DISUSUN OLEH:
Nama Kepala Sekolah : RAHIMANTO, S.Sos.I
Instansi : SMA AL-BAITUL ATIIQ KETAPANG
Tugas : 14. Menyusun Refleksi Hasil Pelaksanaan RPS
Kegiatan : OJT 2
Kelas : Ketapang L / Prov. Kalimantan Barat
Email : rahimantoprincess84@gmail.com
DISUSUN OLEH:
Nama Kepala Sekolah : RAHIMANTO, S.Sos.I
Instansi : SMA AL-BAITUL ATIIQ KETAPANG
Tugas : 14. Menyusun Refleksi Hasil Pelaksanaan RPS
Kegiatan : OJT 2
Kelas : Ketapang L / Prov. Kalimantan Barat
Email : rahimantoprincess84@gmail.com
i
DAFTAR ISI
Coper ...................................................................................................................
Halaman Judul ....................................................................................................
Kata Pengantar ...................................................................................................i
Daftar Isi ..............................................................................................................ii
Daftar Lampiran ................................................................................................iii
ii
DAFTAR LAMPIRAN
iii
Upaya Meningkatan Kemampuan Guru Menyusun Perangkat Pembelajaran
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai macam
komponen, antara lain: siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana
pendidikan. Guru termasuk komponen yang sangat berpengaruh dalam proses
pembelajaran, yang memiliki tanggung jawab dan sangat menentukan dalam
pencapaian keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Sebelum melaksanakan
pembelajaran, guru dituntut untuk memperhatikan berbagai komponen dalam
sistem pembelajaran yang meliputi: menyusun rencana pembelajaran,
menyiapkan materi yang relevan, merancang metode yang disesuaikan dengan
stuasi dan kondisi siswa, menyediakan sumber belajar dan media (Aqib Zainal,
2002:22).
Perangkat pembelajaran yang meliputi: silabus, program tahunan,
program semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar
(handout), media, dan lain-lain merupakan sesuatu yang sangat penting yang
harus dibuat serta harus diperhatikan oleh guru, karena perangkat pembelajaran
berperan penting untuk kesuksesan proses pembelajaran. Setiap guru pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi
aktif, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis siswa (Depdiknas, 2007).
Pencapaian prestasi belajar yang tinggi diperlukan perangkat
pembelajaran untuk menunjang keterlaksanaan proses pembelajaran. Perangkat
pembelajaran yang dikembangkan dalam Rencana Pengembangan Sekolah
(RPS) ini meliputi: program tahunan, program semester, silabus, RPP, kalender
pendidikan, jadwal pelajaran, agenda harian, instrument, dokumen KKM,
1
2
presensi/daftar hadir Peserta didik, buku pedoman guru dan buku teks
pembelajaran.
Seorang guru dituntut untuk mengetahui pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang profesional dalam membelajarkan siswa. Guru merupakan unsur
penanggungjawab dalam penyelenggaraan pendidikan jasmani dan seringkali
melaksanakan pembelajaran yang kurang menyeluruh sehingga dalam
pelaksanaannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Oleh karena itu,
membuat perangkat pembelajaran merupakan tugas guru, dimana guru harus
mampu menilai kebutuhan siswa sebagai subjek belajar, merumuskan tujuan
pembelajaran dan memilih metode serta strategi belajar yang tepat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Membuat perangkat pembelajaran mensyaratkan seorang guru harus
mempelajari kurikulum sekolah dan memahami semua program pendidikan
yang sedang dilaksanakan. Selanjutnya dituangkan dalam program tahunan dan
program semester dan silabus, untuk dapat dilaksanakan dalam PBM, maka
dibuat dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Persiapan
tersebut berisi tujuan mengajar, pokok yang diajarkan, metode mengajar, bahan
pelajaran, alat peraga, dan teknik observasi yang akan digunakan. Kekuatan
dan kelemahan dari program pengajaran yang telah disusun guru akan terlihat
jelas setelah program tersebut dilaksanakan. Langkah selanjutnya adalah guru
harus mampu mengembangkan kekuatan program mengajar dan mengevaluasi
kelemahan kemudian mencari jalan keluarnya (Abdul Majid, 2005: 98).
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat
mengajar dengan baik maka guru harus menguasai teori dan praktik pedagogik
dengan baik, seperti memahami karakter peserta didik, dapat mengembangkan
kurikulum atau perangkat pembelajaran, mampu memberikan evaluasi terhadap
apa yang sudah diajarkan, dan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki
oleh peserta didik, karena hal inilah yang dapat membuat guru menjadi
terampil didalam melaksanakan tugas mengajar sehari-hari.
Namun pada kenyataan di lapangan, sebagai kepala sekolah SMA Al-
Baitul Atiiq Ketapang sering menjumpai guru masih jauh dari apa yang
diharapkan, terkadang guru mengajar seadanya hanya melepaskan tanggung
3
jawab, tidak menyiapkan perangkat pembelajaran dengan baik. Hal ini seperti
yang diungkap oleh Mulyasa (2010:19-32) yang menyatakan ada tujuh
kesalahan yang sering dilakukan oleh guru khususnya dalam proses belajar-
mengajar yaitu: 1) Mengambil jalan pintas dalam pembelajaran (tidak
membuat persiapan tertulis dalam mengajar dalam artian tidak membuat
perangkat pembelajaran seperti Silabus, RPP, Media, dan Evaluasi), 2)
Menunggu siswa berperilaku negatif (guru tidak memberikan perhatian dan
penghargaan yang pantas kepada siswa yang berperilaku baik, sehingga siswa
memiliki kesimpulan kalau ingin mendapat perhatian dari guru harus
berperilaku yang negatif), 3) Menggunakan destructif disiplin (guru
menggunakan disiplin yang dapat merusak perkembangan siswa), 4)
Mengabaikan perbedaan siswa, 5) Merasa paling pandai, 6) Tidak adil
(diskriminatif), 7) Memaksa hak peserta didik.
Dari hasil dan temuan di atas, dapat terlihat bahwa kemampuan
profesional guru masih belum memadai dan salah satu faktor yang
menyebabkan rendahnya kemampuan profesional guru adalah buruknya
keterampilan membuat perangkat pembelajaran sehingga berakibatkan
buruknya proses belajar-mengajar guru di kelas terkesan guru mengajar
sekedar melepaskan kewajiban, padahal dapat dilihat dari pemaparan di atas
terlihat bahwa banyak sekali keterampilan yang harus dimiliki oleh guru, dan
untuk menguasai keterampilan-keterampilan tersebut guru membutuhkan
bimbingan dan pembinaan intensif yang dapat meningkatkan keterampilannya
khususnya dalam pembuatan perangkat pembelajaran.
Kurangnya bimbingan dan pembinaan terhadap guru dapat
menyebabkan guru melakukan kesalahan-kesalahan di dalam pembuatan
perangkat pembelajaran. Hal ini juga dapat diartikan bahwa kesalahan-
kesalahan yang dilakukan oleh guru pada saat pembuatan perangkat
pembelajaran disebabkan oleh kurang adanya pembinaan dan minimnya
pelatihan. Dari paparan masalah di atas, sebagai kepala Sekolah SMA Al-
Baitul Atiiq Ketapang akan melakukan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
dengan judul: “Upaya meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menyususn
4
dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk
itu,dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkungannya, serta
dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat
mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya
dan kesejahteraan masyarakat (Bernard dan Fullmer 1969 (dalam RM Fatihah
http://eko13.wordpress.com).
1. Bimbingan Kelompok Belajar
Bimbingan kelompok belajar adalah suatu proses pemberian bantuan
kepada sekelompok individu (guru) dalam situasi kelompok secara
berkelanjutan dan sistimatis, oleh seorang ahli yang telah terlatih
(guru/pembimbing) agar individu (guru) dalam kelompok itu secara optimal
mampu mengatasi kesulitannya dalam menyusun perangkat pembelajaran
sesuai prosedur, mengembangkan perangkat pembelajaran, untuk
memperoleh hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran.
Di samping menyampaikan materi, pembimbing juga berperan
sebagai komunikator, motivator, manager belajar, evaluator, fasilitator,
konselor, dan perancang belajar. Dalam kegiatan bimbingan kelompok
belajar ini guru akan belajar menyusun perangkat pembelajaran dan
mempresentasikan penggunaannya dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan
bimbingan kelompok belajar akan dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu
pada siklus pertama diberikan materi langkah-langkah pembuatan perangkat
pembelajaran sesuai prosedur dan siklus kedua merupakan pengembangan
dari siklus pertama.
2. Sasaran Peserta Bimbingan Kelompok Belajara
Sasaran peserta pada kegiatan bimbingan kelompok belajar ini
adalah semua guru SMA AL-Baitul Atiiq Ketapang. Kepala Sekolah ikut
berpartisipasi sebagai dalam kegiatan Bimbingan Kelompok Belajar. Hal ini
lebih didasari oleh rasa ingin memiliki keterampilan dalam menyusun
perangkat pembelajaran.
3. Persyaratan Peserta Bimbingan Kelompok Belajar
Secara khusus tidak ada persyaratan peserta kegiatan Bimbingan
kelompok belajar ini. Sebagai teman sejawat dan untuk mendukung
6
pekerjaan masing-masing
dirumah
2. Minggu, 27 Sept 07.00 - 08.30 Presentasi dan diskusi Kepala sekolah
2020 kelompok
D. Langkah-langkah Kegiatan
Sebelum program kegiatan bimbingan belajar dilaksanakan sesuai
dengan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). Terlebih dahulu diadakan
sosialisasi kepada guru, tenaga kependidikank dan warga sekolah umumnya.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 23 September 2020 di
SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang. Adapun materi yang disampaikan dalam
kegiatan siosialisasi adalah sebagai berikut:
a. Judul/tema kegiatan
b. Latar belakang masalah,
c. Solusi masalah
d. tujuan dan indikator ketercapaian
e. langkah-langkah kegiatan
f. waktu dan tempat pelaksanaan
g. jadwal kegiatan.
Sosialisasi tentang kegiatan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
melalui bimbingan kelompok belajar dapat terlaksana dengan baik. Semua
informasi tersampaikan kepada warga sekolah seperti guru, tenaga
kependidikan dan siswa.
1. Persiapan
Setelah melakukan sosialisasi kepada warga sekolah, selanjutnya
melakukan tahap persiapan. Tahap persiapan dilakukan selama 2 hari yaitu
pada tanggal 24 sampai dengan 25 September 2020. Adapun kegiatan yang
dilakukan tahap persiapan pada tanggal 24 September 2020, yaitu:
9
c. Pada KKM dimana ada satu orang guru belum memasukkan nilai
kompleksitas materi atau kompetensi karena tidak mengerti cara
menentukan tingkat kompleksitas.
d. Masih terdapat satu orang siswa yang memiliki motivasi belajar kurang
baik saat mengikuti pembelajaran karena kelelahan mengikuti kegiatan
diluar sekolah.
7. Tindak Lanjut
Tindak lanjut adalah sebagai suatu proses untuk menentukan
kecukupan dan ketepatan waktu dari beberapa tindakan yang dilakukan
oleh manajemen terhadap berbagai temuan pemeriksaan audit yang
ditemukan.” (Hiro Tugiman 2006: 72).
Untuk mengatasi masalah dan kendala dalam kegiatan serta untuk
perbaikan mendatang maka harus ada tindak lanjut. Adapun tindak lanjut
yang dilakukan adalah sebagai beriku:
a. Merekomendasikan bahwa dalam tahap persiapan hendaknya dibuat
daftar list terlebih dahulu mengenai apa saja dokumen administrasi
kegiatan yang diperlukan. Sehingga bisa didata mana yang sudah dibuat
dan mana yang belum dibua.
b. Merekomendasikan bahwa dalam membangun hubungan kerjasama
dengan pihak lain hendaknya dimulai dengan program silaturahmi
kepada pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam kerjasama tentang
masalah yang dapat memenuhi kepentingan sekolah.
c. Merekomendasikan bahwa untuk menentukan tingkat kompleksitas
lebih baik berdiskusi dengan teman yang sama mata pelajaran dan satu
rumpun mata pelajaran atau dengan mentor kelompok.
d. Merekomendasikan bahwa untuk mengatasi siswa yang masih belum
memiliki motivasi saat belajar hendaknya guru melakukan analisis yang
tepat dalam penggunaan metode yang dituangkan dalam RPP.
8. Sumber Daya
Mengacu pada KBBI, sumber daya memiliki tiga pengertian.
Pertama, faktor produksi terdiri atas tanah, tenaga kerja dan modal yang
dipakai dalam kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang jasa, serta
15
Al-Baitul Atiiq Ketapang sudah hampir sesuai dengan langkah tahapan yang
dianjurkan dalam teori. Dimulai dari proses analisis sampai pada penetapan
strategi implementasi, monitoring, dan evaluasi.
2. Dari paparan hasil data monitoring kegiatan pada pelaksanaan Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS), dapat ditarik kesimpulan, dianataranya
sebagai berikut:
a. Dari hasil rekapitulas dan pengolahan data pelaksanaan kegiatan RPS, di
peroleh data hasil pelaksanaan kegiatan secara kuantitatif sebesar 89,47%
dan kualitatif A (sangat baik). Dengan demikian pelaksanaan kegiatan
RPS sudah berjalan dengan sangat baik.
b. Dari hasil rekapitulasi data peningkatan kompetensi kepala sekolah
berdasarkan hasil AKPK, diperoleh data kuantitatif sebesar 87,50% dan
kualitatif A (sangat baik). Dengan demikian peningkatan kompetensi
kepala sekolah berdasrkan AKPK sangat baik.
c. Dari hasil rekapitulasi data evaluasi hasil kegiatan RPS, diperoleh data
kuantitatif 87,50% dan kualitatif A (sangat baik). Dengan demikian
evaluasi kegiatan tercapai sangat baik, dimana indikator kegiatan tecapai
sesuai harapan
d. Dari hasil rekapitulasi data pencapaian Students Wellbeing (kebahagiaan
siswa), diperoleh data kuantitatif 90,00% dan kualitatif A (sangat baik).
Dengan demikian pencapaian student wellbeing (kebahagiaan siswa)
sangat baik, dimana membawa perubahan signifikan pada siswa.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anne Anastasi, Psychological Testing, 7 th ed. Alih bahasa oleh Robertus Hariono
S. Imam, Jilid 2 (Jakarta : Prenhalindo, 1977)
17
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Keterlaksanaan
No Kegiatan Uraian Keterangan
Ya Tidak
a B C d e f
1 Persiapan 1. Pertemuan awal dengan guru dan
staf dalam rangka sosialisasi
kegiatan.
2. Menyusun program bimbingan
kelompok belajar guru
3. Merencanakan waktu dan tempat
4. Membuat lembar observasi kegiatan
5. Membuat format/instrumen
penilaian perangkat pembelajaran
6. Membuat format rekapitulasi hasil
penyusunan perangkat pembelajaran
7. Membuat format rekapitulasi hasil
penyusunan perangkat pembelajaran
dari waktu ke waktu yang
ditentukan
8. Menyusun Anggaran Biaya
Kegiatan
9. Menghubungi guru senior atau guru
yang sudah mampu membuat
perangkat pembelajaran untuk
kesediaan sebagai pembimbing
10.Membuat administrasi Kegiatan
11.Membuat Instrumen Supervisi,
monitoring dan Evaluasi Kegiatan
2 Pelaksan 1. Melakukan observasi dan supervisi
aan perangkat pembelajaran yang
dilakukan kepala sekolah/guru yang
sudah ditunjuk sebagai pembimbing.
