Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Psikologi

Secara etimologis, psikologi berasal dari bahasa yunani “psyche” yang berarti jiwa atau
nafas hidup, dan “logos” atau ilmu. Dilihat dari arti kata tersebut seolah-olah psikologi
merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jika kita mengacu pada
salah satu syarat ilmu yakni adanya obyek yang dipelajari, maka tidaklah tepat jika kita
mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa, karena
jiwa merupakan sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak bisa diamati secara langsung.

Psikologi terbagi ke dalam dua bagian yaitu psikologi umum (general phsychology) yang
mengkaji perilaku pada umumnya dan psikologi khusus yang mengkaji perilaku individu
dalam situasi khusus, diantaranya :

 Psikologi Perkembangan; mengkaji perilaku individu yang berada dalam proses


perkembangan mulai dari masa konsepsi sampai dengan akhir hayat.
 Psikologi Kepribadian; mengkaji perilaku individu khusus dilihat dari aspek – aspek
kepribadiannya.
 Psikologi Klinis; mengkaji perilaku individu untuk keperluan penyembuhan (klinis)
 Psikologi Abnormal; mengkaji perilaku individu yang tergolong abnormal.
 Psikologi Industri; mengkaji perilaku individu dalam kaitannya dengan dunia
industri.
 Psikologi Pendidikan; mengkaji perilaku individu dalam situasi pendidikan
Tujuan Mempelajari Psikologi

 Untuk memperoleh paham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih
sempurna tentang tingkah laku sesama manusia pada umumnya dan anak-anak
pada khususnya
 Untuk mengetahui perbuatan – perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai
sarana untuk mengenal tingkah laku manusia atau anak
 Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik

Psikologi pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu ilmu karena didalamnya telah
memiliki kriteria persyaratan suatu ilmu, yakni :

 Ontologis; obyek dari psikologi pendidikan adalah perilaku-perilaku individu yang


terlibat langsung maupun tidak langsung dengan pendidikan, seperti peserta
didik, pendidik, administrator, orang tua peserta didik dan masyarakat
pendidikan.
 Epistemologis; teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan dalil – dalil
psikologi pendidikan dihasilkan berdasarkan upaya sistematis melalui berbagai
studi longitudinal maupun studi cross sectional, baik secara pendekatan kualitatif
maupun pendekatan kuantitatif.
 Aksiologis; manfaat dari psikologi pendidikan terutama sekali berkenaan dengan
pencapaian efisiensi dan efektivitas proses pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai