Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN PENGEMBANGAN SEKOLAH

Upaya Meningkatan Kemampuan Guru Menyusun Perangkat Pembelajaran

Sesuai Prosedur Melalui Bimbingan Kelompok Belajar


di SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang

DISUSUN OLEH:
Nama Kepala Sekolah : RAHIMANTO, S.Sos.I
Instansi : SMA AL-BAITUL ATIIQ KETAPANG
Tugas : 14. Menyusun Refleksi Hasil Pelaksanaan RPS
Kegiatan : OJT 2
Kelas : Ketapang L / Prov. Kalimantan Barat
Email : rahimantoprincess84@gmail.com

DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH


PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2020
LAPORAN PENGEMBANGAN SEKOLAH

Upaya Meningkatan Kemampuan Guru Menyusun Perangkat Pembelajaran

Sesuai Prosedur Melalui Bimbingan Kelompok Belajar


di SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang

Disusun sebagai Laporan Akhir Kegiatan Praktik Diklat Penguatan Kompetensi


Kepala Sekolah

Provinsi Kalimantan Barat Pada tanggal : 7 September s/d 03 Oktober 2020

DISUSUN OLEH:
Nama Kepala Sekolah : RAHIMANTO, S.Sos.I
Instansi : SMA AL-BAITUL ATIIQ KETAPANG
Tugas : 14. Menyusun Refleksi Hasil Pelaksanaan RPS
Kegiatan : OJT 2
Kelas : Ketapang L / Prov. Kalimantan Barat
Email : rahimantoprincess84@gmail.com

DIKLAT PENGUATAN KEPALA SEKOLAH


PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan


YME atas segala rahmat, taufik dan hidayah serta inayahNya, sehingga penulis
mampu menyusun laporan akhir Pengembangan Sekolah sebagai tugas akhir
kegiatan praktik Penguatan Kepala Sekolah SMA, SMK dan SLB Angkatan I
Kalimantan Barat di Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (P4TK) Bandung, yang memuat kegiatan kepala sekolah
dalam melakukan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Penulisan laporan ini
digunakan untuk memenuhi tugas sebagai rangkaian kegiatan sekaligus tindakan
nyata aplikasi tugas pokok dan fungsi kepala sekolah pada Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah SMA, SMK dan SLB Angkatan I Provinsi
Kalimantan Barat. Pada kesempatan ini, ijinkan penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (P4TK) Bandung yang telah menyelenggarakan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah SMA,SMK dan SLB Angkatan I Provinsi
Kalimantan Barat.
2. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat.
3. Bapak Salimin Kartijo, S.Pd, M.Pd, yang telah membimbing dan memotivasi
dalam pembuatan laporan ini.
4. Bapak Nursidik S.I.Kom, selaku admin pada Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah SMA, SMK dan SLB Angkatan I Provinsi
Kalimantan Barat.
5. Bapak/Ibu kepala sekolah SMA, SMK, dan SLB teman seperjuangan yang
telah memberikan dukungan atas terselenggaranya dan semua fihak yang tidak
dapat penulis sebutkan namanya satu per satu.

i
DAFTAR ISI

Coper ...................................................................................................................
Halaman Judul ....................................................................................................
Kata Pengantar ...................................................................................................i
Daftar Isi ..............................................................................................................ii
Daftar Lampiran ................................................................................................iii

Upaya Meningkatan Kemampuan Guru Menyusun Perangkat Pembelajaran

Sesuai Prosedur Melalui Bimbingan Kelompok Belajar


di SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang

A. Latar Belakang ...............................................................................................1


B. Tujuan dan Indikator Keberhasilan ............................................................4
1. Tujuan .........................................................................................................4
2. Indikator Keberhasilan ................................................................................4
C. Program Pengembangan Sekolah ................................................................4
1. Bimbingan Kelompok Belajar ....................................................................5
2. Sasaran Peserta Bimbingan Kelompok Belajara .........................................5
3. Persyaratan Peserta Bimbingan Kelompok Belajar ....................................5
4. Pembimbing Dalam Bimbingan Kelompok Belajar ...................................6
5. Tempat dan Waktu Kegiatan Bimbingan Kelompok Belajar .....................6
6. Jadwal Kegiatan Bimbingan Kelompok Belajar .........................................6
7. Skenario Kegiatan Bimbingan Kelompok Belajar ......................................7
D. Langkah-langkah Kegiatan ..........................................................................8
1. Persiapan .....................................................................................................8
2. Pelaksanaan .................................................................................................9
3. Monitoring ..................................................................................................10
4. Hasil Kegiatan .............................................................................................11
5. Evaluasi Kegiatan .......................................................................................12
6. Refleksi Kegiatan ........................................................................................13
7. Tindak Lanjut ..............................................................................................14
8. Sumber Daya ...............................................................................................14
9. Simpulan .....................................................................................................15
10. DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................17
11. LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................18

ii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Instrumen Monitoring ......................................................................................18


2. Tabel perhitungan hasil monev/analisis data ...................................................24
3. Daftar Hadir .....................................................................................................28
4. Surat Undangan Sosialisasi Kegiatan RPS ......................................................34
5. Surat Undngan Pembentukan Panitia Kegiatan RPS .......................................35
6. SK Panitia Kegiatan RPS .................................................................................36
7. SK Penunjukkan Mentor Kelompok Jadwal Kegiatan ....................................38
8. Notulen Rapat ..................................................................................................40
9. Panduan Kegiatan RPS ....................................................................................41
10. Dokumentasi Foto Kegiatan ........................................................................48
11. Link Youtube Video RPS: .............................................................................52

iii
Upaya Meningkatan Kemampuan Guru Menyusun Perangkat Pembelajaran

Sesuai Prosedur Melalui Bimbingan Kelompok Belajar


di SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan berbagai macam
komponen, antara lain: siswa, guru, kurikulum, sarana dan prasarana
pendidikan. Guru termasuk komponen yang sangat berpengaruh dalam proses
pembelajaran, yang memiliki tanggung jawab dan sangat menentukan dalam
pencapaian keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Sebelum melaksanakan
pembelajaran, guru dituntut untuk memperhatikan berbagai komponen dalam
sistem pembelajaran yang meliputi: menyusun rencana pembelajaran,
menyiapkan materi yang relevan, merancang metode yang disesuaikan dengan
stuasi dan kondisi siswa, menyediakan sumber belajar dan media (Aqib Zainal,
2002:22).
Perangkat pembelajaran yang meliputi: silabus, program tahunan,
program semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar
(handout), media, dan lain-lain merupakan sesuatu yang sangat penting yang
harus dibuat serta harus diperhatikan oleh guru, karena perangkat pembelajaran
berperan penting untuk kesuksesan proses pembelajaran. Setiap guru pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran secara
lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi
aktif, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis siswa (Depdiknas, 2007).
Pencapaian prestasi belajar yang tinggi diperlukan perangkat
pembelajaran untuk menunjang keterlaksanaan proses pembelajaran. Perangkat
pembelajaran yang dikembangkan dalam Rencana Pengembangan Sekolah
(RPS) ini meliputi: program tahunan, program semester, silabus, RPP, kalender
pendidikan, jadwal pelajaran, agenda harian, instrument, dokumen KKM,

