Oleh :
DESLIA PRIMA
(1007033835)
IRA TRI ASI BR NAINGGOLAN
(1007033976)
: Deslia Prima
(1007033835)
Ira Tri Asi br Nainggolan
(1007033976)
Telah menyelesaikan Kerja Praktek di PT. Riau Andalan Kertas (RAK)
PM#2 Pada tanggal 10 April 2013 20 Mei 2013
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktek
di PT. Riau Andalan Pulp and Paper.
1. Orang Tua, Kakak, Abang dan keluarga tercinta atas doa, dukungan,
Penasehat Akademis.
7. Bapak Harto Soekiman, selaku Superintendent Paper Machine
ii
10. Staff dan karyawan di Quality Control System (QCS) Paper Machine 2
PT.RAPP - Pangkalan Kerinci.
11. Bapak Hamdani, selaku perekrut mahasiswa/mahasiswi Kerja Praktek di
PT.RAPP
12. Ibu Ade Mutia, selaku koordinator mahasiswa/mahasiswi Kerja Praktek di
PT.RAPP
13. Teman seperjuangan selama Kerja Praktek: Bang Aldy, Bang Muklis, Kak
Nadrah, Bang Hendri, Kak Yohana, Kak Indah dan Kak Hara.
14. Teman teman seperjuangan Teknik Kimia D3 Fakultas Teknik Universitas
Riau angkatan 2010.
15. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................I
KATA PENGANTAR...................................................................................II
DAFTAR ISI................................................................................................ IV
DAFTAR GAMBAR....................................................................................VI
DAFTAR TABEL.....................................................................................VIII
ABSTRAK ....................................................................................... IX
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
iv
BAB III DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI...........................19
v
5.1 PENDAHULUAN........................................................................................................ 51
5.2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................. 51
5.3 METODE.................................................................................................................... 53
5.3.1 Studi literatur tentang bahan pengisi (filler).......................................53
5.3.2 Observasi Lapangan.............................................................................53
5.3.3 Melakukan pembahasan tentang filler dan pengaruhnya terhadap
kualitas kertas..............................................................................................53
5.4 HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................................... 54
5.4.1 Hasil Observasi Filler...........................................................................54
5.4.2 Pembahasan..........................................................................................56
BAB V PENUTUP..............................................................................................61
5.1 K ESIMPULAN................................................................................................................. 61
5.2 SARAN........................................................................................................................ 61
LAMPIRAN PERHITUNGAN....................................................................62
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
ABSTRAK
PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) merupakan salah satu
perusahaan swasta yang berada di bawah pengawasan APRIL (Asia Pasific
Resource International Holding Limited) yang bergerak dibidang industri pulp
dan kertas dari bahan baku kayu daun lebar (Hardwood). Sebagai perusahaan
yang besar, APRIL mempunyai visi yaitu “menjadi salah satu perusahaan pulp
dan kertas terbesar di dunia dengan manajemen terbaik, paling menguntungkan,
dan berkelanjutan, serta menjadi pilihan utama bagi pelanggan dan karyawan”.
Kertasadalahbahan yangtipisdan rata, yangdihasilkan dengan
kompresi yang berasal dari Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung hemiselulosa dan l
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri hasil hutan yang
memiliki peran yang besar bagi perekonomian Indonesia saat ini. Salah satu
industri pulp dan kertas yang ternama adalah PT. Riau Andalan Pulp and Paper
(RAPP). Industri ini memiliki produk yang mampu menembus pasar
internasional dengan kuantitas yang besar dan kualitas yang baik, memiliki
mesin-mesin dan teknologi yang canggih serta modern. Diharapkan mahasiswa
dapat ikut andil dalam memajukan industri pulp dan kertas Indonesia dengan
mempraktekkan secara langsung ilmu yang diperoleh.
Pulp dibuat secara mekanis maupun kimia dengan memisahkan serat kayu
atau selulosa dari bahan lain. Dalam proses kraft pulping, larutan campuran
antara sodium hidrosida dan sodium sulfida digunakan untuk melarutkan bahan
yang tidak berserat. Pulp kemudian diputihkan untuk menghasilkan kertas yang
putih. Beberapa zat kimia digunakan dalam proses pemutihan (bleaching) antara
lain klorin, sodium hidroksida, kalsium hipoklorit, klorin dioksida, hidrogen
peroksida dan sodium peroksida.
1
1.2 Tujuan
Kerja praktek ini dilaksanakan di PT. Riau Andalan Pulp and Paper, Paper
Machine Department, unit Chemical Preparation dari tanggal 10 April 2013 20
Mei 2013.
2
1.5 Metode Pelaksanaan
Metode yang dilakukan dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini antara
lain:
a. Orientasi/Pengenalan Perusahaan
b. Studi Literatur
c. Studi Lapangan / Pengambilan Data
d. Pembuatan Laporan
PT. Riau Andalan Pulp and Paper merupakan suatu perusahaan yang
bergerak dibidang pulp dan kertas yang berada di bawah naungan PT. Raja
Garuda Mas Internasional (RGMI). Saat ini RGMI berubah nama menjadi PT.
Royal Golden Eagle (RGE). PT.RGE yang berpusat dijakarta merupakan
merupakan suatu grup industri yang unggul di Asia Pasifik dan asetnya melebihi
US 4,6 Milyar. APRIL ( Asia Pasific Resources International Holding Limited)
merupakan perusahaan pemegang saham untuk sektor hasil hutan dari grup RGE.
Pusat dari kantor APRIL ini terletak di Singapura dan merupakan
perusahaan pulp dan kertas terbesar di Asia. APRIL mengoprasikan pabrik pulp
dan kertas Changshu fine paper Mill di Cina dan PT. Riau Andalan Pulp dan
Kertas di indonesia. APRIL sendiri merupakan anak cabang perusahaan RGE
yang saat ini memiliki 80 anak Perusahaan yang terbesar di Indonesia dan
mancanegara.
