Anda di halaman 1dari 20

KEPEMIMPINAN

TSANSAKSIONAL,
TRANSFORMASIONAL, DAN
VISIONER
Kepemimpinan Transaksional
 Kepemimpinan yang menekankan pada tugas yang
diemban bawahan.
 Lebih difokuskan pada peranannya sebagai manajer
karena ia sangat terlibat dalam aspek-aspek prosedural
manajerial yang metodologis dan fisik.
 Tidak mengembangkan pola hubungan laissez fair atau
membiarkan personel menentukan sendiri pekerjaannya
karena dikhawatirkan dengan keadaan personel yang
perlu pembinaan, pola ini dapat menyebabkan mereka
menjadi pemalas dan tidak jelas apa yang dikerjakannya.
 Dalam kontsak kerja disepakati bersama reward dan
punishment
Model Kepemimpinan Transaksional

Pemimpin mengidentifikasi
Pemimpin mengidentifikasi
apa yang mesti dikerjakan
apa yang dibutuhkan oleh
Bawahan untuk mencapai
bawahannya
Hasil yang ingin dicapai

Pemimpin memperjelas
Bagaimana kebutuhan bawahan
Pemimpin memperjelas Akan dipenuhi, sebagai imbalan
Peran bawahannya Atas apa yang dikerjakaannya
Dala pencapaian hasil yang
ditargetkan

Pemimpin mengidentifikasi
Pemimpin mengidentifikasi
apa yang mesti dikerjakan
apa yang dibutuhkan oleh
Bawahan untuk mencapai
bawahannya
Hasil yang ingin dicapai

Bawahan termotivasi untuk


Meraih hasil yang diinginkan
Tersebut (expected effort) Sumber: Hoover (1991) dan
Leitwood (1992)
keterangan
 Bawahan berupaya menghindari pekerjaan apabila ada
kesempatan sehingga apabila dibiarkan mereka akan
merasa senang dengan tanpa pekerjaan/tanggungjawab.
 Pemimpin harus mengontrol, mengarahkan, dan jika
perlu memberikan ancaman agar bawahan produktif.
 Bawahan cenderung lebih senang diarahkan menjadi
pekerja yang ditentukan prosedurnya dan pemecahan
masalahnya dari pada harus memikul sendiri
tanggungjawab atas segala tindakan dan keputusan yang
diambil.
 Bawahan tidak cocok diserahi tanggungjawab merancang
pekerjaan secara inisiatif.
Kepemimpinan
Transformasional
 Didasarkan pada kebutuhan akan penghargaan diri,
tetapi menumbuhkan kesadaran pada pemimpin untuk
berbuat yang terbaik sesuai dengan kajian
perkembangan manajemen dan kepemimpinan yang
memandang manusia, kinerja, dan pertumbuhan
sebagai sisi yang saling berpengaruh.
 Burn (1978) menyatakan bahwa pada kepemimpinan
ini, “para pemimpin dan pengikut saling menaikkan diri
ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi.
Model Kepemimpinan Transformasional

Pemimpin
Pemimpin
Mengangkat nuasa
Membangun rasa
Kebutuhan bawahan
Percaya diri pada
Ketingkat yang lebih
bawahan Pemimpin
Tinggi para hirarki
motivasi Mentransformasikan
Perhatian kebutuhan
Pemimpin bawahan
Memperluas Kebutuhan
bawahan

Pemimpin
Mempertinggi probabilitas Pemimpin
keberhasilan yang Mempertinggi nilai
subjektif Kebenaran bawahan

TRANSFORMASIONAL
ORGANISASI
Kondisi sekarang dan upaya Makin meningginya motivasi
Yang diharapkan bawahan Bawahan untuk mencapai hasil
Dengan upaya tambahan

Bawahan menghasilkan kinerja Bawahan mempersembahkan kinerja


Sebagaimana yang diharapkan Melebihi apa yang diharapkan
Sumber: Bass dan Aviola (1994)
Pemimpin Transformasional
 Memiliki wawasan jauh ke depan (visioner) dan berupaya
memperbaiki dan mengembangkan organisasi bukan untuk saat ini
tapi dimasa datang.
 Agen perubahan dan bertindak sebagai katalisator (memberi peran
mengubah sistem ke arah yang lebih baik).
 Memiliki visi yang jelas, gambaran holistik tentang bagaimana
organisasi di masa depan ketika semua tujuan dan sasarannya telah
tercapai (Covey [1989] dan Petters (1992)
 Memandang nilai-nilai organisasi sebagai nilai luhur yang perlu
dirancang dan ditetapkan oleh seluruh staf sehingga mempunyai rasa
memiliki dan komitmen.
 Makna simbolis dari tindakan lebih penting dari paa tindakan aktual
(Sergiovanni, 1990:21)
 Memiliki keahlian diagnosis, meluangkan waktu dan mecncurahkan
perhatian untuk memecahkan masalah.
Dimensi
Kepemimpinan Tranformasional
 Idealiced influence, prilaku yang menghasilkan rasa
hormat (respect) dan rasa percaya diri (trust) dari orang
yang dipimpinnya.
 Inspirational motivation, menyediakan tantangan bagi
pekerjaan yang dilakukan staf dan memperhatikan makna
pekerjaan bagi staf.
 Intellectual stimulation, pemimpin yang mempraktekkan
inovasi-inovasi.
 Individualized consideration, pemimpin merefleksikan
dirinya sebagai seorang yang penuh perhatian dalam
mendengarkan dan menindaklanjuti keluhan, ide,
harapan-harapan, dan segala masukan yang diberikan
staf.
Kepemimpinan visioner
Mengapa harus visioner?