1
2

presensi/daftar hadir Peserta didik, buku pedoman guru dan buku teks
pembelajaran.
Seorang guru dituntut untuk mengetahui pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang profesional dalam membelajarkan siswa. Guru merupakan unsur
penanggungjawab dalam penyelenggaraan pendidikan jasmani dan seringkali
melaksanakan pembelajaran yang kurang menyeluruh sehingga dalam
pelaksanaannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Oleh karena itu,
membuat perangkat pembelajaran merupakan tugas guru, dimana guru harus
mampu menilai kebutuhan siswa sebagai subjek belajar, merumuskan tujuan
pembelajaran dan memilih metode serta strategi belajar yang tepat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Membuat perangkat pembelajaran mensyaratkan seorang guru harus
mempelajari kurikulum sekolah dan memahami semua program pendidikan
yang sedang dilaksanakan. Selanjutnya dituangkan dalam program tahunan dan
program semester dan silabus, untuk dapat dilaksanakan dalam PBM, maka
dibuat dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Persiapan
tersebut berisi tujuan mengajar, pokok yang diajarkan, metode mengajar, bahan
pelajaran, alat peraga, dan teknik observasi yang akan digunakan. Kekuatan
dan kelemahan dari program pengajaran yang telah disusun guru akan terlihat
jelas setelah program tersebut dilaksanakan. Langkah selanjutnya adalah guru
harus mampu mengembangkan kekuatan program mengajar dan mengevaluasi
kelemahan kemudian mencari jalan keluarnya (Abdul Majid, 2005: 98).
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat
mengajar dengan baik maka guru harus menguasai teori dan praktik pedagogik
dengan baik, seperti memahami karakter peserta didik, dapat mengembangkan
kurikulum atau perangkat pembelajaran, mampu memberikan evaluasi terhadap
apa yang sudah diajarkan, dan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki
oleh peserta didik, karena hal inilah yang dapat membuat guru menjadi
terampil didalam melaksanakan tugas mengajar sehari-hari.
Namun pada kenyataan di lapangan, sebagai kepala sekolah SMA Al-
Baitul Atiiq Ketapang sering menjumpai guru masih jauh dari apa yang
diharapkan, terkadang guru mengajar seadanya hanya melepaskan tanggung
3

jawab, tidak menyiapkan perangkat pembelajaran dengan baik. Hal ini seperti
yang diungkap oleh Mulyasa (2010:19-32) yang menyatakan ada tujuh
kesalahan yang sering dilakukan oleh guru khususnya dalam proses belajar-
mengajar yaitu: 1) Mengambil jalan pintas dalam pembelajaran (tidak
membuat persiapan tertulis dalam mengajar dalam artian tidak membuat
perangkat pembelajaran seperti Silabus, RPP, Media, dan Evaluasi), 2)
Menunggu siswa berperilaku negatif (guru tidak memberikan perhatian dan
penghargaan yang pantas kepada siswa yang berperilaku baik, sehingga siswa
memiliki kesimpulan kalau ingin mendapat perhatian dari guru harus
berperilaku yang negatif), 3) Menggunakan destructif disiplin (guru
menggunakan disiplin yang dapat merusak perkembangan siswa), 4)
Mengabaikan perbedaan siswa, 5) Merasa paling pandai, 6) Tidak adil
(diskriminatif), 7) Memaksa hak peserta didik.
Dari hasil dan temuan di atas, dapat terlihat bahwa kemampuan
profesional guru masih belum memadai dan salah satu faktor yang
menyebabkan rendahnya kemampuan profesional guru adalah buruknya
keterampilan membuat perangkat pembelajaran sehingga berakibatkan
buruknya proses belajar-mengajar guru di kelas terkesan guru mengajar
sekedar melepaskan kewajiban, padahal dapat dilihat dari pemaparan di atas
terlihat bahwa banyak sekali keterampilan yang harus dimiliki oleh guru, dan
untuk menguasai keterampilan-keterampilan tersebut guru membutuhkan
bimbingan dan pembinaan intensif yang dapat meningkatkan keterampilannya
khususnya dalam pembuatan perangkat pembelajaran.
Kurangnya bimbingan dan pembinaan terhadap guru dapat
menyebabkan guru melakukan kesalahan-kesalahan di dalam pembuatan
perangkat pembelajaran. Hal ini juga dapat diartikan bahwa kesalahan-
kesalahan yang dilakukan oleh guru pada saat pembuatan perangkat
pembelajaran disebabkan oleh kurang adanya pembinaan dan minimnya
pelatihan. Dari paparan masalah di atas, sebagai kepala Sekolah SMA Al-
Baitul Atiiq Ketapang akan melakukan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
dengan judul: “Upaya meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menyususn
4

Perangkat Pembelajaran sesuai prosedur melalui bimbingan kelompok belajar


di SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang”

B. Tujuan dan Indikator Keberhasilan


1. Tujuan
Untuk meningkatan kemampuan guru dalam menyusun perangkat
pembelajaran sesuai prosedur melalui bimbingan kelompok belajar di SMA
Al-Baitul Atiiq Ketapang.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam pencapaian hasil yaitu 100% guru
membuat kedua belas komponen perangkat pembelajaran. Seperti:
a. Guru menyusun Program Tahunan sesuai prosedur.
b. Guru menyusun Program Semester sesuai prosedur.
c. Guru menyusun Silabus sesuai prosedur.
d. Guru menyusun RPP sesuai prosedur.
e. Guru memiliki Kalender Pendidikan sesuai prosedur
f. Guru memiliki Jadwal Pelajaran sesuai prosedur
g. Guru menyusun agenda Harian sesuai prosedur
h. Guru menyusun instrumen penilaian sesuai prosedur
i. Guru menyusun Dokumen KKM sesuai prosedur
j. Guru menyusun Presensi/Daftar Hadir Peserta didik sesuai prosedur
k. Guru menyusun Buku Pedoman Guru sesuai prosedur
l. Guru memiliki buku teks pembelajaran sesuai prosedur

C. Program Pengembangan Sekolah


Beranjak dari masalah utama dan dari sekian banyak alternatif solusi
masalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perangkat
pembelajaran, maka penulis memilih solusi masalah yaitu program bimbingan
kelompok belajar. Karena melalui bimbingan kelompok belajar dapat
memberikan bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis yang
5

dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk
itu,dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkungannya, serta
dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat
mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya
dan kesejahteraan masyarakat (Bernard dan Fullmer 1969 (dalam RM Fatihah
http://eko13.wordpress.com).
1. Bimbingan Kelompok Belajar
Bimbingan kelompok belajar adalah suatu proses pemberian bantuan
kepada sekelompok individu (guru) dalam situasi kelompok secara
berkelanjutan dan sistimatis, oleh seorang ahli yang telah terlatih
(guru/pembimbing) agar individu (guru) dalam kelompok itu secara optimal
mampu mengatasi kesulitannya dalam menyusun perangkat pembelajaran
sesuai prosedur, mengembangkan perangkat pembelajaran, untuk
memperoleh hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran.
Di samping menyampaikan materi, pembimbing juga berperan
sebagai komunikator, motivator, manager belajar, evaluator, fasilitator,
konselor, dan perancang belajar. Dalam kegiatan bimbingan kelompok
belajar ini guru akan belajar menyusun perangkat pembelajaran dan
mempresentasikan penggunaannya dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan
bimbingan kelompok belajar akan dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu
pada siklus pertama diberikan materi langkah-langkah pembuatan perangkat
pembelajaran sesuai prosedur dan siklus kedua merupakan pengembangan
dari siklus pertama.
2. Sasaran Peserta Bimbingan Kelompok Belajara
Sasaran peserta pada kegiatan bimbingan kelompok belajar ini
adalah semua guru SMA AL-Baitul Atiiq Ketapang. Kepala Sekolah ikut
berpartisipasi sebagai dalam kegiatan Bimbingan Kelompok Belajar. Hal ini
lebih didasari oleh rasa ingin memiliki keterampilan dalam menyusun
perangkat pembelajaran.
3. Persyaratan Peserta Bimbingan Kelompok Belajar
Secara khusus tidak ada persyaratan peserta kegiatan Bimbingan
kelompok belajar ini. Sebagai teman sejawat dan untuk mendukung
6

tercapainya tujuan, guru SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang membawa laptop


sendiri guna praktek langsung menyusun perangkat pembelajaran.

