Anda di halaman 1dari 31

PT.

GAJAH JAYA JAKARTA

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………… 1.

Kata Pengantar …………………………………………………………………… 2.

Materi Diklan Gada Madya……………………………………………………........ 4.

Tugas Pokok Anggota Satpam ………………………………………………........... 5.

Kode Etik Profesi …………………………………………………................... 6.

Protap ...............………………………………………………………… 7.

Materi Dasar Intelijen ………………………………………………………….. 8.

ProsedurPengawalanTahanan…………………………………………………... 16.

Prosedur Pelaksanaan Tugas Security................................................................... 19.

Standar Pelayanan Satpam ................................................................................. 20.

Materi HAM ( Hak Asasi Manusia ) ..................................................................... 22.


PT. GAJAH JAYA JAKARTA

MATERI DIKLAN GADA MADYA

Pengamanan atau dalam bahasa asingnya “Security” yang berasal dari bahasa Latin
“securus” yang artinya “aman” atau “melindungi diri” atau “menghindarkan diri” dari
ancaman bahaya. Dengan demikian pengamanan dapat berperan sebagai pemberi
perlindungan protective role terhadap ancaman bahaya.
Sesuai dengan Peraturan Kapolri No. 24 Tahun 2007 tentang Sistim Manajemen Pengamanan
Organisasi, Perusahaan Dan/Atau Instansi/Lembaga Pemerintah, setiap anggota Satpam wajib
memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) dan Sertifikat Satpam dengan mengikuti Pendidikan
dan Pelatihan, dan dalam Peraturan Kapolri No. 8 Tahun 2006 tentang Pelatihan dan
Kurikulum Satpam, dijelaskan tentang Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Satpam Gada
Pratama sebagai berikut:

1. Pengantar
1.1 Pola Kurikulum

1.2 Peraturan Urusan Dalam

1.3 Inter Personal Skill

2. Pembinaan Kepribadian
2.1 Etika Profesi

2.2 Tugas Pokok, Fungsi dan Peran Satpam

3. Pengetahuan dan Keterampilan


3.1 Kemampuan Kepolisian Terbatas

3.2 Beladiri

3.3 Pengenalan Bahan Peledak, barang berharga dan latihan menembak

3.4 Pengetahuan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya

3.5 Penggunaan Tongkat Polri dan Borgol

3.6 Pengetahuan Peraturan Baris Berbaris dan Penghormatan

3.7 Bahasa Inggris

3.8 Pengetahuan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan

3.9 Pengetahuan dasar Komunikasi Radio dan Peralatan Security


PT. GAJAH JAYA JAKARTA

3.10 Pengetahuan instansi masing-masing


3.11 Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli
3.12 Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara
3.13 Pembuatan Laporan/Informasi
3.14 Kemampuan Memberikan Pelayanan Prima
3.15 Psikologi Massa
3.16 Penangkapan dan Penggeledahan
4. Perundang-Undangan
4.1 Kapita Selekta Hukum (KUHP, KUHAP dan peraturan lain sesuai dengan
kebutuhan)
4.2 Hak Asasi Manusia

5. Kesamaptaan
5.1 Pemeriksaan Kesehatan

5.2 Tes Kesamapaan Jasmani

6. Lain-lain
6.1 Latihan Teknis

6.2 Pembekalan/Ceramah

6.3 Upacara Pembukaan/Penutupan Dik-Lat

1. TUGAS POKOK ANGGOTA SATPAM


1.1 Tugas Pokok dan Tanggung Jawab
1.1.1 Melaksanakan Pengamanan secara menyeluruh dilokasi kerja
1.1.2 Melaksanakan Tugas dan Fungsi sesuai dengan penempatan
dilokasi masing-masing
1.1.3 Melakukan pemeriksaan pada tamu/pemilik yang akan masuk ke
area kerja
1.1.4 Menahan KTP/SIM setiap tamu yang akan memasuki area kerja
1.1.5 Memeriksa setiap Mobil /Motor yang masuk atau keluar
1.1.6 Khusus untuk mobil bak terbuka/tertutup HARUS diperiksa,
Muatan dan Surat Jalan
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

1.1.7 Penjagaan di Pos 1 sampai 6 harus Berputar atau Berganti dengan


Pos terdekat Setiap Jam Contoh : Anggota Pos 1 menduduki Pos
2, Pos 2 menduduki Pos 3 dan seterusnya
1.1.8 Melaporkan setiap saat melalui HT keadaan sekitar atau situasi
ke Posko
1.1.9 Pintu Pagar atau Gerbang harus selalu tertutup, Anggota Harus
Stand-By ditempat
1.1.10 Menjaga dan memelihara Asset dan Inventaris Perusahaan
1.1.11 Menertibkan Parkir Mobil dan Motor pada saat parkir
1.1.12 Anggota Bertanggung Jawab atas Tugas dan Fungsinya dalam
melaksanakan kegiatan pengamanan dilingkungan kerjanya
1.2 Tata Tertib
1.2 Anggota Satpam bekerja selama 12 jam kerja
1.3 Pergantian Shift dilakukan pada Jam 07:00 Pagi dan Jam 19:00
Malam
1.4 Dilarang untuk melakukan Penggeseran Waktu Tugas, Pagi ke
Malam atau sebaliknya tanpa ada perintah dari pimpinan
1.5 Tidak diperkenankan memasuki area kerja pada:
1.5.1 Saat tidak bertugas dan;
1.5.2 Membawa teman saat bertugas maupun tidak bertugas.
6. KODE ETIK PROFESI SATPAM
Berikut ini adalah Kode Etik Satpam yang perlu Anda perhatikan:
6.1 KESETIAAN (LOYALITY)
Terhadap perusahaan, pekerjaan, atasan dan pegawai Anda harus memiliki
kesetiaan yang tinggi. Oleh karena itu Anda harus memberikan perhatian yang
penuh kepada setiap orang tanpa terkecuali sehingga semua merasa tidak ada
yang dibeda-bedakan.
6.2 MEMBERIKAN CONTOH YANG BAIK (EXEMPLARY CONDUCT)
Anda dalam melaksanakan tugas akan menerapkan peraturan terhadap apa
yang akan Anda lindungi, oleh karena itu Anda harus menjadi orang yang
pertama kali memberikan contoh dan teladan dalam melaksanakan peraturan
tersebut sehingga orang akan turut mematuhi peraturan yang Anda terapkan.
6.3 KESELAMATAN DAN KEAMANAN (SAFETY AND SECURITY)
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

