Anda di halaman 1dari 12

MERGER &

AKUISISI
Studi Kasus Penggabungan
Antara Bank BRI Syariah,
Tbk, Bank Syariah Mandiri ,
dan Bank BNI Syariah
Clever Patrick Sitinjak (05)
Joy Laurensius Rumahorbo (18)

Kelompok 3 Komang Widya Hadi Saputra (19)


Maulana Akbar Fitra (21)
Parlin Lumbantoruan (23)
PT.Bank Syariah Indonesia Tbk; Hasil
Merger Tiga Bank Syariah

Tujuan penggabungan bank syariah yaitu untuk mendorong bank


syariah lebih besar sehingga dapat masuk ke pasar global dan
menjadi katalis pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
Selain itu, merger bank syariah dinilai dapat lebih efisien dalam
penggalangan dana, operasional dan belanja. Melalui merger bank
syariah ini diharapkan perbankan syariah terus tumbuh dan
menjadi energi baru untuk ekonomi nasional dan akan menjadi
bank BUMN yang sejajar dengan bank BUMN lainnya sehingga
bermanfaat dari sisi kebijakan dan transformasi bank

Beberapa Faktor-faktor Yang Memepengaruhi Proses Merger ketiga Bank


1. expected competition Syariah.
2. Expected Synergies
3. Complexity Tax Rule
Faktor-faktor Yang memepengaruhi Proses Merger ketiga Bank Syariah.

1. expected competition
Penggabungan akan dilakukan dengan memperhatikan kepentiangan
masing masing bank peserta, persaingan sehat dalm melakukan usash
serta menjamin tetap terpenuhinya hak hak para pemeh=gang saham
publik dan karyawan.
penggabungan akan mengakibatkan penurunan persentase
kepemilikan saham(dilusi) pemegang saham karena adanya
peningkatan modal saham bank yang menerima penggabungan.
besarnya penurunan persentase saham adalah sebagai berikut:
BRIS = 76,2%
BSM = 48,8%
BNIS = 75,0%
Pertumbuhan atau diversifikasi. Perusahaan yang menginginkan
pertumbuhan cepat - baik ukuran, pasar saham, atau diversifikasi bisnis
daripada membuat unit bisnis sendiri. Perusahaan tidak memiliki risiko
memperkenalkan produk baru. Selain itu, jika Anda melakukan ekspansi
melalui merger atau konsolidasi, perusahaan dapat mengurangi jumlah
pesaing atau mengurangi persaingan sehingga perusahaan dapat
menaikkan harga produk kepada pembeli dan / atau menurunkan harga
bahan baku yang dibayarkan kepada pemasok

Artinya, faktor utama dibalik merger tersebut adalah motif ekonomi.


Dengan kata lain, merger hanya dapat dibenarkan jika menguntungkan.
Kondisi yang saling menguntungkan ini terjadi jika diperoleh efek sinergis
sebagai hasil merger atau konsolidasi.
2. Expected Synergies
Rasio keuangan menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan
antara kinerja BSM,BRIS, dan BNIS pada rasio CAR dan NPF.
Berdasarkan penelitian dengan metode DCF-FCFE, diperoleh hasil
nilai perusahaan Bank Syariah Mandiri sebesar Rp8,99 triliun, nilai
perusahaan BRI Syariah adalah sebesar Rp3,23 triliun, dan nilai
perusahaan BNI Syariah adalah sebesar Rp3,08 triliun. Nilai PBV
BSM, BRI Syariah, dan BNI Syariah dalam kondisi moderat adalah
1,408; 1,290; dan 1,238. Penilaian perusahaan bank merger
menggunakan metode DCF-FCFE dalam sekenrio moderat sebesar
Rp23,49 triliun dengan nilai SINERGI Rp8,87 Triliun. PBV bank
merger bernilai wajar dan berada diatas rrata-rata industri
perbankan.
Tabel Kinerja 3 Bank Syariah BUMN dan Hasil Merger BSI

Tercatat per Desember 2020 aset BSI sudah mencapai Rp239,56 triliun . Aset sebesar itu
menempatkan BSI sebagai bank terbesar ke-7 di Indonesia dari sisi aset. Aset bank berkode saham
BRIS itu berada di bawah PT Bank CIMB Niaga Tbk (Rp281,7 triliun) dan di atas PT Bank Panin Tbk
(Rp216,59 triliun) per September 2020. Aset yang sangat besar ini dapat mengungkit kemampuan
lebih besar dalam mendukung pembiayaan ekonomi. Di samping itu, diharapkandapat menjadi
akselerator bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Ditegaskan bahwa BSI akan mendapat size yang sangat besar, baik dari sisi aset, kantor cabang,
maupun sumber daya manusia yang sangat berkualitas. Banyak hal yang BSI dapat lakukan untuk
pemulihan ekonomi nasional. Potensi penggalangan dana dari BSI akan lebih baik dengan saluran
global yang mumpuni untuk menggalang dana murah nonkovensional guna membiayai berbagai proyek
strategis (Bisnis Indonesia, 1 Februari 2021).
Bank Mandiri akan memiliki saham BRIS
sebesar 51,2% PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk. 25%. BRI menjadi 17,4%
DPLK BRI- Saham syariah 2% dan publik
sebesar 4,4%. Tindakan merger 3 bank
syariah BUMN tersebut dinilai bisa
meningkatkan daya saing keuangan syariah
di era digital.
3. Complexity
Tax Rule
Konsekuensi dari proses merger,
apapun jenis dan metode
pencatatannya, adalah adanya
perpindahan aktiva yang tentunya
terkait dengan perpajakan.
Setidaknya ada transfer tax (PPN,
PPh Final 4 ayat 2 dan BPHTB) dan
keuntungan atas selisih aktiva yang
merupakan objek Pajak
Penghasilan (PPh).
cont.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Setiap pengalihan aktiva atau harta
UU PPN Tahun 1983 dan perubahannya Tahun
berupa tanah dan bangunan akan
1994, pengalihan aktiva perusahaan sehubungan dikenakan PPh final dan Bea Perolehan
dengan proses merger tidak termasuk dalam Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
pengertian penyerahan Barang Kena Pajak (BKP)
dan tidak terutang PPN. Namun, PPh final yang dikenakan adalah sebesar 5% dari
Tahun 2001, pengalihan aktiva dalam rangka harga jual
merger ini dikenakan PPN karena tidak termasuk BPHTB dikenakan tarif 5% dari nilai jual kena
dalam daftar negatif jenis barang kena pajak yang pajak – selisih antara harga jual dengan nilai jual
tidak dikenakan PPN. objek pajak tidak kena pajak.
UU PPN yang baru Tahun 2009, kembali lagi pada
ketentuan semula, dimana penyerahan barang
kena pajak dalam rangka merger tidak terutang
PPN.
cont.
Penggunaan Nilai Buku atau Nilai
Pasar pada Merger
Sesuai dengan Pasal 10 ayat (3) UU PPh, maka nilai perolehan Seringkali, penggunaan nilai buku
atau pengalihan harta dalam rangka merger adalah jumlah yang dalam rangka merger ditengarai ada
seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar, upaya untuk menghindari pajak.
kecuali ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan. Dengan kata lain, Oleh karena itu, DJP melarang
pengalihan harta dalam proses merger prinsipnya menggunakan merger yang menggunakan nilai
harga pasar atau dapat menggunakan nilai buku dengan buku apabila perusahaan yang
persyaratan tertentu. Apabila perusahaan ingin menggunakan menerima pengalihan harta
nilai buku, maka terlebih dahulu harus mengajukan permohonan mengalami kerugian atau
kepada Direktur Jenderal Pajak dengan melampirkan alasan dan kerugiannya lebih besar dari
tujuan melakukan merger, melunasi seluruh utang pajak dari tiap perusahaan yang mengalihkan
badan usaha yang terkait dan memenuhi persyaratan tujuan hartanya.
bisnis (business purpose test).
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai