Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH GIZI & DIET

Dosen Pengampu : Antun Rahmadi, S.KM, M.PH


Kelas : Tingkat 1 Reguler 1

Anggota Kelompok :
1. Hamdan Ar-rasyid Aqhiru (2114471006)
2. Putri Nurseptiarawati S. (2114471012)
3. Reygius Arta Meta (2114471015)
4. Silvi Dia Lestari (2114471016)
5. Deliana Putri (2114471021)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


PRODI D-III KEPERAWATAN KOTABUMI
Kasus 3 :

Anak Carita, perempuan 3 ½ tahun, BB : 8.800 g, TB : 91 cm, datang ke RSU dengan


keluhan anak muntah dan diare sejak 1 minggu. Selama sakit diare, dirumah hanya diberi air
tajin dan tidak berobat. Pada pemeriksaan tampak anak letargis, tangan dan kaki dingin, nadi
sukar diraba, nafas 48 x/menit, capillary refill 5 detik dan suhu aksiler 35,8°C, tidak ada
edema ataupun dermatosis.

a. Bagaimana status gizi Carita?


b. Apa kondisi klinis pada Carita?
c. Sebutkan 4 hal penting yang harus dilakukan!
d. Berapa banyak larutan glukosa yang harus diberikan secara intervena?
e. Berapa banyak cairan yang harus diberikan pada jam pertama?
Bila setelah diberi infus 1 jam pertama ternyata frekuensi nafas menjadi 38 x/menit
dan nadi teraba 128 x/menit, maka :
f. Apa yang harus dilakukan selanjutnya?
g. Bagaimana rencana pemberian makanannya?
h. Bagaimana setelah dehidrasi Carita masih diare?
i. Pengobatan apa yang harus diberikan?
j. Kapan Carita boleh pulang?

Jawaban :

a. Setelah mengetahui gejala pada pemeriksaan Carita, dapat disimpulkan bahwa status
gizinya adalah termasuk gizi buruk.
Anak dengan BB/PB atau BB/TB di bawah minus dua atau di bawah minus tiga
standar deviasi termasuk gizi kurang atau gizi buruk.
Untuk BB 8,8 TB 91 cm —Berat Badan Carita sangat kurang. Carita 3½ tahun
(42bulan) dengan BB 8,8 sangat kurang. Dibawah minus tiga standar deviasi.

b. KONDISI I
Ditemukan :
- Renjatan (syok) ditandai dengan capillary refill 5 detik.
- Letargis
- Muntah dan atau diare atau dehidrasi

tambahan (+)

Nafas 48x/menit menunjukan adanya gejala pneumonia.


Suhu aksiler < 36°C teraba dingin —> Hipotermia
c. 1) jangan berikan Fe sebelum minggu kedua (Fe diberikan pada fase stabilisasi)
2) jangan berikan cairan intra vena kecuali syok atau dehidrasi berat
3) jangan berikan protein terlalu tinggi pada fase stabilisasi
4) jangan berikan deuretik pada penderita kwashiorkor

d. - Berikan cairan intravena (iv) berupa Ringer Laktat dan Dextrosa/Glukosa 10 %


dengan perbandingan 1 : 1 (=RLG 5 %) sebanyak 15 ml/kgBB selama 1 jam pertama
atau 5 tetes/menit/kgBB.
- Selanjutnya nerikan glukosa 10% intra vena(iv) bolus, dosis: 5 ml/kgBB.

e. - Teruskan pemberian cairan RLG 5% diatas sebanyak 15 ml/ kg BB selama 1 jam,


atau 5 tts/menit/kgBB/(infus tetes makro 20cc/menit)
- Catat nadi dan frekuensi nafas setiap 10 menit, selama 1 jam.

f. - Bila nadi pada pasien menguat & frekuensi nafas turun, infus diteruskan dengan
cairan dan tetesan yang sama selama 1 jam.
- Bila rehidrasi belum selesai dan anak minta minum, berikan ReSoMal sesuai
kemampuan anak.
- Catat nadi dan frekuensi nafas setiap 10 menit, selama 1 jam.

g. Pemberian cairan dan makanan untuk stabilisasi renjatan (syok), letargis dan
muntah/diare/dehidrasi
h. Bila setelah rehidrasi pasien Carita masih mengalami diare, maka setiap kali diare
berikan ReSoMal.
Dengan ketentuan:
*Anak < 2 th : 50 - 100 ml/setiap diare
*Anak > 2 th : 100-200 ml/setiap diare

Usia Carita > 2 thn, ReSoMal yang dibutuhkan untuk diberikan padanya setiap kali
diare adalah 100-200 ml.

PENTING!
Perhatikan over rehidrasi yang dapat menyebabkan gagal jantung.
i. Untuk antibiotik : gentamisin IV atau IM (7,5 mg/kgBB) setiap hari sekali selama 7
hari, ditambah ampisilin IV atau IM (50 mg/kg) setiap 6 jam selama 2 hari, ikuti
dengan Amoksisilin oral (15mg/kg), setiap 8 jam selama 5 hari. Dan sirup besi 1 kali
sehari 1 sendok teh.

j. perhatikan beberapa kriteria yang musti terpenuhi sebagai syarat dibolehkannya


pasien kembali pulang ke rumah berikut:

KRITERIA PEMULANGAN ANAK GIZI BURUK DARI RUANG RAWAT INAP

Persiapan untuk tindak lanjut di rumah dapat dilakukan sejak anak dalam perawatan,
misalnya melibatkan ibu dalam kegiatan merawat anaknya.
Kriteria sembuh bila BB/TB atau BB/PB > -2 SD dan tidak ada gejala klinis.
Anak dapat dipulangkan bila memenuhi kriteria pulang sebagai berikut :

1) Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan aktif


2) BB/PB atau BB/TB > -3 SD
3) Komplikasi sudah teratasi
4) Ibu telah mendapat konseling gizi
5) Ada kenaikan BB sekitar 50 g/kg BB/minggu selama 2 minggu berturut-turut
6) Selera makan sudah baik, makanan yang diberikan dapat dihabiskan.

Jika Carita telah memenuhi kriteria di atas, maka ia dikatakan boleh pulang dan
melanjutkan pemulihan di rumah untuk memperbaiki status kesehatan gizi dan
kondisinya.

Anda mungkin juga menyukai