2. Menyampaikan hasil analisis
observasi dan supervisi kepada guru
yang kurang mampu menyusun
perangkat pembelajaran
3. Melakukan diskusi dengan tentang
permasalahan yang dihadapi guru
dalam menyusun perangkat
pembelajaran yang belum sesuai
prosedur.
18
Keterlaksanaan
No Kegiatan Uraian Keterangan
Ya Tidak
a B C d e f
4. Malakukan bimbingan tentang
penyusunan perangkat pembelajaran
5. Mensosialisasikan/menyampaikan
teori mengenai implementasi K.13
yang sesuai prosedur
6. Menyampaikan teknik pembuatan
perangkat pembelajaran
7. Menugaskan kembali guru untuk
membuat perangkat pembelajaran
sesuai prosedur
8. Melakukan observasi dan supervisi
kembali dari hasil tugas guru
menyusun perangkat pembelajaran
Jumlah
Skor Perolehan “Ya”
Total Perolehan (skor perolehan
“Ya” : skor maksimal (sejumlah item
uraian) x 100)
Catatan: dibuat oleh KS dan diisi oleh guru, tendik, atau murid yang terlibat
dalam kegiatan RPS.
Keterangan:
Jawaban Ya = 1
Jawaban Tidak = 0
Kriteria penskoran:
ANGKA (Kuantitatif) HURUF (Kualitatif) KETERANGAN
86 – 100 A sangat baik/sangat memadai
71 – 85,99 B baik/memadai
56 – 70,99 C cukup /cukup memadai
< 56 D kurang/ kurang memadai
19
b. Instrumen Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil
AKPK
Tabel 9b. Instrumen Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan
Hasil AKPK
Ketercapaian Keterangan
No Uraian Indikator
4 3 2 1
a b c d
A. Kompetensi Kepribadian
1. Aktif meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam melaksanakan tugas-
tugas kepala sekolah, melalui berbagai
kegiatan pengembangan diri.
2. Berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada
teman-teman sejawat berkaitan dengan tugas
sehari-hari.
B.
1. Memahami penyusunan Rencana Kerja
Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana
Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS)
2. Memahami cara mengidentifikasi masalah
yang terkait dengan standar pelayanan
minimal atau standar nasional pendidikan
mengenai sarana dan prasarana
sekolah/madrasah.
C.
1. Memahami program-program inovatif yang
bisa meningkatkan keefektifan sekolah
dengan baik.
2. Mampu membuat alternatif pemecahan
masalah yang relevan dan tepat, sehingga
menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien.
D.
1. Memiliki pengalaman dalam menyusun
rencana pengelolaan kegiatan produksi dan
jasa di sekolah dengan baik.
2. Memiliki pengalaman dalam melakukan
supervisi akademik terhadap guru dengan
teknik yang tepat.
E.
1. Bekerjasama dengan pihak lain untuk
kepentingan sekolah
2. Berpartisipasi dalam
kegiatan sosial kemasyarakatan
Jumlah Skor
Total Skor Diperoleh
20
Hasil (Skor diperoleh : 40 (Skor maksimal)
x100)
Catatan: dibuat oleh KS dan diisi oleh guru, tendik, dan murid yang terlibat dalam
kegiatan RPS.
Petunjuk Pengisian:
Kolom “a” diisi nomor urut
Kolom “b” diisi dengan indikator pada instrumen AKPK yang menunjukkan hasil
terendah (skor 3/2/1) pada setiap kompetensi. Saudara dapat mengambil 2 (dua)
saja untuk setiap kompetensi. Apabila hasil AKPK Saudara pada kompetensi
tertentu telah menunjukkan angka 4 pada setiap indikator, maka Saudara dapat
melakukan refleksi diri pada indikator mana yang menurut Saudara masih harus
ditingkatkan melalui kegiatan RPS.