 Perubahan paradigma pendidikan dari sentralistis ke


desentralisasi.
 Adanya pelimpahan wewenang yang luas kepada
sekolah atas dasar pertimbangan profesional dan
pertanggungjawaban publik.
 Adanya kerja sama antara pejabat pemerintahan
dengan pemimpin pendidikan dalam membangun
pendidikan yang bermutu
Derek Esp & Rene Saran (1995: 32)
Konsep Kepemimpinan Visioner
 Harus memahami konsep visi
 Harus memahami karakteristik dan
unsur visi
 Harus memahami tujuan visi.
Konsep Visi
 Visi adalah suatu gambaran mengenai masa depan yang
kita inginkan bersama.
 Visi adalah daya pandang jauh ke depan, mendalam dan
luas yang merupakan daya pikir abstrak yang memiliki
kekuatan amat dahsyat dan dapat menerobos segala
batas-batas fisik, waktu, dan tempat (Gaffar, 1995:22)
 Visi adalah pandangan yang merupakan kristalisasi dari
intisari kemampuan (competency), kebolehan (ability),
dan kebiasaan (self efficacy) dalam melihat, menganalisis
dan menafsirkan.
Karakter dan ciri-ciri visi
 Memperjelas arah dan tujuan
 Mudah dimengerti dan diartikulasikan
 Mencerminkan cita-cita tinggi dan menetapkan
standard of excellence.
 Menumbuhkan inspirasi, semangat,
kegairahan, dan komitmen
 Menciptakan makna bagi anggota organisasi
 Merefleksikan keunikan atau keistimewaan
organisasi
 Menyiratkan nilai-nilai yang junjung tinggi oleh
organisasi
 Kontekstual
Unsur-unsur visi
 Basic value (nilai-nilai dasar atau falsafah yang dianut)
 Mission (operasional dari visi yang merupakan
pemikiran seseorang tentang organisasinya, meliputi
pertanyaan; mau menjadi apa organisasi ini
dikemudian hari dan akan berperan sebagai apa?
 Objective (tujuan-tujuan yang merupakan arah ke
mana organisasi di bawa yang meliputi pertanyaan,
mau menghasilkan apa, untuk siapa, dan dengan mutu
yang bagaimana?
Tujuan visi
 Memperjelas arah umum perubahan kebijakan
organisasi
 Memotivasi karyawan untuk bertindak dengan
arah yang benar
 Membantu proses mengoordinasi tindakan-
tindakan tertentu dari orang yang berbeda-
beda.
 Menyelesaikan masalah-masalah yang dihdapi
organisasi melalui pendekatan yang mendasar
 Memberikan jaminan bagi kelangsungan hidup
dan perkembangan organisasi
Hubungan Misi, Visi, Core
Beliefs, dan Core Values
Filosofi membandingkan Perwujudan visi dilaksanakan
Semangat tinggi terhadap Dengan perilaku yang dilandasi
Usaha perwujudan visi Filosofi dan core value

FILOSOFI CORE VISI


MISI VALUES

Core values memberikan


Makna terhadap pekerjaan Visi dirumuskan
Sebagai pengabdian kepada Berdasarkan paradigma
Tuhan Yang Maha Esa
Langkah-langkah
kepemimpinan visioner
 Penciptaan visi
 Perumusan visi
 Transformasi visi
 Implementasi visi
Tahapan Penciptaan Visi
 Trend watching, adalah kemampuan tingkat tinggi
dalam penciptaan visi, yaitu kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi di masa yang akan datang
melalui kepiwaiannya dalam bidang yang digeluti serta
kepekaan terhadap signal-signal alam dan
perubahannya.
 Envisioning, adalah kemampuan pimpinan untuk
merumuskan visi berdasarkan hasil pengamatan trend
perubahan yang akan terjadi dimasa yang akan
datang.
Perumusan visi
 Pembentukan dan perumusan visi oleh
anggota tim kepemimpinan
 Merumuskan strategi secara konsensus
 Membulatkan sikap dan tekad sebagai
total commitment untuk mewujudkan visi
menjadi suatu kenyataan.
Transformasi Visi
 Merupakan kemampuan membangun kepercayaan
melalui komunikasi yang intensif dan efektif sebagai
upaya shared vision pada stakeholders sehingga
diperoleh sense of belonging dan sense of ownership.
 Visi mesti ditransformasikan dengan melakukan upaya
berbagi visi dan diharapkan terjadi difusi visi dan
menimbulkan komitmen seluruh personal.
 Dalam proses tranformasi ini kadang visi suatu organisasi
gagal karena antara lain: kerancuan visi dan misi, visi
tersebut tidak didambakan, tidak mencerminkan
penderitaan dan harapan, tidak diyakini dapat dicapai,
tidak fleksibel, dan tidak didukung oleh strategi
organisasi.
Implementasi visi
 Merupakan kemampuan pemimpin
dalam menjabarkan dan menerjemahkan
visi dalam tindakan.
 Visi merupakan peluru bagi
kepemimpinan visioner.
 Visi berperan dalam menentukan masa
depan organisasi apabila
diimplementasikan secara konprehensif.

Anda mungkin juga menyukai