabaran
Pertama, partisipasi langsung dalam kegiatan program. Ketiga, partisipasi dalam pengambilan
bersama secara fisik dan tatap muka. Kedua, manfaat. Partisipasi tidak lepas dari hasil
partisipasi dalam bentuk iuran. Ketiga, pelaksanaan program yang telah dicapai baik
partisipasi dalam bentuk dukungan. Keempat, yang berkaitan dengan kuantitas maupun
partisipasi dalam proses pengambilan kualitas. Dari segi kualitas, dapat dilihat dari
keputusan. Kelima, partisipasi representatif peningkatan output, sedangkan dari segi
dengan memberikan kepercayaan dan mandat kuantitas dapat dilihat seberapa besar
kepada wakil yang duduk dalam organisasi atau presentase keberhasilan program. Keempat,
panitia.3 partisipasi dalam evaluasi. Partisipasi
Menurut Sundari Ningrum, (Sugiyah, masyarakat dalamevaluasi ini berkaitan dengan
2010:38) ia mengklasifikasikan partisipasi masalah pelaksanaan program secara
menjadi dua berdasarkan cara keterlibatannya, menyeluruh. Partisipasi ini bertujuan untuk
yaitu: (1) Partisipasi langsung, yaitu: partisipasi mengetahui ketercapaian program yang telah
yang terjadi apabila individu menampilkan direncanakan sebelumnya.
Jadi, partisipasi bisa dikelompokkan
2
Holil Sulaiman, Partisipasi Sosial dalam
menjadi beberapa bentuk sesuai dengan
Usaha Kesejahtaraan Sosial(Bandung: 1980), h. 81 konteksnya, yaitu bentuk partisipasi dalam
3
Abu huraerah, op.cit., h. 117

3
Jurnal RISALAH, Vol. 28, No. 1, Juni 2017: 1-9

bentuk nyata (memiliki wujud) dan bentuk masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
partisipasi dalam bentuk tidak nyata (abstrak). perkotaan relatif masih rendah.4
Bentuk partisipasi nyata misalnya uang, harta Permasalahan lingkungan yang terjadi
benda, tenaga dan keterampilan. Sedangkan di perkotaan mencerminkan kepedulian
partisipasi yang tidak nyata adalah partisipasi masyarakat yang rendah untuk menjaga
buah pikiran, partisipasi sosial, pengambilan lingkungan. Lingkungan yang menyimpan
keputusan dan partisipasi evalusai dalam berbagai potensi akan rusak akibat ulah tangan
sebuah program. Partisipai masyarakat harus manusia yang tidak peduli dengan kondisi yang
terus dilakukan karena beragam masalah akan ada di sekitarnya. Kerusakan alam akan
terus terjadi dan semakin meningkat setiap berakibat fatal bagi keberlangsungan makhluk
tahunnya. Pengelompokan partisipasi terjadi hidup. Baik secara langsung atau tidak langsung
karena memperlihatkan berbagai kemungkinan- dampak dari pengrusakan alam akan dirasakan
kemungkinan yang bisa menunjukkan oleh segala komponen yang tinggal di daamnya.
seseorang berpartisipasi. Berpartisipasi tidak Alam dan segala potensinya akan terjamin
terbatas pada uang atau materi saja tetapi keberadaannya apabila masyarakat mau
bentuk dukungan moril juga wujud dari berpartisipasi menjaganya. Masyarakat
partisipasi. Luasnya cakupan partisipasi akan mempunyai hak dan kewajiban yang sama
memperkaya wujud partisipasi itu sendiri. dalam pengelolaan lingkungan berdasarkan UU
No. 23 pasal 5 Tahun 1997 yang menyatakatan:
Pentingnya Partisipasi Masyarakat dalam “(1) Setiap orang mempunyai
Memelihara Lingkungan hak yang sama atas lingkungan hidup
Permasalahan lingkungan semakin hari yang baik dan sehat. (2) Setiap orang
semakin parah. Salah satu faktor yang mempunyai hak atas informasi
mempengaruhinya yaitu jumlah penduduk yang lingkungan hidup yang berkaitan dengan
sangat padat. Kepadatan penduduk peran dalam pengelolaan lingkungan
menghasilkan limbah atau sampah yang sangat hidup. (3) Setiap orang mempunyai hak
besar. Apabila limbah atau sampah ini tidak untuk berperan dalam rangka
bisa dikelola dengan baik maka kerusakan pengelolaan lingkungan hidup sesuai
lingkungan tidak bisa dihindari. Oleh karena itu dengan peraturan perundang-undangan
diperlukan adanya kesadaran penduduk yang berlaku.”
terhadap masalah-masalah lingkungan yang
ada. Baik masalah lingkungan di perkotaan, di UU No. 23 pasal 5 menjelaskan hak
pedesaan, daerah konfik, daerah rawan bencana, atas lingkungan yang baik, hak memperoleh
dan sebaginya. informasi, dan hak untuk mengelola lingkungan
Permasalahan lingkungan yang terjadi hidup sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
di perkotaan Indonesia, secara umum meliputi Oleh karena itu, semua masyarakat harus mau
tiga hal pokok, yaitu: Pertama, kualitas terlibat secara langsung dalam menjaga
lingkungan hidup yang cenderung menurun, lingkungan atau dikenal dengan istilah
masalah kebersihan (sampah), ruang terbuka berpartisipasi. Partisipasi diartikan sebagai
hijau (RTH), serta pencemaran air dan udara. bentuk interaksi sosial dari suatu kegiatan.5
Kedua, kapasitas aparatur pemerintah yang Partisipasi masyarakat akan sangat efektif
relatif kurang memadai dari masalah yang
4
dihadapi. Ketiga, partisipasi atau peran serta Kementerian Lingkungan Hidup,Siaran
PresRapat Koordinasi Nasional Program Adipura.
07 Oktober 2012
5
Aca Sughandhy, dkk. Pembangunan
Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan (Jakarta:
Bumi Aksara, 2007), h. 108