Kolom “c” diisi oleh responden mengenai ketercapaian dari indikator yang
dituliskan pada kolom “b”
Kolom “d” diisi jika ada pernyataan yang dapat memperjelas secara deskriptif dari
setiap indikator
Kriteria penskoran:
ANGKA HURUF
KETERANGAN
(Kuantitatif) (Kualitatif)
86 - 100 A sangat baik/sangat memadai
71 – 85,99 B baik/memadai
56 – 70,99 C cukup /cukup memadai
< 56 D kurang/ kurang memadai
21
c. Instrumen Evaluasi Hasil Kegiatan
22
Kriteria penskoran:
d. Instrumen Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Siswa)
Keterangan:
4 = sangat baik (Selalu muncul)
3 = baik (sering muncul)
2 = cukup (kadang-kadang muncul)
1 = kurang (tidak pernah muncul)
23
2. Tabel perhitungan hasil monev/analisis data
a. Tabulasi data instrument monitoring Pelaksanaan Kegiatan
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
16 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21
24
18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 19
Jumlah Skor 391
Rata-rata Skor (Jumlah Skor : Jumlah Responde) 17
Prosentse (Rata-rata skor/Jumlah skor x 100% 89,47%
A (Sangat
Kategori
Baik)
25
Jumlah Skor 805
Rata-rata Skor (Jumlah Skor : Jumlah Responde) 35
Prosentse (Rata-rata skor/Jumlah skor x 100% 87,50%
A (Sangat
Kategori
Baik)
26
Rata-rata Skor (Jumlah Skor : Jumlah Responde) 42
Prosentse (Rata-rata skor/Jumlah skor x 100% 87,50%
A (sangat
Kategori
baik)
27
3. Daftar Hadir
28
29
30
31
32
33
4. Surat Undangan Sosialisasi Kegiatan RPS
34
5. Surat Undngan Pembentukan Panitia Kegiatan RPS
35
6. SK Panitia Kegiatan RPS
36
37
7. SK Penunjukkan Mentor Kelompok
38
39
8. Notulen Rapat
40
9. Panduan Kegiatan
Oleh :
RAHIMANTO, S.Sos.I
TAHUN 2020
41
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan Kepala Sekolah yang memenuhi
persyaratan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala
Sekolah/Madrasah, maka setiap Kepala Sekolah harus menempuh Pendidikan
dan Pelatihan Kepala Sekolah (PPKS). Salah satu kegiatan dalam PPKS
adalah On The Job Learning (OJL) yang memuat lima kegiatan pokok, yaitu
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS), Penyusunan Perangkat
Pembelajaran, Supervisi Guru Yunior, Kajian sembilan aspek manajerial, dan
Peningkatan kompetenti berbasis AKPK yang lemah.
Khusus kegiatan RPS secara operasional yang di dalamnya memuat
tindakan-tindakan kepemimpinan Kepala Sekolah dalam menjalankan
program/kegiatan untuk peningkatan kinerja sekolah. RPS menjadi kegiatan
yang sangat penting dalam OJL. Kemudian daripada itu, diketahui bahwa
kemampuan guru menyususn perangkat pembelajaran sesuai prosedur di
SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang masih rendah dalam proses pembelajaran.
Padahal, sebagaimana diketahui bahwa perangkat pembelajaran itu sangat
penting dalam kegiatan pembelajaran .Guru sebaiknya harus memahami
pembuatan perangkat pembelajaran sesuai prosedur, kegiatan RPS ini diberi
judul “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN
PERANGKAT PEMBELAJARAN SESUAI PROSEDUR MELALUI
BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR”
Dalam kegiatan bimbingan kelompok belajar ini guru akan belajar
menyusun perangkat pembelajaran dan mempresentasikan penggunaannya
dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan bimbingan kelompok belajar akan
dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu pada siklus pertama diberikan materi
langkah-langkah pembuatan perangkat pembelajaran sesuai prosedur dan
siklus kedua merupakan pengembangan dari siklus pertama.