Perasaan Aman  harus mampu Anda berikan kepada perusahaan dan orang-
orang didalamnya. Oleh karena itu Anda harus mampu meyakinkan bahwa
Anda akan mampu mengamankan segala aset, orang dan kegiatan sehingga
keselamatan dan keamanan terjamin.
6.4 KEJUJURAN (HONESTY)
Hal ini merupakan sifat dasar yang harus Anda miliki yaitu kejujuran. Dengan
memiliki sifat kejujuran maka Anda akan dipercaya oleh perusahaan tempat
Anda bekerja untuk menjalankan setiap tugas tanpa ada perasaan khawatir
dari atasan Anda serta orang-orang di dalamnya.
6.5 DISIPLIN (SELF DISCIPLINE)
Kedisiplinan merupakan hal yang wajib Anda miliki saat bertugas sebagai
seorang Anggota Satuan Pengamanan dengan disiplin Anda akan bisa
menjalankan tugas dengan baik dan meminimalisasi kesalahan yang akan
terjadi saat melaksanakan tugas.
6.6 KEADILAN TANPA PRASANGKA (PREJUDICE)
Dalam bertugas Anda memang harus tetap waspada, akan tetapi perlakuan
kewaspadaan harus Anda terapkan kepada setiap orang tanpa menandang
strata dan status dari orang tersebut. Hal ini akan membuat orang tidak merasa
diperlakukan tidak adil.
Demikian Kode Etik Profesi Satpam yang perlu Anda ketahui untuk
meningkatkan Profesionalisme dan Kompetensi Anda saat bertugas.
7. PROSEDURE TETAP (PROTAP)
7.1 PROTAP MENGHADAPI ANCAMAN BOM
7.1.1 Penenerima telepon agar tetap tenang dan mencatat waktu telepon
diterima
7.1.2 Pancing sebanyak mungkin keterangan dari sipenelepon, perhatikan
suara disekitar penelepon, cermati logat bahasanya dan catat apa yang
dibicarakan
7.1.3 Bila memungkinkan beri isyarat teman terdekat untuk melapor kepada
atasan terkait
7.1.4 Kepala keamanan meminta bantuan Kepolisian
7.1.5 Apabila dipandang perlu lakukan evakuasi pegawai
7.2 PROTAP MENGHADAPI AKSI UNJUK RASA MASSA
7.2.1 Segera lapor keatasan setempat/kepala keamanan
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

7.2.2 Tutup pintu gerbang dan ruangan


7.2.3 Pindahkan kendaraan ketempat yang lebih aman
7.2.4 Kerahkan petugas dan sebagian pegawai untuk operasi simpatik,
membujuk massa mengurungkan niatnya
7.2.5 Perkuat barikade pertahanan
7.2.6 Siapkan alat pemadam kebakaran
7.2.7 Siapkan perlatan keselamatan dan penyelamatan
7.3 PROTAP MENGHADAPI KERUSUHAN MASSA
7.3.1 Segera menghindar dari kerusuhan
7.3.2 Lapor kepada atasan terkait
7.3.3 Apabila perlu evakuasi pegawai dan keluarganya ke tempat/kota lain
7.3.4 Minta bantuan keamanan dan perkuat penjagaan kantor
7.3.5 Pertahankan kesan bahwa kita tidak memihak salah satu kelompok
yang sedang bertikai/netral
7.4 PROTAP BENCANA KEMACETAN LIFT
7.4.1 Segera cari keterangan jumlah orang dan posisi
7.4.2 Upayakan berkomunikasi terhadap orang yang terjebak, berikan
himbauan agar tetap tenang dan jelaskan upaya pertolongan sedang
dilakukan
7.4.3 Siapkan P3K, tandu dan tabung oksigen
7.4.4 Upayakan menggerakan lift secara manual sampai lantai terdekat dan
buka paksa pintu liftnya
7.4.5 Berikan pertolongan secara maksimal
7.5 PROTAP BENCANA KEBAKARAN KANTOR
7.5.1 Pastikan lokasi/ruangan sumber kebakaran
7.5.2 Segera hubungi Dinas Pemadam Kebakaran terdekat
7.5.3 Segera beri peringatan dini kepada seluruh pegawai melalui alat
pengeras suara ataupun alarm tanda kebakaran
7.5.4 Padamkan api dengan mengaktifkan hydrant atau alat pemadam
kebakaran terdekat
7.5.5 Evakuasi pegawai ke tempat yang aman melalui jalur evakuasi yang
telah ditentukan
7.5.6 Gunakan tangga darurat
7.5.7 Jangan gunakan lift
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

7.5.8 Berikan pertolongan pertama bagi yang cedera


7.5.9 Siapkan mobil ambulance
7.5.10 Hubungi pihak kepolisian terdekat
7.5.11 Lakukan inventarisasi kerugian
7.6 PROTAP BENCANA BANJIR DI LOKASI KANTOR
7.6.1 Matikan genset atau jaringan listrik yang berpotensi menimbulkan
konsleting
7.6.2 Pindahkan peralatan dan dokumen dari ruangan yang berpotensi
tergenang air ke ruang yang lebih aman
7.6.3 Siapkan mesin pompa penghisap air, perahu karet dan peralatn P3K
7.7 PROTAP BENCANA GEMPA BUMI
7.7.1 Saat itu juga umumkan telah terjadi gempa bumi dan pegawai
dihimbau berlindung dibawah meja atau mendekati tiang utama
bangunan
7.7.2 Disusul dengan instruksi evakuasi pegawai untuk klaur dari
gedung/bangunan secepat mungkin
7.7.3 Pandu pegawai agar berhimpun dilapangan
7.7.4 Lakukan penyisiran ruangan untuk melihat kemungkinan adanya
korban atau kerusakan
7.7.5 Setelah keadaan dirasa sudah aman maka pegawai dapat bekerja
kembali
7.8 PROTAP MENGHADAPI ORANG MENGAMUK
7.8.1 Hadapi secara simpatik, ramah, tidak terpancing emosi, sabar namun
tetap siaga dan waspada
7.8.2 Tanyakan permasalahannya dan tawarkan bantuan upaya
penyelesaiannya
7.8.3 Lapor kepada pimpinan terkait
7.8.4 Upayakan penyelesaian damai secara musyawarah
7.8.5 Bila tidak berhasil tangkap pelakunya
7.8.6 Bila dipandang perlu laporkan segera kepad Kepolisian terdekat
7.8.7 Bila ada korban segera berikan pertolongan
7.9 PROTAP MENGHADAPI KEGADUHAN DILOKASI KANTOR
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

7.9.1 Cari dan temukan sumber kegaduhan


7.9.2 Cari kejelasan satuan kerjanya dan siapa atasan yang bertanggung
jawab dari satuan kerja tersebut
7.9.3 Laporkan kegaduhan yang terjadi kepada atasan dari satuan kerja
tersebut dan mohon tindak lanjutnya
7.10 PROTAP MENGHADAPI PERKELAHIAN DI KANTOR
7.10.1 Pisahkan agar perkelahian terhenti
7.10.2 Berikan penjelasan kepada kedua belah pihak agar menyelesaikan
secara damai
7.10.3 Bila dipandang perlu laporkan kepada atasan terkait
7.10.4 Bila tidak teratasi juga segera minta bantuan kepolisian terdekat
7.11 PROTAP MENGHADAPI PENCURIAN
7.11.1 Lakukan pengamanan (TKP) Tempat Kejadian Perkara dan menjaga
TKP dalam keadaan sttus quo, serta lakukan penyelidikan pengusutan
pendahuluan
7.11.2 Lapor kepada atasan terkait
7.11.3 Inventarisir data/keterangan yang berkaitan dengan kasus
7.11.4 Analisis kelemahan/kerawanan untuk peningkatan upaya pengamanan
lebih lanjut
7.11.5 Bila terdapat tersangka atau pelaku lakukan penyeledikan
7.11.6 Bila terdapat barang bukti segera amankan
7.11.7 Mintai keterangan bila ada saksi
7.12 PROTAP MENGHADAPI PERAMPOKAN DI KANTOR
7.12.1 Tingkatkan kewaspadaan pengamanan mulai jam kantor tutup pintu
gerbang dan loby ditutup
7.12.2 Bila ada sejumlah orang yang mencurigakan segera lapor dan minta
bantuan
7.12.3 Usahakan mengatifkan alarm
7.12.4 Bila kekuatan seimbang lakukan perlawanan, jika tidak yang penting
keselamatan petugas
7.12.5 Usahakan mengingat ciri-ciri pelaku, jumlah, senjata yang dipakai dan
kendaran yang digunakan
7.12.6 Lapor pada kesempatan pertama kepada atasan serta instansi terkait
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

7.13 PROTAP MENGHADAPI INTIMIDASI


7.13.1 Pegawai diharapkan bersikap sabar, arif dan setenang mungkin
7.13.2 Jangan takut dan jangan terpancing emosi
7.13.3 Hadapi oknum pelaku dengan kepala dingin dengan setenang mungkin
dan dengan hati dingin
7.13.4 Pancing dan tampung permasalahannya
7.13.5 Catat/ingat identitas/ciri pelaku, latar belakang ancamannya
7.13.6 Jangan memberi komitmen di luar wewenang.
7.13.7 Jelaskan saja tugas dan pekerjaan sendiri serta aturan perusahaan yang
berlaku
7.13.8 Segera lapor kepada atasan terkait
7.13.9 Dalam keadaan memungkinkan ganti nomor telepon
7.13.10 Apabila perlu korban melaporkan ke polisi
7.13.11 Apabila keadaan sangat kritis lakukan evakuasi penyelamatan
pegawai keluarganya
8. MATERI DASAR INTELIJEN
8.1 MATERI DASAR INTELIJEN
Pengertian Intelijen secara umum: asal kata dari kata “ INTELIGENCIA”
artinya kecerdasan yang di sinonimkan dengan kepandaian, brilian, bersinar
(intelektual) serba tahu berakal dan flexibel, bahwa orang-orang yang
bertugas di intelijen harus memiliki standard tingkat kecerdasan di atas rata-
rata sehingga mampu mengetahui banyak informasi tapi rendah hati , tidak
sombong mudah bergaul/luwes, pandai membawa diri dan mudah bekerja
sama merupakan usaha, pekerjaan dan kegiatan yang di lakukan dengan
menggunakan metoda-metoda tertentu dan secara teroganisir untuk
menghasilkan produk berupa pengetahuan tentang masalah-masalah yang di
hadapi baik yang sudah dan sedang terjadi maupun yangakan terjadi.
Bertanggung jawab sebagai bahan perumusan kebijaksanaan serta
pengambilan keputusan dan tindakan resiko yang diperhitungkan terlebih
dahulu
8.2 INTELIJEN KEAMANAN
Bagian Integral dari fungsi organik Polri yang menyelenggarakan kegiatan dan
operasi intelijen baik berupa penyelidikan, pengamanan maupun
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

penanggulangan dalam bidang keamanan bagi kepentingan pelaksanaan tugas


operasional dan manajemen polri dalam rangka mewujudkan keamanan dalam
negeri.
8.3 PENYELIDIKAN INTEL
Segala usaha pekerjaan dan kegiatan yang dilaksanakan secara berencana dan
terarah untuk mencari, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan bahan
keterangan yang di butuhkan dalam bidang IPOLEKSOSBUD (Ilmu
Pengetahuan Politik Ekonomi Sosial Budaya) dan kemudian
menyampaikannya kepada pimpinan atau pihak-pihak yang berwenang guna
memungkinkan untuk membuat suatu perencanaan atau pemikiran mengenai
masalah yang di hadapi sehingga dapat di tentukan kebijaksanaan dan
tindakan resiko yang telah di perhitungkan.
8.4 BAHAN KETERANGAN
Adalah tanda-tanda, gejala-gejala, fakta dan masalah, peristiwa sebagai hasil
usaha mempelajari, mengetahui, menghayati, dengan menggunakan PANCA
INDERA tentang sesuatu situasi dan kondisi.
8.5 INFORMASI
Adalah bahan keterangan yang masih mentah dan memerlukan pengolahan
lebih lanjut.
9. PELAKSANAAN PENYELIDIKAN MENURUT SIFAT DAN KEGIATAN
9.1 LIDIK TERBUKA:
9.1.1 Penelitian (Riset)
9.1.2 Wawancara (Interview)
9.1.3 Interogasi
9.2 LIDIK TERTUTUP:
9.2.1 Pengamatan dan Penggambaran (MatBar)
9.2.2 Ellictiking
9.2.3 Penjajakan (Surveylence)
9.2.4 Penyusupan
9.2.5 Penyadapan

Aman adalah:
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

Suatu situasi dan kondisi dimana tidak ada ancaman dan atau gangguan terhadap keamanan
dan keselamatan negara dan bangsa serta keamanan dan keselamatan jiwa, raga dan harta
benda.
Pengamanan adalah:
Semua usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan dalam mencegah, menangkal dan
penanggulangan serta penegakan hukum terhadap setiap adanya ancaman dan gangguan
keamanan.

10. TUJUAN, SASARAN, ANCAMAN DAN TEHNIK TAKTIK PENGAMANAN


INTELIJEN
10.1 PENGAMANAN TERHADAP VVIP DAN VIP
10.1.1 TUJUAN:
mewujudkan keamanan fisik dan psikis dengan diberi perlindungan dan
penyelamatan terhadap kegiatan / lokasi kegiatan sasaran pengamanan dari
segala bentuk ancaman dan gangguan.
10.1.2 SASARAN:
10.1.2.1 Pribadi fisik vvip / vip termasuk keluarganya
10.1.2.2 Kegiatan yang dilakukannya
10.1.2.3 Rumah tinggal / penginapan
10.1.2.4 Tempat kerja / kantor
10.1.2.5 Sarana transprtasi yang di gunakan
10.1.2.6 Route yang dilalui VVIP/VIP
10.1.3 ANCAMAN:
10.1.3.1 Intimidasi , hasutan dan penghinaan
10.1.3.2 Pembunuhan
10.1.3.3 Penganiayaan
10.1.3.4 Penculikan
10.1.3.5 Unjuk rasa
10.1.3.6 Penghadangan, sabotase
10.1.3.7 Teror
10.1.4 TEHNIK DAN TAHTIK:
10.1.4.1 Pengumpulan data
10.1.4.2 Pengamanan pribadi
10.1.4.3 Pengamanan kegiatan
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

10.1.4.4 Pengamanan lokasi tertutup


10.1.4.5 Pengamanan lokasi terbuka
10.1.4.6 Pengamanan penginapan
10.1.4.7 Pengamanan perjalanan
10.1.4.8 Pengamanan obyek
10.1.4.9 Pengamanan tempat tinggal
10.1.4.10 Pengamanan kantor
10.1.4.11 Pengamanan keluarga.

10.2 PENGAMANAN TERHADAP KEGIATAN PERORANGAN:


10.2.1 TUJUAN:
Terciptanya rasa aman terhadap kegiatan perorangan dan terhindar dari
dari ancaman dan gangguan.
10.2.2 SASARAN:
10.2.2.1 Pribadi / Phisik perorangan tokoh masyarakat tertentu
10.2.2.2 Tempat kegiatan
10.2.2.3 Route perjalanan.
10.2.3 ANCAMAN:
10.2.3.1 Teror
10.2.3.2 Pembunuhan
10.2.3.3 Penganiayaan
10.2.3.4 Sabotase
10.2.3.5 Penculikan
10.2.4 TEKNIK DAN TAKTIK
10.2.4.1 Pam langsung terhadap fisik dan kegiatan sasaran
pengamanan dengan memberi perlindungan dan
penyelamatan.
10.2.4.2 Pengebalan perorangan/tokoh masyarakat terhadap
usaha penggagalan lawan/oposisi
10.3 PENGAMAMAN TERHADAP KEGIATAN KELOMPOK DAN
ORMAS
10.3.1 TUJUAN:
Memberi perlindungan danpenyelamatan terhadap kegiatan dan lokasi
kegiatan sasaran pengamanan dari ancaman dan gangguan.
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

10.3.2 SASARAN:
10.3.2.1 Kegiatan rapat
10.3.2.2 Kegiatan pertemuan
10.3.2.3 Kegiatan seminar
10.3.2.4 Kegiatan diskusi
10.3.2.5 Kegiatan unjuk rasa
10.3.3 ANCAMAN:
10.3.3.1 Penggalangan lawan
10.3.3.2 Perkelahian antar kelompok
10.3.3.3 Teror
10.3.4 TEHNIK DAN TAKTIK
10.3.4.1 Deteksi sebagai bahan kegiatan pengamanan intelijen
untuk cegah dan menggagalakan kegiatan penggagalan
provokasi, agitasi pihak lawan/oposisi yg ditujukan
terhadap tokoh masyarakat tertentu.
10.3.4.2 Memonitor dan menemukan setiap perbuatan yang
dapat merugikan kelompok dan tokoh tertentu.
10.3.4.3 Melakukan pengamanan tidka langsung melalui
kegiatan administrasi perizinan.
10.3.4.4 Meningkatkan pengawasan terhadap kelompok / tokoh
masyarakat tertentu yang berbahaya
10.4 PENGAMANAN TERHADAP KEGIATAN PEMERINTAH
10.4.1 TUJUAN:
Terwujudnya pelaksanaan program pembangunan nasional di bidang
IPOLEKSOSBUDHANKAM sesuai yang di harapkan dengan
terhindar dari ancaman dan gangguan.
10.4.2 SASARAN:
10.4.2.1 Pejabat pemerintah baik phisik maupun psikis yang
mengemban tugas dan tanggu jawab di tiap2
departemen.
10.4.2.2 Seluruh lembaga tinggi negara.
10.4.2.3 Seluruh departemen sebagai pelaksana program
pembangunan.
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

10.4.2.4 Seluruh kebijakan pemerintah dari tingkat pusat


sampai daerah hasil pelaksanaan program
pembangunan yang lalu.
10.4.3 ANCAMAN:
10.4.3.1 Kondisi gatra ideologi
10.4.3.2 Kondisi gatra politik
10.4.3.3 Kondisi gatra ekonomi
10.4.3.4 Kondisi gatra sosbud
10.4.3.5 Kondisi gatra keamanan
10.4.4 TEHNIK DAN TAKTIK
10.4.4.1 Deteksi sekaligus cegah terhadap kemungkinan adanya
ancaman dan gangguan agar tidak menggangu kegiatan
pemerintah.
10.4.4.2 Pemeriksaan terhadap ruangan / tempat kegiatan
pemerintah agar kegiatan perumusan kebijaksaan
pemerintah berjalan lancar.
10.4.4.3 Pengamanan tertutup terhadap proses pencalonan
seseorang pejabat / pilkada.
10.5 PENGAMANAN TERHADAP ORANG ASING
10.5.1 TUJUAN:
Terciptanya rasa aman bagi orang asing secara fisik dan kegiatannya di
Indonesia sekaligus melakukan pengawasan terhadap penyimpangan /
pelanggaran identitas , legalitas dan aktivitasnya.

10.5.2 SASARAN:
10.5.2.1 Orang asing berikut dokumennya
10.5.2.2 Tempat tinggal / akomodasi orang asing.
10.5.2.3 Tempat bekerjanya
10.5.2.4 Route perjalananya
10.5.2.5 Tempat hiburan / wisata /olah raga
10.5.2.6 Pelabuhan udara / laut
10.5.3 ANCAMAN :
10.5.3.1 Pencurian
10.5.3.2 Teror
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

10.5.3.3 Sabotase
10.5.3.4 Pemerasan
10.5.3.5 Penculikan
10.5.3.6 Penganiayaan
10.5.3.7 Pembunuhan
10.5.4 TEHNIK DAN TAKTIK
10.5.4.1 Kegiatan pengamanan orang asing dilaksanakan
dengan jalan melaksanakan pengawasan orang asing
sebagaimana yang di atur dalam UU No 9 THN 1992
tentang Keimigrasian dan PP NO.31 THN 1994
tentang pengawasan orang asing serta peraturan
undang-undang lainya yang berkenaan dengan orang
asing.
10.5.4.2 Mengeluarkan Surat Keterangan Jalan (skb) bagi orang
asing yang akan melakukan perjalanan ke daerah
pengawasan orang asing secara tidak langsung atau
pengawasan secara administrasi terhadap pelaksanaan
kewajiban orang asing untuk melaporkan diri kepada
yang berwajib.
10.5.4.3 Pengawasan terhadap kewajiban hotel, rumah
penginapan untuk melakukan pengisian formulir A
10.5.4.4 Pengawasan terhadap kewajiban setiap Warga Negara
Indonesia yang kedatangan tamu orang asing untuk
melaporkan kepada pengurus wilayah (Rt/Rw) dalam
waktu 1x24 jam.
10.5.4.5 Lakukan langkah penangkalan karena alasan politis.
10.5.4.6 Mengambil foto dan sidik jari terhadap setiap orang
asing
10.5.4.7 pengawasan terhadap lokasi perusahaan PMA dan
PMDN yang menggunakan tenaga kerja asing
10.5.4.8 Melaksanakan kegiatan intelijen terhadap kegiatan
orang asing, perwakilan asing dan pendatang lainnya
yang di curigai melaksanakan kegiatan spionase
sabotase dan penggagalan.
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

10.6 PENGAMANAN TERHADAP OBYEK VITAL, OBYEK VITAL


NASIONAL DAN INSTALASI PEMERINTAH
10.6.1 TUJUAN:
10.6.1.1 Terwujudnya rasa aman terhadap perorangan (secara
phisik dan psikis) dan Instalasi di linghkungan
Obvit/Obvit Nasional dan Instalasi Pemerintah serta
terciptanya kegiatan produksi dan distribusi secara
tertib.
10.6.2 SASARAN:
10.6.2.1 Sarana prasaran / phisik
10.6.2.2 Area obvit / obvit nas
10.6.2.3 Perorangan
10.6.2.4 Kegiatan, hasil produksi dan distribusi
10.6.3 ANCAMAN:
10.6.3.1 Spionase, Subversi dan penggalan oleh lawan
10.6.3.2 Terganggunya produksi yg di hasilkan
10.6.3.3 Ditariknya investasi oleh investor
10.6.3.4 Rusaknya lingkungan sekitar obvit nasional
10.6.3.5 Tidak tercapainya target keuntungan.
10.6.3.6 Musnahnya asset yang dimiliki.
10.6.3.7 Sabotase / pengerusakan.
10.6.3.8 Pencurian
10.6.3.9 Pembunuhan ./ penganiayaan.
10.6.3.10 Penyanderaan dan teror
10.6.3.11 Pembakaran
10.6.3.12 Penculikan
10.6.3.13 Penipuan / penggelapan
10.6.3.14 Penyerobotan tanah
10.6.3.15 Pencemaran lingkungan
10.6.3.16 Aksi mogok kerja / unjuk rasa
10.6.3.17 Kecelakaan kerja
10.6.3.18 Ganguan binatang buas
10.6.3.19 Bencana alam
10.6.4 TEHNIK & TAKTIK:
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