4
Jurnal RISALAH, Vol. 28, No. 1, Juni 2017: 1-9

apabila masyarakat aktif dalam mengontrol Masyarakat aktif, yang mau bergerak
pengelolaan lingkungan yang ada di sekitarnya. dalam menjaga kelestarian lingkungan tidak
Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup mudah diciptakan. Semua ini memerlukan
tentunya tidak akan terlepas dari peran aktif pengertian, kesadaran, dan penghayatan oleh
masyarakat. Setiap orang mempunyai hak yang masyarakat terhadap masalah-masalah yang
sama atas kondisi lingkungan hidup yang layak dialami sebagai dampak dari lingkungan yang
dan baik. kotor serta upaya pemecahannya. Oleh karena
Lingkungan akan senantiasa itu, untuk menjaga kelestarian lingkungan perlu
mempengaruhi orang-orang yang tinggal di diadakan pengorganisasian masyarakat.
sekitarnya. Lingkungan juga memiliki peran Pengorganisasian masyarakat dilakukan untuk
penting bagi idividu atau masyarakat, pengaruh mengkoordinir masyarakat agar menjaga
lingkungan bagi orang yang tinggal di lingkungan secara aktif dan kondusif.
dalamnya sebagai berikut: (1) Alat untuk Pengorganisasian masyarakat akan membentuk
kepentingan dan kelangsungan hidup individu masyarakat yang aktif, mampu mengenali dan
dan menjadi alat pergaulan sosial. (2) memecahkan masalah yang ada di sekitarnya.
Tantangan bagi individu, dan individu akan Pengorganisasian masyarakat pada
berupaya untuk menundukkannya. (3) Sesuatu hakikatnya adalah menumbuhkan, membina
yang diikuti individu, maksudnya lingkungan dan mengembangkan partisipasi masyarakat
yang beragam memberi rangsangan kepada dibidang pembangunan mental dan mau
individu untuk berpartisipasi dan ditiru apabila berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan
dianggap sesuai dengan dirinya. (4) Obyek disekitar mereka. Lingkungan dengan aneka
penyesuaian diri bagi individu, bisa secara ragam kekayaannya merupakan sumber
memanipulasi atau mengubah lingkungannya.6 inspirasi dan daya cipta untuk diolah menjadi
Partisipasi masyarakat juga berfungsi kekayaan budaya bagi individu. Kekayaan
sebagai pengontrol kebijakan pemerintah. lingkungan bisa mempengaruhi seseorang
Dalam artian masyarakat ikut mengawal karena manusia hidup adalah manusia yang
(peduli) terhadap kebijakan yang diambil berfikir dan serba ingin tahu serta mencoba-
pemerintah sehingga pemerintah tidak bertindak coba terhadap segala yang tersedia di alam
sendiri dalam mengatur tata ruang kota, sekitarnya.7 Alam akan merangsang manusia
pembangunan gedung-gedung, pembangunan untuk terus berkreasi dan berinovasi sehingga
tempat-tempat umum, ruang terbuka dan bisa memanfaatkan sumber daya yang ada.
sebagainya. Masyarakat mempunyai hak untuk Manusia yang aktif akan menjadikannya
mengawasi setiap kebijakan dan kegiatan yang sebagai pribadi yang tangguh dan mampu
dilakukan pemerintah berkaitan dengan memenuhi segala kebutuhannya.
lingkungan. Apabila tidak ada pengawasan dari
masyarakat dikhawatirkan akan terjadi Konsep Islam tentang Kebersihan
ketidakadilan pemerintah dalam membuat Lingkungan
kebijakan dan pelaksanaan kegiatan yang tidak Islam adalah agama
sesuai dengan prosedur yang ada. Masyarakat Rahmatallil’alamin (QS 21:107) yang memberi
seringkali menjadi korban pembangunan atau keberkahan kepada seluruh alam. Islam juga
kegiatan yang dilakukan tanpa melibatkan mengatur segala aspek kehidupan manusia
masyarakat di dalamnya. termasuk masalah kebersihan lingkungan.
Beberapa ayat Alqur’an menjelaskan bahwa
Allah SWT menciptakan alam semesta beserta
6
Rusmin Tumanggor,et al, Ilmu Sosial &
isinya dengan pertimbangan yang matang,
Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 163
7
Rusmin Tumanggor, op.cit.,h. 163-164