4. Pembimbing Dalam Bimbingan Kelompok Belajar


Pada kegiatan bimbingan kelompok belajar dalam meningkatan
kemampuan guru SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang menyusun perangkat
pembelajaran ini memberdayakan pembimbing yaitu guru-guru senior
sebagai mentor kelompok.
5. Tempat dan Waktu Kegiatan Bimbingan Kelompok Belajar
Kegiatan bimbingan kelompok belajar ini dilaksanakan di SMA Al-
Baitul Atiiq Ketapang. Waktu kegiatan bimbingan kelopok belajar dimulai
tanggal 26 sampai dengan 27 September 2020 sampai dengan tanggal 3
Oktober 2020.
6. Jadwal Kegiatan Bimbingan Kelompok Belajar
Adapun jadwal bimbingan kelompok belajar, dapat dilihat tabel
berikut ini:
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Bimbingan Kelompo Belajar
No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Narasumber/PJ
.
1. Sabtu, 26 Sept 07.00 - 07.30 Pembukaan Panitia
2020
07.30 - 09.00 Implementasi K. 13 Kepala sekolah

09.00 - 10.30 Prosedur menyusun Kepala sekolah


perangkat pembelajaran

10.30 - 12.00 Diskusi tentang perangkat Kepala sekolah


pembelajaran sesuai
prosedur

12.00 - 13.00 Ishoma Panitia

13.00 - 13.30 Pembentukan Kelompok Kepala sekolah

13.30 - 15.00 Kerja Kelompok menyusun Mentor kelompok


perangkat pembelajaran

15.00 – 07.00 Pulang dan melanjutkan Mentor kelompok


7

pekerjaan masing-masing
dirumah
2. Minggu, 27 Sept 07.00 - 08.30 Presentasi dan diskusi Kepala sekolah
2020 kelompok

08.30 - 10.00 Evaluasi perangkat Kepala sekolah


pembelajaran

10.00 - 11.30 Kerja kelompok perbaikan Mentor kelompok


hasil evaluasi

11.30 - 13.00 Ishoma Panitia

13.00 - 14.30 Diskusi evaluasi hasil Kepala sekolah


perbaikan kerja kelompok

14.30 - 15.00 Penutup

7. Skenario Kegiatan Bimbingan Kelompok Belajar


Dalam pelaksanaan bimbingan, setiap kelompok dibimbing oleh 1
(orang) orang mentor diambil dari guru senior. Aktifitas bimbingan berupa
pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil analisis KD dan
KI tertentu. Dalam pengembangan perangkat tersebut mentor (guru senior)
harus mengarahkan peserta agar merujuk pada sumber belajar. Skenario
bimbingan adalah sebagai berikut Untuk guru mata pelajaran. Mentor (guru
senior) memberikan contoh perangkat pembelajaran yang disusunnya pada
tahun sebelumnya sesuai kurikulum yang berlaku dan dilakukan analisis
bersama.
Peserta difasilitasi (guru senior) untuk melakukan orientasi dan
mendiskusikan komponen dan format perangkat pembelajaran yang sesuai
prosedur. Seperti program tahunan, program semester, silabus, RPP,
kalender pendidikan, jadwal pelajaran, agenda harian, instrumen penilaian,
dokumen KKM, presensi/daftar hadir Peserta didik, buku pedoman guru dan
buku teks pembelajaran.
Peserta memilih kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD)
yang akan dikembangkan menjadi perangkat pembelajaran. Peserta
dibimbing mentor (guru senior) melakukan analisis KI dan KD yang terpilih
8

sesuai dengan sumber belajar. Mentor (guru senior) harus dapat


mensimulasikan atau memberi contoh penerapan prinsip-prinsip
pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku. Peserta didampingi mentor
(guru senior) mengembangkan perangkat pembelajaran, yang terdiri
program tahunan, program semester, silabus, RPP, kalender pendidikan,
jadwal pelajaran, agenda harian, instrumen penilaian, dokumen KKM,
presensi/daftar hadir Peserta didik, buku pedoman guru dan buku teks
pembelajaran Presentasi dan refleksi hasil bimbingan.

D. Langkah-langkah Kegiatan
Sebelum program kegiatan bimbingan belajar dilaksanakan sesuai
dengan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). Terlebih dahulu diadakan
sosialisasi kepada guru, tenaga kependidikank dan warga sekolah umumnya.
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 23 September 2020 di
SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang. Adapun materi yang disampaikan dalam
kegiatan siosialisasi adalah sebagai berikut:
a. Judul/tema kegiatan
b. Latar belakang masalah,
c. Solusi masalah
d. tujuan dan indikator ketercapaian
e. langkah-langkah kegiatan
f. waktu dan tempat pelaksanaan
g. jadwal kegiatan.
Sosialisasi tentang kegiatan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
melalui bimbingan kelompok belajar dapat terlaksana dengan baik. Semua
informasi tersampaikan kepada warga sekolah seperti guru, tenaga
kependidikan dan siswa.
1. Persiapan
Setelah melakukan sosialisasi kepada warga sekolah, selanjutnya
melakukan tahap persiapan. Tahap persiapan dilakukan selama 2 hari yaitu
pada tanggal 24 sampai dengan 25 September 2020. Adapun kegiatan yang
dilakukan tahap persiapan pada tanggal 24 September 2020, yaitu:
9

a. Pertemuan awal dengan guru dan staf dalam rangka pembentukan


panitia pelaksana kegiatan.
b. Menghubungi guru senior atau guru untuk kesediaan sebagai
pembimbing.
c. Merencanakan waktu dan tempat
d. Menyusun Anggaran Biaya Kegiatan.
e. Menyusun program bimbingan kelompok belajar
f. Membuat administrasi kegiatan seperti jadwal kegiatan, daftar hadir,
jurnal pelaksanaan dan lain-lain.
Sedangkan tahap persiapan pada tanggal 25 September 2020, yaitu:
a. Menyusun instrument monev
b. Membuat format rekapitulasi hasil instrumen monev
c. Menyusun buku panduan kegiatan
d. Membuat instrumen supervisi penyusunan perangkat pembelajaran.
e. Membuat format rekapitulasi hasil supervisi penyusunan perangkat
pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Pada pelaksanaan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS), terlebih
dahulu kepala sekolah melakukan Melakukan observasi dan supervisi
perangkat pembelajaran yang buat oleh guru. Kemudian kepala sekolah
menyampaikan hasil analisis observasi dan supervisi kepada guru yang
kurang mampu menyusun perangkat pembelajaran. Setelah itu melakukan
diskusi tentang permasalahan yang dihadapi guru dalam menyusun
perangkat pembelajaran yang belum sesuai prosedur. Setelah mengetahui
permasalahan guru, selanjutnya kepala sekolah melakukan bimbingan
kepada guru tentang penyusunan perangkat pembelajaran melalui kegiatan
bimbingan belajar kelompok.
Adapun bimbingan belajar kelompok dilaksanakan selama dua hari
yaitu pada tanggal 26 sampai dengan 27 Sepember 2020. Adapun
rangkaian kegiatan bimbingan kelompok belajar pada tanggal 26
September 2020 sebagai berikut;
10

a. Kepala sekolah menyampaikan teori mengenai implementasi K.13 yang


sesuai prosedur, berdasarkan:
1) Permendikbud No. 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
2) Permendikbud No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi.
3) Permendikbud No. 24 tahun 2016 tentang KI dan KD Pelajaran pada
Kurikulum 2013.
4) Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2017 tentang perubahan PP No.
74 tahun 2008 tentang guru
b. Kepala sekolah menyampaikan tentang prosedur menyusun perangkat
pembelajaran.
c. Kepala sekolah dan guru berdiskusi tentang menyusun perangkat
pembelajaran yang sesuai prosedur.
d. Kepala Sekolah membentuk kelompok belajar dan menunjuk guru
senior sebagai pembimbing (mentor).
e. Guru melakukan kerja kelompok untuk menyusun perangkat
pembelajaran melalui bimbingan mentor yang ditunjuk.
Sedangkan rangkaian kegiatan bimbingan kelompok belajar yang
dilaksanakan pada tanggal 27 september 2020, sebagai berikut:
a. Masing-masing kelompok mempresentasikan dan berdiskusi dari hasil
kerja kelompok.
b. Hasil kerja kelompok dikumpulkan untuk di evaluasi kepala sekolah
c. Kepala sekolah menyampaikan hasil evaluasi kepada guru.
d. Kepala sekolah mediskusikan bersama guru terkait ketercapaian dalam
meyusun perangkat pembelajaran sesuai prosedur.
e. Kepala sekolah merekomendasikan untuk perbaikan bagi guru yang
perangkat pembelajaran belum sesuai prosedur.
f. Memberikan penghargaan bagi guru yang sudah menyelesaikan
perangkat pembelajaran sesuai prosedur.
3. Monitoring
Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa yang
sudah untuk memeriksan bahwa semua berjalan untuk direncanakan dan
11

memberi kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara


metodologis. (Oxfam 1995)
Selama pelaksanaan kegiatan dilakukan monitoring. Kegiatan
monitoring dilakukan pada tanggal 28 September tahun 2020. Kegiatan
monitoring ini dilakukan mulai dari penyebaran instrument monev sampai
pada pengolahan data instrument monev. Dalam pelaksanaan monitoring
dilakukan dengan cara mengisi instrument monev. Instrument yang harus
diisi ada empat kategori, yaitu:
a. Instrumen monitoring pelaksanaan kegiatan
b. Instrumen monitoring peningkatan kompetensi kepala sekolah
berdasarkan hasil AKPK (Analisis Kebutuhan Pengembangan
Keprofesian)
c. Instrumen monitoring evaluasi hasil kegiatan
d. Instrumen monitoring Pencapaian Students Wellbeing (kebahagiaan
siswa)
Adapun dalam pengisian instrument monev dilaksanakan dengan
cara berikut:
a. Membagikan isntrumen monev kepada guru, tenaga kependidikan dan
siswa
b. Mengumpulkan kembali instrument yang sudah di isi guru, tenaga
kependidikan dan siswa.
c. Memasukkan data monev yang di isi guru, tenaga kependidikan dan
siswa kedalam tabulasi data.
d. Mengolah data monev yang ada pada tabulasi data
e. Menganalisis data hasil monev yang ada pada tabulasi data.
4. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan dapat dilihat dari hasil pengolahan data monitoring
pelaksanaan kegiatan, monitoring peningkatan kompetensi kepala sekolah
berdasarkan hasil AKPK (Analisis Kebutuhan Pengembangan
Keprofesian), monitoring evaluasi hasil kegiatan dan monitoring
pencapaian Students Wellbeing (kebahagiaan siswa). Adapun hasil
12

pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel data tabulasi sebagai


berikut:
a. Tabel tabulasi data monitoring pelaksanaan kegiatan (data terlampir)
Berdasarkan tabulasi data monitoring pelaksanaan kegiatan,
pada lampiran 5, diperoleh data dari 23 orang responden (guru) dengan
jumlah skor = 391, Skor rata-rata = 17, prosentase 89,47% dengan
kategori A (sangat baik)
b. Tabel tabulasi data monitoring peningkatan kompetensi kepala sekolah
berdasarkan hasil AKPK (data terlampir)
Berdasarkan tabulasi data monitoring peningkatan kompetensi
kepala sekolah berdasarkan hasil AKPK, pada lampiran 6, diperoleh
data dari 23 orang responden (guru) dengan jumlah skor = 805, Skor
rata-rata = 35, prosentase 87,50% dengan kategori A (sangat baik)
c. Tabel tabulasi data monitoring evaluasi hasil kegiatan (data terlampir)
Berdasarkan tabulasi data monitoring evaluasi hasil kegiatan,
pada lampiran 7, diperoleh data dari 23 orang responden (guru) dengan
jumlah skor = 966, Skor rata-rata = 42, prosentase 87,50% dengan
kategori A (sangat baik)
d. Tabel tabulasi data monitoring pencapaian Students
Wellbeing/kebahagiaan siswa (data terlampir).
Berdasarkan tabulasi data monitoring evaluasi hasil kegiatan,
pada lampiran 8, diperoleh data dari 30 orang responden (siswa) dengan
jumlah skor = 540, Skor rata-rata = 18, prosentase 90,00% dengan
kategori A (sangat baik).
5. Evaluasi Kegiatan
Menurut Anne Anastasi (1978), evaluasi ialah suatu proses
sistematis untuk menentukan sejauh mana tujuan instruksional tersebut
dicapai oleh seseorang. Evaluasi merupakan kegiatan atau aktivitas untuk
menilai sesuatu secara terencana, sistematik, serta juga terarah dengan
berdasarkan tujuan yang jelas.
Dalam evaluasi kegiatan mengacu pada tingkat ketercapaian.
Adapun tingkat ketercapaian yang dimaksud sebagai berikut:
13

a. Evaluasi keterlaksanaan Kegiatan RPS


Berdasarkan hasil monitoring keterlaksanaan kegiatan RPS,
diperoleh tingkat ketercapaian sangat baik yaitu mencapai 89,47%.
b. Evaluasi peningkatan kompetensi kepala sekolah berdasarkan hasil
AKPK
Dari hasil monitoring peningkatan kompetensi kepala sekolah
berdasarkan hasil AKPK, diperoleh tingkat ketercapai sangat baik yaitu
mencapai 87,50%.
c. Evaluasi hasil kegiatan RPS
Berdasarkan data hasil monitoring kegiatan, maka
kesimpulannya bahwa ketercapaian indikator kegiatan sangat baik. Hal
ini dapat dilihat dari prosentase ketercapaian dimana dari 23 reponden
87,50% sudah memiliki perangkat pembelajaran yang sesuai prosedur.
d. Evaluasi Pencapaian Students Wellbeing
Dari hasil monitoring Pencapaian Students Wellbeing, diperoleh
tingkat ketercapai sangat baik yaitu mencapai 90,00% siswa merasakan
perubahan dan kemajuan dalam pembelajaran.
6. Refleksi Kegiatan
Refleksi adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk mengetahui
serta memahami apa yang terjadi sebelumnya, belum terjadi, dihasilkan
apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari suatu upaya
atau tindakan yang telah dilakukan (Arikunto,dkk, 2009: 19-20).
Setelah melakukan monitoring dan evaluasi pada kegiatan
bimbingan kelompok belajar untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
menyusun perangkat pembelajaran pada umumnya sudah berjalan dengan
baik. Namun, masih terdapat beberapa kendala, diantaranya:
a. Tidak membuat format rekapitulasi hasil penyusunan perangkat
pembelajaran dan format rekapitulasi hasil penyusunan perangkat
pembelajaran dari waktu ke waktu yang ditentukan
b. Belum bekerjasama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah.
karena kesulitan harus memulai dari mana untuk membangun hubungan
kerja sama.
14