10.6.4.1 Terhadap sasaran sarana prasarana / bangunan phisik


10.6.4.2 Terhadap sasaran area obivital / obivital nasional
10.6.4.3 Terhadap sasaran perorangan di lingkungan obivital /
obivital nasional
10.6.4.4 Terhadap sasaran kegiatan / hasil produksi / distribusi

10.7 PENGAMANAN TERHADAP SENJATA API, BAHAN PELADAK &


BAHAN BERBAHAYA
10.7.1 TUJUAN :
10.7.1.1 Terhindarnya peredaran senjata api & bahan peledak
non organik TNI / POLRI serta bahan berbahaya
lainnya secara illegal
10.7.2 SASARAN:
10.7.2.1 Kegiatan produksi, impor /ekspor, perdagangan,
dokumen kepemilikan, penyimpanan senjata api dan
bahan peledak non organik TNI /POLRI serta bahan
berbahaya lainnya
10.7.2.2 Kegiatan pengangkutan, penggunaan pemusnahan
senjata api dan bahan peledak serta bahan berbahaya
lainnya
10.7.3 ANCAMAN:
10.7.3.1 Pembuatan / produksi senjata api bahan peledak secara
ilegal
10.7.3.2 Pemalsuan dokumen pendukung impor / ekspor senjata
api bahan peledak
10.7.3.3 Perdagangan gelap senjata api bahan peledak serta
bahan berbahaya lainnya
10.7.3.4 Pemalsuan dokumen izin kepemilikan senjata api bahan
peledak serta bahan berbahaya lainnya
10.7.3.5 Penyelundupan senjata api bahan peledak serta bahan
berbahaya lainnya dari luar negeri
10.7.3.6 Penggunaan senjata api bahan peledak oleh kelompok
ekstrim / sparatis / teroris
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

10.7.3.7 Pembunuhan, pencurian dengan kekerasan, ancaman


dengan kekerasan & penganiayaan berat dengan
menggunakan senjata api ilegal
10.7.3.8 Penggunaan senjata api bahan peledak untuk
kepentingan lain
10.7.4 TEHNIK & TAKTIK:
10.7.4.1 Kegiatan penggunaan senjata api senjata api, bahan
peledak & bahan berbahaya
10.7.4.2 Kegiatan produksi, perdagangan
10.7.4.3 Kegiatan penyelundupan senjata api, bahan peledak dari
luar negeri
10.7.4.4 Kegiatan kelompok ekstrim / sparatis / teroris yang
menggunakan senjata api & bahan peledak secara ilegal
10.7.4.5 Pengamanan langsung secara tertutup terhadap kegiatan
yang dilakukan sasaran
10.7.4.6 Pengamanan tidak langsung pengamanan secara
administratif pengeluaran senjata api, bahan peledak &
bahan berbahaya
10.8 PENGAMANAN TERHADAP BAHAN KETERANGAN INFORMASI
RAHASIA NEGARA / DOKUMEN RAHASIA
10.8.1 TUJUAN:
10.8.1.1 Cegah, temukan jejak, gagalkan, lumpuhkan, hancurkan
& sidik usaha-usaha pekerjaan kegiatan spionase
sabotase & penggagalan pihak lawan / pembocoran oleh
pihak sendiri karena lalai, alpa, sengaja terhadap bahan
keterangan (dokumen/informasi) baik oleh negara ,
instansi pemerintah maupun oleh lawan
10.8.2 SASARAN:
10.8.2.1 Dokumen
10.8.2.2 Bahan keterangan yang berklasifikasi sangat rahasia/
rahasia
10.8.2.3 Gambar , photo , film , CD , yang ada hubungannya
dengan soal yang dirahasiakan
10.8.2.4 Catatan harian dari kepala kesatuan/instansi pemerintah
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

10.8.2.5 Rekaman yang berhubungan dengan operasi


10.8.2.6 Hasil penelitian pemerintah yang bersifat rahasia
10.8.3 ANCAMAN:
10.8.3.1 Adanya kebocoran informasi
10.8.3.2 Pengrusakan /sabotase terhadap bahan keterangan
sarana prasarana & atau kegiatan penyelenggaraan
bahan keterangan / dokumen rahasia
10.8.4 TEHNIK DAN TAKTIK:
10.8.4.1 EKSTERNAL:
10.8.4.1.1 Deteksi terhadap info rahasia negara di
tangan yg tidak berhak
10.8.4.1.2 Beri saran dan batuan phisik terhadap
sistem dan pelaksanaan pengamanan
rahasia negara.
10.8.4.1.3 Ikut mengamankan sirkulasi rahasia
negara baik secara phisik maupun
melalui komunikasi lainya.
10.8.4.1.4 Menyelidiki terhadap pelaku
pembocoran informasi rahasia negara
guna di serahkan ke penyidik POLRI
10.8.4.2 INTERNAL:
10.8.4.2.1 Tindakan preventif terhadap bahan
keterangan atau informasi rahasia negara
berklasifikasi sangat rahasia
10.8.4.2.2 Saring pers
10.8.4.2.3 Pengamanan bahan keterangan,
informasi rahasia negara dilakukan
secara selektif
10.8.4.2.4 Indoktrinasi secara intensif dan kontinyu
untuk tanamkan kesadaran
10.8.4.2.5 Memperlakukan pengamanan bahan
keterangan, informasi rahasia negara
secara khusus, mulai dari pembuatan
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

konsep, isi, cara, pemgiriman,distribusi,


penyimpanan dan penghapusannya.