5
Jurnal RISALAH, Vol. 28, No. 1, Juni 2017: 1-9

seimbang, dan setiap ciptaanNya tersebut Lingkungan dengan aneka ragam


mempunyai manfaat dan fungsi (surat 6:38, kekayaannya merupakan sumber inspirasi dan
surat 16:66, 67, 68, dan 69; surat 25:2, surat daya cipta untuk diolah menjadi kekayaan
54:49, surat 80:24 s/d 32). Selanjutnya, Allah budaya bagi individu. Kekayaan lingkungan
SWT juga menyatakan bahwa manusia adalah bisa mempengaruhi seseorang karena manusia
ciptaaanNya yang unik dan menjadikannya hidup adalah manusia yang berfikir dan serba
sebagai khalifah di bumi (surat 6: 165, surat 7: ingin tahu serta mencoba-coba terhadap segala
69,129, surat 10: 14, surat 24:55, surat 38: 26). yang tersedia di alam sekitarnya.9 Alam akan
Islam menjadi pelopor dalam merangsang manusia untuk terus berkreasi dan
pengelolaan lingkungan sebagai manifestasi berinovasi sehingga bisa memanfaatkan sumber
dari rasa kasih bagi alam semesta. Nabi daya yang ada. Manusia yang aktif akan
Muhammad SAW juga melarang manusia menjadikannya sebagai pribadi yang tangguh
untuk membuang air seni ke dalam sumber dan mampu memenuhi segala kebutuhannya.
mata air, jalanan, di tempat teduh, dan di dalam Islam memandang kebersihan sebagai
liang (tempat hidup) binatang. Selain melarang hal yang sangat penting sehingga Rasulullah
membuat kerusakan di muka bumi, Islam juga SAW bersabda:
mempunyai kewajiban untuk menjaga
kebersihan lingkungan. Hal ini dapat dilihat ‫الىطا فة مه اَل يما ن‬
dari hadits Nabi tentang kebersihan sebagai Artinya : kebersihan itu adalah separuh dari
berikut: iman (HR. Muslim)

