Anda di halaman 1dari 2

SEPENTING APAKAH PABU BAGI LAPORAN

KEUANGAN??
Dalam pembuatan laporan keuangan seharusnya perusahaan menggunakan standart audit
yang berlaku umum. Laporan keuangan adalah suatu asersi yang disusun berdasarkan suatu
standart atau kriteria yang diterima secara umum dalam praktek bisnis. Namun dalam
kenyataan banyak perusahaan yang membuat laporan keuangannya tidak sesuai dengan
standart berlaku umum. Sehingga banyak auditor dalam memberi pendapat tentang
laporannya memilih untuk tidak memberi pendapat atau memberi pendapat dengan kalimat
penjelas. Bayangkan jika tidak ada PABU maka sebuah entitas akuntansi harus membuat
laporan keuangan dalam banyak format atau versi karena banyaknya pihak yang
berkepentingan dalam laporan keuangan tersebut.
 Sebenarnya apa sih PABU itu sehingga berperan sekali dalam laporan keuangan ?. Prinsip
Akuntansi yang berlaku umum (PABU) adalah seperangkat prinsip akuntansi, standar dan
prosedur yang digunakan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan. PABU
adalah kombinasi standar otoritatif (yang ditetapkan oleh dewan pembuat kebijakan) dan
hanya cara yang diterima secara umum pencatatan dan pelaporan informasi akuntansi. Dalam
PABU memuat rerangka pedoman berisi komponen-komponen yang tersusun secara hierarkis
baik atas dasar tingkat konseptual maupun auotoritas. Rerangka pedoman ini mengalami
perkembangan sesuai dengan kebutuhan praktik dan profesi, sehingga memunculkan beragam
versi mengenai PABU. Versi-versi PABU yang muncul adalah PABU versi APB, versi
Rubin, versi SAS No. 69 dan versi SPAP.
Laporan keuangan dan laporan audit sangatlah berguna informasinya bagi masyarakat yang
berkepentingan atas prinsip akuntansi tersebut. Mereka yang berkepentingan atas laporan
keuangan dan audit terdiri dari banyak pihak yakni kalangan akademis, analisis pasar modal,
pemerintah, pengusaha, karyawan dan lain-lain. Maka laporan keuangan dan laporan audit
harus dibuat sesuai standart yang berlaku umum agar mudah dipahami oleh yang
berkepentingan. Kepentingan mereka berbeda-beda maka laporan keuangan dan audit
perusahaan harus mampu memberi informasi dan menjawab semua kebutuhan para
penggunanya. Lembaga pemeritah yang berkepentingan dalam informasi dari laporan
keuangan dan audit adalah pihak BAPEPAM, Bank Indonesia, Direktorat Jendral Lembaga
Keuangan dan Dirjen Pajak.
PABU ini dibentuk oleh 2 pedoman yaitu: pedoman yang ditentukan secara resmi oleh badan
yang berwenang dalam bentuk standar akuntansi / juga pedoman-pedoman yang baik .
Pedoman ke 2 tengah banyak dipraktikkan dapat digunakan sebagai acuan bila hal tersebut
tidak bertentangan dengan rerangka konseptual / didukung berlakunya secara autoritatif.
Kegunaan / peran PABU dalam laporan keuangan yaitu memberi batasan / definisi berbagai
elemen, pos, / objek statemen keuangan / istilah yang digunakan dalam pelaporan keuangan
agar tidak terjadi kesalahan klasifikasi oleh penyusun dan kesalahan interpretasi oleh
pemakai. Salah satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi
yaitu auditing, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa
laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini
yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya mengenai kewajaran dan
kesesuaiannya dengan Prinsip Akuntansi yang Berterima Umum (PABU). PABU
membantu para akuntan dalam menerapkan prinsip-prinsip yang konsisten pada
organisasi yang berbeda. Sebenarnya PABU banyak memberi bantuan bagi semua
pihak yang akan membuat keputusan dan membuat susunan laporan keuangan.
Bentuk dari PABU mencakup konvensi, aturan dan prosedur yang diperlukan untuk
merumuskan praktik akuntansi yang berlaku umum pada saat tertentu. Menurut
Miller (1985) menyatakan prinsip akuntansi berlaku umum (PABU) merupakan
rajutandari berbagai aturan dan konsep. Aturan dan konsep ini awalnya
dikembangkan dari praktik tetapi telah ditambah dan dikurangi oleh badan yang
mempunyai otoritas. Sebenarnya profesi akuntansi telah mengembangkan standart
yang berlaku umum dan diterima universal. Standart ini dinamakan sebagai prinsip-
prinsip berlaku umum, standart ini diperlukan sebagai patokan / pedoman dalam
penyusunan laporan keuangan yang baku.
Dengan adanya standart ini, banyak keuntungan yang didapat oleh banyak pihak.
Salah satunya contohnya yaitu pihak manajemen keuangan selaku pengelola dana
dan aktivitas operasional perusahaan dapat mencatat, mengikhtisarkan dan
melaporkan seluruh hasil kegiatan operasional maupun financial perusahaan secara
tepat dan transparan. Laporan keuangan yang telah disusun manajemen keuangan
berdasarkan prinsip akuntansi berlaku umum ini merupakan salah satu bentuk dari
tanggung jawab seorang manajemen keuangan. Dengan adanya PABU pihak yang
menggunakan laporan keuangan bebas dari informasi yang menyesatkan bagi
mereka dan pihak yang berkepentingan dapat memahami informasi yang
dibutuhkan oleh mereka secara efektif dan efisien. Maka dengan demikian PABU
sangatlah berperan penting dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan.
http://bikelase.blogspot.com/2014/11/sepenting-apakah-pabu-bagi-laporan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai