Anda di halaman 1dari 26

PPG

Kelas Taman Kanank-kanak (TK)

Oleh: Asep Koswara


A. PENDAHULUAN

1. DESKRIPSI

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang
pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur formal,
nonformal, dan informal (Maimunah Hasan, 2010: 15). Anak usia dini merupakan usia di mana
anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, usia ini disebut sebagai usia
emas (golden age). Perkembangan aspek fisik/motorik, sosial- emosional, bahasa, serta
kognitif anak saling berkaitan dan mempengaruhi satu dengan yang lain.
Materi belajar untuk anak usia dini yang perlu dikuasai oleh anak yaitu pengetahuan
matematika dan sains, studi sosial, bahasa dan literasi, dan seni. Materi belajar anak usia dini
disampaikan melalui kegiatan belajar yang menarik dan sesuai dengan karakteristik anak.
Kegiatan belajar anak usia dini dirancang agar anak dapat memperoleh pengetahuan, sikap, dan
juga keterampilan. Materi belajar yang perlu diberikan dan diperoleh anak dapat disampaikan
melalui aktivitas belajar harian. Materi dan kegiatan belajar anak usia dini harus dilaksanakan
secara bermakna dalam bentuk tema yang menstimulasi aspek perkembangan anak. Materi
belajar dapat diberikan sesuai dengan muatan kurikulum yang dikembangkan oleh guru.
Pengetahuan guru tentang apa yang digunakan dalam pembelajaran bersama anak usia dini
perlu dipahami secara komprehensif agar guru tidak keliru dalam merancang dan
melaksanakan kegiatan belajar yang berisi konsep pengetahuan yang perlu dikuasai anak.
Materi belajar yang penting digunakan dalam pembelajaran bersama anak terkait tentang
konsep matematika, sains, studi sosial, bahasa dan liteasi dan juga seni. Kegiatan belajar untuk
anak usia dini dirancang sesuai dengan tema yang dikembangkan oleh guru.
Pendidikan sains bagi anak usia dini ditujukan agar anak memiliki kemampuan
memecahkan masalah, menanamkan sikap berprilaku ilmiah dan berinteraksi dengan fenomena
alam yang terjadi di sekitar anak (Barenthien, Lindner, & Ziegler, 2018). Sains dalam
kurikulum PAUD difokuskan pada studi yang dilakukan anak usia dini tentang berbagai
penomena alam dan bukan pada sekedar perolehan pengetahuan alam (Hapidin, 2015). Dalam
jurnal Eshach & Michael menegaskan bahwa, alasan mengapa kita harus mengajarkan sains
awal pada anak usia dini, karena secara alami anak mengamati dan berpikir tentang konsep-
konsep ilmiah dalam kehidupan sehari hari dan sains adalah cara yang efisien dan efektif untuk
mengembangkan pemikiran ilmiah (Eshach & Fried, 2017). Guo mengemukakan bahwa
pemahaman mendasar tentang konsep sains sudah diperkenalkan pada tahun awal sekolah
(Guo, Piasta, & Bowles, 2015). Konten yang disajikan dalam pembelajaran sains juga harus
sesuai dengan tahap perkembagan kognitif anak usia dini. Berdasarkan beberapa penelitian, hal
ini tepat bahwa anak usia dini diberikan stimulasi dengan mengenalkan ilmu tentang kehidupan
mahluk hidup atau dikenal dengan life Science.
Pengenalan tentang sains kehidupan mahluk hidup (Life Science) untuk anak usia dini
dalam materi ajar ini dilatar belakangi oleh permasalahan dimana anak kurang terlibat langsung
dalam pembelajaran menyebabkan anak kurang fokus diantaranya, anak terlihat bosan,
mengantuk, membuat kegaduhan, atau mengobrol dengan temannya dan asyik dengan kegiatan
nya sendiri. Kupu-kupu adalah hewan yang sering dijumpai anak-anak dengan bentuk yang
indah dan cantik oleh karena itu penulis mengambil Materi ajar life science yang mengambil
tema binatang, sub tema serangga, sub sub tema kupu-kupu, diharapkan pembelajaran dapat
menarik minat anak, sehingga anak menjadi antusias dan focus mengikuti pembelajaran.
Keindahan kupu-kupu menjadi daya tarik bagi setiap orang yang melihat nya terutama anak-
anak. Dari ketetarikan inilah rasa keingintahuan anak muncul dan Pengenalan Life Science
yang akan dikembangkan pada penulisan ini yaitu membahas tentang kehidupan kupu-kupu,
dimana kupu-kupu adalah jenis bintang yang mudah di temukan disekitar lingkungan anak.
Dalam proses pembelajaran sains untuk Anak Usia Dini tidak lepas dari peran guru, dimana
guru adalah pasilitator harus mampu merancang media pembelajaran yang menarik agar anak
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
Dalam Materi ajar ini akan dibahas mengenai konten materi dan kegiatan belajar yang
perlu dilakukan guru bersama anak. Konten yang akan dipaparkan dalam materi ajar ini
mengambil tema Binatang, dengan sub tema Serangga, sub-sub tema Kupu-kupu dengan
kegiatan belajar sains tentang Daur Hidup Kupu-kupu. Pengenalan tentang sains
kehidupan mahluk hidup (Life Science) untuk anak usia dini dalam materi ajar ini
memfokuskan pada pengetahuan kehidupan Kupu-kupu. Kupu-kupu yang merupakan salah
satu keanekaragaman hayati Indonesia yang memiliki jumlah jenis yang cukup banyak. Kupu-
kupu merupakan salah satu jenis serangga dari ordo Lepidoptera yang memiliki kombinasi
corak warna yang variatif sehingga banyak diminati oleh masyarakat terutama anak usia dini.
Kupu-kupu merupakan bagian dari kehidupan di alam, yaitu sebagai salah satu satwa
penyerbuk pada proses pembuahan bunga (Sharma et al., 2019). Hal ini secara ekologis turut
memberi andil dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya
keanekaragaman hayati. (Rusman, Atmowidi, & Peggie, 2016).
Berikut ini adalah peta konsep dari pengenalan sains untuk anak usia dini dengan
memfokuskan pengenalan life science Kupu-kupu dengan tiga konten yang di pelajari yaitu
karakteristik Kupu-kupu, daur hidup atau bagaimana Kupu-kupu berkembang biak dan habitat
atau tempat tinggal Kupu-kupu.