‫ْف ىُ ِحبُّ الىَّظَا فَةَ َك ِر ْى ٌم‬ ٌ ‫ب وَ ِظى‬ َ ِ‫اٍ َّن هللاَ الطًىِّبٌ ى ُ ِحبُّ الطَّى‬ Kebersihan dianggap sebagai cerminan
‫ب ْالجُىْ َد فَىَّ ِظفُىْ ااَ ْفىَتَ ُك ْم َو ََل تَ َشبَّهُىْ ابِا‬ ًّ ‫ب ْال َك َرا َم َج َّى ٌد ىُ ِح‬ ًّ ‫ىُ ِح‬ keimanan seseorang karena kebersihan
‫ْلىَهُىْ ِد‬ merupakan wujud dari pengamalan agama yang
mantap. Islam mengajarkan prinsip-prinsip
Artinya:“Bahwasanya Allah itu baik, menyukai kesehatan, kebersihan dan kesucian lahir dan
kebaikan. Bahwasanya Allah itu batin. Antara kesehatan jasmani dengan
bersih, menyukai kebersihan. kesehatan rohani merupakan kesatuan sistem
Bahwasanya Allah itu sangat murah yang terpadu, sebab kesehatan jasmani dan
pemberiannya, menyukai kemurahan. rohani menjadi syarat bagi tercapainya suatu
Oleh karena itu bersihkanlah kehidupan yang sejahtera di dunia dan
halaman-halaman rumahmu. Dan kebahagiaan di akhirat.
janganlah kamu menyerupai orang- Sistem kebersihanan dalam Islam
orang Yahudi”. (H.R. Turmidzi).8 tercermin dalam ajaran syariat yang
mewajibkan perbuatan membersihkan diri dari
Hadits di atas menjelaskan bahwa kotoran (najis), dari hadats dan dari kotoran
manusia diperintahkan untuk selalu menjaga hati. Semua itu berada dalam satu paket ibadah
perilaku dan kebersihan. Kebersihan merupakan seperti wudhu', mandi, shalat dan lain
cerminan dari Islam. Baik kebersihan diri sebagainya. Islam memandang kebersihan
maupun lingkungan. Islam selalu menganjurkan sebagai suatu hal yang sangat penting.
umatnya untuk saling manjaga, saling Kebersihan fisik dan non fisik sama-sama
melindungi, saling menghormati dan bersikap diperhatikan agar pribadi muslim menjadi
baik terhadap semua makhluk hidup. pribadi yang kuat, menjaga, dicintai, dan
mencintai sesamanya.

8
Muhammad Al Ghazali, Akhlak Seorang
9
Muslim. (Semarang: Wicaksana, 1992), h. 313-314 Rusmin Tumanggor, op.cit., h. 163-164

6
Jurnal RISALAH, Vol. 28, No. 1, Juni 2017: 1-9

Umat Islam selalu diajarkan untuk 1. Pendidikan lingkungan: pendidikan


menjaga kebersihan baik secara zhahir ataupun lingkungan memiliki peran yang strategis
batin. Para ulama juga menempatkan kajian dan penting dalam mempersiapkan manusia
Islam tentang kebersihan di awal buku mereka untuk memecahkan masalah-masalah
yang biasanya dikenal dengan Bab Thaharah. lingkungan. Melalui pendidikan lingkungan
Graham Perkes dari University Hawai yang orang dapat mengembangkan pemikiran dan
menekuni peran agama dalam mengamati krisis teknologi yang mampu mendukung langkah
budaya masa kini, memfokuskan penelitiannya yang tepat untuk skala lokal maupun global.
tentang hubungan kebudayaan manusia dengan Selain itu, pendidikan merupakan jalur
alam lingkungannya. Ia menyatakan bahwa positif untuk menuju perubahan pemahaman
pandangan agama suatu kelompok masyarakat mengenai lingkungan hidup. Diharapkan
sangat mempengaruhi dalam menentukan sikap semakin tinggi tingkat pendidikan
dan perilaku terhadap alam dan masyarakat maka semakin tinggi pula
10
lingkungannya. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi dan kepedulian masyarakat
Islam merupakan agama yang sangat perduli terhadap lingkungan.Pendidikan lingkungan
terhadap kebersihan. Islam telah mengajarkan bisa diterapkan sejak Tingkat Kanak-Kanak
umatnya untuk hidup bersih, mencintai, dan (TK) hingga perguruan tinggi. Pendidikan
menjaga lingkungan. Apabila umat Islam lingkungan bisa juga diadakan melalui
mampu mewujudkannya maka masalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan
lingkungan yang berkaitan dengan pencemaran, pemerintah. Intinya semua kalangan bisa
masalah sampah, dan lainnya akan mampu melakukan pendidikan lingkungan, sesuai
diatasi dengan mudah karena ajaran kebersihan dengan kemampuan dan keadaan di
yang ada dalam Islam telah melekat dalam diri sekitarnya.
setiap pemeluknya. 2. Peningkatan partisipasi masyarakat:
Kesadaran masyarakat terhadap partisipasi masyarakat menjadi penentu
kebersihan akan meringankan beban keberhasilan dalam menjaga kelestarian
pemerintah. Pemerintah tidak perlu lagi lingkungan. Penjaga sekaligus perusak
membuat undang-undang atau peraturan yang lingkungan adalah manusia itu sendiri. Oleh
berkaitan dengan lingkungan. Masyarakat dan karena itu kesadaran masyarakat untuk
pemerintah harus selalu bekerjasama untuk menjaga lingkungan harus ditanamkan
menjaga kebersihan lingkungan dan segala terlebuh dahulu. Apabila kesadaran telah
komponen yang ada di dalamnya. Lingkungan ada maka dengan sendirinya rasa peduli
yang sehat akan membawa dampak positif bagi akan muncul dan rasa tanggung jawab
semua orang. untuk menjaga lingkungan akan ada. Jika
kesadaran masyarakat telah ada maka
Upaya Pemeliharaan Lingkungan pemerintah tidak akan kesulitan untuk
Upaya pemeliharaan lingkungan menangani permasalahan lingkungan.
membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak Begitu juga masyarakat, tidak akan
seperti pemerintah, media massa, pendidik, mendapati lingkungan yang rusak sehingga
tokoh-tokoh masyarakat, dan masyarakat akan ada kenyamanan bagi semua yang
umum. Beberapa aspek dasar yang diperlukan tinggal di dalamnya.
dalam memlihara lingkungan sebagai berikut: 3. Pemanfaatan media massa: pengetahuan
manusia tentang lingkungan hidup harus
disertai upaya penyebarluasan informasi
10
Alwi Shihab, Islam Inklusif Menuju
ilmu pengetahuan agar tercipta lingkungan
Sikap Terbuka Dalam Beragama Cetakan IV yang berkualitas. Peranan media massa
(Bandung: Mizan. 1999), h. 158

7
Jurnal RISALAH, Vol. 28, No. 1, Juni 2017: 1-9

dalam perluasan informasi tersebut sangat


besar karena saat ini media komunikasi dan Islam selalu mengajarkan
informasi menjadi kebutuhan semua keseimbangan dalam semua hal termasuk
kalangan. Oleh karena itu, media dalam pemanfaatan lingkungan.
komunikasi dan informasi harus digunakan Pemanfaatan yang berlebihan dapat
untuk menyebarkan kondisi lingkungan mengakibatkan kerusakan lingkungan dan
secara fakta dan menawarkan solusi untuk membahayakan makhluk hidup yang lain
mengatasinyaa. termasuk manusia sendiri. Islam
4. Kebijakan dan penegakan hukum menyarankan untuk melakukan pemanfaatan
lingkungan: penegakan hukum khususnya yang berkelanjutan (sustainable utilization)
yang berkaitan dengan pelaksanaan yang akan mampu memberikan
kebijakan yang telah dibuat dan kesejahteraan yang merata dan berkelanjutan
perlindungan lingkungan merupakan faktor bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya.
yang sangat menentukan dalam pengelolaan
lingkungan. Walaupun berbagai Penutup
kebijaksanaan telah diciptakankan dalam Pengelolaan lingkungan hidup tentunya
rangka untuk memperoleh lingkungan yang tidak akan terlepas dari peran aktif masyarakat.
bersih dan berkualitas, masih banyak Setiap orang mempunyai hak yang sama atas
kegiatan perusakan lingkungan yang kondisi lingkungan hidup yang layak dan baik.
sengaja atau tidak dilakukan masyarakat. Islam telah mengajarkan umatnya untuk hidup
Program-program seperti kali bersih, bersih, mencintai, dan menjaga lingkungan.
langit biru, analisis dampak lingkungan, Apabila umat Islam mampu mewujudkannya
penghargaan Kalpataru, Piala Adipura, dan maka masalah lingkungan akan mampu diatasi
lainnya lebih terkesan sebagai semboyan dengan mudah karena ajaran kebersihan yang
atau lambang program yang dilaksanakan ada dalam Islam telah melekat dalam diri setiap
dengan baik. Program ini, lebih bersifat pemeluknya. Partisipasi masyarakat akan sangat
musiman, bahkan ada yang hanya menjadi efektif ketika masyarakat aktif dalam
target kepala daerah untuk mendapat mengontrol pengelolaan lingkungan yang ada di
penghargaan sebagai prestise selama masa sekitarnya.
jabatannya. Kesannya program-program Upaya pemeliharaan lingkungan
tersebut tidak mencapai target sasaran. membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak
5. Kebijakan dan penegakan hukum seperti pemerintah, media massa, pendidik,
lingkungan secara Islam: Islam menegaskan tokoh-tokoh masyarakat, dan masyarakat
bahwa setiap individu akan dimintai umum. Beberapa aspek dasar yang diperlukan
pertanggung jawaban perilakunya terhadap dalam memelihara lingkungan yaitu:
alam, lingkungan, dan makhluk hidup pendidikan lingkungan, peningkatan partisipasi
lainnya. Setiap individu muslim masyarakat, pemanfaatan media massa,
berkewajiban untuk berlaku baik dan dapat kebijakan dan penegakan hukum lingkungan,
dimanifestasikan dengan jalan menjaga dan dan kebijakan dan penegakan hukum
merawat lingkungan yang mampu lingkungan secara Islami. Keberhasilan dalam
mendukung kehidupan semua makhluk menjaga kelestarian lingkungan akan membawa
hidup. Islam tidak melarang pemanfaatan dampak yang positif bagi setiap komponen
lingkungan demi kesejahteraan manusia, yang ada di dalamnya. Lingkungan yang sehat
namun Islam mewajibkan dalam akan memberikan manfaat yang luar biasa.
pemanfaatan tersebut harus dihindari
pemanfaatan yang berlebihan.

