Pendahuluan/Latar belakang

Timberland adalah perusahaan terkenal yang menyediakan alas kaki sederhana yang tahan
lama dengan aksesori luar ruangan. Timberland menggambarkan era evolusinya dalam
istilah “Boot, Brand, Belief.” Merek Timberland didorong oleh hasrat untuk melakukan hal
yang benar dan membuat perbedaan dalam komunitas di seluruh dunia. Perusahaan telah
sangat berkomitmen pada praktik bisnis yang berkelanjutan dan sadar lingkungan dan
sosial. Perusahaan menggunakan plastik daur ulang yang dikumpulkan dari berbagai
belahan dunia dalam pembuatan produk mereka. Selain itu perusahaan ini juga
menggunakan bahan reklamasi di toko ritel dan memberikan karyawan 40 jam dibayar
setiap tahun untuk menjadi sukarelawan di komunitas mereka dan menjaga semua
pemangku kepentingan.

VF Corporation adalah perusahaan Amerika yang menjual pakaian kerja, pakaian

jean, dan pakaian dalam. Perusahaan ini memiliki Fruit of Loom, North Face, Wrangler Jeans
dan banyak lagi merek pakaian yang telah menghasilkan pendapatan sebesar sebelas miliar
dolar pada tahun 2013. Di halaman web mereka, mereka mengatakan bahwa mereka
berfokus untuk menjadikan lingkungan tempat yang lebih aman bagi generasi mendatang.
dalam hal air dan udara, iklim yang baik dan hutan yang sehat. VF Corporation memastikan
rekanannya berfokus pada penciptaan produk yang berkelanjutan serta mempertahankan
tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam klaim mereka untuk inovasi. Jika semua
informasi dari VF Corporation ini benar, maka saya tahu pasti bahwa merger dengan
Timberland akan membantu mereka meningkatkan sosial dan dengan demikian mereka
akan terus mempertahankan strategi pemeliharaan Bumi mereka. Hingga saat ini, VF
menggunakan strategi pemeliharaan Bumi yang diwarisi untuk Timberland.

Rumusan Masalah/Pertanyaan Kasus

1. Jelaskan bagaimana Jeffrey Schwartz telah menunjukkan perilaku etis

2. Jelaskan strategi “Boots, Brand, and Belief” Timberland
3. Apa strategi tanggung jawab sosial yang digunakan Timberland? Menjelaskan
4. Keunggulan kompetitif apa yang diberikan oleh fokus Timberland pada kelestarian
lingkungan kepada perusahaan?
 5. Apakah strategi Earth Keeping/Ramah lingkungan yang dilakukan oleh timberland
berhasil?

Pembahasan Studi Kasus

1. Jeffrey Swartz memilih strategi keluar yang didorong secara etis, bukan untuk
keuntungan finansial atau sebaliknya. Dia meninggalkan perusahaan segera setelah
pembelian daripada menegosiasikan kesepakatan yang menguntungkan secara
finansial yang akan menguntungkan dan mempersiapkannya untuk hidup setelah
Timberland. Dalam keseluruhan studi kasus, Jeffrey Schwarz menunjukkan beberapa
perilaku etis dengan membuat keputusan etis untuk kepentingan perusahaan. Dia
juga menunjukkan perilaku etis melalui model produksi yang diadopsi oleh
Timberland di mana semua sepatu bot Timberland dibuat dengan sol karet hijau
yang terbuat dari hampir 50% bahan daur ulang. Hal ini membuat perusahaan
bertanggung jawab secara sosial dengan memilih untuk tidak menggunakan bahan
termurah dengan mengorbankan lingkungan. Jeffrey Schwarz juga menunjukkan
kebaikan dan kesadaran sosial dengan memastikan karyawan dibayar selama 40 jam
untuk menjadi sukarelawan di masyarakat mereka dan juga mendanai acara sosial
seperti Serv-a-palooza dan Hari Bumi.
2. Strategi ini bertujuan untuk membuat pesan perusahaan menjadi benar dan juga
mempertahankan akarnya yang telah dikembangkan selama ini. Bagian Boot adalah
singkatan dari akar Timberland di Perusahaan Sepatu Abington yang dibeli oleh
kakek Jeffrey Schwartz pada tahun 1955. Perusahaan ini hanya membuat sepatu bot
yang kuat dan pada tahun 1979, mereka mulai membuat sepatu. Bagian Merek
mewakili cara perusahaan mencapai levelnya saat ini. Pada tahun 1986, setelah ayah
Jeffrey mengambil alih perusahaan, ia memasukkan pakaian, sepatu wanita dan
anak-anak, serta aksesori ke dalam jajaran produk perusahaan. Dan terakhir, atribut
kepercayaan diperkenalkan oleh Jeffrey ketika dia mengambil alih pada tahun 1998.
Dia percaya pada stabilitas lingkungan, keadilan sosial dan tanggung jawab sosial
perusahaan. Dan dengan demikian dengan ketiga aspek tersebut, perusahaan
Timberland akan selalu menjaga moral yang tinggi.
3. Setiap cara perilaku dan alasan perusahaan di balik pengambilan keputusan mereka
adalah untuk mempromosikan tempat yang lebih tinggi di mana semua pengecer,
 konsumen, konglomerat, dan manajer bisnis didorong untuk bertindak. Salah satu
strategi tanggung jawab sosial yang digunakan oleh Timberland adalah Community
Development. Semua yang telah dilakukan Timberland sepanjang keberadaannya
mulai dari mensponsori acara Hari Bumi hingga menggunakan botol plastik daur
ulang untuk membuat bagian-bagian sepatu mereka telah menciptakan lingkungan
yang lebih baik untuk tinggal dan bekerja.
4. Ada beberapa cara di mana Timberland memperoleh keunggulan kompetitif. Dalam
beberapa tahun terakhir, Timberland menggunakan semangatnya untuk lingkungan
yang berkelanjutan untuk memiliki keunggulan kompetitif atas para pesaingnya
dalam banyak hal. Salah satu cara untuk memiliki keunggulan adalah melalui
pembelajaran dari pelanggan dan pesaing. Beberapa pesaing Timberland seperti
Adidas dan Nike terus-menerus dikecam atas buruknya kondisi kerja pabrik mereka
yang berbasis di luar negeri. Timberland telah berhasil menghindari faktor ini dengan
menanam lebih dari satu juta pohon dalam 10 tahun terakhir di negara-negara di
mana pabrik-pabrik mereka berada di luar negeri dan ini telah meningkatkan kualitas
udara, air dan tanah di lingkungan di mana pabrik-pabrik ini berada. Juga,
Timberland mempertahankan keunggulan kompetitif dengan menjaga diri mereka
tetap dekat dengan mode saat ini. Ini menyiratkan bahwa mereka banyak
berinvestasi dalam kelestarian lingkungan dan dengan demikian konsumen telah
memperhatikan tren mereka yang berarti mereka lebih disukai daripada pesaing
mereka karena mereka memperlakukan lingkungan lebih baik jika dibandingkan
dengan pesaing lain.
5. Strategi ramah lingkungan yang dilakukan timberland tersebut berhasil. Beberapa
perusahaan sekarang menyadari bahwa mereka harus etis dalam penciptaan dan
pertumbuhan merek mereka untuk sukses dalam jangka panjang. Beberapa
konsumen juga kini sadar akan perusahaan yang ramah lingkungan. Perusahaan VF
mendominasi industri dengan memiliki dua puluh delapan perusahaan berbeda yang
merupakan merek teratas di sektor yang sama. Selain itu, Timberland telah
menikmati kesuksesan besar dengan menyumbangkan 20% dari semua pendapatan
VF pada kuartal terakhir
Komitmen Perusahaan

Komitmen kuat Timberland terhadap keberlanjutan menciptakan banyak nilai bagi

masyarakat. Perusahaan menggunakan sebagian atau seluruhnya bahan daur ulang dalam
pembuatan dan menggunakan bahan reklamasi di toko ritel (Schermerhorn, Bachrach,
Wright, 2018, hlm. 389). Timberland juga memberikan 40 jam kerja setiap tahun kepada
karyawannya untuk menjadi sukarelawan di komunitas (Schermerhorn, Bachrach, Wright,
2018, hlm. 389). Timberland juga mendukung inisiatif yang mengambil botol plastik yang
dikumpulkan di Haiti dan Honduras dan mengubahnya menjadi kain untuk membuat koleksi
alas kaki dan tas Timberland (Schermerhorn, Bachrach, Wright, 2018, hlm. 389). Dan melalui
ini mereka membersihkan lingkungan dan mengurangi biaya produksi dan memberikan
produk yang berkualitas dan tahan lama dengan harga yang terjangkau.

Kesimpulan

Komitmen kuat Timberland terhadap kelestarian lingkungan telah menciptakan banyak nilai
bagi masyarakat dan perusahaan dikenal sebagai penjaga lingkungan. Kini, Timberland
diakuisisi oleh VF Corporations, yang merupakan salah satu perusahaan pakaian terbesar di
dunia. Jadi, menjadi sangat menarik untuk melihat kinerja Timberland dengan nilai-nilai dan
keyakinan aslinya. Timberland tidak hanya harus bersaing dengan pesaing yang ada tetapi
juga dengan pesaing yang tumbuh setiap hari dengan inovasi produk dan prosesnya yang
unik, pemasaran, strategi penetapan harga, dll., yang tidak hanya memberikan keunggulan
kompetitif tetapi juga meningkatkan keuntungan dan perusahaan dapat memberikan
kembali kepada masyarakat dengan lingkungannya praktik ramah.