DISUSUN OLEH :
1) Syukuri dan nikmati anekaragam makanan Kualitas atau mutu gizi dan
kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keragaman jenis pangan yang
dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi semakin
mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi. Oleh karena itu konsumsi
anekaragam pangan merupakan salah satu anjuran penting dalam
mewujudkan gizi seimbang. Cara menerapkan pesan ini adalah dengan
mengonsumsi lima kelompok pangan setiap hari atau setiap kali makan.
Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk-pauk,
sayuran, buah-buahan dan minuman. Mengonsumsi lebih dari satu jenis
untuk setiap kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran
dan buah-buahan) setiap kali makan akan lebih baik.
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang
dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan
kesehatannya. Yang dimaksudkan beranekaragam dalam prinsip ini selain
keanekaragaman jenis pangan juga termasuk proporsi makanan yang seimbang,
dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur.
Contohnya, saat ini dianjurkan mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-
buahan dibandingkan dengan anjuran sebelumnya.
2) Syukuri dan nikmati anekaragam makanan Kualitas atau mutu gizi dan
kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh keragaman jenis pangan yang
dikonsumsi. Semakin beragam jenis pangan yang dikonsumsi semakin
mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi. Oleh karena itu konsumsi
anekaragam pangan merupakan salah satu anjuran penting dalam
mewujudkan gizi seimbang. Cara menerapkan pesan ini adalah dengan
mengonsumsi lima kelompok pangan setiap hari atau setiap kali makan.
Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk-pauk,
sayuran, buah-buahan dan minuman. Mengonsumsi lebih dari satu jenis
untuk setiap kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran
dan buah-buahan) setiap kali makan akan lebih baik.
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis
zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan
mempertahankan kesehatannya. Yang dimaksudkan beranekaragam
dalam prinsip ini selain keanekaragaman jenis pangan juga termasuk
proporsi makanan yang seimbang, dalam jumlah yang cukup, tidak
berlebihan dan dilakukan secara teratur. Contohnya, saat ini dianjurkan
mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan dibandingkan
dengan anjuran sebelumnya.
3) Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan. Secara umum sayuran
dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat
pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung dalam sayuran dan
buah-buahan berperan sebagai antioksidan atau penangkal senyawa jahat
dalam tubuh. Berbeda dengan sayuran, buah-buahan juga menyediakan
karbohidrat terutama berupa fruktosa dan glukosa.
4) Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi.
5) Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok.
6) Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak. Peraturan Menteri
Kesehatan nomor 30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi
Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk
Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji menyebutkan bahwa konsumsi gula
lebih dari 50 g (4 sendok makan), natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok
teh) dan lemak/minyak total lebih dari 67 g (5 sendok makan) per orang
per hari akan meningkatkan risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan
serangan jantung.
7) Biasakan Sarapan. Sarapan sehat setiap pagi dapat diwujudkan dengan
bangun pagi, mempersiapkan dan mengonsumsi makanan dan minuman
pagi sebelum melakukan aktifitas harian. Sarapan yang baik terdiri dari
pangan karbohidrat, pangan lauk-pauk, sayuran atau buah-buahan dan
minuman. Bagi orang yang tidak biasa makan kudapan pagi dan kudapan
siang, porsi makanan saat sarapan sekitar sepertiga dari total makanan
sehari.
8) Biasakan minum air putih yang cukup dan aman. Air diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sehingga keseimbangan
air perlu dipertahankan dengan mengatur jumlah masukan air dan
keluaran air yang seimbang.
9) Biasakan membaca label pada kemasan pangan.
10) Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir.
Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan
Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu
hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer
banyak dipengaruhi oleh pola hidup, misalnya makan yang tidak
sehat, kurang olahraga, dan minum minuman yang beralkohol.
Sedangkan hipertensi sekunder
disebabkan oleh penyakit lain. Penyakit lain hipertensi
sekunder antara lain penyakit ginjal, tiroid, dan paratiroid. Namun
para ahli telah mengungkapkan bahwa paling tidak ada dua faktor
yang memudahkan seseorang terkena hipertensi, yakni faktor yang
tidak dapat dikontrol dan faktor yang dapat dikontrol (Subarjo,
2008)
Gejala Hipertensi
Dari beberapa penelitian ada beberapa gejala yang
dirasakan oleh sebagian orang. Gejala – gejala tersebut bervariasi,
antara lain: sakit kepala, pusing, migrain, suka tidur, sesak nafas,
cepat marah, telinga berdenging, tengkuk terasa berat, dan
sebagainya.
Bahan Makanan yang dianjurkan untuk Hipertensi
Bahan makanan yang dianjurkan yaitu karbohidrat gandum
utuh, aot, beras, kentang, singkong,. Protein dianjurkan ikan,
daging unggas tanpa kulit, telur maksimal 1 btr/hr, kacang-
kacangan segar. Lemak minyak kepala sawit dan margarin tanpa
garam. Semua sayuran dan buah- buahan segar. Minuman teh dan
jus buah dengan pembatasan gula, air putih, susu rendah lemak.
Bumbu rempah-rempah, bumbu segar, garam dapur dengan
penggunaan terbatas.
Bahan Makanan yang tidak dianjurkan untuk Hipertensi
Bahan makanan yang tidak dianjurkan adalah biskuit yang
diawetkan dengan natrium, nasi uduk, daging merah bagian lemak, ikan
kaleng, kornet, sosis, ikan asap, ampela, ati, olahan daging dengan
natrium, olahan kacang yang diawetkan dan mendapat campuran natrium,
sayuran dan buah-buahan kaleng dan mendapat campuran natrium,
asinan dan manisan sayuran dan buah, margarin, mentega, mayonaise,
minuman dengan pewarna tambahan dan pengawet, bumbu vetsin,
kecap, saus, dan bumbu instan.
3. Waktu : Saat visit pasien ke ruangan 30-35 menit
4. Tempat : Ruang rawat inap pasien
5. Alat peraga : Alat tulis, poster penyakit Diabetes dan tentang
gizi seimbang serta buku makanan
Bahan Energi Protein (g) Lemak HA
Waktu Menu Berat
Makanan (Kcal) Hewani Nabati (g) (g)
Nasi Bubur
makan pagi Ayam Beras giling 50 180,0 0,0 3,4 0,4 39,5
Ayam 55 166,1 10,0 0,0 13,8 0,0
Telur ayam 50 81,0 6,4 0,0 5,8 0,4
Minyak
kelapa sawit 5 45,1 0,0 0,0 5,0 0,0
Susu Susu kedele 150 61,5 0,0 5,3 3,8 7,5
Pisang
Buah ambon 100 99,0 0,0 1,2 0,2 25,8