Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI


BALAI BESAR GURU PENGGERAK
PROVINSI JAWA BARAT
Jalan Diponegoro Nomor 12, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung 40115
Telepon (022) 4231191 Faksimile (022) 4207922 surel: bbgpjabar@kemdikbud.go.id

LAPORAN PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 PGP ANGKATAN 8


KOTA CIMAHI PROVINSI JAWA BARAT
Nama CGP : Chintia Giana

Unit Kerja : SMK Negeri 1 Cimahi

Hari, Tanggal : Jumat, 07 Juli 2023

Tema Pendampingan : Perubahan Paradigma Pemimpin Pembelajaran

Fokus Pendampingan : 1. Refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah

2. Refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2, dan 1.3

3. Rencana merintis komunitas praktisi di sekolah berdasarkan hasil


pemetaan lokarakarya 1

4. Memfasilitasi diskusi visi dan prakarsa perubahan sekolah

Uraian hasil pendampingan :

1. Refleksi diri tentang lingkungan belajar di sekolah


Refleksi ini berlangsung selama 15 menit, CGP mendapat dukungan dari KS dan rekan sejawat
dalam menjalani pendidikan guru penggerak. Bentuk dukungan dari Kepala Sekolah berupa moril
dan mengizinkan kegiatan yang dijalani guru penggerak. Sedangkan bentuk dukungan dari rekan
sejawat adalah mendukung kegiatan CGP terbukti dengan mereka mengikuti kegiatan diskusi
mengenai visi dan prakarsa perubahan. Tantangan yang dihadapi dalam menjalankan pendidikan
guru adalah mengatur waktu dengan berbagai kesibukan yang dijalani karena pada saat ini CGP
juga sedang membuat sebuah buku sehingga tugas PGP terkadang keteteran. Untuk menghadapi
tantangan tersebut CGP akan membuat catatan notifikasi di kalender. Rencana ke depan supaya
lebih maksimal adalah dengan manajemen waktu dan tugas harus bisa diselesaikan H-1 due date.
2. Refleksi perubahan diri setelah mempelajari modul 1.1, 1.2, dan 1.3
Banyak yang dipelajari dari modul 1.1, 1.2, dan 1.3. dari modul 1.1 pelajaran mengenai bahwa
filosofi KH yaitu menuntun,kodrat alam dan kodrat zaman, budi pekerti. Dari modul 1.2 saya
belajar nilai dan peran apa yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak. Dari modul 1.3, CGP
belajar bagaimana belajar membuat prakarasa perubahan melalui kanvas BAGJA. Implementasi
yang sudah CGP pelajari adadlah melakukan asesmen awal pada peserta didik ketika
pembelajaran. Perubahan yang terjadi adalah ketika pembelajaran berupa metode atau simulasi
yang membutuhkan tantangan respon peserta didik sangat baik sehingga ketika CGP
menerapakan metode yang kurang menantang siswa mereka menagih. Namun observasi yang
saya lakukan adalah sering terlewatkan refleksi pembelajaran. Perasaan setelah menerapkan
modul 1.1, 1.2, dan 1.3 adalah banyak belajar dan mencoba apa yang belum dilakukan sesuai
dengan modul, ternyata yang dilakukan selama ini jauh dengan harapan. Yang sudah baik adalah
sekarang CGP mulai berani speak up terhadap perubahan ke rekan guru.
3. Rencana merintis komunitas praktisi di sekolah berdasarkan hasil pemetaan lokakarya 1
Jika melihat dari lembar identifikasi komunitas praktisi yang diisi CGP belum terlihat peran dan
kontrol pada CGP karena perannya hanya sebagai anggota. Adapun komunitas yang diikuti adalah
MGBK SMK dan PGRI kota Cimahi. Namun setelah diamati ternyata CGP sudah mulai pada tahap
merintis sudah mulai ada percakapan awal dengan rekan sejawat dan ingin mengembangkan ke
tahap selanjutnya. Tantangan yang dihadapi adalah respon guru belum tentu sama, belum tentu
warga sekolah mendukung, dan pandangan guru kepda kita terasa akan jauh berbeda. Untuk
mengatasi tantangan adalah kolaborasi dengan bu Eros sesama CGP dan staf kurikulum yang
memiliki kesamaan visi. Hal yang menarik dan mejadi pembelajaran saat merintis komunitas
praktisi adalah ternyata komunitas praktisi ini perlu diakui keberadaannya terutama untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Strategi yang adakan dilakukan adalah ngobrol bersama
Bu Eros danBu Verga untuk merintis sebuah komunitas setelah mendapat percakapan bermakna
akan mulai berkomunikasi dengan kepala sekolah.
4. Memfasilitasi diskusi visi dan prakarsa perubahan sekolah
Peserta diskusi yaitu Kepala sekolah, 1 orang staf kurikulum, 1 orang kepala TU, dan 4 orang guru.
Metode diskusi yang diterapkan bu Chintia sangat menarik dalam mengisi kalimat rumpang yaitu
dengan menggunakan mentimeter. Sehingga diskusi berjalan lancar dan semua peserta diskusi
aktif berpendapat. Semua peserta berdiskusi tentang visi sekolah apakah sudah berpihak pada
murid dan diselaraskan dengan dimensi profil pelajar Pancasila. Setiap peserta melakukan analisis
visi dan semua berpendapat tentang ari perkata dalam setiap visi.
DOKUMENTASI PENDAMPINGAN INDIVIDU 2

Anda mungkin juga menyukai