11. PROSEDURE PENGAWALAN TAHANAN OLEH SATPAM


11.1 Bagi anggota Security Guard dalam mengawal tersangka yang tertangkap
tangan melakukan kejahatan, hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut: 
11.1.1 Tahanan tersebut harus diborgol terlebih dahulu.
11.1.2 Bila tahanan 2 (dua) orang atau lebih, usahakan berjalan
beriringan seperti orang berbaris.
11.1.3 Pengawalan dilakukan minimal 3 (tiga) Security Guard, bila
tahanan lebih dari satu orang, dengan formasi sebagai berikut:
11.1.3.1 Satu orang Security Guard berjalan di depan
tahanan.
11.1.3.2 Satu orang Security Guard berjalan di belakang
tahanan.
11.1.3.3 Kemudian yang satu berjalan di kanan atau di
kiri tahanan.
11.1.4 Jangan biarkan tahanan berbicara dengan orang umum dan
jangan singgah di suatu tempat.
11.1.5 Apabila tahanan lebih dari satu orang jangan biarkan mereka
berbicara dengan lainnya.
11.1.6 Apabila pengawalan tahanan menggunakan kendaraan, perlu
diperhatikan:
11.6.1 Harus diborgol tangannya
11.6.2 Jangan mengawal tahanan di samping
pengemudi
11.6.3 Jangan biarkan tahanan duduk sendirian
11.6.4 Sewaktu meninggalkan kendaraan, periksa
apakah ada benda-benda yang sengaja
ditinggalkan oleh tahanan di dalam kendaraan.
11.1.7 Apabila pengawalan tahanan terpaksa menggunakan sepeda
motor tahanan harus tetap diborgol
12. PROSEDUR  ANCAMAN  BOM  VIA  TELEPON
12.1 Penerimaan  telepon  harus  bersikap  tenang, wajar  dan  jangan  panik
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

12.2 Pancing  penelepon  agar  bicara  selama  mungkin  dengan   berbagai 


pertanyaan  untuk  mengenali  suara  penelepon.
12.3 Ingat  dan  catat pesan – pesan  penelepon  dan  perhatikan  suasana 
lingkungan  yang  terdengar  ditelepon,  misalnya  dialek / logat 
penelpon,  suara  mobil  lalu  lalang  dan lain –lain.
12.4 Hubungi  pihak  telkom  dari  mana  tempat / lokasi penelpon.
12.5 Segera  hubungi  pihak  GM,  koordinator  dan  kepolisian  terdekat  secara 
diam – diam  guna  menghindari  kepanikan tamu / karyawan.
12.6 Lakukan  penyisiran  untuk  mencari  apakah  ada  benda  dilokasi  dengan 
ciri-ciri   yang  disebutkan oleh  penelepon.
12.7 Apabila  benda  tersebut  ditemukan  jangan  disentuh  melainkan  lakukan 
tindakan  pengamanan  ditempat  kejadian  perkara (TKP) sambil  menunggu 
petugas  kepolisian  tiba.
12.8 Koordinasi  agar  staff/ karyawan  dan  tamu  untuk  segera  keluar  dengan 
tertib.
12.9 Amankan  semua  akses  keluar/masuk,  orang – orang  yang  tidak 
berkepentingan  “ DILARANG  MASUK “.
12.10 Koordinasi  secara  terus  menerus  pada  pihak  manajemen  pemberi  kerja.

13. PROSEDUR  PENGAMANAN  LEDAKAN  BOM


13.1 Evakuasi  secara  total  dilakukan  secara  tertib,  gunakan  rute  jalur  yang 
aman  dan  jauh  dari  daerah  ledakan.
13.2 Amankan  TKP  dengan  radius  200  meter  dari  pusat  ledakan.
13.3 Hubungi  tim  P3K  dan  pemadam  kebakaran  kemudian  hubungi  pihak 
Kepolisian  setempat  serta  team  GEGANA JIHANDAK
13.4 Koordinator  mendampingi  team  JIHANDAK  dalam  melakukan 
penyisiran  lokasi  guna  mencari  kemungkinan  adanya  bahan  peledak 
lainnya.
13.5 Bila  ada  daerah  yang  mencurigakan  segera  amankan  dan  kosongkan.
13.6 Buat  laporan  kejadian  secara  detail / rinci  berdasarkan  fakta – fakta 
dilapangan  maupun  saksi – saksi  yang  ada.
13.7 Segara  laporkan  secara  detail / rinci  kepada  aparat  kepolisian  setibanya 
mereka  di  TKP  tentang:
13.7.1 Perihal  ledakan  bom  itu  sendiri
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

13.7.2 Daerah / area  yang  diperikasa / disisir


13.7.3 Laporan  lainnya  yang  terkait.
13.8 Segala  tinadakan  agar  tindakan  agar  terlepas  dari  petunjuk  atasan  dan 
pihak manajemen  pemberi  kerja.
14. PROSEDUR  MENGATASI  ORANG  MABUK  DAN  PERKELAHIAN
14.1 Orang mabuk
14.1.1 Amankan  orang  yang  mabuk  sehingga  tidak  membahayakan 
orang  lain.
14.1.2 Lakukan  penangkapan  apabila  ada  perlawanan  gunakan 
tongkat  polisi  leter T dengan  tidak  membahayakan  diri 
orang  yang  sedang  mabuk,  setelah  orang  mabuk  dapat 
dikendalikan,  lakukan  pemborgolan.
14.1.3 Apabila  orang  mabuk  tersebut  tidak  melakukan  perbuatan 
mengganggu  keamanan  segera  amankan  dan  usahakan orang 
tersebut  untuk  menjauh  dari  lingkungan  kerja.
14.1.4 Apabila  terjadi  pengrusakan  oleh  orang  mbuk  tersebut, 
sehingga  peristiwa  tersebut  menyebabkan  kerugian  materi, 
kumpulkan  barang  bukti  selanjutnya  diserahkan  kepada 
polisi  guna  kepentingan  penyidikan.
14.1.5 Laporkan  perihal  tersebut  kekoordinator  setempat.
14.2 Perkelahian
14.2.1 Segera  melerai/ memisahkan  dengan  memberikan  peringatan 
untuk  mengalihkan  perhatiannya
14.2.2 Mendamaikan  dengan  cara  membawa  orang  yang  berkelahi 
ke  pos  penjagaan.
14.2.3 Laporkan  hal  tersebut  ke  koordinator  setempat.
15. PROSEDUR  DALAM  PENANGANAN  TKP (LOKASI  KEJADIAN)
15.1 Tindakan  terhadap  lokasi  kejadian
15.1.1 Tutup  dan  jaga  TKP  dari  gangguan  orang – orang  yang 
tidak  berkepentingan.
15.1.2 Pertahankan  keaslian  TKP  (status Quo) dan  selama 
pemeriksaan  pada  TKP  cegah  barang  bukti / bekas  jangan 
sampai  rusak / hilang.
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

15.1.3 Jangan  memegang  barang  bukti  dengan  tangan  telanjang / 


terbuka  agar  sidik  jari  pelaku  tetap  asli.
15.1.4 Hubungi  polisi  setempat  secara  langsung  melalui  telepon
15.2 Tindakan  terhadap  korban
15.2.1 Memeriksa  apabila  msih  ada  tanda – tanda  kehidupan  pada 
korban.
15.2.2 Beri  tanda – tanda  letak  korban  di  TKP (gunakan  kapur 
tulis)
15.2.3 Bila  masih  ada  tanda – tanda  kehidupan  segera  diberikan 
pertolongan  dengan  (P3K)
15.2.4 Bila  memungkinkan  mintai  indentitas  pelaku.
15.3 Tindakan  terhadap  pelaku
15.3.1 Tangkap  pelaku  bila  masih  ada  di  TKP  dan  melakukan 
penggeledahan.
15.3.2 Catat  indentitas  pelaku (nama, umur, pekerjaan, alamat)
15.3.3 Adakan  pencarian  singkat  jika  pelaku  kiranya  berada 
disekitar  TKP
15.3.4 Segera  menghubungi  pihak  kepolisian  setempat.
15.4 Tindakan  terhadap  saksi
15.4.1 Cara  keterangan  saksi – saksi  yang  mengetahui  dan  jaga 
jangan  sampai  berhubungan  satu  dengan  yang  lainnya.
15.4.2 Tahan  saksi  ditempat  kejadian  sambil  menunggu  sampai 
datangnya  petugas  penyidik  cari  kepolisian  setempat.
15.4.3 Catat  nama,  pekerjaan  dan  alamat  pada  saksi  dan 
memerintahkan  siapapun  yang  dicurigai  untuk  tidak 
meninggalkan TKP.
15.5 Melakukan  pemberitahuan  kepada  pihak  kepolisian  terdekat  dan 
keluarga Korban melalui telepon.
15.6 Kewajiban  memberi  laporan  singkat / khusus
15.6.1 Setelah  penyidik  dating,  laporkan  semua  urutan – urutan 
tindakan  yang  telah  dilikukan  dan  dibuat  laporan  secara 
singkat  tentang  nama, alamat  korban, saksi  dan  pelaku 
tindak  pidana  yang dicurigai  serta  tindakan  yang  telah 
dilaksnakan  di  TKP.
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