CEO dan juga pendiri perusahaan ini adalah Sukanto Tanoto, beliau yang
lahir pada 29 Desember 1949 merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara.
Beliau telah banyak berkiprah di dunia bisnis. Pada Tahun 1967 beliau
bergabung dalam
perusahaan milik keluarga sebagai penyuplai suku cadang kendaraan bermotor
dari Jepang. Pada tahun 1973 beliau mendirikan industri kayu lapis yang diberi
nama RGM (saat ini menjadi RGE) pada saat itu menjadi era keemasan kayu
lapis Indonesia. Beliau mendirikan perusahaan minyak kelapa sawit yang diberi
nama Asian Agri pada tahun 1979. Pada tahun 1983 dibangun pabrik dissolving
pulp di daerah Porsea, Sumatra Utara yang diberi nama Indorayon (saat ini
3
menjadi Toba
Pulp Lestari) yang mulai dioperasikan tahun 1988.
4
APRIL sendiri memiliki visi yaitu “menjadi perusahaan pulp dan kertas
terbesar di dunia dengan manajemen terbaik, paling menguntungkan, dan
berkelanjutan serta menjadi pilihan utama bagi pelanggan dan karyawan”.
Pendirian pabrik PT. Riau Andalan Pulp and Paper ini dilakukan pada
tahun 1991 dengan masa pengerjaan proyek selama 2 tahun dengan investasi
awal sebesar 1,3 milyar dan temasuk Penanaman Modal Asing (PMA). Pada
akhir tahun 1993, pabrik selesai dibangun dengan menempati areal 650 ha dari
lahan 1750 ha milik PT. Riau Andalan Pulp and Paper. Pada awal bulan
Februari dan Maret 1994 dilakukan start-up (running test) pabrik dan pada tahun
1995 dimulai
produksi komersial pertama. Pertengahan tahun 1995 dimulai
masacomissioning (percobaan mesin) produksi selama 5 bulan dan setelah itu
mulai berproduksi secara komersil pada bulan berikutnya. Pada tahun 1996,
dimulai survei untuk
pabrik kertas dan pada tahun 1997 pabrik kertas sudah dimulai beroperasi
walaupun belum beroperasi sepenuhnya.
5
Gambar 1. 1 Pabrik PT.RAPP
PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) terletak di Pangkalan Kerinci,
Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan yang berjarak sekitar 75 km dari
Pekanbaru, ibukota propinsi Riau,sedangkan kantor pusat dan urusan
administrasi serta kerjasama terletak di Jl. Teluk Betung No. 31 Jakarta Pusat
10230. PT. RAPP merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pulp
(bubur kertas) dan kertas. Lokasi produksi PT. RAPP yang terletak di Pangkalan
Kerinci merupakan lokasi yang strategis karena dekat dengan sumber bahan baku
(kawasan HTI) dengan iklim yang sesuai untuk pertumbuhan pohon yang
menjadi
bahan baku pulp dan kertas. Bahan baku pendukung produksi berupa air juga
mudah diperoleh karena kawasan ini dekat dengan Sungai Kampar.
Bahan baku diperoleh dari lahan konsesi pabrik seluas 280.500 ha,
dimana rencana tata ruang HTI (Hutan Tanaman Industri) diperkirakan seluas
189.000 ha dan areal efektif tanam seluas 136.000 ha. Pada tahun 2000 bahan
baku yang
berasal dari kayu alam Mixed Hard Wood (MHW) mulai digantikan dengan
kayu hasil tanam yaitu jenis akasia. Akasia yang ditanam yaitu acacia
mangium,acacia crassicarpa dan eucaliptus, untuk eucaliptus sendiri saat ini
belum mulai bisa dipanen karena dalam masa percobaan.
6
Gambar 1. 2 Hutan Tanaman Industri (HTI) PT.RAPP
PT. RAPP mulai beroperasi secara penuh pada kuartal ketiga tahun 1996.
Pada saat itu, produksi rata-rata per hari sebesar 200 ton pulp. Nilai produksi ini
bervariasi pada bulan-bulan berikutnya sekitar 1800-200 ton pulp per hari. Pada
tahun 2003, jumlah produksi pulp dan kertas mengalami peningkatan hingga
pada 1.975.000 ton per tahun. Pada tahun 2004-2006 target sebesar 2.000.000 ton
pulp dan kertas atau sekitar 5.500 ton per hari. Riau Pulp menggunakan sistem
Super
Batch Cooking danContinuos Cooking dengan kapasitas produksi 2.700.000 ton
per tahun. Hal ini menjadikan PT.RAPP sebagai single line pabrik pulp terbesar
di Asia dan salah satu yang menghasilkan biaya produksi rendah di dunia.
Perusahaan ini memakai teknologi Elemental Chlorine Free (ECF) sehingga
memenuhi mutu dan lingkungan industri secara internasional. Semua kegiatan
proses produksinya ditunjang oleh sistem operasi dan dapat dilihat langsung
melalui monitor yang disebut DCS (Distribusi Control System).
PT. RAPP terdiri dari empat unit bisnis diantaranya :
PT. Riau Andalan Pulp atau Riau Pulp, merupakan unit bisnis yang
bergerak di bidang produksi pulp.
7
PT. Riau Andalan Kertas atau Riau Paper, merupakan unit bisnis
yang memproduksi kertas.
PT.Riau Prima Energi atau Riau Energy, unit bisnis yang bergerak di
bagian penyuplai energi.
Forestry atau Riau Fiber, unit bisnis yang bergerak di bagian forestry
untuk supply bahan baku kayu.
2. Seiton (Rapi)
3. Seiso (Resik)
4. Seiketsu (Rawat)
5. Shitsuke (Rajin)
Dalam hal peningkatan mutu, karyawan perlu dibekali kemampuan yang
handal dan memiliki operator-operator yang berstandar internasional. PT. RAPP
mempunyai training program yang disebut Driving License process (DLP)
program. DLP merupakan suatu minimum kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang operator. Operator tersebut dapat dinyatakan berkompeten apabila sudah
lulus dan memperoleh sertifikat DLP sesuai dengan bidang kerjanya masing-
masing. Setiap karyawan PT. RAPP mendapatkan training secara berkala guna
meningkatkan kemampuannya.
9
PRODUCTION
MANAGER
STEVEN HUNG
PAPER MACHINE
DEPUTY MANAGER
2
ADANG SUPRIATNA
SUPERINTENDENT
HARTO SOEKIMAN
SUPPORTING
SPECIALIST (2)
DONDI A
KHOIRUL
ANWAR JAKA
SETIADY
RELIEF SHIFT GROUP A SHIFT. GROUP B SHIFT. GROUP C SHIFT. GROUP D SHIFT.
SUPT. SUPT. SUPT. SUPT. SUPT.
JUARA P AMAN H.C. PARDAMEAN .S. ERWAN ADE PATRA
BUTAR
WET END 1.2 WET END 1.2 WET END 1.2 WET END 1.2
PROCESS OPR PROCESS OPR PROCESS OPR PROCESS OPR
MARIANTO ZULFIKAR EDI PURNOMO SAUT P
GROWTH GROWTH
GRROWU TH
GROWTH
DARUL ARIFIN
ENGGI LEVIONI ZULKIFLI DEDEN
FITRAHADI
1
1.6.2 Pemasaran Produk
Kertas yang dihasilkan oleh Riaupaper dipasarkan dalam bentuk cut size,
polio maupun gulungan (roll). Adapun wilayah pemasaran produk Riaupaper
adalah Eropa, Asia, dan pasar dalam negeri.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kertas dalam bahasa Inggris disebut paper dan dalam bahasa Belanda
disebut papier. Kertas adalah barang baru ciptaan manusia berwujud lembaran-
lembaran tipis yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret mempunyai
sifat yang berbeda dari bahan bakunya : tumbuh-tumbuhan. Kertas dibuat untuk
memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beragam. Kertas dikenal sebagai media
utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang
dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang
digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Adanya kertas merupakan
revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam
batu, tanah liat, logam, kulit pohon, dan lembaran-lembaran kayu. Mesir
merupakan negeri yang pertama kali bersentuhan dengan budaya kertas. Kertas
pertama kali dibuat dari sejenis tanaman, Cyperus papyrus. Setelah kertas
produk Mesir hilang dari peredaran, muncul kertas produk baru Cina. Produk Cina
mulai
1
dikenal pada abad ke-2 M. Orang yang berjasa mengenalkan kertas ebagai
produk peradaban manusia adalah T’sai Lun, pegawai biasa pada kerajaan Cina
semasa Kaisar Ho Ti. Kertas produk T’sai Lun yang berbahan dasar pohon
murbei dalam waktu singkat menggantikan fungsi berbagai media tulis yang
telah digunakan sebelumnya oleh Negara tersebut seperti, bambu dan kain
sutera. Berkat jasanya menemukan kertas, Kaisar Ho Ti kemudian
memberi gelar
bangsawan kepada T’sai Lun.
Pada awal abad ke-7, terjadilah transfer pertama kali dalam hal teknologi
pembuatan kertas. Negeri pertama yang menerima transfer pembuatan kertas
adalah Jepang. Setelah Jepang menyusul Korea, Nepal dan India pada abad ke-9.
Sementara dunia Arab telah mengenalnya sejak abad ke-8. Teknologi
pembuatan kertas mulai menyebar kenegara-negara Eropa seperti Spanyol, pada
pertengahn abad ke-12, kemudian Prancis, Italia, Jerman dan Swiss.
Seiring dengan
perkembangan peradaban, pembuatan kertas terus mengalami penyempurnaan
baik dalam hal penggunaan bahan mentah, proses pembuatan, maupun teknologi
pembuatan. Setelah menyebar ke negara Eropa pembuatan kertas tidak lagi
dilakukan secara manual melainkan secara mekanis. Pohon murbei bukan lagi
satu-satunya bahan mentah kertas, sebab digunakan pula bahan-bahan mentah
lainnya seperti rumput esparto, jerami, dan kayu. Dalam kaitannya dengan
inovasi dalam proses pembuatan kertas dengan menggunakan mesin, kiranya
perlu dicatat nama-nama penemu dan pengembang mesin pembuat kertas, seperti
Nicolas Louis Robert dan St. Leger Didot dari Prancis (1798) serta Henry dan
Sealy Fourdriner dari Inggris.
Persentuhan budaya tulis di Indonesia dimulai pada abad ke-5,
sebagaimana dibuktikan oleh temuan-temuan dari prasasti kerajaan
tarumanegara dan yupa dari Kutai. Kertas belum menjadi media yang digunakan
untuk menulis. Mereka menggunakan batu sebagai alat untuk menulis. Dengan
demikian, kertas bukan media yang pertama kali digunakan sebagai alat untuk
menulis di Indonesia. Meski demikian, disebut-sebut ada dua jenis kertas pada
masa awal-awal persentuhan Indonesia dengan kertas, yaitu kertas tradisional
1
dan kertas pabrik. Kertas Tradisonal adalah kertas hasil kreasi bangsa Indonesia
1
yang dibuat melalui cara-cara yang tradisional dengan bahan mentah yang
umumnya terbuat dari kulit kayu. Contoh kertas tradisional yang bernama
daluang yang dibuat dengan menggunakan bahan dasar dari kulit kayu pohon
paper mulberry “ Broussonetia papyrifera vent” atau yang dalam tradisi
masyarakat sunda dikenal dengan nama pohon saeh, Jawa (glulu/glugu), Madura
(dhalubnag/dhulubang) dan di Sumba Timur dikenal kembala. Kaitannya dengan
kertas pabrik, pada kenyataan sejarah awal tentang permulaan produksi kertas
dengan cara manual kemudian menggunakan mesin, dapat dikatakan bahwa
perentuhan Indonesia dengan kertas sangat mungkin baru dimulai saat ada
kontak dengan budaya asing yagn telah menjadikan kertas sebagai media untuk
kegiatan menulis
Berdasarkan bukti-bukti sejarah sangat mungkin persentuhan Indonesia
dengan kertas telah dimulai sejak abad ke-13. Adapun kertas pabrik yang
pertama kali masuk ke Indonesia didatangkan oleh para pedagang muslim yang
berasal ari Arab. Selanjutnya persentuhan Indonesia dengan kertas pabrik
semakin mendalam pada zaman VOC.
1
yaitu serat kayu (wood) dan dari non kayu (nonwood). Serat kayu terbagi lagi
kedalam dua kelompok besar yakni kayu daun lebar ( Hardwood) seperti, Acacia
mangium, Eucalyptus sp, Gmelina sp, Albizia sp, Lamtorogung, etc, dan dari
kayu jarum (Softwood) seperti pinus, Cemara, dan Aghatis. Sementara untuk
serat dari nonwood dapat berasal dari bagas, Kenaf Rami , Jute , Crotalari
a etc. Untuk serat sekunder berasal dari kertas bekas yang diuraikan dan
NBKP adalah hasil pemasakan kayu jarum ( softwood) melalui proses kraft
yang telah mengalami pemutihan (bleaching). Meskipun kandungan lignin
1
softwood lebih banyak dari pada hardwood namun lignin pada softwood lebih
mudah dihilangkan. softwood tumbuh pada daerah beriklim dingin terutama di
Rusia, Amerika Utara, Scandinavia, Asia Selatan bagian utara dan beberapa
negara lain. Serat soft wood mempunyai fleksibilitas dan kemampuan berikatan
yang tinggi. Hal ini terjadi karena ukuran seratnya yang lebih panjang yaitu 3-5
mm. Hasilnya adalah ketahanan lipat, ketahanan sobek dan ketahan tarik yang
tinggi pada lembaran. Ciri-ciri kayu berdaun jarum adalah daun tidak sempurna
dan berbentuk seperti jarum (tidak bertangkai, tidak berhelai dan tidak
mempunyai urat daun). Kayu jarum tergolong dalam Ordo Coniferales.
Bahan penolong atau bahan kimia yang akan digunakan nantinya akan
ditambahkan pada titik-titik tertentu guna mendapatkan hasil yang maksimal.
1
2.4.2 Micropolymer
2.4.4 Bentonite
1
2.4.5 Dyes
Dyes digunakan untuk mengontrol whiteness kertas. Ada 2 warna dye
yang digunakan yaitu warna ungu dan warna biru. Dimana warna biru untuk
meningkatkan brightness dan warna ungu untuk mendegradasi warna kuning.
2.4.8 Filler
Filler / bahan pengisi banyak digunakan untuk jenis kertas cetak, sigaret
dan bibel. Filler yang digunakan berjenis kalsium karbonat yang terdiri dari dua
jenis yaitu :
GCC / Natural (Alam)
Diperoleh dari proses penggilingan dan fraksionasi batu kapur
PCC / Pengendapan (Precipitate)
Jenis ini diperoleh dari proses pengendapan khusus yaitu dengan
mereaksikan Ca(OH)2 dengan gas CO2. besarnya partikel yang dikehendaki
dapat diatur dari kondisi berlangsungnya reaksi. Kalsium karbonat dengan
cara
pengendapan ini menghasilkan mutu yang lebih baik dengan ukuran partikel 0,2
0,5 U, sehingga banyak digunakan di industri kertas. Ukuran partikel untuk
kalsium karbonat alam sekitar 3 – 5 U.
1
2.4.9 Sodium Bicarbonat
Sodium bicarbonat digunakan untuk mengontrol pH antara 6-7. pH
ditingkatkan agar pada proses refining serat akan lebih mudah terfibrilasi.
2.4.10 Dry Strength
2.4.12 Basoplast
2
BAB III
DESKRIPSI PROSES DAN INSTRUMENTASI
2
3.1 Hardwood System
2
Di dalam SF Dump Tower juga terdapat satu buah sistem dilusi dan
satu buah agitator , sistem dilusi ini berfungsi untuk mengatur stok pada
konsistensi 4-5% sebelum dikirimkan ke tahap Pitch Removal System (PRS).
2
3.1.4 SF Refining Feed Chest
2
dinding pulper, juga gesekan antar serat yang akan mengakibatkan terurainya
pulp menjadi serat-serat individu.
Serat yang telah teurai dikeluarkan melalui extractor plate yang
berbentuk plat yang berlubang-lubang sehingga kotoran dan pulp yang masih
berukuran besar tetap tertinggal di pulper.
Broke adalah serat yang didapat dari sisa lembaran kertas yang telah
diproses pada mesin kertas dan tidak bisa dijadikan produk yang siap dijual karna
terdapat beberapa kekurangannya, Serat ini dinamakan serat sekunder. Dengan
2
jumlah yang cukup besar terutama jika sering terjadi break down. Untuk itu
diperlukan penanganan khusus untuk memperoleh kembali serat tersebut. Broke
terbagi atas dua jenis yaitu wet broke dan dry broke. Perbedaan antara keduanya
adalah berdasarkan kandungan air yang terdapat di dalamnya.
Dry broke adalah broke yang memiliki kadar air lebih sedikit (bisa
dikatan mendekati kering) dan telah berbentuk lembaran. Oleh kerena itu
lembaran ini perlu diuraikan terlebih dahulu untuk mendapatkan kembali
seratnya dengan menggunakanhydropulper .