c. Pada KKM dimana ada satu orang guru belum memasukkan nilai
kompleksitas materi atau kompetensi karena tidak mengerti cara
menentukan tingkat kompleksitas.
d. Masih terdapat satu orang siswa yang memiliki motivasi belajar kurang
baik saat mengikuti pembelajaran karena kelelahan mengikuti kegiatan
diluar sekolah.
7. Tindak Lanjut
Tindak lanjut adalah sebagai suatu proses untuk menentukan
kecukupan dan ketepatan waktu dari beberapa tindakan yang dilakukan
oleh manajemen terhadap berbagai temuan pemeriksaan audit yang
ditemukan.” (Hiro Tugiman 2006: 72).
Untuk mengatasi masalah dan kendala dalam kegiatan serta untuk
perbaikan mendatang maka harus ada tindak lanjut. Adapun tindak lanjut
yang dilakukan adalah sebagai beriku:
a. Merekomendasikan bahwa dalam tahap persiapan hendaknya dibuat
daftar list terlebih dahulu mengenai apa saja dokumen administrasi
kegiatan yang diperlukan. Sehingga bisa didata mana yang sudah dibuat
dan mana yang belum dibua.
b. Merekomendasikan bahwa dalam membangun hubungan kerjasama
dengan pihak lain hendaknya dimulai dengan program silaturahmi
kepada pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam kerjasama tentang
masalah yang dapat memenuhi kepentingan sekolah.
c. Merekomendasikan bahwa untuk menentukan tingkat kompleksitas
lebih baik berdiskusi dengan teman yang sama mata pelajaran dan satu
rumpun mata pelajaran atau dengan mentor kelompok.
d. Merekomendasikan bahwa untuk mengatasi siswa yang masih belum
memiliki motivasi saat belajar hendaknya guru melakukan analisis yang
tepat dalam penggunaan metode yang dituangkan dalam RPP.
8. Sumber Daya
Mengacu pada KBBI, sumber daya memiliki tiga pengertian.
Pertama, faktor produksi terdiri atas tanah, tenaga kerja dan modal yang
dipakai dalam kegiatan ekonomi untuk menghasilkan barang jasa, serta
15

mendistribusikannya. Kedua, bahan atau keadaan yang dapat digunakan


manusia untuk memenuhi keperluan hidupnya. Ketiga, segala sesuatu,
baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang digunakan untuk
mencapai hasil, misalnya peralatan, sediaan, waktu dan tenaga. Dengan
kata lain, dapat disimpulkan sumber daya adalah segala sesuatu yang
digunakan untuk mencapai tujuan, bisa untuk menghasilkan barang dan
jasa bagi kegiatan ekonomi, untuk memenuhi keperluan hidup bagi
manusia, dan untuk organisasi atau perusahaan digunakan untuk
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan tersebut.
Menurut Sadili Samsudin (2010: 1) sumber daya atau sumber
daya manusia adalah orang-orang yang merancang dan menghasilkan
barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk,
mengalokasikan sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh
strategi dan tujuan organisasi.
Sumber daya dalam kegiatan RPS adalah untuk meningkatkan
kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran sesuaii
prosedur, adalah sebagai berikut:
a. Dana BOS
b. Pembimbing: Guru senior dan guru yang sudah mampu menyusun
perangkat pembelajaran sesuai prosedur.
c. Peran aktif pihak yayasan dan warga sekolah.
d. Alat: seperti LCD Projector, Laptop, printer, papan tulis, ATK untuk
simulasi
E. Simpulan
Dari semua hasil temuan data di lapangan serta rekomendasi
selanjutnya yang diharapkan dapat menjadi perbaikan selanjutnya. Berdasarkan
temuan-temuan dan pembahasan hasil pengembangan sekolah yang diuraikan,
setelah dianalisis secara teori dengan temuan-temuan lapangan serta rumusan
masalah mengenai analisis Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) di SMA
Al-Baitul Atiiq Ketapang, penulis merumuskan kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses Penyusunan RPS berdasarkan hasil temuan-temuan secara empirik
dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya proses penyusunan RPS di SMA
16

Al-Baitul Atiiq Ketapang sudah hampir sesuai dengan langkah tahapan yang
dianjurkan dalam teori. Dimulai dari proses analisis sampai pada penetapan
strategi implementasi, monitoring, dan evaluasi.
2. Dari paparan hasil data monitoring kegiatan pada pelaksanaan Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS), dapat ditarik kesimpulan, dianataranya
sebagai berikut:
a. Dari hasil rekapitulas dan pengolahan data pelaksanaan kegiatan RPS, di
peroleh data hasil pelaksanaan kegiatan secara kuantitatif sebesar 89,47%
dan kualitatif A (sangat baik). Dengan demikian pelaksanaan kegiatan
RPS sudah berjalan dengan sangat baik.
b. Dari hasil rekapitulasi data peningkatan kompetensi kepala sekolah
berdasarkan hasil AKPK, diperoleh data kuantitatif sebesar 87,50% dan
kualitatif A (sangat baik). Dengan demikian peningkatan kompetensi
kepala sekolah berdasrkan AKPK sangat baik.
c. Dari hasil rekapitulasi data evaluasi hasil kegiatan RPS, diperoleh data
kuantitatif 87,50% dan kualitatif A (sangat baik). Dengan demikian
evaluasi kegiatan tercapai sangat baik, dimana indikator kegiatan tecapai
sesuai harapan
d. Dari hasil rekapitulasi data pencapaian Students Wellbeing (kebahagiaan
siswa), diperoleh data kuantitatif 90,00% dan kualitatif A (sangat baik).
Dengan demikian pencapaian student wellbeing (kebahagiaan siswa)
sangat baik, dimana membawa perubahan signifikan pada siswa.
17
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid dan Chaerul Rochman. (2014). Pendekatan Ilmiah dalam


Implementasi Kurikulum 2013. PT Remaja Rosdakarya: Bandung

Anne Anastasi, Psychological Testing, 7 th ed. Alih bahasa oleh Robertus Hariono
S. Imam, Jilid 2 (Jakarta : Prenhalindo, 1977)

Aqib, Zainal. 2002. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan


Cendikia.

Arikunto, Suhrsimi, Dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi


Aksara.

Bernard dan Fullmer 1969 (dalam RM Fatihah http://eko13.wordpress.com).

Depdiknas. 2007. Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu. Jakarta:


Puskur, Balitbang Depdiknas.

Mulyasa, E, 2002, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Tugiman, Hiro. 2006. Standar profesional audit internal. Yogyakarta : Kanisius.

17
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Instrumen Monitoring Pelaksanaan Kegiatan RPS

Tabel 9a. Instrumen Monitoring Pelaksanaan Kegiatan

Keterlaksanaan
No Kegiatan Uraian Keterangan
Ya Tidak
a B C d e f
1 Persiapan 1. Pertemuan awal dengan guru dan
staf dalam rangka sosialisasi
kegiatan.
2. Menyusun program bimbingan
kelompok belajar guru
3. Merencanakan waktu dan tempat
4. Membuat lembar observasi kegiatan
5. Membuat format/instrumen
penilaian perangkat pembelajaran
6. Membuat format rekapitulasi hasil
penyusunan perangkat pembelajaran
7. Membuat format rekapitulasi hasil
penyusunan perangkat pembelajaran
dari waktu ke waktu yang
ditentukan
8. Menyusun Anggaran Biaya
Kegiatan
9. Menghubungi guru senior atau guru
yang sudah mampu membuat
perangkat pembelajaran untuk
kesediaan sebagai pembimbing
10.Membuat administrasi Kegiatan
11.Membuat Instrumen Supervisi,
monitoring dan Evaluasi Kegiatan
2 Pelaksan 1. Melakukan observasi dan supervisi
aan perangkat pembelajaran yang
dilakukan kepala sekolah/guru yang
sudah ditunjuk sebagai pembimbing.
2. Menyampaikan hasil analisis
observasi dan supervisi kepada guru
yang kurang mampu menyusun
perangkat pembelajaran
3. Melakukan diskusi dengan tentang
permasalahan yang dihadapi guru
dalam menyusun perangkat
pembelajaran yang belum sesuai
prosedur.

