Anda di halaman 1dari 2

Baiklah, Nama saya Nurul afida yana, biasa dipanggil pida, saya lahir pada tanggal 9 mei 2004 di

Mapilli, tepatnya di Desa bonra. Saya lahir dari kedua orang tua saya yang sangat menyangi saya. Nama
ayah saya adalah “ imam kahfi “ sejak kecil saya di biasakan memanggil ayah saya dengan
sebutan “papa” dan mama saya bernama “Rasdiana” saya memanggilnya dengan sebutan “mama” .
Masa kecil saya tidak jauh beda dengan anak – anak kecil lainnya,artinya normal, tidak lain dari yang
lain...

Ketika itu orang tua ku menikah pada tahun 1999, yah, di tahun itu saya memang
belum lahir, karna pada tahun itu setelah beberapa bulan pernikahan orang tuaku
lahirnya seorang bayi laki-laki yakni kakakku sendiri. Ia bernama “ Eza farham “ aku
denggannya berjarak 4 tahun baru lahir kakak perempuan saya yang bernama Nurul
aini,beranjak 1 tahun, lalu lahirlah diriku sang anak perempuan yang sangat manis dan
manja.
Pada masa saya masih bayi, saya di asuh oleh mama saya sendiri, beliau
sangat sayang  pada saya karena saya adalah anak  perempuannya terakhirnya
dikeluargaku.  Beranjak pada umur 2 – 3 tahun saya baru bisa berbicara, dan yang
lucunya pada saat saya baru bisa ngmong saya selalu memanggil  papa dan mamaku
dengan diawali kata “sang”, jadi sang papa/sang ibu...haha,, saya sendiri  juga tidak
tahu apa sebabnya,,mungkin karena dengar dari  televisi atau gimana, saya juga tidak
tahu sampai sekarang. 
Setelah saya berumur 6 tahun, saya masuk sekolah TK (Taman Kanak – kanak)
tk atjo djalawali yang berada di desa saya sendiri yakni Desa bonra, waktu TK saya
sangat pendiam dan selalu mengalah,  dan waktu TK saya sangat senang dengan
pelajaran menggambar dan berhitung. Pada masa – masa TK saya sudah
mandiri,,artinya berangkat dari rumah ke TK sendiri tanpa diantar orang tua seperti
anak – anak lainnya, saya tidak pernah menangis seperti teman – teman yang lainnya.
Setelah melewati masa – masa TK, saya lanjut ke SD (Sekolah Dasar) pada
umur 7 tahun, waktu itu saya sudah bisa membaca, jadi pada saat pelajaran membaca,
saya tidak pernah disuruh maju kedepan kelas untuk membaca seperti  teman – teman
yang lainnya, dan itu membuat saya salah sangka pada guru saya, saya mengira kalau
guru saya tidak menganggap saya, sampai akhirnya saya tidak mau sekolah
lagi.....hehehe
ketika saya berumur  10 tahun atau pada saat kelas 4 SD, saya sering di tinggal
pergi papa dan ibu saya.karena mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
Akhirnya tibalah waktu dimana saya dan kakak saya benar-benar. Yahhh, mereka
sedang mencari uang demi anak-anaknya.
 pada saat saya kelas 2 SMP saya mulai tertarik dengan komputer, karena
sering melihat sepupu saya main game, kebetulan sepupu saya juga lumayan jago
komputernya,,saya pun banyak bertanya – tanya tentang komputer kepada beliau
sampai saat ini.
….
 Pada saat kelas 3 SMP saya agak bingung untuk melanjutkan ke sekolah mana
yang seharusnya saya pilih, saya ingin beda dari yang lainnya,, akhirrnya saya
memutuskan untuk sekolah MAN yang terletak di lampa, disini saya sangat banyak
mendapatkan pelajaran dan pendidikan, terutama pendidikan tentang kehidupan yang
belum tentu dirasakan oleh anak SMA lainnya, karena disini kehidupanya yang serba
harus mandiri, , dan ini membuat saya lebih dewasa,, kekompakan dan solidaritas
sangat erat pada kehidupan disekolah tersebut, karena susah senang kami selalu
bersama. Itulah yang saya rasakan selama 3 tahun. Setelah dipenghujung masa SMA
saya ingin sekali kuliah dengan jurusan farmasi, karena itu merupakan pilihan yang di
ridhoi oleh diri saya sendiri. selain itu juga saya ingin menjadi seorang dokter kerena itu
sudah merupakan cita-cita sejak saya usia dini. Akhirnya saya memutuskan untuk
berencana mengambil jurusan farmasi, dan orang tua saya sangat setuju dengan
keputusan saya, karena orang tua saya lebih menyarankan saya untuk mengambil
jurusan farmasi di banding jurusan kedokteran, walaupun orang tua saya tidak
menuntut harus mengambil jurusan itu, artinya orang tua saya memberi kebebasan
pada saya.

Anda mungkin juga menyukai