15.6.2 Melaporkan  ke  General  Manager  dan  koodinator  setempat


16. PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS SECURITY
16.1 Melaksanakan  serah  terima  tugas  dan  bertanggung  jawab  dengan  baik 
dan  benar.
16.2 Menjaga  sikap  dan  penampilan  tetap  beribawa.
16.3 Menjaga  kebersihan  dan  kerapian  diri  serta  lingkungan  kerja.
16.4 Melaksanakan  pengontrolan  dan  pengecekan  diarea  kerja.
16.5 Mengawasi  dan  mencatat  kendaraan  yang  keluar / masuk  area  kerja.
16.6 Memeriksa  kendaraan  keluar/masuk  area  keja,  terutama  kendaran  yang 
dicurigai.
16.7  Mengawasi  tamu /karyawan  yang  keluar  masuk  area  kerja.
16.8  Membantu  tamu/ karyawan  yang  memerlukan  bantuan.
16.9 Mengawasi  setiap  kendaraan  diarea  parkir  dan  pastikan  semua  kendaraan 
mempunyai  pass.
16.10 Mengawasi  setiap  acara  yang  dilaksanakan  diarea  kerja.
16.11 Mencatat  setiap  kejadian  yang  ditemukan  diarea  kerja.
16.12 Koordinasi  dengan  departement  lain  dilingkungan  kerja
17. PROSEDUR  KERJA  SECURITY  DI  AREA  TUGAS
17.1 Area  parkir:
17.1.1 Memberikan  petunjuk  diarea  parkir  bila  area  parkir  padat
17.1.2 Menunjukkan  area  parkir  yang  tepat  kepada  tamu.  Bila  ada 
kesalahan  parkir  tegur  dengan  kata – kata  yang  sopan  :  “ 
Maaf,  Bapak / ibu  mohon  untuk  tidak  parkir ditempat  ini “, 
lalu  tunjukkan / arahkan  ketempat  parkir  yang  terdekat.
17.1.3 Membantu  memberikan  informasi  urutan  parkir  yang  benar.
17.2 Pos  masuk /  keluar:
17.2.1 Hentikan  kendaraan,  berikan  penghormatan.
17.2.2 Temui  pengemudi  dan  tegur  dengan  kata -  kata  yang  sopan

“  Selamat…….Bapak / ibu,  mohon  izin  untuk  memeriksa 


kendaraannya “.  Setelah  selesai  lanjutkan,  dengan  pertanyaan
: “  Ada  yang  bisa  saya  Bantu ? “  berikan  pas  parkir  dan 
arahkan.
17.2.3  Kenali  pengemudi dan  penumpang  lainnya.
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

17.2.4 Arahkan  pemeriksaan  ketempat – tempat  yang  dicurigai.


17.2.5 Setelah  selesai  ucapkan  “  terima  kasih  atas  bantuannya “ 
dan  arahkan.
17.2.6 Bila  keluar,  hentikan  kendaraan,  tanyakan  tentang  pas 
masuk  tadi.
17.2.7 Ucapkan  Terima  kasih  Bapak / ibu……. Selamat  jalan.
17.2.8 Berikan  penghormatan.
17.3 Penerimaan  tamu  di  Pos I /  Posko:
17.3.1 Berikan  penghormatan.
17.3.2 Tegur  dengan  sopan, “ Selamat……..Bapak / ibu  ada  yang 
dapat  saya  Bantu “ ?
17.3.3 Arahkan  tamu  sesuai  dengan  keperluannya.
17.3.3.1 Untuk  yang  di  Posko:
17.3.3.1.1 Sapa tamu dengan sopan dan
ramah, tanyakan keperluan 
dan mau  bertamu  siapa  serta 
apakah  sudah  ada  janji  atau 
belum.
17.3.3.1.2 Konfirmasikan dengan yang
dituju bisa ditemui atau tidak.
17.3.3.1.3 Berikan  penjelasan  dengan 
sopan  dan  ramah  jika  yang 
dituju  tidak  bersedia  ditemui.
17.3.3.1.4 Bila  ingin  bertemu  dengan 
pimpinan, konfirmasi  dulu 
dengan  sekretaris  yang  
bersangkutan,   serta   apakah  
sudah  ada  janji  atau  belum 
dan  apakah  yang  bersangkutan 
bersedia  ditemui
18. STANDAR LAYANAN SATPAM
18.1 Anggota Satpam/Security selain harus mempunyai fisik yang kuat juga
dituntut untuk dapat melakukan tugas pelayanan yang baik terhadap nasabah
atau pelanggan di tempat mereka bertugas. Security yang berpengalaman akan
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

terlihat dari sikap mereka, dengan sikap yang baik maka pengguna jasa dan
pelanggan atau nasabah akan merasa nyaman dan aman, dengan demikian
pelanggan atau nasabah akan semakin puas terhadap perusahaan dan tentunya
imbas baiknya juga akan ke perusahaan.Petugas Satpam dibagi menjadi dua,
petugas bagian luar dan petugas bagian dalam gedung. Berikut gambaran yang
seharusnya dilakukan oleh Petugas Satpam:
18.1.1 Petugas Satpam (Bagian Luar) Seragam dan Kelengkapan
18.1.1.1 Baju seragam tidak kusam
18.1.1.2 Atribut lengkap (topi, tali kur, peluit, nama, emblem
kesatuan, kopel/tongkat/borgol/sangkur)
18.1.1.3 Sepatu bersih dan dalam kondisi baik
18.1.2 Kerapihan
18.1.2.1 Rambut tercukur rapi
18.1.2.2 Kumis tercukur rapi
18.1.2.3 Tidak berjenggot dan berjambang
18.1.3 Sikap
18.1.3.1 Tersenyum dengan ramah
18.1.3.2 Mengarahkan parkir kendaraan
18.1.3.3 Membantu membukakan pintu mobil
18.1.3.4 Mengucapkan Salam
18.1.3.5 Mengawasi keadaan sekitar
18.1.3.6 Menyediakan payung untuk tamu saat hujan
18.1.3.7 Tidak merokok dan bermain handphone saat bertugas.
18.1.3.8 Tidak mengobrol dengan rekan kerja/pekerja hingga
melalaikan Tamu.
18.1.3.9 Tidak duduk diatas kendaraan (mobil/motor)
18.2.1 Petugas Satpam (Bagian Dalam) Seragam dan Kelengkapan
18.2.1.1 Baju seragam tidak kusam
18.2.1.2 Atribut lengkap (topi, nama, emblem kesatuan,
kopel/tongkat/borgol/sangkur)
18.2.1.3 Sepatu bersih dan dalam kondisi baik
18.2.2 Kerapihan
18.2.2.1 Rambut tercukur rapi
18.2.2.2 Kumis tercukur rapi
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

18.2.2.3 Tidak berjenggot dan berjambang


18.2.2.4 Tidak bau badan
18.2.3 SIKAP
18.2.3.1 Saat Tamu/Pelanggan datang:
18.2.3.1.1 Berada diarea banking hall
18.2.3.1.2 Membantu membukakan pintu
18.2.3.1.3 Tersenyum mengucapkan salam dan
menawarkan bantuan
18.2.3.1.4 Mengawasi/mengatur antrian
18.2.3.1.5 Membantu Tamu, jika ada Tamu yang
bertanya menjawab dengan ramah dan jelas.
18.2.3.1.6 Tidak melakukan hal yang tidak
berhubungan dengan Tamu seperti
mengobrol dengan rekan kerja/pekerja.
18.2.3.2 Saat Tamu/Pelanggan keluar:
18.2.3.2.1 Tersenyum, membantu membukakan pintu.
18.2.3.2.2 Mengucapkan terima kasih dan salam
19. TIPS SATPAM:
19.1 Memelihara kebersihan badan:
19.1.1.1 Rambut dicukur rapi
19.1.1.2 Kumis dicukur rapi
19.1.1.3 Jambang dan jengkot sebaiknya dicukur habis dan bersih.
19.1.1.4 Pakaian rapi,bersih sesuai ketentuan tentang seragam satpam
19.2 Ulet,sabar,tabah dan percaya diri dalam megemban tugas.
19.3 Mentaati peraturan Negara dan menghormati norman-norma yang berlaku
didalam lingkungan kerja/kawasan kerja serta masyarakat.
19.4 Memegang teguh rahasia yang dipercayakan kepadanya.
19.5 Bertindak tegas, jujur, berani, adil bijaksana.
19.6 Cepat tanggap (Responsif) dalam memberikan perlindungan/pengamanan pada
masyarakat lingkungan tempat kerjanya.
19.7 Dapat dijadikan suri tauladan ditengah tengah masyarakat/lingkungan.
19.8 Melindungi dan menyelamatkan nyawa, badan, harta dan kehormatan personil
dilingkungan / kawasan kerja
19.9 Menghormati dan menjungjung tinggi Hak Azazi Manusia
19.10 Tidak menonjolkan kepentingan pribadi dan mencampuri urusan/bidang lain
yang tidak ada sangkut pautnya dengan tugas.
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

19.11 Memiliki rasa kebanggaan dan semangat KORSA (korp) serta senantiasa
menjaga nama baik ditengah-tengah masyrakat atau lingkungan kerja.
19.12 Menjalankan dan melaksanakan prinsip-prinsip penuntun Satuan Pengamanan
dengan baik dan benar
19.13 Memahami tugas pokok, fungsi dan peran sebagai anggota Satuan
Pengamanan
19.14 Mempunyai kemauan belajar ilmu pengetahuan umum dan ilmu tentang dunia
Satpam

20. MATERI HAM


20.1 PENGERTIAN-PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
20.1.1 Hak Asasi Manusia (HAM) adalah:

seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan


manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang,
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia
(Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU
No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).

20.1.2 Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah:


setiap perbuatan seseoarang atau kelompok orang termasuk aparat
negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang
secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan
atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang
yang dijamin oleh Undang-undang, dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang
adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku (Pasal
1 angka 6 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM).
20.1.3 Pengadilan Hak Asasi Manusia adalah:
Pengadilan Khusus terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia yang
berat. Pelanggaran HAM yang berat diperiksa dan diputus oleh
20.1.4 Pengadilan HAM meliputi:
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

20.1.4.1 Kejahatan Genosida


Adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud
untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau
sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis,
kelompok agama, dengan cara:
20.1.4.1.1 Membunuh anggota kelompok

20.1.4.1.2 Mengakibatkan penderitaan fisik atau


mental yang berat terhadap anggota-
anggota kelompok
20.1.4.1.3 Menciptakan kondisi kehidupan
kelompok yang akan mengakibatkan
kemusnahan secara fisik baik seluruh
atau sebagiannya
20.1.4.1.4 Memaksakan tindakan-tindakan yang
bertujuan mencegah kelahiran di dalam
kelompok; atau
20.1.4.1.5 Memindahkan secara paksa anak-anak
dari kelompok tertentu ke kelompok lain.
20.2.4.1 Kejahatan terhadap kemanusiaan
Adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagian
dari serangan yang meluas atau sistematik yang
diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara
langsung terhadap penduduk sipil, berupa:
20.2.4.1.1 Pembunuhan
20.2.4.1.2 Pemusnahan
20.2.4.1.3 Perbudakan
20.2.4.1.4 Pengusiran atau pemindahan penduduk
secara paksa
20.2.4.1.5 Perampasan kemerdekaan atau
perampasan kebebasan fisik lain secara
sewenang-wenang yang melanggar
(asas-asas) ketentuan pokok hukum
internasional
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

20.2.4.1.6 Penyiksaan
20.2.4.1.7 Perkosaan, perbudakan seksual, palcuran
secara paksa, pemaksaan kehamilan,
pemandulan atau sterilisasi secara paksa
atau bentuk-bentuk kekerasan seksual
lain yang setara
20.2.4.1.8 Penganiayaan terhadap suatu kelompok
tertentu atau perkumpulan yang didasari
persamaan paham politik, ras
kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis
kelamin atau alasan lain yang telah
diakui secara universal sebagai hal yang
dilarang menurut hukum internasional
20.2.4.1.9 Penghilangan orang secara paksa; atau
20.2.4.1.10 Kejahatan apartheid.

(Penjelasan Pasal 7, 8, 9 UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM)

20.3.4.1 Penyiksaan
Adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan
sengaja, sehingga menimbulkan rasa sakit atau
penderitaan yang hebat, baik jasmani maupun rohani,
pada seseoarang untuk memperoleh pengakuan atau
keterangan dari seseorang dari orang ketiga, dengan
menghukumnya atau suatu perbuatan yang telah
dilakukan atau diduga telah dilakukan oleh seseorang
atau orang ketiga, atau mengancam atau memaksa
seseorang atau orang ketiga, atau untuk suatu alasan
yang didasarkan pada setiap bentuk diskriminasi,
apabila rasa sakit atau penderitaan tersebut ditimbulkan
oleh, atas hasutan dari, dengan persetujuan, atau
sepengetahuan siapapun dan atau pejabat publik
(Penjelasan Pasal 1 angka 4 UU No. 39 Tahun 1999
tentang HAM)
PT. GAJAH JAYA JAKARTA

20.4.4.1 Penghilangan orang secara paksa


Adalah tindakan yang dilakukan oleh siapapun yang
menyebabkan seseorang tidak diketahui keberadaan dan
keadaannya (Penjelasan Pasal 33 ayat 2 UU No. 39
Tahun 1999 tentang HAM)

Anda mungkin juga menyukai