2
Jenis-jenis hydropulper pada mesin kertas adalah sebagai berikut :
A. Size press pul per
2
Sumber: Metso Training RAK PM2 Tahun 2006
2
3.5 Machine Chest
Machine chest menerima stock dari mixing chest dan menyediakan stock
untuk affroach flow system. Padamachine chest dilakukan penghomogenan
stock selanjutnya karena adanya penambahan cationic starch dan dilution water
pada
bagian discharge mixing chest. Machine chest akan mengaduk stock yang
konsistesinya telah (thick stock).
Overflow dari machine chest akan dialirkan menuju mixing chest. Pada
kondisi normal mixing chest pump harus memompakan lebih banyak
stock dibandingkan dengan jumlah stock yang dikeluar oleh machine chest pump.
Hal ini dilakukan untuk menjanin keseragaman overflow ke mixing chest dan
keseragaman head pressure ke mashine chest pump.
3
Sumber: Metso Training RAKPM2 Tahun 2006
3.7 Cleaner
3
gaya sentrifugal. Reject akan bergerak kelapisan fluida pada dinding cleaner karena
massa jenisnya yang lebih tinggi, sementara stock akan bergerak di tengah
cleaner. Karena disain cleaner yang kerucut maka stock akan tertekan oleh reject.
Semakin ke ujung cleaner maka tekanan tersebut akan semakin besar sehingga
stock terdorong ke atas dan reject mengalir ke bawah.
3
langsung dibuang karena kontaminan-kontaminan yang ada pada
slurry stock telah terkumpul pada tahap keenam ini.
Parameter-parameter yang sangat berpengruh terhadap effisiensi proses
cleaning yaitu :
Konsistensi umpan
Pressure drop / perbedaan tekanan
Kecepatan pengeluaran reject
Temperature stock
Ada tiga jenis cleaner pada pabrik kertas berdasarkan fungsinya:
1. Forward cleaner Untuk memisahkan kotoran yang mempunyai
berat jenis lebih berat dari stock.
2. Reverse Cleaner Merupakan jenis cleaner yang digunakan
untuk memisahkn kotoran yang memiliki spesifik gravity lebih kecil
dari pada serat (≤1).
3. Trough Flow Cleaner memisahkan kontaminan yang spesifik gravity
nya sama dengan serat (=1). Namun di PT. RAK hanya menggunakan
Forward Cleaner.
3
3.8 Deaerator
3
Sumber: Metso Training RAK PM 2 Tahun 2006
3
screen
3
harus diperhatikan karena apabila banyak pengotor yang menempel maka efisiensi
screen akan terganggu. Oleh karena itu digunakan foil yang menghasilkan pulsasi
secara periodic pada hole screen sehingga kotoran bisa terlepas. Foil ini
digerakkan oleh motor yang terdapat ditengah-tengah screen. Machine screen
juga dapat membantu proses pembentukan mikro flock pada stock yang akan
dibuat menjadi kertas.
Fungsi dari head box adalah untuk mendistribusikan serat yang seragam
searah silang mesin kertas/wire (forming section). Pendistribusian serat ini sangat
mempengaruhi sifat kertas yang dihasilkan, terutama formasi kertas. Untuk
menghasilkan aliran yang seragam, dilakuakan pengontrolan terhadap
perbandingan kecepatan aliran stock pada headbox, dengan kecepatan wire. Hal
ini biasa disebut dengan jet wire ratio. Nilai dari jet wire ratio ini berkisar antara
0,8-1.2.
Jet adalah kecepatan tembakan aliran keluar dasi head box, sedangkan
wire disini adalah kecepatan wire pada forming section. Disamping itu
diharapkan konsistensi sekitar 0.1% pada head box agar serat dapat berorientasi
sempurna diatas wire.
Ada lima ruangan/bagian utama dari pressure head box :
A. Tapered H eader
Berfungsi sebagai tempat mengalirnya stock dari approach flow
kedalam head box. Tapered header didesain dengan semakin mengecil
pada ujungnya, yang juga berfungsi sebagai resirkulasi stock. Pengecilan
dimaksudkan agar tekanan dan kecepatan stock mengalir ke peralatan
selanjutnya dalam head box tetap sama atau seragam. Dengan debit (Q)
stock yang semakin berkurang maka untuk mendapatkan kecepatan(v)
yang konstan, luas pipa (A) pun haru dikurangi (v=Q/A). pada bagian atas
sepanjang tapered header terdapat 152 buah dilution water valve untuk
mengatur konsistensi stock dalam head box yang keluar ke forming
section.
3
B. Tube Bank
Merupakan saluran yang pada bagian pangkalnya kecil berbentuk
bulat dan pada bagian ujungnya besar berbentuk persegi. Salah satu
fungsi tube bank adalah untuk memisahkan flok-flok dari serat dengan
aksimikro turbulen sehingga serat tersebut menjadi serat individual.
C. Equali zin g Ch amber
Merupakan saluran terbuka tempat mengalirnya serat individu dari
tube bank . Pada bagian pinggir pangkal equalizing chamber terdapat edge
flow yang merupakan aliran stock dari tapered header. Fungsi edge flow
untuk meluruskan kembali arah serat setelah melewati tube bank,
sehingga serat yang keluar dari head box merupakan serat individu yang
lurus sejajar arah mesin.
3
3. Horizontal movement, gerakan maju mundurnya head box dari
forming section.
Serat individu dari head box keluar melalui slice dengan arah
memanjang searah mesin kertas (machine direction) diatas wire pada
forming section untuk mengalami proses lebih lanjut.
Stock yang disemprotkan dari head box jatuh pada forming roll yang
terdapat pada wire bagian atas. Selanjutnya lembaran basah terbentuk diatas wire
sepanjang forming section. Tujuan dari forming agar terjadi orientasi yang bagus
sehingga terbentuk lembaran dengan sifat-sifat yang maksimal. Pada forming
section juga terjadi proses dewatering (penghilangan air) hingga memungkinkan
lembaran basah (wet web) dapat dipindahkan ke press section.
3
Drainess dari wet web ketika meninggalkan former adalah sekitar 18%-
22%. Dengan nilai drainess seperti itu, diharapkan lembaran basah tidak putus
saat dipindahkan dari couch roll ke pick-up roll ( press section).
Couch roll merupakan roll vakum yang terdapat pada bagian ujung dari
bottom roll yang mentransfer lembaran kertas ke press section.
Pada forming section dimulai proses penghilangan air secara gravitasi dan
vakum. Proses gravitasi berlangsung pada awal former dan selanjutnya air
disedot dengan system vakum dengan menggunakan hydrofoil yang
memanfaatkan system sudut elevasi antar hydrofoil dengan wire section yang
menghasikan tekanan dibawah nol (vakum). Selanjutnya menggunakan flat
section box yang
juga menghasilkan vakum. Tekanan vakum yang terdapat pada flat section
berasal dari system vakum yang menggunakan pompa.
Air yang masih tersisa pada lembaran selanjutnya dikeluarkan dengan aksi
mekanis yaitu dengan cara pengepresan. Lembaran kertas yang masuk dengan
4
drainess sekitar 20 % setelah press akan mengalami kenaikan hingga menjadi
sekitar 45 %. Press juga akan meningkatkan kemampuan berikatan antar serat.
Proses pengepresan menggunakan symbelt press yang memiliki dua nip.
Masing-masing nip memiliki tekanan yang berbeda. Nip pertama mempunyai
tekanan yang paling kecil (500 KN/m) dan nip ke dua dengan tekanan yang lebih
besar (1000 KN/m). Kebersihan felt pada press akan mempengaruhi kapasitas
pengeluaran air. Oleh karena itu press section dilengkapi dengan shower sebagai
pembersih felt dan uhle box yang berhubungan dengan sistem vacuum untuk
mengontrol kadar air felt.
4
Penghilangan air selanjutnya harus dengan cara penguapan menggunakan steam,
karena air yang tersisa adalah air yang berikatan hydrogen dengan serat.
Metoda pengeringan yang digunakan adalah multi silinder dryer dengan
konfigurasi single tire. Sebanyak 44 silinder dryer serta 43 vacum roll digunakan
pada tahap ini dan di bagi dalam 8 grup. Jumlah silinder dan vacuum roll pada
masing masing grup dapat dilihat pada tabel.
2 6 6
3 6 6
4 6 6
5 6 6
6 6 6
7 6 6
8 4 4
4
akan menghembuskan udara yang dapat mengikat uap air yang ada di dalam hood
sehingga mencegah terjadinya pembasahan kembalai terhadap kertas (rewetting )
4
Bahan yang digunakan adalah starch, dan untuk mengaplikasikannya pada kedua
permukaan kertas diginakan Sym Sizer.
Sym sizer terlatak antara pre dryer section dan after dryer section.
Lembaran dari pre dryer section bergerak melalui paper roll dan akan dijepit
pada nip diantara top roll dan bottom roll. Tekanan antara dua roll tersebut
diatur menggunakan top roll loading cylinder.
Starch dan aditif lain di simpan pada suplay tank yang dilengkapi dengan
tiga pompa. Stock yang keluar dari masing-masing pompa akan melewati
rotating pressure screen untuk menjaga kebersihannya sebelum memasuki
applicator beam. Top applicator beam dan bottom applicator beam akan
mengaplikasikan starch masing-masing padatop roll dan bottom roll yang
selanjutnya akan teraplikasi pada kedua permukaan kertas.
Untuk meratakan pengaplikasian stach pada lembaran kertas, digunakan
suatu alat yang dinamakan dengan rood. Rood merupakan alat yang berbentuk
silinder kecil yang diletakkan pada bagian luar top dan bottom roll . Jarak antara
rood dengan applicator roll harus diperhatikan untuk menjaga keseragaman
pendistribusian starch. Rood juga terbagi dua, yaitu top rood untuk top roll dan
bottom rood untuk bagian bottom roll.
4
Untuk mengetahui kadar air kertas dan sifat-sifat kertas lainnya sebelum
kertas memasuki sym sizer digunakan scanner. Scanner digerakkan pada arah
silang mesin dengan menggunakan motor.
Beberapa variable yang mempengaruhi kenerja dari sym sizer adalah sebagai
berikut :
Solid content larutan size
Temperature size
Ukuran metering rood
Tekanan metering rood
Hardness cover roll
Kecepatam mesin
4
Sumber: Metso Training manual RAKPM2
3.17 Calender
4
Sumber: Metso Training manual RAK PM2
Gambar 3. 13 Calendar
3.18 Rell
Tipe reel yang digunakan adalah Optireel . Reel merupakan suatu sistem
alat yang digunakan untuk menggulung lembaran kertas setelah proses
calendering pada spool ( jumbo roll). Spool merupakanroof baja yang besar dan
diputar untuk menggulung kertas dari paper machine. Kecepatan penggulungan
kertas padaoptireel ini lebih cepat daripada kecepatan kertas diatas wire
( forming
section). Hal ini berhubungan dengan pengaturan draw kertas selama proses
pembuatan kertas. Besarnya diameter gulungan kertas pada spool berdasarkan
setting point berat (weight) atau panjang kertas (length).
4
Sumber: Metso Training manual RAKPM2
Gambar 3. 14 Reel
3.19 Winder
4
3.20 Finishing
Kertas yang telah diproses di Winder kemudian ada yang dijual dalam
bentuk roll kecil atau core dan ada juga yang jual dalam bentuk ukuran-ukuran
berdasarkan orderan dari konsumen seperti A 3, A4, A5, B3, F4, dan Folio.
Gulungan kertas yang berada pada core ada yang diproses pada Cut Size dan
Folio.
