Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TAFSIR TEMATIK TENTANG KISAH NABI ISA A.S.

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Tematik Kisah-Kisah yang diampu oleh
Dosen Ustd. Muhammad uzaer lc.

Oleh (Kelompok 11):

Qomariyah U20181067
Roi'atul Hasanah U20181022

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

NOVEMBER 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Alquran menjadi posisi sentral dalam studi Islam, menyentuh kehidupan manusia
secara kaffah, tidak hanya untuk dipahami kandungannya yang bersifat universal, tetapi
kehadirannya untuk mengubah realitas sosial duniawi kearah yang lebih berkualitas dan
damai, bukan hanya sebagai kitab sumber ilmu pengetahuan, tetapi membawa berita
gembira dan penyejuk hati. Alquran sebagai kitab suci umat Islam mempunyai beberapa
fungsi, di antaranya adalah hudan yakni menjadi petunjuk jalan menuju kemaslahatan
hidup di dunia dan di akhirat. furqan, yakni menjadi tolak ukur dan pembeda antara
kebenaran dan kebatilan. Sejalan dengan fungsi tersebut, Alquran mengajarkan sejumlah
nilai, norma, sifat, dan tindakan yang bersifat universal yang dapat mengantar manusia
untuk mencapai kualitas hidup mulia.
Alquran bukan hanya kitab suci yang mengandung dogma teologis yang
mengharuskan umat muslim mengimani dan mengagumkannya, melainkan ada faktor
internal, memiliki pesona tidak terhingga bagi siapa saja yang mengkaji kandungannya.
Semakin dalam menyelaminya, maka semakin menarik para pembaca ataupun
pendengarnya untuk terus mengaguminya. Salah satunya adalah kisah-kisah yang ada
dalam Alquran diceritakan dengan bahasa yang bervariasi sehingga yang disampaikan
lebih mudah diterima manusia sebagai sasaran kisah. Oleh karena itu, tidak sedikit studi
yang dilakukan terhadap kisah-kisah dalam Alquran. Menyangkut peristiwa masa
lampau, Alquran merekamnya dalam bentuk kisah. Kisah-kisah tersebut merupakan
salah satu aspek kemukjizatan Alquran yang sangat menarik untuk dicermati lebih lanjut,
sebab di dalamnya termuat berita-berita tentang keadaan umat terdahulu, pengalaman
para nabi sebelum nabi Muhammad saw. dan beberapa peristiwa lain yang telah terjadi.
Terdapat beberapa kisah masa lampau yang diungkap Alquran, di antaranya adalah
kisah nabi isa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana eksistensi nabi Isa A.s. sebagai seorang nabi ?
2. Apa hikmah di tulisnya kisah nabi Isa A.s. dalam Al-Qur'an?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui eksistensi nabi isa sebagai seorang nabi .
2. Untuk mengetahui pesan moral dibalik kisah nabi isa dalam Al-Qur'an
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ayat dan Terjemahan


QS Maryam/19:30, Allah swt berfirman:

‫هّٰللا‬
َ ‫َقا َل ِا ِّنيْ َع ْب ُد ِ ۗ ٰا ٰتن َِي ْالك ِٰت‬
‫ب َو َج َع َل ِنيْ َن ِب ًّيا‬
Terjemahan:

Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia
menjadikan aku seorang Nabi.1

B. Tafsiran Ayat
1. Tafsir Ringkas Kemenag RI
Isa yang berada dalam gendongan ibunya mendengar pembicaraan kaumnya.
Dia berkata, “Sesungguhnya aku adalah hamba Allah Yang Mahakasih. Dia akan
memberiku sebuah Kitab Injil sesuai ketetapan-Nya, dan Dia juga akan menjadikan
aku seorang nabi untuk menyampaikan ajaran-ajaran-Nya kepada Bani Israil.
2. Tafsir kemenag

Isa `alaihis salam, yang masih dalam gendongan ibunya kemudian berkata,
"Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia yang akan memberikan aku kitab suci Injil
dan Dia yang akan menjadikan aku seorang Nabi." Ucapan ini mengandung
penjelasan bahwa ibunya adalah seorang wanita yang suci karena seorang Nabi harus
dari keturunan orang yang saleh dan suci.2

3. Tafsir al misbah
Tafsir QS. Maryam (19) : 30. Oleh Muhammad Quraish Shihab: Ketika 'Isa
mendengar perkataaan mereka, Allah lalu digunakan dapat berbicara, "Sesungguhnya
aku adalah hamba Allah yang akan diberi kitab Injil. Allah akan memilihku menjadi
seorang nabi.
4. Tafsir muyassar
Oleh tim Mujamma' Raja Fahd Arahan Syaikh al-Allamah Dr. Shalih bin
Muhammad Alu asy-Syaikh: Isa berkata saat menyusu dalam buaiannya:

1
Syamil, al-Quran, tajwid dan terjemahan nya, (Bandung: cipta media, 2006), Hal 307.
2
Al qur’an Online, Tafsir Kemenag.
Sesungguhnya aku adalah hamba Allah. Dia telah menetapkan untuk memberiku
Kitab, yaitu Injil, dan Dia menjadikanku sebagai seorang Nabi.
5. Tafsir Jalalain
Oleh Jalaluddin al-Mahalli & Jalaluddin as-Suyuthi: (Isa berkata,
"Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab) yakni kitab Injil (dan
Dia menjadikan aku seorang nabi).
6. Tafsir Ibnu Katsir
Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi: Firman Allah
subhanahu wa ta'ala: Berkata Isa, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah."Mula-mula
kalimat yang diucapkan Maksud saya adalah menyucikan Zat Tuhannya dan
membersihkan-Nya dari sifat beranak, kemudian mengukuhkan eksistensi dirinya
sebagai hamba Allah. Firman Allah subhanahu wa ta'ala: Dia memberiku Al-Kitab
(Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Kalimat ini membersihkan nama ibunya
dari tuduhan berzina yang dilontarkan oleh kaumnya. Nauf Al-Bakkali mengatakan
bahwa setelah mereka mengucapkan kata-kata tuduhan yang tidak senonoh terhadap
ibunya, saat itu ia (Isa) menetek pada ibunya. Maka ia melepaskan payudaranya dan
memperkenalkan mukanya ke arah kiri seraya berkata: Sesungguhnya aku ini hamba
Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. (QS.
Maryam [19]: 30) sampai dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya: selama aku
hidup. (QS. Maryam [19]: 31) Hammad ibnu Salamah telah meriwayatkan dari Sabit
Al-Bannani, bahwa Isa mengangkat jari telunjuknya ke atas pundaknya yang sebelah
kiri seraya berkata, seperti yang disitir oleh firman-Nya: Sesungguhnya aku ini
hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.
Ikrimah telah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: Dia memberiku Al-Kitab
(Injil). Artinya Dia telah memutuskan bahwa Dia akan memberiku Al-Kitab dalam
ketetapan-Nya.3
C. Eksistensi Nabi Isa Sebagai Nabi
Setiap nabi diutus oleh Allah swt. memiliki tujuan atau misi dalam berdakwah.
Adapun misi dakwah seorang nabi sesuai dengan situasi dan kondisi umatnya.Nabi Isa as
adalah nabi yang melanjutkan risalah kenabian sebelumnya, yakni risalah Nabi Musa As.
Dalam Alquran tidak dijelaskan kapan Nabi Isa as diangkat menjadi nabi, dan dimana
3
Risalah Muslim, Q.S. Maryam (Maria)-surah 19 ayat 30, https://risalahmuslim.id/quran/maryam/19-30/, 25
November 2021, 19:30.
tempatnya. Akan tetapi, perintah kenabian Nabi Isa as dikenal sejak ia lahir dan sejak ia
berbicara kepada Bani Israil ketika masih dalam buaian. Seperti yang terdapat dalam QS
Maryam/19:30, Allah swt berfirman:

‫هّٰللا‬
َ ‫َقا َل ِا ِّنيْ َع ْب ُد ِ ۗ ٰا ٰتن َِي ْالك ِٰت‬
‫ب َو َج َع َل ِنيْ َن ِب ًّيا‬
Terjemahan:

Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia
menjadikan aku seorang Nabi.4

Dalam berdakwah Nabi Isa as terkenal sebagai seseorang yang sering berkelana
(berpindah-pindah tempat). Misi Nabi Isa as dalam berdakwah adalah menyiarkan agama
yang benar, membongkar akan kesalahan dan kesesatan pendeta Yahudi yan telah jauh
menyimpang dari ajaran Nabi Musa as yang sebenarnya. Bahkan terbukti kepada Nabi
Isa as. bahwa mereka telah lupa dengan ajaran-ajaran yang diberikan Nabi Musa dalam
kitab suci Taurat. Sudah banyak pula yang tidak kenal kepada Allah swt., Nabi Isa as.
menyampaikan kehadirannya memerintahkan untuk menyembah Allah swt. Hal tersebut
diungkap dalam QS az-Zukhruf/43: 63-64, Allah berfirman :

‫ولَما ج ۤاء عي ْٰسى ب ْالبي ِّٰنت قَال قَ ْد جْئتُ ُكم ب ْالح ْكمة و ُبيِّنَ لَ ُكم بعْض الَّذيْ ت َْختَلفُوْ نَ ف ْي ۚه فَاتَّقُوا هّٰللا‬
َ ِ ِ ِ ِ َ َ ْ َ ‫ِ ْ ِ ِ َ ِ َاِل‬ َ ِ َ ِ ِ َ َ َّ َ
63 ‫َواَ ِط ْيعُوْ ِن‬
‫هّٰللا‬
ِ ‫اِ َّن َ هُ َو َرب ِّْي َو َربُّ ُك ْم فَا ْعبُ ُدوْ ۗهُ ٰه َذا‬
64ٌ ‫ص َراطٌ{ ُّم ْستَقِيْم‬

Terjemahnya:

Dan tatkala Isa datang membawa keterangan Dia berkata: "Sesungguhnya aku datang
kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa
yang kamu berselisih tentangnya, Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada)
ku". Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu Maka sembahlah Dia, ini
adalah jalan yang lurus. Benturan ajaran Nabi Isa as dengan kesombongan bangsa Israil:

1. Yang ditolak oleh Nabi Isa as adalah pemberontakan melawan Roma, dia pernah
menyampaikan sabdanya yang terkenal, “berikanlah kepada kaisar dan berikan
kepada Allah apa yang menjadi hak Allah,” artinya bangsa Israil harus bersabar
karena keselamatan belum saatnya datang.

4
Syamil, al-Quran, tajwid dan terjemahan nya, (Bandung: cipta media, 2006), Hal 307.
2. Nabi Isa as berkata,”kerajaan Allah akan dicabut dari kalian dan akan diberikan
kepada bangsa lain” artinya” Allah telah menetapkan bahwa bangsa Israil tidak ada
lagi setelah itu.5

Nabi Isa as meminta perlindungan kepada Allah swt, ia berdoa agar menghunyamkan
keimanan di hati kaumnya dan memberikan murid-murid yang dapat membantu
menyebarkan dakwah. Allah swt. Mengabulkan dan memberi murid yang setia, beriman,
dan mengikuti jejak Nabi Isa as. Hal ini dijelaskan dalam Al Quran surat al imran ayat 52
dan Qs. Al saff ayat 37.

37 َ‫ق ْال ُمرْ َسلِ ْين‬


َ ‫ص َّد‬ ِّ ‫بَلْ َج ۤا َء بِ ْال َح‬
َ ‫ق َو‬

َ َ‫فَلَ َّمٓا اَ َحسَّ ِعي ْٰسى ِم ْنهُ ُم ْال ُك ْف َر ق‬


‫ال‬

52 َ‫صا ُر هّٰللا ِ ۚ ٰا َمنَّا بِاهّٰلل ِ ۚ َوا ْشهَ ْد بِاَنَّا ُم ْسلِ ُموْ ن‬


َ ‫اريُّوْ نَ نَحْ ُن اَ ْن‬
‫هّٰللا‬
ِ ‫ي اِلَى ِ ۗ قَا َل ْال َح َو‬
ْٓ ‫ار‬
ِ ‫ص‬َ ‫َم ْن اَ ْن‬
Terjemahan:

37. Padahal dia (Muhammad) datang dengan membawa kebenaran dan membenarkan
rasul-rasul (sebelumnya).

52. Maka ketika Isa merasakan keingkaran mereka (Bani Israil), dia berkata, “Siapakah
yang akan menjadi penolong untuk (menegakkan agama) Allah?” Para Hawariyyun
(sahabat setianya) menjawab, “Kamilah penolong (agama) Allah. Kami beriman
kepada Allah, dan saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang Muslim.

Berdasarkan ayat tersebut penyebutan murid Nabi Isa as. disebut alHawariyyun yaitu
orang-orang yang ditugaskan oleh Nabi Isa as ke berbagai desa dan pelosok untuk
memberikan kabar gembira dengan agama barunya dan menyeru manusia kepada
keimanan.6

Menurut sebagian ahli, para pengikut setia Nabi Isa tersebut berjumlah dua belas orang
yaitu Simon (Petrus), Andreas, Yakub bin Zabdi, Yahya saudara Yakub, Piliphus,
Bartolomius, Toas, Matius, Yakub bin Alpius, Tadius, Simon, orang Kanani, dan
Yudas Iskariot. Nabi Isa as mengirim beberapa utusan ke daerah-daerah pedesaan
dan perkotaan untuk menyampaikan kabar gembira dengan seruannya. Ia mengirim

5
Agus Swandi, Penyaliban Nabi Isa A.s., Terjemahan, Hal. 41.
6
Hilmy Ali Sya’ban, Nabi Isa, h. 82
utusannya kepada penduduk desa bernama”Antiokhia”. Dua orang yang diutus
tersebut ialah Yohanes dan Paulus. Pada masa itu raja yang menguasai adalah
“Anthusa” ia adalah seorang musyrik penyembah berhala. Setelah raja mengetahui
keberaan mereka untuk menyeru beriman kepada Allah swt. dan meninggalkan
penyembahan berhala, Nabi Isa as megirim satu muridnya untuk mengikuti jejak
kedua muridnya yaitu Simoen. Dengan sifat penyabarnya, kecerdasan dan keteguhan
hati imannya. Simoen dapat meyelamatkan mereka berdua dari murka raja.7

D. Nabi Isa bukanlah tuhan


Menurut Muhammd Ali, kelahiran Nabi Isa yang dikandung oleh Maryam
tidak cocok dengan sifat ketuhanan, kerasnya penderitaan yang dialami Maryam ini
sama dengan penderitaan sebagaimana penderitaan seorang ibu yang hendak
melahirkan. Menurut Alkitab penderitaan yang dialami oleh Maryam adalah hukuman
kepada semua wanita disebabkan dosa Hawa. Selain itu, Nabi Isa as disebut akan
mengalami perubahan dari buaian sampai usia lanjut, sedangkan Tuhan tidak
mungkin mengalami perubahan. Pada kenyataannya, ada yang mengakui dan
mempertuhankan Nabi Isa as yakni agama Kristen, sebuah ajaran yang dibangun oleh
Paulus. Nama Nabi Isa as tidak disebut dalam Alkitab tetapi diganti dengan nama
Yesus. Para ulama Barat sendiri telah menyimpulkan adanya tujuh macam ajaran
Paulus yang menyalahi ajaran Nabi Isa as, tetapi dipegang teguh dalam agama
Nasrani.8
Ketujuh ajaran Paulus yaitu:
a. Nabi Isa as selalu memetingkan dalam khotbah-khotbahnya tentang akan
datangnya kerajaan Allah swt; sedangkan dalam ajaran Paulus dititik beratkan
kedatangan kembali dari Nabi Isa as itu sendiri sehingga timbul adanya ajaran
messianisme, akan datangnya messiah.
b. Nabi Isa as tidak pernah membicarakan tentang adanya dosa warisan, sedangkan
Paulus telah mengajarkan adanya dosa warisan.

7
Mujahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-agama, h. 70.)

8
Muhammad Ali, Sejarah Para Nabi (Studi Banding Alquran dan Alkitab) (Jakarta:

Darul Kutubil Islamiyah, 2007), h. 137.


c. Nabi Isa as mengajarkan tentang pengampunan dari Tuhan atau penyesalan dan
tobat sungguh-sungguh dari hambanya pada perkataan dan perbuatan manusia dan
atas dasar sifat pengampunannya Tuhan itu sendiri, sedangkan Paulus
menyadarkan pengampunan Tuhan pada penyaliban Yesus.

d. Nabi Isa as telah mengakui hukum Taurat berlaku bagi pengikutnya, sedangkan
Paulus telah menggantikan hukum Taurat dengan iman kepada penyaliban Yesus
untuk menebus dosa manusia.

e. Syariat Taurat tidak berlaku lagi dengan mengajarkan Injil dalam lingkungan
Yahudi, sedangkan pada Paulus, Injil diajarkan pula pada orang-orang di luar
Yahudi.

f. Nabi Isa as mewajibkan kepada pengikutnya meneruskan hukum Ibrahim tentang


bersunat dan berkhitan, sedangkan Paulus tidak mewajibkan lagi.

g. Nabi Isa as menolak dipertuhankan di samping Tuhan yang maha Esa, sedangkan
Paulus mengangkat Nabi Isa as sebagai Tuhan, dan menganggap dirinya sebagai
penjelma dari dirinya.9

h. Perbandingan Pendapat Al Kitab, Injil Dan Al Qur’an


i. Perbandingan Pendapat Al Kitab, Injil Dan Al Qur’an

E. Perbandingan Pendapat Al Kitab, Injil Dan Al Qur’an

al-Qur’an menceritakan kisah kelahiran Nabi Isa as yang penuh dengan kontroversial
dalam kehidupannya. Selain itu Nabi Isa sebagai Nabi yang fenomenal dan menjadi
perbincangan dikalangan umat Islam dan Nasrani sampai saat ini. Sehingga Islam dan
Kristen berbeda keyakinan memahami Nabi Isa as. Orang Nasrani3 khususnya mereka
yang beragama kristen4 menyebut Nabi Isa dengan sebutan Yesus. Nama Yesus berasal
dari bahasa Ibrani, awalnya Yoshua kemudian berganti ke dalam bahasa Yunani dengan
nama Yesus.10

9
Muhammad Yahya Waloni, Islam Meruntuhkan Iman Sang Pendeta (Bandung:

Cahaya Iman, 2008), h. 24. )


10
Darmawijaya, Gelar-gelar Yesus (Yogyakarta: Penerbit Konisius), 1986, Hal. 12-13.
Al-Qur’an dan al-Kitab sama-sama menjelaskan, Bahwa Isa al Masih diutus ke bumi
melalui kandungan Maryam, melalui proses yang diluar nalar manusia, karena ia terlahir
tanpa adanya seorang ayah diantaranya juga Isa Al-Masih adalah mukjizat dari Allah
kepada hambanya didunia sebagai pembawa kabar gembira dan rahmat bagi manusia.
sebagai mana firman Allah Swt, Surat Maryam ayat 21:

ِ ‫اس َو َرحْ َمةً ِّمنَّ ۚا َو َكانَ اَ ْمرًا َّم ْق‬ ۚ َّ َ‫ك هُ َو َعل‬
‫ضيًّا‬ ِ َّ‫ي هَي ٌِّن َولِنَجْ َعلَهٗ ٓ ٰايَةً لِّلن‬ ِ ۚ ِ‫قَا َل َك ٰذل‬
ِ ُّ‫ك قَا َل َرب‬
Terjemahan:
“Jibril berkata: “Demikianlah”. Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah
bagiku, dan agar dapat kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai
rahmat dari Kami, dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan”. Hari
lahir Nabi Isa As ini telah termasyhur dikalangan umat kristiani dengan nama hari
Natal, bertepatan pada tanggal 25 desember. Pada tahun ke 4, Sebelum Masehi di
Palestina pada pemerintahan Hedores agung.11

Sehingga setiap tanggal 25 Desember merupakan hari penting orang-orang


kristen yang menyakini bahwa Isa adalah anak tuhan yang di utus di muka bumi,
dikarenakan Nabi Isa As lahir tanpa seorang ayah dan berbagai mu’jizat yang di
berikan Allah kepadanya, sehingga mereka menganggap Nabi Isa As wajib
disembah sebagaimana mereka menyembah Allah Swt. Oleh sebab itu mereka
merayakan kelahiran Nabi Isa As atau yang sebut dengan Yesus setiap tahunya,
layaknya merayakan ulang tahun.

Di dalam al-Kitab (Injil) Lukas I: 31 ketika malaikat Jibril mendatangi


Maryam sebagai berikut: “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan melahirkan
seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus, Ia akan menjadi
besar dan akan disebut anak Allah yang Maha Tinggi, dan Tuhan Allah akan
mengaruniakan kepada Nya tahta daus, bapa Leluhurnya” Kelahiran Nabi Isa As
salah satunya digambarkan Allah dengan indah di dalam al-Qur’an, yaitu surat
Maryam ayat 16, dengan surat Maryam ayat 22. Yang artinya “Dan ceritakanlah
(kisah) Maryam di dalam al-Qur’an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari
keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur,” (Qs. Maryam [19]: 16)

11
Huston smith, Agama-Agama Manusia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia), 2008, Hal. 357.
“Dan ingatlah kisah Maryam yang memelihara kehormatannya, lalu kami tiupkan
roh dari kami ke dalam tubuhnya, kami jadikan dia dan anaknya sebagai tanda
kebesaran Allah bagi seluruh alam”. (Qs. Maryam [19]: 22)

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bagaimana situasi kelahiran Nabi Isa As
dan ketika Ibunya Maryam dengan tabah dan sabar menghadapi kaumnya yang
mencemooh serta menghina dengan kelahiran bayinya itu. Kelahiran Nabi Isa As
menyita banyak perhatian, salah satu 5 mukjizat yang diturunkan keadanya yakni
kelahirannya tanpa seorang bapak, lahir dari seorang ibu yang perawan, suci dan
mampu menjaga kehormatannya yakni Maryam binti Imran. Kelahiran inilah
menimbulkan kontroversial, bagaimana status Nabi Isa as apakah itu mukjizat atau
ia adalah anak Allah melalui tiupan roh oleh Malaikat Jibril.12

F. Hikmah Dan Pesan Moral


Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa tujuan kisah dalam
Alquran menjadi bukti yang kuat bagi umat manusia bahwa Alquran sangat sesuai
dengan kondisi, yakni di samping pengajaran dan pendidikan juga berfungsi sebagai
hiburan. Bahkan di samping tujuan yang mulia itu, kisah-kisah tersebut diungkapkan
dalam bahasa yang sangat indah dan menarik. Menjadikan orang yang mendengar dan
membacanya sangat menikmati. 13

Adapun hikmah dari kisah Nabi Isa as menurut peneliti, yaitu:

1. Kita dapat mengetahui bagaimana kehidupan Nabi Isa as. Dalam kisah Nabi Isa as
terdapat perbedaan penafsiran baik dari Alquran maupun Alkitab, yakni
kelahirannya, dipertuhankan dan kematiannya.
2. Dengan kisah Nabi Isa as maka keyakian kita terhadap kekuasaan Allah swt.
semakin bertambah. Sebab dalam kisah Nabi Isa as begitu banyak tanda
kekuasaan Allah yang diperlihatkan kepada manusia bahwa seseorang lahir tanpa
adanya suatu hubungan, dan ini diperlihatkan kepada Nabi Isa as.
3. Dengan mengetahui kisah Nabi Isa as maka kita dapat mengetahui bahwa setiap
nabi yang diutus oleh Allah swt. mendapat cobaan dan ujian, bukan hanya Nabi

12
Ukhrowiyah, Aida Rif’atul, Kelahiran Isa Sebagai Penempatan Hari Raya Nasrani Perspektif Al-Qur’an dan
Al-Kitab, Tesis, 2019, Hal. 4-5.

13
Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hal 230.
Isa as tetapi nabi-nabi sebelumnya juga menerima ujian. Bahkan nabi setelah Nabi
Isa as yakni Nabi Muhammad saw. Menerima ujian yang sangat berat.

Pesan moral yang terdapat dalam kisah Nabi Isa as, yaitu:

1. Amanah, dalam hal ini dapat dicontoh ketika Maryam, ibu Nabi Isa as diberikan
amanah untuk melahirkan seorang nabi sedangkan ia sendiri tidak pernah disentuh
oleh laki-laki dan masih perawan. Dengan senang hati ia menerima kehamilannya
itu karena hal tersebut amanah dari Allah.
2. Kesabaran, Maryam dalam keadaan hamil dan sampai pada proses melahirkan ia
jalani. Saat itu ia mendapat tuduhan berzinah oleh kaumnya, dan anak yang
dilahirkannya adalah hasil perzinaan. Akan tetapi, Maryam hanya bersabar dan
menyerahkan semuanya kepada
Allah swt. sehingga keajaiban dan pertolongan Allah kepada Maryam
diperlihatkan kepada kaum Yahudi. Nabi Isa as pada saat masih dalam buaian
berbicara dan menjelaskan bahwa ia adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah
swt.
3. Rendah hati, Nabi Isa as dalam berdakwah dibekali dengan beberapa mukjizat
untuk memperlihatkan kepada umatnya bahwa ia adalah seorang nabi. Akan
tetapi, mukjizat yang dimiliki, ada kaum mengklaim bahwa Nabi Isa adalah
Tuhan. Ketika ditanya oleh Allah bahwa ia mengatakan kepada umatnya bahwa
aku ini adalah Tuhan, maka Nabi Isa as menjawab dengan kerendahan hatinya
bahwa ia hanyalah seorang nabi yang diutus oleh Allah dan menyuruh untuk
menyembah Allah.
BAB III
Penutup

Kesimpulan

Nabi Isa as adalah nabi yang mengabarkan akan datang nabi terakhir yaitu Nabi
Muhammad saw. Kehadiran Nabi Muhammad saw yakni menyempurnakan semua ajaran dari
kitab sebelumnya (Taurat, Injil, Zabur). Nabi Isa as dalam berdakwah menyampaikan
ketauhidan dan tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah. Hal tersebut menjadi misi
utama dalam berdakwah. Selain itu, dia tidak merubah ajaran Taurat tetapi mengukuhkan apa
yang menjadi ajaran dalam Perjanjian Lama. Dalam berdakwah Nabi Isa diberikan pengikut
yang setia dan beriman yang disebut Al-Hawariyun, artinya pengikut setia. Selain itu
kelebihan yang dimiliki oleh Nabi Isa as adalah diberikan mukjizat yang tidak dimiliki oleh
nabi lain yakni salah satunya adalah menghidupkan orang mati, menyembuhkan penyakit.
kisah Nabi Isa as. adalah hal yang sangat menarik, pasalnya kisahnya berbeda dengan nabi-
nabi lainnya. Kisah kelahiran Nabi Isa as. Yang diceritakan dalam Alquran seakan-akan
mempertegas dan memberikan jawaban kepada orang yang berselisih tentang Nabi Isa as.,
Nabi Isa as. Lahir dari rahim seorang wanita yang tidak pernah disentuh oleh laki-laki yaitu
Maryam, Nabi Isa as. adalah anak yang suci yang bersal dari tiupan Roh Ilahi melalui
malaikat Jibril. Ia bukan anak dari hasil perzinaan dan bukan pula Anak Tuhan. Kemudian
Alquran mempertegas bahwa Nabi Isa as. Hanyalah seorang hamba bukan jelmaan Tuhan
yang disembah, Nabi Isa adalah rasul.

Saran

Melalui makalah ini penulis sudah berusaha menggali pesan-pesan dan makna-makna
al-Qur’an khususnya yang berkaitan dengan agama dan syariat Nabi Isa as.. Namun, penulis
sangat menyadari bahwa makalh ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak hal-hal
yang belum penulis ketahui dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Oleh karenanya,
berkenaan dengan agama dan syariat Nabi Isa as. ini masih diperlukan penelitian yang lebih
lanjut dan lebih mendalam dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan.
DAFTAR PUSTAKA

Syamil, 2006, al-Quran, tajwid dan terjemahan nya, Bandung: cipta media.

Al qur’an Online, Tafsir Kemenag.

Risalah, Muslim, Q.S. Maryam (Maria)-surah 19 ayat 30,


https://risalahmuslim.id/quran/maryam/19-30/, 25 November 2021, 19:30.

Syamil, 2006, al-Quran, tajwid dan terjemahan nya, Bandung: cipta media.

Swandi, Agus, Penyaliban Nabi Isa A.s., Terjemahan.

Sya’ban, Ali, Hilmy, Nabi Isa.

Manaf, Abdul, Sejarah Agama-agama.

Ali, Muhammad, 2007, Sejarah Para Nabi (Studi Banding Alquran dan Alkitab, Jakarta:

Darul Kutubil Islamiyah.

Waloni, Yahya, Muhammad, 2008, Islam Meruntuhkan Iman Sang Pendeta, Bandung:

Cahaya Iman.

Baidan, Nashruddin, 2005, Wawasan Baru Ilmu Tafsir Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Ukhrowiyah, Rif’atul, Aida, 2019, Tesis, Kelahiran Isa Sebagai Penempatan Hari Raya
Nasrani Perspektif Al-Qur’an dan Al-Kitab.

Smith, Huston, 2008, Agama-Agama Manusia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia).

Darmawijaya, 1986, Gelar-gelar Yesus (Yogyakarta: Penerbit Konisius).

Anda mungkin juga menyukai