8
Jurnal RISALAH, Vol. 28, No. 1, Juni 2017: 1-9

DAFTAR KEPUSTAKAAN Http://Muhammad Saidul Hudari, Islam &


Abu Huraerah, Pengorganisasian dan Hubungannya dengan Kesehatan
Pengembangan Masyarakat Model dan Lingkungan,Rabu, 05 Juni 2013.
Strategi Pembangunan Berbasis
Kerakyatan, Cet. 2, Bandung:
Humaniora, 2011.
Aca Sughandhy, et al,Pembangunan
Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan
Jakarta : Bumi Aksara, 2007.
Aprilia Thenesa, et al, Pembangunan Berbasis
Masyarakat, Bandung: Alfabeta, 2014.
Alwi Shihab, Islam Inklusif Menuju Sikap
Terbuka Dalam Beragama, Cetakan IV,
Bandung: Mizan.1999.
Holil Sulaiman, Partisipasi Sosial dalam Usaha
Kesejahtaraan Sosial Bandung: 1980.
Isbandi Rukminto Adi, Perencanaan
Partisipatoris Berbasis Asset Komunitas:
Dari Pemikiran Menuju Penerapan.
Depok: Fisip Ui Pres, 2007.
Rosmita,et al,Ilmu Kesejahteraan
Sosial,Pekanbaru: Percetakan Pustaka
Riau, 2011.
Muhammad Al Ghazali, Akhlak Seorang
Muslim. Semarang: Wicaksana, 1992.
Rusmin Tumanggor,et al, Ilmu Sosial &
Budaya Dasar, Jakarta: Kencana, 2010.
Siahaan,Hukum Lingkungan dan Ekologi
Pembangunan Edisi Kedua, Jakarta:
Erlangga, 2004.
Salmadanis, Standar Kompetensi Pelaku
Dakwah, Sumatra Barat: Imam Bonjol
Pres, 2014.
Totok Murdikanto, et al, Pemberdayaan
Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan
Publik, Bandung: Alfabeta, 2013.
Http://Kompas.com, Menteri LH, 75 Persen
Sungai di Indnesia Tecemar Berat, 24
maret 2014, 11.30 WIB
Http://Kementerian Lingkungan Hidup,Siaran
PresRapat Koordinasi Nasional Program
Adipura. 07 Oktober 2012
Http://Ricky Darco, Kesehatan Lingkungan
Menurut Pandangan Islam, htm, 07
November 2012.

Anda mungkin juga menyukai