B. Tujuan
Kegiatan Rencana Pengembangan (Sekolah) ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran
sesuai prosedur. Adapun indikator keberhasilan yang diharapkan adalah
sebagai berikut:
1. Guru menyusun Program Tahunan sesuai prosedur.
2. Guru menyusun Program Semester sesuai prosedur.
3. Guru menyusun Silabus sesuai prosedur.
4. Guru menyusun RPP sesuai prosedur.
5. Guru memiliki Kalender Pendidikan sesuai prosedur
6. Guru memiliki Jadwal Pelajaran sesuai prosedur
7. Guru menyusun agenda Harian sesuai prosedur
8. Guru menyusun instrumen penilaian sesuai prosedur
9. Guru menyusun Dokumen KKM sesuai prosedur
10. Guru menyusun Presensi/Daftar Hadir Peserta didik sesuai prosedur
42
11. Guru menyusun Buku Pedoman Guru sesuai prosedur
12. Guru memiliki buku teks pembelajaran sesuai prosedur
C. Sasaran
Sasaran pada kegiatan RPS ini adalah semua guru berserta Kepala
Sekolah SMA AL-Baitul Atiiq Ketapang. (Daftar nama peserta terlampir)
D. Persyaratan Peserta
Secara khusus tidak ada persyaratan peserta kegiatan RPS ini. Sebagai
teman sejawat dan untuk mendukung tercapainya tujuan, guru SMA Al-Baitul
Atiiq Ketapang membawa laptop sendiri guna praktek langsung menyusun
perangkat pembelajaran.
BAB II
PELAKSANAAN
A. Pembimbing
Pada kegiatan bimbingan kelompok belajar dalam meningkatan
kemampuan guru SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang menyusun perangkat
pembelajaran ini memberdayakan pembimbing yaitu guru-guru senior sebagai
mentor kelompok.
B. Peserta Kegiatan
Semua guru, termasuk Kepala Sekolah ikut berpartisipasi sebagai
peserta kegiatan Bimbingan Kelompok Belajar ini. Hal ini lebih didasari oleh
rasa ingin memiliki keterampilan dalam menyusun perangkat pembelajaran.
C. Kepanitiaan
Susunan kepanitiaan kegiatan bimbingan kelompok belajar ini terdiri
dari :
1. Penanggung jawab : Kepala Sekolah
2. Penanggung jawab Program : Kepala Sekolah
3. Ketua : Sena Abdi Prayogi, S.Pd.
4. Sekretaris : Lathifah, S.Pd.I
5. Bendahara : M. Yusuf, S.Pd.I
6. Waktu Kegiatan : 26-28 September 2020
7. Tempat Kegiatan : SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang
43
d. Menyusun Panduan bimbingan kelompok belajar guru
e. Membuat dan menelaah Instrumen monev kegiatan
f. Membuat dan menelaah Instrumen penilaian perangkat pembelajaran
g. Membuat format rekapitulasi hasil penilaian perangkat pembelajaran.
h. Menyusun Anggaran Biaya Kegiatan.
i. Menghubungi guru senior atau guru yang sudah mampu membuat
perangkat pembelajaran untuk kesediaan sebagai pembimbing.
j. Membuat administrasi Kegiatan
2. Pelaksanaan
a. Guru dalam dalam kelompok berdiskusi tentang teori mengenai
implementasi K.13, berdasarkan:
1) Permendikbud No. 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan
2) Permendikbud No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
3) Permendikbud No. 24 tahun 2016 tentang KI dan KD Pelajaran
pada Kurikulum 2013
4) Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2017 tentang perubahan PP
No. 74 tahun 2008 tentang guru
b. Guru dalam kelompok berdiskusi tntang teknik menyusun perangkat
pembelajaran, dengan mencari referensi dari sumber bacaan yang
relevan.
c. Guru melakukan kerja kelompok untuk menyusun perangkat
pembelajaran.
d. Guru menyampaikan hasil kerja kelompok menyusunan perangkat
pembelajaran kepada sekolah
e. Sekolah melakukan penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang
disusun guru
f. Sekolah menyampaikan hasil penilaian perangkat pembelajaran
kepada guru.
g. Sekolah mediskusikan bersama guru terkait ketercapaian dalam
meyusun perangkat pembelajaran
h. Merekomendasikan untuk perbaikan bagi guru yang perangkatnya
belum mencapai 100%
i. Memberikan penghargaan bagi guru yang sudah menyelesaikan
perangkat pembelajaran 100%
E. Skenario
Dalam pelaksanaan bimbingan, setiap kelompok difasilitasi oleh 1
(orang) orang mentor diambil dari guru senior. Aktifitas bimbingan berupa
pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil analisis KD dan KI
tertentu. Dalam pengembangan perangkat tersebut mentor (guru senior) harus
mengarahkan peserta agar merujuk pada sumber belajar. Skenario bimbingan
adalah sebagai berikut.
1. Untuk guru mata pelajaran
a. Mentor (guru senior) memberikan contoh perangkat pembelajaran yang
disusunnya pada tahun sebelumnya sesuai kurikulum yang berlaku dan
dilakukan analisis bersama.
44
b. Peserta difasilitasi (guru senior) untuk melakukan orientasi dan
mendiskusikan komponen dan format perangkat pembelajaran yang
sesuai prosedur. Seperti program tahunan, program semester, silabus,
RPP, kalender pendidikan, jadwal pelajaran, agenda harian, instrumen
penilaian, dokumen KKM, presensi/daftar hadir Peserta didik, buku
pedoman guru dan buku teks pembelajaran.
c. Peserta memilih kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang
akan dikembangkan menjadi perangkat pembelajaran.
d. Peserta difasilitasi mentor (guru senior) melakukan analisis KI dan KD
yang terpilih sesuai dengan sumber belajar.
e. Mentor (guru senior) harus dapat mensimulasikan atau memberi contoh
penerapan prinsip-prinsip pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku.
f. Peserta didampingi mentor (guru senior) mengembangkan perangkat
pembelajaran, yang terdiri program tahunan, program semester, silabus,
RPP, kalender pendidikan, jadwal pelajaran, agenda harian, instrumen
penilaian, dokumen KKM, presensi/daftar hadir Peserta didik, buku
pedoman guru dan buku teks pembelajaran
g. Presentasi dan refleksi hasil bimbingan.
2. Pengembangan perangkat pembelajaran
Pengembangan perangkat pembelajaran merupakan satu kesatuan
yang utuh. Setiap peserta wajib mengembangkan perangkat pembelajaran
untuk digunakan dalam praktik pembelajaran (peerteaching) dan ujian
praktik. Serta penerapan didalam kelas kedepannya.
G. Pembiayaan
Seluruh pembiayaan pada kegiatan ini ditanggung oleh Kepala
Sekolah sebagai bentuk kepedulian untuk kemajuan pendidikan di SMA Al-
Baitul Atiiq Ketapang. Adapun perkiraan biaya yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut :
45
1. Program tahunan (terlampir)
2. Program semester (terlampir)
3. Silabus (terlampir)
4. RPP (terlampir)
5. Kalender pendidikan (terlampir)
6. Jadwal pelajaran (terlampir)
7. Agenda harian (terlampir)
8. Instrumen penilaian (terlampir)
9. Dokumen KKM (terlampir)
10. Presensi/daftar hadir Peserta didik (terlampir)
11. Buku pedoman guru (terlampir)
12. Buku teks pembelajaran (terlampir)
BAB III
PENUTUP
RAHIMANTO, S.Sos.I
46
10. Jadwal kegiatan
47
11. Dokumentasi Foto
48
Sosialisasi Kegiatan RPS
49
Menjelaskan Buku Panduan Kegiatan
50
Kerja kelompok menyusun perangkat pembelajaran
51
Pengolahan data monev
https://youtu.be/4An0uCg8aAI
52