18
Keterlaksanaan
No Kegiatan Uraian Keterangan
Ya Tidak
a B C d e f
4. Malakukan bimbingan tentang
penyusunan perangkat pembelajaran
5. Mensosialisasikan/menyampaikan
teori mengenai implementasi K.13
yang sesuai prosedur
6. Menyampaikan teknik pembuatan
perangkat pembelajaran
7. Menugaskan kembali guru untuk
membuat perangkat pembelajaran
sesuai prosedur
8. Melakukan observasi dan supervisi
kembali dari hasil tugas guru
menyusun perangkat pembelajaran

Jumlah
Skor Perolehan “Ya”
Total Perolehan (skor perolehan
“Ya” : skor maksimal (sejumlah item
uraian) x 100)
Catatan: dibuat oleh KS dan diisi oleh guru, tendik, atau murid yang terlibat
dalam kegiatan RPS.

Keterangan:
Jawaban Ya = 1
Jawaban Tidak = 0

Kriteria penskoran:
ANGKA (Kuantitatif) HURUF (Kualitatif) KETERANGAN
86 – 100 A sangat baik/sangat memadai
71 – 85,99 B baik/memadai
56 – 70,99 C cukup /cukup memadai
< 56 D kurang/ kurang memadai

19
b. Instrumen Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan Hasil
AKPK
Tabel 9b. Instrumen Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan
Hasil AKPK
Ketercapaian Keterangan
No Uraian Indikator
4 3 2 1
a b c d
A. Kompetensi Kepribadian
1. Aktif meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam melaksanakan tugas-
tugas kepala sekolah, melalui berbagai
kegiatan pengembangan diri.
2. Berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada
teman-teman sejawat berkaitan dengan tugas
sehari-hari.
B.
1. Memahami penyusunan Rencana Kerja
Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana
Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS)
2. Memahami cara mengidentifikasi masalah
yang terkait dengan standar pelayanan
minimal atau standar nasional pendidikan
mengenai sarana dan prasarana
sekolah/madrasah.
C.
1. Memahami  program-program inovatif yang
bisa meningkatkan keefektifan sekolah
dengan baik.
2. Mampu membuat alternatif pemecahan
masalah yang relevan dan tepat, sehingga
menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien.
D.
1. Memiliki pengalaman dalam menyusun
rencana pengelolaan kegiatan produksi dan
jasa di sekolah dengan baik.
2. Memiliki pengalaman dalam melakukan
supervisi akademik terhadap guru dengan
teknik yang tepat.
E.
1. Bekerjasama dengan pihak lain untuk
kepentingan sekolah
2. Berpartisipasi dalam
kegiatan sosial kemasyarakatan
Jumlah Skor
Total Skor Diperoleh

20
Hasil (Skor diperoleh : 40 (Skor maksimal)
x100)
Catatan: dibuat oleh KS dan diisi oleh guru, tendik, dan murid yang terlibat dalam
kegiatan RPS.

Keterangan*) isi sesuai dengan indikator:


4 = Sering
3 = Cukup
2 = Kadang-kadang
1 = Tidak Pernah

Petunjuk Pengisian:
Kolom “a” diisi nomor urut
Kolom “b” diisi dengan indikator pada instrumen AKPK yang menunjukkan hasil
terendah (skor 3/2/1) pada setiap kompetensi. Saudara dapat mengambil 2 (dua)
saja untuk setiap kompetensi. Apabila hasil AKPK Saudara pada kompetensi
tertentu telah menunjukkan angka 4 pada setiap indikator, maka Saudara dapat
melakukan refleksi diri pada indikator mana yang menurut Saudara masih harus
ditingkatkan melalui kegiatan RPS.
Kolom “c” diisi oleh responden mengenai ketercapaian dari indikator yang
dituliskan pada kolom “b”
Kolom “d” diisi jika ada pernyataan yang dapat memperjelas secara deskriptif dari
setiap indikator

Kriteria penskoran:
ANGKA HURUF
KETERANGAN
(Kuantitatif) (Kualitatif)
86 - 100 A sangat baik/sangat memadai
71 – 85,99 B baik/memadai
56 – 70,99 C cukup /cukup memadai
< 56 D kurang/ kurang memadai

21
c. Instrumen Evaluasi Hasil Kegiatan

Tabel 9c. Contoh Instrumen Evaluasi Hasil Kegiatan


Ketercapaian Keterangan
No Indikator Keberhasilan
4 3 2 1
1. Program Tahunan, diharapkan
ketercapaiannya 100%
2. Program Semester, diharapkan
ketercapaiannya 100%
3. Silabus, diharapkan ketercapaiannya 100%
4. RPP, diharapkan ketercapaiannya 100%
5. Kalender Pendidikan, diharapkan
ketercapaiannya 100%
6. Jadwal Pelajaran, diharapkan ketercapaiannya
100%
7. Agenda Harian, diharapkan ketercapaiannya
100%
8. Daftar Nilai (Sikap, pengetahuan, dan
keterampilan), soal, pedoman penskoran,
kunci jawaban, diharapkan ketercapaiannya
100%
9. Dokumen KKM, diharapkan ketercapaiannya
100%
10. Presensi/Daftar Hadir Peserta didik,
diharapkan ketercapaiannya 100%
11. Buku Pedoman Guru, diharapkan
ketercapaiannya 100%
12. Buku teks pembelajaran, diharapkan
ketercapaiannya 100%
Jumlah Skor
Total Skor Diperoleh

Hasil (Skor diperoleh : Skor maksimal)


x100)
Catatan: dibuat oleh KS dan diisi oleh KS, guru, dan tendik yang terlibat dalam
kegiatan RPS.
Keterangan*) isi sesuai dengan indikator:
4 = sangat baik (Selalu muncul)
3 = baik (sering muncul)
2 = cukup (kadang-kadang muncul)
1 = kurang (tidak pernah muncul)
ANGKA (Kuantitatif) HURUF (Kualitatif) KETERANGAN
86 - 100 A sangat baik/sangat memadai
71 – 85,99 B baik/memadai
56 – 70,99 C cukup /cukup memadai
< 56 D kurang/ kurang memadai

22
Kriteria penskoran:
d. Instrumen Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Siswa)

Tabel 9d. Contoh Instrumen Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan


Siswa)
Ketercapaian
No Indikator
1 2 3 4
1. Kegiatan ini dapat mencerminkan sikap berkarakter saya lebih
baik
2. Motivasi belajar saya semakin baik
3. Saya memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif
4. semangat kompetensi pengetahuan saya meningkat
5. Saya memiliki nilai hasil pengetahuan semakin baik
Jumlah
Total Skor Diperoleh
Skor Perolehan
NA = X 100
Skor Maksimal (4 x sejumlah item indikator)

Catatan: diisi oleh Siswa secara sampling.

Keterangan:
4 = sangat baik (Selalu muncul)
3 = baik (sering muncul)
2 = cukup (kadang-kadang muncul)
1 = kurang (tidak pernah muncul)

ANGKA (Kuantitatif) HURUF (Kualitatif) KETERANGAN


86 - 100 A sangat baik/sangat memadai
71 – 85,99 B baik/memadai
56 – 70,99 C cukup /cukup memadai
< 56 D kurang/ kurang memadai
Kriteria penskoran:

23
2. Tabel perhitungan hasil monev/analisis data
a. Tabulasi data instrument monitoring Pelaksanaan Kegiatan

No. Responden (Guru = 23 Orang)


Jumlah
Instrumen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21
3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 21
4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 21
6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21
7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21
9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22
11 1 1 1 1 0  1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0   1 1 1 1 1 19
12 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 19
13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20
14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
16 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21

24
18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 19
Jumlah Skor 391
Rata-rata Skor (Jumlah Skor : Jumlah Responde) 17
Prosentse (Rata-rata skor/Jumlah skor x 100% 89,47%
A (Sangat
Kategori
Baik)

b. Tabulasi data instrument monitoring Kompetensi Kepala Sekolah Berdasarkan AKPK

No. Responden (Guru = 23 Orang)


