ii
1. Latar Belakang
Dalam perusahaan, laporan laba rugi berisi pendapatan dan biaya,
dimana selisih dari kedua pos tersebut menunjukkan tingkat keberhasilan
usaha dalam perusahaan. Akan tetapi terdapat perbedaan pengakuan
pendapatan dan biaya antara SAK ( Standar Akuntansi Keuangan ) dan
Undang-Undang Perpajakan yang mencakup perbedaan tetap (Permanent
Difference ) dan perbedaan temporer (Temporary Difference ). Perbedaan
tersebut akan menyebabkan dua nilai laba yaitu laba akuntansi dan laba fiskal.
Adanya dua nilai laba yang berbeda tersebut akan berakibat juga terhadap
perbedaan jumlah pajak penghasilan. Sehingga perlu dilakukan rekonsiliasi
fiskal untuk mengetahui laba fiskal menurut Undang-undang Perpajakan.
Tujuan dari pelaporan fiskal untuk menyajikan informasi sebagai
bahan untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak. Dalam sistem
pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia saat ini, yaitu sistem self
assesment, wajib pajak diberi wewenang untuk menghitung sendiri pajak yang
terutang sehingga adanya laporan keuangan sangat membantu dalam
perhitungan pajak terutang.
Dalam penelitian ini, objek yang diteliti adalah perusahaan yang
bergerak di bidang properti yaitu perusahaan real estate, yang dipandang perlu
karena adanya karakteristik pendapatan dan beban yang dimiliki oleh
perusahaan real estate itu sendiri, yang tentunya berbeda dengan perusahaan
lain pada umumnya. Dari sisi perpajakan, Properti atau Real Estate sangat
menarik untuk dicermati karena dalam setiap pergerakan properti atau real
2
Tabel 2
PT. BUMI LINGGA PERTIWI
NERACA
PER 31 DESEMBER 2008
Keterangan Jumlah ( Rp )
ASET LANCAR
Kas dan Setara kas 3.783.753.212
Piutang Usaha 398.076.690
Piutang Lain-lain 4.480.323.905
Persediaan 15.737.061.624
Uang Muka Pajak 314.919.200
Tanah yang Belum dikembangkan 29.059.028.351
Aset Tetap 1.310.190.398
JUMLAH ASET 55.083.353.380
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Uang Muka Penjualan 11.115.935.287
Hutang Usaha 3.012.594.757
Hutang Lain-lain 662.553.209
Biaya yang Masih Harus Dibayar 4.825.204.385
Hutang Pajak 1.216.266.256
Pinjaman Bank, yang akan J atuh Tempo Dalam Satu
Tahun 15.959.253.821
Hutang Pemegang Saham 9.850.311.777
J umlah kewajiban Lancar 46.642.119.492
EKUITAS
Modal Saham-modal dasar,
ditempatkan dan disetor penuh 1.500 1.500.000.000
lembar @Rp.1.000.000,-
Saldo laba Ditahan 6.941.233.888
Jumlah Ekuitas 8.441.233.888
JUM LAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 55.083.353.380
Sumber : PT. Bumi Ligga Pertiwi
8
Tabel 3
PT. BUMI LINGGA PERTIWI
NERACA
PER 31 DESEMBER 2009
Keterangan Jumlah ( Rp )
ASET LANCAR
Kas dan Setara kas 4.646.542.385
Piutang Usaha 462.656.440
Piutang Lain-lain 3.486.200.669
Persediaan 16.489.368.001
Uang Muka Pajak 0
Tanah yang Belum dikembangkan 31.815.066.712
Aset Tetap 1.225.398.986
JUMLAH ASET 58.125.233.193
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Uang Muka Penjualan 13.586.760.787
Hutang Usaha 2.656.328.026
Hutang Lain-lain 844.156.929
Biaya yang Masih Harus Dibayar 2.775.802.383
Hutang Pajak 946.216.123
Pinjaman Bank, yang akan J atuh Tempo Dalam Satu Tahun 17,729,542,900
Hutang Pemegang Saham 7.188.820.761
J umlah kewajiban Lancar 45.727.627.909
EKUITAS
Modal Saham-modal dasar,
ditempatkan dan disetor penuh 1.500 1.500.000.000
lembar @Rp.1.000.000,-
Saldo laba Ditahan 10.897.605.285
Jumlah Ekuitas 12.397.605.285
JUM LAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 58.125.233.193
Sumber : PT. Bumi Ligga Pertiwi
9
Tabel 4
PT. BUMI LINGGA PERTIWI
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Periode Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2008
KETERANGAN Jumlah (Rp)
Penjualan 33.884.696.500
Harga pokok penjualan 26.475.365.137
Laba Kotor 7.409.331.363
Beban Usaha 4.016.933.830
Laba Usaha 3.392.397.533
Pendapatan/(Beban) lain-lain 1.749.956.286
Laba bersih sebelum pajak 1.642.441.247
Sumber : PT. Bumi Lingga Pertiwi
Tabel 5
PT. BUMI LINGGA PERTIWI
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Periode Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009
KETERANGAN Jumlah (Rp)
Penjualan 34.748.565.500
Harga pokok penjualan 22.820.293.991
Laba Kotor 11.928.271.509
Beban Usaha 5.709.237.490
Laba Usaha 6.219.034.019
Pendapatan/(Beban) lain-lain 2.054.262.193
Laba bersih sebelum pajak 4.164.771.826
Sumber : PT. Bumi Lingga Pertiwi
10
6. Pembahasan
1. Rekonsiliasi Fiskal dan Perhitungan Nilai beda Temporer dan
Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2008
Tabel 6
PT. BUMI LINGGA PERTIWI
Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Komersial Ke Laporan Laba Rugi Fiskal
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008
(Dinyatakan Dalam Rupiah)
KETERANGAN
Laba/rugi
komersial Koreksi
Laba/Rugi
Fiskal
Positif Negatif
Penjualan 33,884,696,500 33,884,696,500
Harga pokok penjualan 26,475,365,137 26,475,365,137
Laba Kotor 7,409,331,363 7,409,331,363
Beban Usaha :
Alat-alat Tulis 1,602,000 1,602,000
Gaji Pegawai 2,140,626,214 2,140,626,214
Iklan 192,446,002 52,905,902 139,540,100
J amsostek 275,119,735 275,119,735
kerugian piutang 119,903,835 119,903,835 0
Listrik 151,751,794 151,751,794
Litbang Karyawan 2,150,000 2,150,000
Materai/Benda-benda Pos 7,251,500 7,251,500
Pameran 27,982,233 27,982,233
Pemasaran 209,600,350 26,967,000 182,633,350
Pemeliharaan Kendaraan 396,794,230 396,794,230
Penyusutan Gedung Kantor 7,800,000 7,800,000
Penyusutan
Mesin&Peralatan 13,478,750 13,478,750
Penyusutan Kendaraan 124,951,744 124,951,744
Penyusutan Inventaris 31,066,617 13,924,809 17,141,808
Perjalanan Dinas 174,405,200 174,405,200
Promosi/Penjualan 10,740,000 10,740,000
Telepon/HP/Telex/Telegram 119,543,792 3,773,000 115,770,792
Fotocopy 6,258,500 6,258,500
Komputer, Printer, Tinta 4,925,500 4,925,500
Jumlah Beban Usaha 4,016,933,830 3,800,923,450
Laba Usaha 3,392,397,533 3,608,407,913
11
Pend/(Beban) lain-lain
Pendapatan Lain-lain :
J asa Giro dan Bunga Deposit 85,510,241 85,510,241 0
Penjualan Aset Tetap 26,453,185 26,453,185
Selisih Barang Gudang 33,967,910 33,967,910
Jmlh Pendapatan Lain-lain 145,931,336 60,421,095
Beban Lain-lain:
Bunga Bank/Pinjaman Kredit 1,601,574,950 1,601,574,950
Administrasi Bank 2,450,000 2,450,000
Jumlah Beban Lain-lain 1,604,024,950 1,604,024,950
Jml Pend./(Beban) Lain-
lain 1,749,956,286 1,664,446,045
Laba bersih sebelum pajak 1,642,441,247 217,057,587 85,510,241 1,943,961,868
Sumber : Data diolah
Adapun Penyebab dari koreksi masing-masing rekening tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Koreksi Fiskal Positif
1. Beban Entertaiment
Di dalam beban iklan terdapat beban entertainment yang tidak ada daftar
nominatifnya sebesar Rp. 52.905.902,00. Sesuai dengan pasal 6 ayat 1 huruf a,
UU no.17 tahun 2000 tentang perubahan atas UU no.7 tahun 1983 tentang
pajak peghasilan. Berdasarkan SE-27/PJ .22/1986, biaya ini dapat dijadikan
pengurang dengan kegiatan usaha wajib pajak serta dibuatkan daftar nominatif
yang kemudian dilampirkan dalam SPT tahunan pajak penghasilan. Daftar
nominatif adalah daftar yang wajib dibuat dan dilampirkan oleh wajib pajak.
Oleh karena biaya entertaiment ini tidak ada daftar nominatifnya, maka perlu
dikoreksi positif sebesar Rp 52.905.902,00.
2. Beban Kerugian Piutang
12
Tax Base
Boleh
dikurangkan
(DTA)
Kena
Pajak
(DTL)
Kas dan setara kas
3,783,753,212 3,783,753,212 (-) (-)
Piutang Usaha
398,076,690 398,076,690 (-) (-)
Piutang lain-lain
4,480,323,905 4,480,323,905 (-) (-)
Persediaan
15,737,061,624 15,737,061,624 (-) (-)
Uang muka pajak
314,919,200 314,919,200 (-) (-)
Tanah yang belum dikembangkan
29,059,028,351 29,059,028,351 (-) (-)
Jumlah Aset Lancar
53,773,162,982 53,773,162,982 (-) (-)
Gedung
156,000,000 156,000,000 (-) (-)
Akm.penyusutan gedung
-7,800,000 -7,800,000 (-) (-)
Mesin dan peralatan
215,660,000 215,660,000 (-) (-)
Akm.Peny. mesin dan peralatan
-13,478,750 -13,478,750 (-) (-)
Kendaraan
988,632,709 988,632,709 (-) (-)
Akm.Penyusutan Kendaraan
-124,951,744 -124,951,744 (-) (-)
Inventaris kantor
127,194,800 127,194,800 (-) (-)
Akm. Peny. Inventaris kantor
-31,066,617 -17,141,808 13,924,809 (-)
Jumlah Aset Tetap
1,310,190,398 1,324,115,207 (-) (-)
JUMLAH ASET
55,083,353,380 55,097,278,189 (-) (-)
Uang Muka Penjualan
11,115,935,287 11,115,935,287 (-) (-)
Hutang usaha
3,012,594,757 3,012,594,757 (-) (-)
Hutang Lain-lain
662,553,209 662,553,209 (-) (-)
Biaya yang masih harus di bayar
4,825,204,385 4,825,204,385 (-) (-)
Hutang Pajak
1,216,266,256 1,216,266,256 (-) (-)
Pajak bank akan jth tempo dlm 1th
15,959,253,821 15,959,253,821 (-) (-)
Hutang pemegang saham
9,850,311,777 9,850,311,777 (-) (-)
Jumlah Kewajiban Lancar
46,642,119,492 46,642,119,492 (-) (-)
Modal Saham
1,500,000,000 1,500,000,000 (-) (-)
Saldo laba ditahan
6,941,233,000 6,941,233,888 (-) (-)
Jumlah Ekuitas
8,441,233,888 8,441,233,888 (-) (-)
55,083,353,380 55,083,353,380 13,924,809
Sumber : data diolah
15
Penyusutan Kendaraan
118,352,035 118,352,035
Penyusutan Inventaris
28,891,307 11,383,457 17,507,850
Perjalanan Dinas
201,344,500 115,780,000 85,564,500
Promosi/Penjualan
15,990,000 15,990,000
Telepon/HP/Telex/Telegram
145,769,000 3,940,050 141,828,950
Fotocopy
8,780,000 8,780,000
Komputer, Printer, Tinta
15,899,000 15,899,000
Jumlah Beban Usaha
5,709,237,490 5,510,683,083
Laba Usaha
6,219,034,019 6,417,588,426
Pend/(Beban) lain-lain
Pendapatan Lain-lain :
J asa Giro dan Bunga Deposit
98,710,541 98,710,541 0
Penjualan Aset Tetap
32,052,165 32,052,165
Selisih Barang Gudang
32,007,770 32,007,770
Jmlh Pendapatan Lain-lain
162,770,476 64,059,935
Beban Lain-lain:
Bunga Bank/Pinjaman Kredit
1,888,511,717 1,888,511,717
Administrasi Bank
2,980,000 2,980,000
Jumlah Beban Lain-lain
1,891,491,717 1,891,491,717
Jml Pend./(Beban) Lain-lain
2,054,262,193 1,955,551,652
Laba bersih sebelum pajak
4,164,771,826 187,170,950 110,093,998 4,462,036,774
Sumber : Data Diolah
Adapun Penyebab dari koreksi masing-masing rekening tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Koreksi Fiskal Positif
1. Beban Entertaiment
Di dalam beban iklan terdapat beban entertainment yang tidak ada daftar
nominatifnya sebesar Rp. 67.450.900,00. Sesuai dengan pasal 6 ayat 1 huruf
a, UU no.17 tahun 2000 tentang perubahan atas UU no.7 tahun 1983 tentang
pajak peghasilan. Berdasarkan SE-27/PJ .22/1986, biaya ini dapat dijadikan
pengurang dengan kegiatan usaha wajib pajak serta dibuatkan daftar
19
Tabel 11
PT.BUMI LINGGA PERTIWI
Pengidentifikasian Perbedaan Temporer dengan Pendekatan Neraca
Untuk Periode Tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2009
KETERANGAN
Perbedaan Temporer
Acc. Base
Tax Base
Boleh
dikurangkan
(DTA)
Kena
Pajak
(DTL)
Kas dan setara kas
4,646,542,385 4,646,542,385 (-) (-)
Piutang Usaha
462,656,440 462,656,440 (-) (-)
Piutang lain-lain
3,486,200,669 3,486,200,669 (-) (-)
Persediaan
16,489,368,001 16,489,368,001 (-) (-)
Uang muka pajak
0 0 (-) (-)
Tanah yang belum dikembangkan
31,815,066,712 31,815,066,712 (-) (-)
Jumlah Aset Lancar
56,899,834,207 56,899,834,207 (-) (-)
Gedung
156,000,000 156,000,000 (-) (-)
Akm.penyusutan gedung
-7,800,000 -7,800,000 (-) (-)
Mesin dan peralatan
215,660,000 215,660,000 (-) (-)
Akm.Peny. mesin dan peralatan
-13,478,750 -13,478,750 (-) (-)
Kendaraan
895,066,278 895,066,278 (-) (-)
Akm.Penyusutan Kendaraan
-118,352,035 -118,352,035 (-) (-)
Inventaris kantor
127,194,800 127,194,800 (-) (-)
Akm. Peny. Inventaris kantor
-28,891,307 -17,507,850 11,383,457 (-)
Jumlah Aset Tetap
1,225,398,986 1,236,782,443 (-) (-)
JUMLAH ASET
58,125,233,193 58,136,616,650 (-) (-)
Uang Muka Penjualan
13,586,760,787 13,586,760,787 (-) (-)
Hutang usaha
2,656,328,026 2,656,328,026 (-) (-)
Hutang Lain-lain
844,156,929 844,156,929 (-) (-)
Biaya yang masih harus di bayar
2,775,802,383 2,775,802,383 (-) (-)
Hutang Pajak
946,216,123 946,216,123 (-) (-)
Pajak bank akan jth tempo dlm 1th
17,729,542,900 17,729,542,900 (-) (-)
Hutang pemegang saham
7,188,820,760 7,188,820,760 (-) (-)
Jumlah Kewajiban Lancar
45,727,627,908 45,727,627,908 (-) (-)
Modal Saham
1,500,000,000 1,500,000,000 (-) (-)
Saldo laba di tahan
10,897,605,285 10,897,605,285 (-) (-)
Jumlah Ekuitas
12,397,605,285 12,397,605,285 (-) (-)
58,125,233,193 58,125,233,193 11,383,457 (-)
Sumber : Data Diolah
22
Tabel 12
PT. BUMI LINGGA PERTIWI
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Periode Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2009
KETERANGAN Jumlah ( Rp )
Penjualan 34,748,565,500
Harga pokok penjualan -22,820,293,991
Laba Kotor 11,928,271,509
Beban Usaha -5,709,237,490
Laba Usaha 6,219,034,019
Pendapatan/(Beban) lain-lain -2,054,262,193
Laba bersih sebelum pajak 4,164,771,826
PPh Tahun Berjalan 624,685,148
Beban Pajak Tangguhan 711,578
Beban pajak 625,396,726
Laba Bersih Setelah Pajak 3,539,375,100
Sumber : Data Diolah
Tabel 13
PT. BUMI LINGGA PERTIWI
NERACA
Per 31 Desember 2009
KETERANGAN Jumlah (Rp)
ASET LANCAR
Kas dan Setara kas 4,646,542,385
Piutang Usaha 462,656,440
Piutang Lain-lain 3,486,200,669
Persediaan 16,489,368,001
Uang Muka Pajak 0
Tanah yang Belum dikembangkan 31,815,066,712
Jumlah Aset Lancar 56,899,834,207
ASET TETAP
Gedung 156,000,000
Akm. Peny.Gedung -7,800,000
Mesin dan Peralatan 215,660,000
24
terjadi pada tahun 2008 dan 2009 yaitu ada pada penyusutan inventaris
dan selanjutnya menghitung DTA dan DTL berdasarkan tarif PPh yang
berlaku, sehingga diketahui DTA tahun 2008 mengalami kenaikan
sebesar Rp. 3.898.946,- sedangkan pada tahun 2009 sebesar Rp. 3.187.368,-
sehingga terdapat selisih penurunan DTA pada akhir tahun 2009 sebesar Rp
711.578,-
3. Akuntansi PPh PSAK 46
Setelah adjusment (penyesuain) dibuat dan PPh terutang tahun berjalan
serta future tax effects (hutang Pajak) dihitung dan diakui. Maka bisa
diketahui Penghasilan (Beban) Pajak Tangguhan dengan melakukan
perhitungan menurut PSAK 46.
a. Tahun 2008
Dapat diketahui dalam neraca jumlah Aset Pajak Tangguhan sebesar Rp
3.898.946,- dan dalam laporan Laba rugi terdapat Pendapatan Pajak
Tangguhan sebesar Rp. 3.898.946,-
b. Tahun 2009
Dapat diketahui dalam neraca jumlah Aset Pajak Tangguhan sebesar Rp.
711.578,- dan karena mengalami penurunan DTA maka dalam laporan Laba
rugi terdapat Beban Pajak Tangguhan sebesar Rp. 711.578,-.
8.Saran
Berdasarkan dari hasil perhitungan, diketahui adanya perbedaan-perbedaan
yang ada dalam pengakuan beban dan penghasilan antara akuntansi dengan
peraturan perpajakan. Dengan demikian akan menyebabkan perbedaan nilai
27
penghasilan kena pajak dengan laba kena pajak. Oleh karena itu, PT. Bumi Lingga
Pertiwi seharusnya dalam menyusun laporan keuangan juga mendasarkan pada
PSAK No. 46 (Akuntansi PPh). J ika laporan keuangan di perusahaan
mendasarkan juga pada Akuntansi PPh maka akan mendapat kelebihan yaitu :
1. Akuntansi Terpenuhi dimana pengertian tersebut adalah laporan keuangan
tersebut digunakan untuk memenuhi kepentingan komersial dalam
penyediaan informasi keuangan perusahaan dan pengambilan keputusan
maupun penetapan kebijakan perusahaan.
2. Pengisian SPT tidak peelu menghitung lagi, karena perusahaan dalam
menyusun laporan keuangan berdasarkan juga dengan PSAK No.46 karena
hal tersebut untuk memenuhi kepentingan fiskal yakni dalam hal
penetapan pajak, khususnya pada akhir tahun.
3. J ika di audit laporan keuangan yang didasarkan pada PSAK akan
mendapatkan Pendapatan Wajar Tanpa Pengecualian.
28
DAFTAR RUJUKAN
Agoes,S, Trisnawati,E.(2009). Akuntansi Perpajakan. J akarta : Salemba Empat
Ginting, S.A, Bahri, Syamsul.(2009).Jurnal Akuntansi 17 : Pengaruh perbedaan
antara laba akuntansi dan laba fiskal terhadap persistensi laba pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek
Idonesia.Universitas Sumatra Utara. (http://akuntansi.usu.ac.id)
Harjanto, Handogo Budi.(2008). Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap
perbedaan pelaporan laba akuntansi dan laba fiscal (studi empiris
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar diBEI). Skripsi, Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
(http://etd.eprints.ums.ac.id)
Hutagaol, J ohn (2003). Kapita Selekta Akuntansi Pajak. J akarta : Kharisma
Ikatan Akuntansi Indonesia (2009). Pedoman Standar Akuntansi Keuangan.
Kontur, Ronny (2007). Metode Penelitian. J akarta : Sekolah Tinggi Manajemen
PPM
Mills,F.Lillian. George, A.Plesko.(2003). Bridging the reporting gap : a proposal
for more informative reconciling of book and tax income. Papers,
University Of Arizona (http://www.brookings.edu)
Pradiat, (2009). Edisi 3 : Akuntansi Pajak. J akarta : Mitra Wacana Media
Poterba, J ames. Rao, N.Seidman,J .(2009). Journal of Economics : Temporary
difrrences, deferred tax position, and corporate incentives. MIT
Deartement Of Economics(http://econ-www.mit.edu)
Resmi, Siti (2008). Perpajakan. J akarta : Salemba Empat
Riswandi, R. (2009). Analisis perbedaan laporan laba rugi menggunakan
rekonsiliasi (koreksi) komersial dan fiscal pada PT Norita Flexindo.
Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
(www.gunadarma.ac.id)
Sartika, Renni.Lubis, Arifin.(2009). Jurnal Akuntansi 41 : Analisis perhitungan
pajak peghasilan badan berdasarkan laba komersil dan laba fiscal pada
PT Tanato Makmur Lestari Medan.Universitas Sumatra Utara.
(http://akuntansi.usu.ac.id)