PETA KONSEP
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR kepala (caput)
Tema: Binatang
Sub Tema: Serangga dada (thorax)
Sub-sub Tema: Kupu-kupu

perut (abdomen).

• Bagian-bagian
Karakteristik
Kupu-kupu tubuh Kupu-
kupu

Daur • Tahapan
Hidup Metamorposis
Kupu-kupu Kupu-kupu

Fase 1 Fase 2
•Taman Bunga Telur Ulat
•Kebun
Habitat •Hutan
Kupu-kupu •pinggiran Sungai Fase 3 Fase 4
•dan semua tempat tumbuh bunga
Kepompong Kupu-kupu
2. Kompetensi Dasar/Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran pada Materi Ajar ini dengan Tema binatang dan sub tema
serangga dan sub sub tema Kupu-kupu merujuk kepada Kompetendi Dasar (KD)
diantaranya adalah:
1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptan-Nya (NAM)
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur
kepada Tuhan (NAM)
2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu (SOSEM)
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif (SOSEM)
3.1 Mengenal Kegiatan beribadah sehari – hari (NAM)
4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari – hari dengan tuntunan orang dewasa(NAM)
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi,dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar
dan motorik halus (FMK)
4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus (FMK)
3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
(KOG)
4.8 Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan alam (hewan,
tanaman, cuaca, tanah, air, batu – batuan, dan lain - lain)dalam bentuk gambar,
bercerita, bernyanyi dan gerak tubuh (KOG)
3.10 Memahami Bahasa reseptif (Menyimak dan membaca) (BHS)
4.10 Menunjukkan kemampuan bahasa reseptif (Menyimak dan membaca)(BHS)
3.11. Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan non verbal)

4.11. Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif (mengungkapkan bahasa secara


verbal dan non verbal)

3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni (SEN)


4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media (SEN)
B. INTI

1. POKOK POKOK MATERI


1) Karakteristik Kupu-kupu
a. Bagian-bagian tubuh Kupu-kupu
2) Daur Hidup Kupu-kupu
a. Tahapan Metamorfosis Kupu-kupu
- Telur
- Ulat
- Kepompong
- Kupu-kupu
3) Tempat Tinggal Kupu-kupu

2. URAIAN MATERI
Kupu-kupu merupakan salah satu kelompok serangga yang tergolong ke dalam bangsa
Lepidoptera. Kata lepidoptera berasal dari kata latin lepido yang berarti sisik dan kata pteron
(jamak ptera) dari bahasa Yunani yang berarti sayap, sehingga Lepidoptera berarti kelompok
serangga yang mempunyai sayap bersisik. Sisik-sisik ini tersusun seperti atap genteng dan
memberikan corak dan warna pada sayap (Peggie, 2014).

1) Karakteristik Kupu-kupu
a. Bagian-bagian tubuh Kupu-kupu
Bagian tubuh kupu – kupu sebagai berikut ini:
➢ Bagian kepala (caput)

Kupu-kupu memiliki morfologi tubuh yang komplek seperti halnya manusia.


Kepala kupu-kupu setidaknya memiliki tiga bagian diantaranya.

1. Antena, terletak pada bagian atas kepala, berfungsi sebagai alat peraba.
bentuknya pun berbeda – beda, ada yang seperti bulu ayam dan sisir.
Memang cukup unik, mengingat hewan seperti kupu-kupu atau serangga
memiliki antena yang memiliki kemampuan sebagai alat peraba, tak heran
jika hewan – hewan seperti ini begitu peka terhadap lingkungan. Antena
tersebut dilengkapi dengan sel-sel syaraf, sehingga kupu-kupu dapat
meraba.
2. Mata, berbeda dengan hewan lain, mata kupu-kupu terbagi menjadi dua
bagian, pertama adalah mata majemuk, yang dapat melihat atau mendeteksi
setiap gerakan, namun mata ini tidak terlalu jelas bisa melihat benda. yang
kedua adalah mata tunggal atau biasa disebut oseli, merupakan mata yang
berfungsi mempertajam penglihatan dari mata majemuk. Mata ini
tersembunyi dan terletak diantara rambut halus.
3. Mulut, terbagi kedalam tiga bagian. 1) Labrum. 2) Labliam palpus,
memiliki fungsi sebagai alat peraba, serta merupakan bagian bibir yang
sangat sensitif. 3) Probocis atau madibula merupakan rahang bawah kupu –
kupu yang awalnya sebagai alat penggigit. Namun probocis ini digunakan
sebagai alat penghisap, sebagai contoh ketika kupu-kupu menghisap sari
bunga. Alat ini memiliki bentuk seperti tabung, namun apabisa tidak
digunakan alat ini otomatis akan menggulung.

➢ Bagian dada (thorax)

Dada atau thorax kupu-kupu terhubung dengan kepala melalui selaput atau
membran yang berfungsi sebagai leher, sehingga bisa dibilang membran
tersebut merupakan leher dari kupu-kupu.

Selain itu thorax kupu-kupu memiliki ruas-ruas yang berbentuk kotak, serta
kuat. Bagian ini merupakan bagian yang vital sebab thorax ini berisi otot – otot
yang menjadikannya kuat, sehingga kupu-kupu dapat bergerak dan terbang.

Thorax kupu-kupu setidaknya memiliki tiga bagian.


• Protoraks, sebuah tempat dimana yang memiliki fungsi sebagai tempat
kaki depan dari kupu-kupu.
• Mesotoraks, dimana tempat untuk menaruh kaki tangan dan sayap
bagian depan.
• Metatoraks, tempat dimana melekatnya kaki belakang dan sayap
bagian belakang.

Tentu ketiga bagian tersebut tersusun dengan sempurna, sehingga kupu-kupu


bisa lalu lalang pergi kesana kemari atas yang mereka kehendaki.

Bgian ini juga memili sebuah spirakel, yaitu merupakan tempat untuk
masuknya udara kedalam tubuh kupu-kupu, bisa dibilang sebagai alat untuk
mengangkut oksigen, maka tidaklah heran jika spirakel dalam tubuh ini
tampak besar, karena sebagai temapat masuknya oksigen, sehingga kupu-
kupudapat terbang.

Kaki atau tungkai kupu-kupu memiliki ruas, dan bukan hanya satu, yaitu ruas
dasar atau koksa, sendi paha atau trokanter, femur, tibia serta tasus.

Untuk tarsus sendiri dilengkapidengan beberapa ruas serta memiliki kuku,


untuk saat ini jumlah tarsus dari kupu-kupu tidak dapat dipastikan karena
tergantung, jenis kupu-kupu dan kelamin kupu-kupu.

Kupu-kupu memiliki kaki depan yang sensitif, karena berfungsi sebagai alat
dalam mengenal lawan jenis atau bungan.

Selai itu kaki depan ini biasanya dilengkapi dengan spina dengan fungsi untuk
membantu kupu-kupu dalam berjalan.

Pada bagian dada ini juga dilengkapi sayap, dengan fungsi sebagai alat gerak
kupu-kupu (terbang). Sayap kupu-kupu memiliki ukuran yang tipis, serta
menempel ke dada atau thorax.

Pada dasarnya sayap kupu-kupu tidaklah berwarna, akan tetapi warna yang
dihasilkan merupakan warna dari sisik yang menutupi sayap. Akan tetapi tidak
semua kupu-kupu memiliki sayap.

Dada tersusun atas tiga segmen yang terdapat enam buah kaki serta empat
buah sayap.
➢ Bagian perut (abdomen).
Perut tersusun atas 10 segmen berisi alat pencernaan, alat ekskresi dan alat
reproduksi. Perut kupu-kupu seperti halnya dengan perut hewan lain, yaitu
berfungsi untuk mencerna, mengelola serta menampung makanan, selain itu,
kupu-kupu memiliki cadangan lemak dalam tubuhnya, dan disimpan dalam
perut.
Perut kupu-kupu terdiri sepuluh ruas, namun tergantung jenis dan besaran dari
kupu-kupu itu sendiri. Pada bagian ruas terakhir biasanya terdapat alat kelamin.
Bagian tubuh kupu-kupu ini memiliki banyak misteri, sebab pada bagian ini
terdapat organ, seperti hlanya jantung, alat reproduksi atau kelamin seta otot
atau jaringan otot uyang kompleks. Dengan tersusunnya bagian – bagian dari
kupu-kupu ini, maka kupu-kupu dapat hidup dan terbang serta menjadi salah
satu hewan yang indah.

2) Daur Hidup Kupu-Kupu

Kupu-kupu mengalami perubahan bentuk yang dikenal dengan proses meta-


morfosis sempurna (lengkap). Metamorfosis merupakan sebuah proses pertumbuhan
pada hewan dengan melibatkan perubahan struktur fisik sejak menetas hingga tumbuh
dewasa. Siklus hidup ini meliputi bentuk dewasa, telur, larva, dan pupa (Peggie 2011.).

Siklus hidup kupu – kupu dimulai dari telur. Telur kupu-kupu biasanya berada
dipermukaan daun. Telur menetas menjadi ulat. Ulat memakan dedaunan untuk
mempertahankan hidupnya, setelah itu ulat membuat sarang dengan air liurnya. Air
liurnya mengeras membentuk semacam benang sutera, benang itu menutup seluruh tubuh
ulat. Keadaan ulat yang terbungkus benang itu disebut kepompong. Setelah itu
kepompong berubah menjadi kupu – kupu. Kupu – kupu dewasa berkembangbiak deng
bertelur. Dari telur ini, daur hidup kupu-kupu dimulai lagi. Tergantung pada jenis kupu
– kupu, siklus hidup kupu-kupu bisa berlangsung mulai dari satu minggu bahkan
beberapa spesies kupu kupu dapat hidup hingga 4 minggu atau sekitar 1 bulan.

1. Telur

Fase pertama kupu-kupu dewasa akan meletakkan telurnya pada ranting dan
daun. Kupu-kupu dewasa akan mencari daun kesukaan yang menjadi ulat
nantinya. Karena setiap kupu-kupu memiliki makanan favorit sendiri-
sendiri. Biasanya kupu-kupu akan meletakkan telurnya di ujung daun atau
di bawah daun. Menetaskan telur tidak memerlukan waktu yang lama hanya
sekitar 3-5 hari saja.

2. Larva (Ulat)

Fase kedua adalah tahap setelah telur menetas. Ulat ini merupakan proses
yang sedikit menjijikan dari kupu-kupu yang indah. Setiap hari larva ulat
ini akan memakan dedaunan yang ada di sekelilingnya dan memiliki
pertumbuhan yang sangat cepat. Ulat juga mampu berganti kulit sekitar 5
sampai dengan 6 kali. Setalah larva makan dengan maksimal dan
pertumbuhan maksimal maka dia akan berhenti makan. Setelah itu larva
akan mencari tempat untuk melakukan proses selanjutnya berubah menjadi
kepompong

3. Kepompong (Pupa)

Fase ke-tiga yaitu kepompong/pupa yang merupakan salah satu tahap yang
cukup unik dari fase metamorfosis kehidupan kupu-kupu. Setelah ulat
tumbuh dan mencapai panjang penuh, mereka membentuk diri menjadi
Pupa, yang juga dikenal sebagai kepompong. Dari luar kepompong,
kelihatannya ulat itu mungkin hanya beristirahat dan tampak tidak
melakukan aktivitas, Padahal sebenarnya di dalamnya terdapat proses
perubahan yang dilakukan. Di dalam pupa, ulat selanjutnya dengan cepat
berubah bentuk