Jumlah
Instrumen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 4 3 3 4 2 4 4 2 4 3 4 3 2 4 3 4 2 2 4 3 4 4 3 75
2 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 80
3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 88
4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 77
5 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 3 80
6 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 4 81
7 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 78
8 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 88
9 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 81
10 4 4 2 4 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 2 3 3 3 4 2 4 4 4 77

25
Jumlah Skor 805
Rata-rata Skor (Jumlah Skor : Jumlah Responde) 35
Prosentse (Rata-rata skor/Jumlah skor x 100% 87,50%
A (Sangat
Kategori
Baik)

c. Tabulasi data instrument monitoring Evaluasi Hasil Kegiatan

No. Responden (Guru = 23 Orang)


Jumlah
Instrumen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 85
2 4 3 2 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 72
3 4 4 4 3 2 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 80
4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 2 79
5 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 78
6 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 87
7 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 87
8 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 79
9 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 2 3 79
10 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 81
11 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 73
12 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 86
Jumlah Skor 966

26
Rata-rata Skor (Jumlah Skor : Jumlah Responde) 42
Prosentse (Rata-rata skor/Jumlah skor x 100% 87,50%
A (sangat
Kategori
baik)

d. Tabulasi data instrument monitoring Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagiaan Siswa)

No. Responden (Guru = 23 Orang)


Jumlah
Instrumen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 108
2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 109
3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 106
4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 109
5 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 108
Jumlah Skor 540
Rata-rata Skor (Jumlah Skor : Jumlah Responde) 18
Prosentse (Rata-rata skor/Jumlah skor x 100% 90,00%
A (sangat
Kategori
baik)

27
3. Daftar Hadir

28
29
30
31
32
33
4. Surat Undangan Sosialisasi Kegiatan RPS

34
5. Surat Undngan Pembentukan Panitia Kegiatan RPS

35
6. SK Panitia Kegiatan RPS

36
37
7. SK Penunjukkan Mentor Kelompok

38
39
8. Notulen Rapat

40
9. Panduan Kegiatan

PANDUAN KEGIATAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR


MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN PERANGKAT
PEMBELAJARAN SESUAI PROSEDUR PADA SMA AL-BAITUL ATIIQ
KETAPANG

Oleh :

RAHIMANTO, S.Sos.I

KEPALA SEKOLAH SMA AL-BAITUL ATIIQ KETAPANG

TAHUN 2020

41
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan Kepala Sekolah yang memenuhi
persyaratan sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala
Sekolah/Madrasah, maka setiap Kepala Sekolah harus menempuh Pendidikan
dan Pelatihan Kepala Sekolah (PPKS). Salah satu kegiatan dalam PPKS
adalah On The Job Learning (OJL) yang memuat lima kegiatan pokok, yaitu
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS), Penyusunan Perangkat
Pembelajaran, Supervisi Guru Yunior, Kajian sembilan aspek manajerial, dan
Peningkatan kompetenti berbasis AKPK yang lemah.
Khusus kegiatan RPS secara operasional yang di dalamnya memuat
tindakan-tindakan kepemimpinan Kepala Sekolah dalam menjalankan
program/kegiatan untuk peningkatan kinerja sekolah. RPS menjadi kegiatan
yang sangat penting dalam OJL. Kemudian daripada itu, diketahui bahwa
kemampuan guru menyususn perangkat pembelajaran sesuai prosedur di
SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang masih rendah dalam proses pembelajaran.
Padahal, sebagaimana diketahui bahwa perangkat pembelajaran itu sangat
penting dalam kegiatan pembelajaran .Guru sebaiknya harus memahami
pembuatan perangkat pembelajaran sesuai prosedur, kegiatan RPS ini diberi
judul “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENYUSUN
PERANGKAT PEMBELAJARAN SESUAI PROSEDUR MELALUI
BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR”
Dalam kegiatan bimbingan kelompok belajar ini guru akan belajar
menyusun perangkat pembelajaran dan mempresentasikan penggunaannya
dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan bimbingan kelompok belajar akan
dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu pada siklus pertama diberikan materi
langkah-langkah pembuatan perangkat pembelajaran sesuai prosedur dan
siklus kedua merupakan pengembangan dari siklus pertama.

B. Tujuan
Kegiatan Rencana Pengembangan (Sekolah) ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran
sesuai prosedur. Adapun indikator keberhasilan yang diharapkan adalah
sebagai berikut:
1. Guru menyusun Program Tahunan sesuai prosedur.
2. Guru menyusun Program Semester sesuai prosedur.
3. Guru menyusun Silabus sesuai prosedur.
4. Guru menyusun RPP sesuai prosedur.
5. Guru memiliki Kalender Pendidikan sesuai prosedur
6. Guru memiliki Jadwal Pelajaran sesuai prosedur
7. Guru menyusun agenda Harian sesuai prosedur
8. Guru menyusun instrumen penilaian sesuai prosedur
9. Guru menyusun Dokumen KKM sesuai prosedur
10. Guru menyusun Presensi/Daftar Hadir Peserta didik sesuai prosedur

42
11. Guru menyusun Buku Pedoman Guru sesuai prosedur
12. Guru memiliki buku teks pembelajaran sesuai prosedur

C. Sasaran
Sasaran pada kegiatan RPS ini adalah semua guru berserta Kepala
Sekolah SMA AL-Baitul Atiiq Ketapang. (Daftar nama peserta terlampir)

D. Persyaratan Peserta
Secara khusus tidak ada persyaratan peserta kegiatan RPS ini. Sebagai
teman sejawat dan untuk mendukung tercapainya tujuan, guru SMA Al-Baitul
Atiiq Ketapang membawa laptop sendiri guna praktek langsung menyusun
perangkat pembelajaran.

BAB II
PELAKSANAAN

A. Pembimbing
Pada kegiatan bimbingan kelompok belajar dalam meningkatan
kemampuan guru SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang menyusun perangkat
pembelajaran ini memberdayakan pembimbing yaitu guru-guru senior sebagai
mentor kelompok.

B. Peserta Kegiatan
Semua guru, termasuk Kepala Sekolah ikut berpartisipasi sebagai
peserta kegiatan Bimbingan Kelompok Belajar ini. Hal ini lebih didasari oleh
rasa ingin memiliki keterampilan dalam menyusun perangkat pembelajaran.

C. Kepanitiaan
Susunan kepanitiaan kegiatan bimbingan kelompok belajar ini terdiri
dari :
1. Penanggung jawab : Kepala Sekolah
2. Penanggung jawab Program : Kepala Sekolah
3. Ketua : Sena Abdi Prayogi, S.Pd.
4. Sekretaris : Lathifah, S.Pd.I
5. Bendahara : M. Yusuf, S.Pd.I
6. Waktu Kegiatan : 26-28 September 2020
7. Tempat Kegiatan : SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang

D. Langkah-lankah Kegiatan Bimbingan


1. Persiapan:
a. Pertemuan awal dengan guru dan staf dalam rangka sosialisasi
kegiatan.
b. Membentuk panitia kegiatan
c. Merencanakan waktu dan tempat

43
d. Menyusun Panduan bimbingan kelompok belajar guru
e. Membuat dan menelaah Instrumen monev kegiatan
f. Membuat dan menelaah Instrumen penilaian perangkat pembelajaran
g. Membuat format rekapitulasi hasil penilaian perangkat pembelajaran.
h. Menyusun Anggaran Biaya Kegiatan.
i. Menghubungi guru senior atau guru yang sudah mampu membuat
perangkat pembelajaran untuk kesediaan sebagai pembimbing.
j. Membuat administrasi Kegiatan
2. Pelaksanaan
a. Guru dalam dalam kelompok berdiskusi tentang teori mengenai
implementasi K.13, berdasarkan:
1) Permendikbud No. 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan
2) Permendikbud No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
3) Permendikbud No. 24 tahun 2016 tentang KI dan KD Pelajaran
pada Kurikulum 2013
4) Peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2017 tentang perubahan PP
No. 74 tahun 2008 tentang guru
b. Guru dalam kelompok berdiskusi tntang teknik menyusun perangkat
pembelajaran, dengan mencari referensi dari sumber bacaan yang
relevan.
c. Guru melakukan kerja kelompok untuk menyusun perangkat
pembelajaran.
d. Guru menyampaikan hasil kerja kelompok menyusunan perangkat
pembelajaran kepada sekolah
e. Sekolah melakukan penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang
disusun guru
f. Sekolah menyampaikan hasil penilaian perangkat pembelajaran
kepada guru.
g. Sekolah mediskusikan bersama guru terkait ketercapaian dalam
meyusun perangkat pembelajaran
h. Merekomendasikan untuk perbaikan bagi guru yang perangkatnya
belum mencapai 100%
i. Memberikan penghargaan bagi guru yang sudah menyelesaikan
perangkat pembelajaran 100%

E. Skenario
Dalam pelaksanaan bimbingan, setiap kelompok difasilitasi oleh 1
(orang) orang mentor diambil dari guru senior. Aktifitas bimbingan berupa
pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan hasil analisis KD dan KI
tertentu. Dalam pengembangan perangkat tersebut mentor (guru senior) harus
mengarahkan peserta agar merujuk pada sumber belajar. Skenario bimbingan
adalah sebagai berikut.
1. Untuk guru mata pelajaran
a. Mentor (guru senior) memberikan contoh perangkat pembelajaran yang
disusunnya pada tahun sebelumnya sesuai kurikulum yang berlaku dan
dilakukan analisis bersama.

44
b. Peserta difasilitasi (guru senior) untuk melakukan orientasi dan
mendiskusikan komponen dan format perangkat pembelajaran yang
sesuai prosedur. Seperti program tahunan, program semester, silabus,
RPP, kalender pendidikan, jadwal pelajaran, agenda harian, instrumen
penilaian, dokumen KKM, presensi/daftar hadir Peserta didik, buku
pedoman guru dan buku teks pembelajaran.
c. Peserta memilih kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang
akan dikembangkan menjadi perangkat pembelajaran.
d. Peserta difasilitasi mentor (guru senior) melakukan analisis KI dan KD
yang terpilih sesuai dengan sumber belajar.
e. Mentor (guru senior) harus dapat mensimulasikan atau memberi contoh
penerapan prinsip-prinsip pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku.
f. Peserta didampingi mentor (guru senior) mengembangkan perangkat
pembelajaran, yang terdiri program tahunan, program semester, silabus,
RPP, kalender pendidikan, jadwal pelajaran, agenda harian, instrumen
penilaian, dokumen KKM, presensi/daftar hadir Peserta didik, buku
pedoman guru dan buku teks pembelajaran
g. Presentasi dan refleksi hasil bimbingan.
2. Pengembangan perangkat pembelajaran
Pengembangan perangkat pembelajaran merupakan satu kesatuan
yang utuh. Setiap peserta wajib mengembangkan perangkat pembelajaran
untuk digunakan dalam praktik pembelajaran (peerteaching) dan ujian
praktik. Serta penerapan didalam kelas kedepannya.

F. Struktur Program/Materi Kegiatan


Program kegiatan bimbingan kelompok belajar ini adalah upaya
peningkatan kompetensi guru dalam proses pembelajaran terutama dalam
pembuatan perangkat pembelajaran di sekolah .yang di awali dengan
eksplorasi dan dilanjutkan dengan pemberian materi ,sering dengan teman
sesama guru di sekolah.

G. Pembiayaan
Seluruh pembiayaan pada kegiatan ini ditanggung oleh Kepala
Sekolah sebagai bentuk kepedulian untuk kemajuan pendidikan di SMA Al-
Baitul Atiiq Ketapang. Adapun perkiraan biaya yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut :

H. Monitoring dan Evaluasi


Kegiatan bimbingan kelompok belajar meningkatan kemampuan
guru menyusun perangkat pembelajaran SMA Al-Baitul Atiiq Ketapang
dilakukan monev oleh dua pihak, yaitu:
1. Kepala Sekolah melakukan monev terhadap peserta kegiatan.
2. Kepala Sekolah dan/atau guru senior melakukan monev terhadap Kepala
Sekolah dan peserta kegiatan.
3. Peserta kegiatan bimbingan kelompo belajar melakukan evaluasi terhadap
kinerja dan dedikasi Kepala Sekolah.

I. Pengertian Perangkat Pembelajaran

45
1. Program tahunan (terlampir)
2. Program semester (terlampir)
3. Silabus (terlampir)
4. RPP (terlampir)
5. Kalender pendidikan (terlampir)
6. Jadwal pelajaran (terlampir)
7. Agenda harian (terlampir)
8. Instrumen penilaian (terlampir)
9. Dokumen KKM (terlampir)
10. Presensi/daftar hadir Peserta didik (terlampir)
11. Buku pedoman guru (terlampir)
12. Buku teks pembelajaran (terlampir)

BAB III
PENUTUP

Dengan segala kemampuan dan keterbatasan yang ada, kita berharap


bahwa kegiatan bimbingan kelompok belajar yang menekankan pada peningkatan
kompetensi menyusun perangkat pembejaran sesuai prosedur ini dapat berhasil
dengan baik. Al hasil, kita merencanakan seteliti mungkin dan melaksanakan
sebaik mungkin, keberhasilan mutlak ada pada Allah Yang Maha Kuasa. Oleh
karena itu, dengan didorong oleh keinginan yang luhur, kita senantiasa memohon
semoga Allah SWT selalu memberikan petunjuk jalan yang lurus.
Demikianlah panduan bimbingan kelompok belajar untuk meningkatan
Kemampuan Guru menysusun perangkat pembelajaran disusun sebagai acuan
bagi semua pihak. Semoga dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa
dan negara.

Ketapang, 24 September 2020


Kepala Sekolah,

RAHIMANTO, S.Sos.I

46
10. Jadwal kegiatan

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Narasumber/PJ


.
1. Sabtu, 26 Sept 07.00 - 07.30 Pembukaan Panitia
2020
07.30 - 09.00 Implementasi K. 13 Kepala sekolah

09.00 - 10.30 Prosedur menyusun Kepala sekolah


perangkat pembelajaran

10.30 - 12.00 Diskusi tentang perangkat Kepala sekolah


pembelajaran sesuai
prosedur

12.00 - 13.00 Ishoma Panitia

13.00 - 13.30 Pembentukan Kelompok Kepala sekolah

13.30 - 15.00 Kerja Kelompok menyusun Mentor kelompok


perangkat pembelajaran

15.00 – 07.00 Pulang dan melanjutkan Mentor kelompok


pekerjaan masing-masing
dirumah
2. Minggu, 27 Sept 07.00 - 08.30 Presentasi dan diskusi Kepala sekolah
2020 kelompok

08.30 - 10.00 Evaluasi perangkat Kepala sekolah


pembelajaran

10.00 - 11.30 Kerja kelompok perbaikan Mentor kelompok


hasil evaluasi

11.30 - 13.00 Ishoma Panitia

13.00 - 14.30 Diskusi evaluasi hasil Kepala sekolah


perbaikan kerja kelompok

14.30 - 15.00 Penutup

47
11. Dokumentasi Foto

48
Sosialisasi Kegiatan RPS

Pembentukan Panitia Kegiatan

49
Menjelaskan Buku Panduan Kegiatan

50
Kerja kelompok menyusun perangkat pembelajaran

51
Pengolahan data monev

Link Youtube RPS SMA Al-Bitul Atiiq Ketapang:

https://youtu.be/4An0uCg8aAI

52

Anda mungkin juga menyukai