Tahap pertama pada Cut Size adalah core ditempatkan pada Back Stand
kemudian dilakukan tahap pembentukan lembaran-lembaran kecil (Sheeter)
setelah terbentuk Sheet lalu di kemas pada Wrapping Line kemudian dibungkus
menggunakan karton pada Cartonizing Line setelah itu karton-karton tersebut
diberi Pallet ( Palletizing), dan tahap akhir sebelum kertas dijual,
dikumpulkan
pada Warehouse. Begitu juga pada pembentukan kertas Folio, sama seperti pada
proses Cut Size tetapi pada proses pembuatan kertas Folio setelah Sheeter dilakukan
Stacker tanpa Pallet, kemudian baru dilakukan pengemasan ( Ream
Wrapping) dan Palettizing lalu dikumpulkan di wirehouse.
4
BAB IV
UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
Kebutuhan air baik untuk pabrik maupun perumahan disediakan oleh bagian
raw water treatment yang merupakan area dari power island. Bagian ini bertujuan
untuk menyediakan air proses, air domestik, dan bahan baku demin water untuk
boiler feed water. Pasokan air ini diperoleh dari sungai Kampar Kiri, dari water
intake air dipompa ke area raw water treatment dengan menggunakan pompa
sentrifugal bertekanan tinggi. Dalam pengambilan ini dibuat suatu bak ( water intake)
untuk menyaring sampah-sampah yang berukuran besar. Pengolahan air
baku di raw water treatment plant adalah sebagai berikut.
a. Cascade Aerator
Bagian ini berfungsi sebagai koagulan, kemudian polimer ( floagulan)
menyatukan flock yang terbentuk dari proses koagulan sehingga membentuk
gumpalan yang lebih berat dan akan mengendap dalam beberapa waktu (kurang
dari 10 menit), sehingga air menjadi jernih dan pH-nya 4,5. Untuk menaikkan pH
air dan menyebabkan alum bereaksi dan mengumpulkan padatan tersuspensi di
dalam air digunakan caustic yang berupa natrium hidroksida (NaOH). Sedangkan
untuk membunuh alga dan bakteri digunakanhypocloride. Lalu air yang
dihasilkan dialirkan ke sand filter.
b. Sand Filter Bed
Sand filter bed adalah suatu unit penyaringan flock yang berasal dari
reactifier clarifier. Unit ini menggunakan karbon dan pasir sebagai media
penyaring. Proses ini merupakan proses fisik dimana flock yang tidak
mengendap pada proses reactifier clarifier akan terbawa ke unit sand filter.
Flock-flock akan tertahan di atas pasir dan karbon/antraksit. Selain
menahan flock, karbon juga berfungsi untuk menetralisir bahan-bahan kimia.
Sedangkan untuk air jernih akan terkumpul pada reservoir dan kemudian
akan dipompakan untuk didistribusikan. Flock-flock yang menempel pada
saringan
5
pasir dan antraksit dibersihkan dengan cara mengalirkan cairan pembersih,
pembersihan ini harus dilakukan dengan cara pencucian balik (back wash)
bertekanan tinggi, sehingga flock-flock yang menempel pada saringan itu akan
terbongkar. Back wash ditandai dengan penurunan tekanan yang berlebihan dan
air yang keluar memperlihatkan kekeruhan.
Untuk kebutuhan boiler, air yang ada pada reservoir perlu diolah terlebih
dahulu dibagian boiler feed water yang termasuk di dalam area power island. Hal
ini dilakukan untuk menghilangkan ion-ion yang terkandung di dalam air yang
tidak diinginkan oleh air umpan boiler. Pengolahan ini menghasilkan demin
water melalui beberapa tahap, yaitu :
1. Activated Carbon Filter (ACF), proses ini merupakan pengulangan karena
sebelumnya proses ini sudah dilakukan pada proses di sand filter bed dimana
terjadi penghilangan bau dan warna. Prinsip kerja ACF adalah pertukaran
semua kation dan anion dengan ion hidrogen (H +) dan ion hidroksida (OH-).
2. Strong Acid Cation (SAC) pada bagian ini merupakan proses penghilangan
kation Ca, Mg, Pt, Na, dan lain-lain dengan mengikatnya bersama ion H +
(resin).
3. Degasifier, merupakan proses penghilangan gas-gas korosif yang larut dalam
nitrat, klorat, silikat, dan lain-lain dengan mengikatnya bersama ion off .
5. Mixed Bed, merupakan tempat pemisahan anion dan kation.
6. Demin Plant Storage, air ini selanjutnya ditampung pada demin plant storage
sebelum didistribusikan ke power boiler dan recovery boiler.
Steam awal yang mempunyai tekanan tinggi (high pressure) berasal dari
power boiler dan recovery boiler. Steam bertekanan tinggi yang berasal dari
5
power boiler dan recovery boiler dipergunakan untuk menggerakkan turbine
generator yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik yang digunakan
untuk kebutuhan pabrik. Untuk kebutuhan power, terdapat turbin-turbin yang
digerakkan dengan menggunakan steam bertekanan 83-84 bar. Selain itu sebagai
cadangan ( stand by unit ) disediakan solar gas turbine generator dengan
bahan
bakar solar yang menghasilkan power sebesar 4,4 MW sebanyak 3 unit yang juga
digunakan pada saat start up pabrik. Ekstrak yang berasal dari back pressure
turbinedan condensing extract turbine menghasilkan steam dengan tekanan
menengah dan steam dengan tekanan rendah yang akan digunakan dalam proses.
Berdasarkan kebutuhannya, steam terbagi menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut.
1. High Pressure Steam (HP Steam) dengan tekanan 83-84 bar dan
temperatur 480°C.
2. Medium Pressure Steam (MP Steam) dengan tekanan 11 bar dan
temperatur 200°C.
3. Low Pressure Steam (LP Steam) dengan tekanan 3,5 bar dan temperatur
150°C.
Dari aeration basin cairan limbah dialirkan menuju distribution well yang
akan membagi limbah tersebut ke dalam empat buah secondary clarifier.
Secondary clarifier ini merupakan tahap akhir untuk pengolahan effluent yang
nantinya bisa langsung dibuang ke sungai Kampar. Untuk over flow dimana
limbah sudah dianggap ramah lingkungan, maka limbah bisa langsung dibuang.
Tapi pada under flow, effluent ini akan dikembalikan lagi ke aeration basin dan
handling untuk mendapatkan proses ulang.
5
BAB V
TUGAS KHUSUS
PENGARUH PENAMBAHAN FILLER TERHADAP
KUALITAS KERTAS
5.1 Pendahuluan
Ukuran partikel
Bentuk partikel
Luas
Permukaan Indeks
Bias
5
Bahan pengisi juga merupakan suatu pigmen warna pada kertas, bahan
pengisi memberikan warna putih. Sifat bahan pengisi yang ideal untuk bahan
pengisi kertas harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
Tidak keras
Bersifat inert (kaku)
Clay (kaolin)
Barium sulfat
Titan dioxide
Salah satu jenis bahan pengisi yang banyak digunakan adalah CaCO 3
(kalsium karbonat). Kalsium karbonat (CaCO 3) adalah suatu komposisi senyawa
kimia yang secara alamiah terdapat dimana-mana dalam berbagai bentuk baik
berupa batu gamping (kapur), marmar, mutiara, kapur tulis atau dapat juga dibuat
secara kimia dengan dengan mencampurkan bahan-bahan kimia yang
mengandung kalsium dan karbon dioksida. Kalsium karbonat yang secara
alamiah ini mempunyai tingkat kualitas yang berbeda-beda berdasarkan usia nya
membentuk suatu senyawa kimia kalsium karbonat dengan cara proses alamiah.
Perbedaan tingkat kualitas ini terjadi akibat adanya perubahan bentuk atau
struktur berbagai kristal ikatan kimia persenyawaan kalsium karbonat sehingga
kemampuan sebagai pelapis (opacity) akan semakin lebih baik dan mempunyai
tingkat kecemerlangan (brightness) yang tinggi.
Pada industri pembuatan kalsium karbonat digunakan sebagai bahan
pengisi ( filler) untuk dapat menambah atau memperbesar volume produksi kertas
tanpa merusak kualitas dari bahan penambah lainnya. Penambahan bahan pengisi
5
adalah untuk mendapatkan dan memperbaiki sifat-sifat tertentu pada kertas.
Dengan adanya bahan pengisi dapat menaikkan opasitas, memperbaiki
permukaan kertas dan sifat mudah dicetak. Bahan pengisi dapat juga
memperbaiki daya absorbsi tinta pada permukaan kertas.
5.3 Metode
5
5.4 Hasil dan Pembahasan
Filler
5
kondisi berlangsungnya reaksi sehingga dapat menghasilkan mutu
yang lebih baik dengan ukuran partikel 0,2 0,5 µ dibanding dari proses
alam. Kalsium karbonat dari proses ini disebut PCC ( Precipitate
Calcium Carbonat).
Keuntungan dari penggunaan bahan pengisi PCC dan GCC adalah sebagai
berikut:
Meningkatkan opasitas.
Meningkatnya printability.
17 99
18,5 100
18,7 101
19,3 102
21 103
5
Tabel 1. 3 Pengaruh penggunaan filler terhadap kekuatan kertas
21,4 77
21,2 78
21,1 79
20,9 80
20,7 82
Filler (% Smoothness (ml/
) min)
23 169
22,6 136
22,5 132
22,3 131
21,4 130
5.4.2 Pembahasan
5
Spesi fi kasi penggun aan fi ll er
Filler
Grammage PCC Ratio GCC Rati o
Shade Content
(g/m2) (%) (%)
(%)
67 02/06 18 100 0
70 02/06 21 90 10
75 04 21 80 20
75 06 21 80 20
75 07 20 80 20
80 02/06 24 80 20
80 05 20 100 0
Filler
Grammage PCC Ratio GCC Rati o
2
ShadeContent
(g/m ) (%) (%)
(%)
55 02/06 16 0 100
60 02/06 18 0 100
70 02/06/08 21 0 100
80 02/06/08 24 0 100
90 02/06 25 0 100
6
Pengaru h penambahan fi ll er ter hadap kuali tas kertas
Adapun keuntungan dan kerugian penambahan filler terhadap
kualitas kertas, yaitu:
1. Keuntungannya adalah :
Menaikkan opasitas
Memperbaiki penyerapan tinta
Menaikkan density
Memperpanjang umur kertas
2. Kerugiannya adalah :
Filler vs Thickness
25
20
15
Filler 10
(%)
5
98 99 100 101 102 103 104
0
Thickness (µm)
6
penggunaan filler 21% maka ketebelan kertasnya menjadi 103 µm. Hal tersebut
dikarenakan fungsi dari filler yaitu menggisi rongga yang kosong pada serat dan
semakin banyak pemakaian filler pada kertas maka semakin tebal kertas yang
dihasilkan. Namun pemakaian filler pada kertas juga ada batas maksimum nya
karena akan berpengaruh pada nilai kekuatan kertas.
Filler vs Strength
21.6
21.3
21
Filler
(%)
20.7
20.4
76 77 78 79 80 81 82 83
Strength (Nm/g)
6
Filler vs Smoothness
23.4
23
22.6
Filler
22.2
(%)
21.8
21.4
21
125 135 145 155 165 175
Smoothness (ml/min)
6
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Meningkatkan opasitas.
Meningkatnya printability.
5.2 Saran
kualitas kertas.
2. Perlu dilakukan variasi filler yang lebih optimum tanpa mengurangi
kualitas kertas.
6
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
Speed = 1600
Basis weight = 70 g/m2
GCC = 10 %
Ditanya: Filler content (ton/jam)
Penyelesaian:
Product = Speed x Paper width x Basis weight
= 1600 m/min x 8,6 m x 70 g/m2
= 963.200 g/min
=
= 57,792 ton/jam
2
Jadi, untuk memproduksi produk Copy Paper dengan basis weight 70 g/m
dibutuhkan filler content sebanyak 12,136 ton/jam.