4. Kupu-Kupu Dewasa (Imago)

Fase ke-empat yaitu fase Imago adalah proses dimana kepompong akan
berubah menjadi kupu-kupu yang indah. Kupu-kupu ketika keluar dari
kepompong bentuk sayap kupu-kupu masih kecil, kusut dan basah karena
masih ada cairan. Cairan ini juga berguna membantu pembesaran sayap
kupu-kupu. Cairan ini di sebut dengan hemolymph. pertama kalinya kupu-
kupu akan merangkak ke atas dahan, agar tubuhnya mengering dan
sayapnya bisa berfungsi dengan normal. Untuk menunjang pertumbuhannya
kupu-kupu dewasa kan mencari bunga untuk menyerap sari atau nektar
bunga pada siang hari.
3) Tempat Tinggal Kupu-Kupu
Tempat tinggal kupu-kupu hampir disemua habitat, seperti di kebun, taman,
hutan primer, hutan sekunder, tepi sungai dan habitat lainya yang ditumbuhi oleh
tanaman inang kupu-kupu. Habitat tepi sungai menjadi sangat penting karena banyak
tanaman inang kupu-kupu tumbuh disitu, selain itu tepi sungai pun menjadi jalur
lintasan bagi kupu-kupu.

Habitat kupu-kupu ditandai dengan tersedianya tumbuhan inang untuk pakan


larva, serta tumbuhan penghasil nektar bagi imagonya. Kedua tumbuhan inang tersebut
memungkinkan kupu-kupu dapat melangsungkan kehidupannya dari generasi ke generasi.
Habitat kupu-kupu adalah tempat lembab yang memiliki banyak vegetasi bunga, badan-
badan perairan dan banyak mendapat sinar matahari. Kupu-kupu banyak ditemui di dalam
hutan, serangga ini biasa beterbangan di antara pohon-pohon di dalam hutan, di tepi-
tepi sungai dan tempat-tempat lain yang terang dan terbuka di dalam hutan yang
terdapat berbagai jenis bunga dan buah-buahan (Filgueiras et al., 2019).
Kondisi lingkungan yang cocok memungkinkan banyak jenis kupu-kupu yang
dapat hidup di wilayah tropis. Keadaan ekologi habitat merupakan faktor yang sangat
pentinng bagi kelangsungan hidup kupu-kupu.
3. Implementasi Materi Ajar Life Science Kupu-Kupu
Pelaksanaan pembelajaran pada anak usia dini meliputi pembukaan, inti, dan penutup.
Pembukaan merupakan kegiatan awal pembelajaran yang ditujukan untuk memfokuskan
perhatian dan membangkitkan motivasi anak. Inti merupakan proses untuk mencapai
indikator yang dilakukan secara interaktif, menyenangkan, menantang, dan partisipatif.
Kegiatan inti dilakukan melalui proses eksplorasi, eksperimen, elaborasi, dan konfirmasi.
Sedangkan kegiatan penutup adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran. Bentuk kegiatan penutup berupa menyimpulkan, umpan balik, dan tindak
lanjut.

Pelaksanaan pembelajaran anak usia dini harus memperhatikan beberapa hal, antara
lain:

(1) menciptakan suasana yang nyaman, aman, bersih, dan menarik;

(2) berpusat pada anak;

(3) sesuai dengan tahap perkembangan dan kebutuhan anak;

(4) memperhatikan perbedaan bakat, minat, dan kemampuan anak;

(5) mengintegrasikan kebutuhan anak terhadap kesehatan, gizi, stimulasi psikososial, dan
memperhatikan latar belakang ekonomi, sosial, dan budaya anak;

(6) pembelajaran dilaksanakan melalui bermain, memilih metode dan alat bermain yang tepat
dan bervariasi, serta memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan;

(7) pembelajaran dilakukan secara bertahap, berkesinambungan, dan bersifat pembiasaan;

(8) pemilihan teknik dan alat penilaian sesuai dengan kegiatan ang dilaksanakan; serta

(9) kegiatan yang diberikan sesuai dengan karakteristik dan perkembangan anak.

Metode yang cocok untuk pembelajaran PAUD menurut Trianto (2011:94) adalah metode
bercerita, metode bercakap-cakap, metode tanya jawab, metode karya wisata, metode
demonstrasi, metode sosiodrama atau bermain peran, dan metode eksperimen.

Berikut ini adalah contoh Implementasi Pembelajaran yang dilaksanakan di TK penulis


yaitu TK AN-Nahl Bandung:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
TK AN-NAHL BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2020-2021

Semester/ Minggu/ Hari ke : …./……/…….


Hari/ Tanggal : ………/…………………2021
Kelompok Usia : Kelompok B (5-6 Tahun)
Tema/ Sub Tema/Sub Sub Tema : Binatang/Serangga/Kupu-kupu

Kompetensi Dasar (KD) :


1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptan-Nya (NAM)
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada
Tuhan (NAM)
2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu (SOSEM)
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif (SOSEM)
3.1 Mengenal Kegiatan beribadah sehari – hari (NAM)
4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari – hari dengan tuntunan orang dewasa(NAM)
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi,dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar
dan motorik halus (FMK)
4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus (FMK)
3.8 Mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll)
(KOG)
4.8 Menyajikan berbagai karya yang berhubungan dengan lingkungan alam (hewan,
tanaman, cuaca, tanah, air, batu – batuan, dan lain - lain)dalam bentuk gambar,
bercerita, bernyanyi dan gerak tubuh (KOG)
3.10 Memahami Bahasa reseptif (Menyimak dan membaca)(BHS)
4.10 Menunjukkan kemampuan bahasa reseptif (Menyimak dan membaca)(BHS)
3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni (SEN)
4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media (SEN)

Materi Kegiatan :
1. Perilaku hidup sehat
2. Gerak motorik kasar
3. Lingkungan alam (daur Hidup Kupu-kupu)
4. Benda – benda di sekitar (Kupu-kupu)
6. Aktivitas seni (Kolase Kupu-kupu)

Materi Pembiasaan :
1. Bersyukur sebagai ciptaan Tuhan
2. Mengucapkan salam masuk dalam SOP Penyambutan dan penjemputan
3. Doa sebelum belajar dan mengenal aturan masuk ke dalam SOP pembukaan
4. Mencuci tangan menggunakan sabun, masuk dalam SOP sebelum dan sesudah makan.

A. Alat dan Bahan


➢ Video Daur Hidup Kupu-kupu
➢ Music Lagu Kupu-kupu yang Lucu
➢ Gambar Kupu-kupu
➢ Daun kering
➢ Krayon
➢ Gunting
➢ Lem
➢ Biji Bijian
➢ Kertas Warna

B. Kegiatan Motorik Kasar

1. Menari dan bernyanyi Kupu-kupu yang lucu

C. Kegiatan

1. Pembukaan
• Penerapan SOP pembukaan
• Menyanyikan lagu “4 sehat 5 sempurna
Sepiring nasi sehari 3x
Itu baru cukup kalori
Lauk pauknya yang sederhana
Nusantara tak tertandingi
4 sehat 5 sempurna
Kalau dapat ditambah susu
• Bercakap – cakap makanan 4 sehat 5 sempurna
• Mengenalkan kegiatan dan aturan yang akan digunakan

2. Inti
Mengamati :
• Guru mengajak anak untuk menyaksikan Video Daur Hidup Kupu-kupu
• Anak menyimak video
• Anak mengamati video

Menanya :
• Guru menstimulasi anak untuk bertanya Daur Hidup Kupu-kupu
• Guru Menstimulasi anak untuk bertanya Urutan Daur Hidup Kupu-kupu
• Guru Menstimulasi anak untuk bertanya bagaimana Kupu-kupu hidup

Mengumpulkan informasi :

• Kegiatan 1 : Menari dan bernyanyi “Kupu-kupu yang Lucu”


- Guru mengajak anak untuk melakukan gerakan tari bersama – sama

• Kegiatan 2 : Menonton Video Daur Hidup Kupu-kupu


- Guru mempersiapkan ruangan nonton bersama
- Guru melakukan Diskusi dengan anak-anak tentang Daur Hidup Kupu-kupu

• Kegiatan 3 : Membuat Kolase dari daun kering, biji-bijian dan kertas


warna
- Guru mempersiapkan alat dan bahan untuk kolase
- Anak menyobek kecil – kecil daun kering, setelah itu ditempelkan di
Gambar Kupu-kupu
- Lalu anak – anak membawa hasil karyanya masing – masing ke rumah

Menalar :
• Anak menyebutkan bagian-bagian tubuh kupu-kupu
• Anak menyebutkan ciri – ciri Kupu-kupu
• Anak mendeskripsikan bagaimana daur hidup Kupu-kupu

Mengkomunikasikan :
• Anak menceritakan kembali tentang Daur Hidup Kupu-kupu
• Anak menceritakan ciri – ciri Kupu-kupu
• Anak menceritakan Kegiatan membuat kolasi dari Daun kering, biji-bijian dan kertas
warna
• Anak membawa hasil karyanya ( kolase dan melukis ) ke rumah masing – masing untuk
diperlihatkan kepada orangtuanya

3. Istirahat
SOP Makan
SOP Istirahat

4. Penutup

• Recalling Tentang Kegiatan Hari ini


• Menanyakan Perasaannya Selama Hari Ini
• Menginformasikan Kegiatan untuk besok
• Penerapan SOP Penutupan

5. Teknik Penilaian
a. Cheklis
b. Catatan Anekdot
c. Hasil Karya
C. PENUTUP

1. Rangkuman
Pengenalan Life Scence atau ilmu kehidupan kupu-kupu dimulai dengan mengenal
karakteristik aneka ragam kupu-kupu yang memiliki ciri khas warna dan bentuk sayap yang
indah, dari pemaran di atas mulai dari morfologi kupu kupu atau pengenalan bagian tubuh
kupu-kupu dapat disimpulkan bahwa, hewan ini memili tiga bagian tubuh, yaitu kepal, dada
dan perut, yang masing-masing memiliki kompleksitas sendiri. anak juga diajak untuk
mengamati bagaimana transformasi kupu-kupu dari telur menjadi ulat kemudian berubah
menjadi kepompong dan akhirnya berproses menjadi kupu-kupu dewasa, penomena siklus
kehidupan Kupu-kupu melaui tahapan-tahapan metamorfosis ini sangat menarik untuk
diamati anak-anak. Anak juga biasa mengenal lingkungan dan tempat tinggal Kupu-kupu,
dimana kupu-kupu banyak ditemui di dalam hutan.
Life Science atau Sains Kehidupan kupu-kupu sangat menarik sekali untuk dikenalkan
pada anak usia 5-6 tahun, menurut Piaget, tahap perkembangan kognitif anak di usia 5-6 tahun
berada pada masa praoperasional kongkrit dimana proses berfikirnya berada pada tahap
fungsi simbolis mulai berkembang, anak mulai memahami sebab-akibat dan mulai
memahami identitas dan pengkategorian (Hildayani, 2013). Piaget menyebut fase ini sebagai
fase berpikir intuitif artinya anak memiliki berbagai pengetahuan akan tetapi anak tidak tahu
bagaimana ia mengetahui hal tersebut. Selain itu, Piaget juga menjelaskan bahwa pada masa
ini anak belajar melalui contoh-contoh yang dilihatnya seperti kegiatan yang memberikan
kesempatan pada anak untuk mengungkapkan imajinasi yang dimilikinya, imajinasi tersebut
merupakan internalisasi dari berbagai pengalaman yang diperolehnya dalam berinteraksi
dengan lingkungannya (Martini Jamaris, 2015). Dalam masa praoperasional kongkit rasa
ingin tahu anak akan lingkungan sekitar sangat tinggi. Dalam proses belajar mengajar guru
bisa membangkitkan rasa ingin tahu anak. Rasa ingin tahu yang besar ini perlu distimulasi
dengan baik sehingga anak memiliki suatu pemahaman dan jawaban tentang apa yang ingin
diketahuinya (Meilanie, 2014).
2. Rencana Penilaian
Penilaian atau evaluasi perkembangan anak usia dini dapat dilakukan melalui
pengamatan, penugasan, unjuk kerja, pencatatan anekdot, percakapan/dialog, laporan orangtua,
dan dokumentasi hasil karya (portofolio anak), serta deskripsi hasil karya. Penilaian harus
mencakup seluruh tingkat percapaian perkembangan peserta didik dan mencakup data tentang
status kesehatan, pengasuhan, dan pendidikan. Penilaian Materi Ajar ini dilakukan secara:

(1) berkala, intensif, bermakna, menyeluruh, dan berkelanjutan;

(2) pengamatan dilakukan saat anak beraktifitas;

(3) mengakaji ulang catatan perkembangan anak;

(4) melakukan komunikasi dengan orangtua tentang perkembangan anak;

(5) dilakukan secara sistematis, terpercaya, dan konsisten;

(6) memonitor semua aspek perkembangan;

(7) mengutamakan proses, dampak, hasil; serta

(8) pembelajaran melalui bermain dengan benda konkrit

Berikut adalah Rencana Penilaian dan Contoh Teknik Penilaian yang digunakan:

Rencana Penilaian

• Sikap
a. Anak Dapat menghargai dan menyayangi binatang sebagai makluk ciptaan
Tuhan
b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
• Pengetahuan dan ketrampilan
a. Dapat menyebutkkan Bagian-bagian tubuh Kupu-kupu
b. Dapat mengurutkan perkembangbiakan/Daur Hidup Kupu-kupu
c. Dapat menirukan gerakan Kupu-kupu
d. Dapat mengisi pola pada gambar Kupu-kupu
e. Dapat Mengidentifikasi Habitat Hidup Kupu-kupu
Tehnik Penilaian yang Digunakan

PENILAIAN PERKEMBANGAN HARIAN


Kelompok : TK….
Semester / Bulan / Minggu : ……..
Hari / Tanggal :

No KD / Indikator Nama Nama Nama Nama Nama Nama Nama Nama Nama
Penilaian anak anak anak anak anak anak anak anak anak
1.2
Terbiasa
mengucapkan
1
rasa syukur
terhadap ciptaan
Tuhan
1.1
Berdoa sebelum
dan sesudah
2 melakukan
kegiatan
Mengucapkan
salam
2.3 Memiliki
perilaku yang
mencerminkan
sikap ingin tahu

2.7 Memiliki
perilaku yang
3
mencerminkan
sikap sabar (mau
menunggu
giliran, mau
mendengar ketika
orang lain
berbicara) untuk
melatih
kedisiplinan
3.15 – 4.15
Mengetahui dan
menyelesaikan
cara
4 memecahkan
masalah sehari-
hari dan
berperilaku
kreatif
3.8-4.8 Mengenal
5
lingkungan alam
(hewan, tanaman,
cuaca, tanah, air,
batu-batuan, dll)
Menyajikan
berbagai karyanya
dalam bentuk
gambar, bercerita,
bernyanyi, gerak
tubuh, dll tentang
lingkungan alam
(hewan, tanaman,
cuaca, tanah, air,
batu-batuan,dll)

3.10-4.10
Memahami dan
menunjukkan
6
bahasa reseptif
(menyimak dan
membaca)
3.11-4.11
Memahami dan
Menunjukkan
kemampuan
berbahasa
ekspresif
(mengungkapkan
bahasa secara
verbal dan non
verbal)
3.15 – 4.15
Menari dan
7
Menyanyikan
lagu

Mengetahui, Bandung,……………..2021

Kepala sekolah Guru Kelas

Dede Iwan Robian Asep Koswara


CATATAN HASIL KARYA PAUD

Usia / Kelas : 5-6 Tahun / B

Nama Guru : Asep Koswara

TGL HASIL KARYA ANAK HASIL PENGAMATAN


CATATAN ANEKDOT PAUD

Usia / Kelas : 5-6 Tahun / B

Tanggal : .......................................2021

Nama Guru : Asep Koswara

NAMA ANAK TEMPAT WAKTU PERISTIWA/PERILAKU


LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
KOLASE KUPU-KUPU

Bagaimana bentuk dan Kreasi Kupu-Kupu mu?

Alat dan Bahan:


1. Gambar Kupu-kupu
2. Lem Kayu/Kertas
3. Gunting
4. Daun-daun Kering
5. Aneka biji-bijian
6. Potongn kertas warna
Contoh Hasil Kreasi
Daftar Pustaka
Chalufour, Ingrid & Karen Worth Discovering Nature With Young Children, Minesotta:
Redleaf Press, 2003
____________________, Math and Science for Young Children 8th Ed., New York:
Cengage Learning, 2016.
Guo, Y., Piasta, S. B., & Bowles, R. P. (2015). Exploring Preschool Children’s Science
Content Knowledge. Early Education and Development, 26(1), 125–146.
https://doi.org/10.1080/10409289.2015.968240
Hapidin. (2015). Asesmen & Evaluasi Pendidkan Anak Usia Dini. (A. Tjalla, Ed.). Jakarta:
Lembaga Pengembangn Pendidikan Universitas Neegeri Jakarta.
Havu-Nuutinen, S. (2015). Examining young children’s conceptual change processin floating
and sinking from a social constructivist perspective. International Journal of Science
Education, 27(3), 259–279.https://doi.org/10.1080/0950069042000243736
Hildayani, R. (2013). Psikologi Perkembangan Anak (1st ed.). Tanggrang Selatan:
Universitas Terbuka.
Noerdjito W.A & Pudji A. 2003. Metode Survei dan Pemantauan Populasi Satwa; seri
keempat kupu-kupu Papilionidae. Bidang Zoologi. Puslit Biologi-LIPI. Cibinong.
Shaliha A. et.al. Kupu-Kupu dikampus Universitas Padjadjaran Jatinangor. Departmen
Keilmuan Devisi Entomologi HIMABIO. UNPAD. Bandung.
Suhara. PPT; Lepidoptera. Jurusan Pendidikan Biologi. UPI. Indonesia
Utami E.K. 2012. Skripsi; Komunitas Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera: Papilinoidea) di
Kampus Universitas Indonesia Depok, Jawa barat. Departemen Biologi Fakultas MIPA.
Universitas Indonesia. Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai