Anda di halaman 1dari 16

REKAYASA IDE

MK: BILANGAN ALJABAR

PRODI S1 PGSD-FIP

skkSKOR NILAI:

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MAGIC BOX PADA KONSEP OPERASI HITUNG


BILANGAN ASLI, CACAH DAN BULAT

NAMA MAHASISWA : Ade Irwani (1203311103)


Fitri Hariani Harahap (1203311123)
Nadia Lorent Tambunan (1203311111)
Yovana Prayer Situmeang (1203311118)

KELOMPOK : I (SATU)
DOSEN PENGAMPU :Andri K.Sitanggang SP.d.,MPd.
MATA KULIAH : Bilangan Aljabar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
JUNI 2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karuniannya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rekayasa Ide dengan judul
“Penerapan Media Pemblajaran Bilangan Aljabar”.Penulisan makalah ini disusun berdasarkan
kebutuhan ajar mata kuliah Bilangan Aljabar.

Dalam penulisan ini, kami kelompok X merasa masih banyak kekurangan baik dalam
segi penulisan maupan kecakupan materi.Kritik dan saran sangat penulis butuhkan agar dapat
menjadi lebih baik.Dalam penyelesaian penulisan makalah ini, tentu banyak pihak yang terlibat
di dalamnya, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat di dalam
penulisan makalah ini.Kami berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya
Bapak dosen pengampu mata kuliah Bilangan Aljabar.

Medan, Juni 2021

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 4


A. Latar Belakang .................................................................................................... 4
B. Tujuan ................................................................................................................. 5
C. Manfaat ............................................................................................................... 5
BAB II ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA ...................................... 6
A. Original Ide ......................................................................................................... 6
B. Konteks Sosialnya ............................................................................................... 7
BAB III PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN INOVASI ... 8
A. METODE ............................................................................................................ 8
B. PERANGKAT ..................................................................................................... 9
BAB IV IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA ............................................ 10

A. Ide Turunan ......................................................................................................... 10


B. Konteks Sosialnya ............................................................................................... 11
BAB V PENUTUP.......................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 14
B. Saran .................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 15


.......................................................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari dari jenjang SD
sampai perguruan tinggi.Celakanya, semakin banyak siswa dari SD sampai perguruan
tinggi yang mengangap pelajaran matematika sebagai pelajaran yang menakutkan, tidak
menarik, membosankan dan sulit.Hal ini mungkin disebabkan oleh matematika adalah
pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik
dan notasi matematika, sehingga pembelajaran di sekolah pun cenderung aksiomatis,
abstrak dan penuh simbol. 3. Meskipun demikian, matematika mempunyai peranan
penting dalam mengembangkan daya pikir manusia.

Dengan pembelajaran matematika diharapkan peserta didik dapat


mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan
mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram dan
media lain. 4. Media manipulatif dalam pembelajaran matematika SD adalah alat bantu
pembelajaran yang digunakan terutama untuk menjelaskan konsep dan prosedur
matematika.

Media ini merupakan bagian langsung dari mata pelajaran matematika dan
dimanipulasikan oleh peserta didik 5. Penggunaan manipulatif ini dimaksudkan untuk
mempermudah peserta didik dalam memahami konsep dan prosedur matematika.Media
manipulatif ini berfungsi untuk menyederhanakan konsep yang sulit/sukar, menyajikan
bahan yang relatif abstrak menjadi lebih nyata, menjelaskan pengertian atau konsep
secara lebih konkret, menjelaskan sifat-sifat tertentu yang terkait dengan pengerjaan
(operasi) hitung.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah
2. Bagaimana mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

C. Tujuan
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah
2. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.

5
BAB II

ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIALNYA

1. ORIGINALITAS IDE
Media pembelajaran adalah hal-hal yang dimaksudkan untuk membantu guru
untuk mengajar lebih efektif dan memungkinkan siswa untuk belajar lebih mudah.Media
instruksional membawa informasi yang dirancang khusus untuk memenuhi tujuan dalam
belajar-mengajar. Ada berbagai macam media pembelajaran yang dapat menguntungkan
dan efektif digunakan dalam situasi pembelajaran di kelas, media pembelajaran
diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu alat bantu visual, alat bantu audio-visual,
audio bantu dan sumber daya (manusia dan material). Pemanfaatan media pebelajaran
seharusnya menjadi bagian yang mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu mempelajari bagaimana menetapkan media
pembelajaran yang relevan agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran
dalam proses belajar mengajar.

Namun dalam kenyataannya, media pembelajaran masih sering terabaikan dengan


berbagai alasan. Antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit
mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak
perlu terjadi jika setiap guru mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kreatifitas
mengenai media pembelajaran itu sendiri.Hal ini seharusnya menjadi kaca bagi guru
untuk mempermudah setiap materi pembelajaran dengan media pebelajaran yang
inovatif.Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain
pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran.
Materi ajar dengan tingkatkesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa.Tanpa
bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa.
Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks,
terutama pada pembelajaran matematika.

6
Media pembelajaran matematika di SD akan lebih efektif jika didukung oleh
kreatifitas guru. Materi operasi hitung pada bilangan bulat yang terkesan rumit juga akan
menghalangi semangat siswa dalam belajar. Dengan demikian, siswa diharapkan lebih
mampu memahami konsep operasi bilangan bulat dengan media pembelajaran “Magic
Box”. Ide ini dikemukakan atas dasar hasil diskusi antar anggota kelompok. Menurut
penulis pembelajaran kooperatif sederhana semacam ini mungkin dapat berguna untuk
meningkatkan kemampuan berhitung siswa SD pada materi konsep operasi hitung
bilangan bulat.

2. KONTEKS SOSIALNYA
Penggunaan media belajar umumnya akan sangat membantu efektifitas proses
pembelajaran dan penyampaian materi pembelajaran. Disamping itu, media pembelajaran
juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman serta membangkitkan motivasi
dan minat siswa dalam belajar.Ide “Penggunaan Media Pembelajaran Magic Box pada
Konsep Operasi Bilangan Bulat” yang dikemukakan oleh penulis dapat dipraktekkan oleh
siswa yang belajar matematika khususnya materi konsep bilangan bulat baik
penjumlahan, pengurangan, perkalian maupun pembagian.Karena perangkat yang
diperlukan sangat terjangkau dan dapat dipersiapkan sendiri oleh siswa.

7
BAB III

PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKUKAN INOVASI

Adapun perangkat yang dibutuhkan untuk melakukan inovasi terhadap ide ini yaitu

a. Materi pembelajaran yang sudah terorganisir Susunlah materi yang akan digunakan
secaraterorganisir dan berurut sehingga memudahkan siswa untuk memahami dari materi
pembelajaran tersebut. Dalam menyusun materi yang akan diberikan kepada siswa, guru
juga dapat melakukan inovasi terhadap materi tersebut, seperti penggunaan warna-warna
dan gambar lucu pada materi tersebut. Namun hal tersebut masih berkaitan dengan materi
pembelajaran yang akan diajarkan, misalnya pada materi sistem bilangan,guru atau calon
pendidik bisa membuat alat peraga garis bilangan yang akan menarik minat siswa dalam
memahami materi tersebut.
b. Siswa sebagai pelaksana ide ini Siswa merupakan objek sekaligus subjek pada penelitian
ini, maka dari itu sebelum mengikuti pelajaran menggunakan metode ini, siswa
diharapkan siap dan mampu untuk mengikutinya.
c. Perangkat yang dibutuhkan Dalam makalah rekayasa ide ini, kami mengambil ide yang
bertema Magic Box. Magic Box adalah alat peraga atau media pembelajaran, dimana di
dalam box terdapat angka-angka yang akan mempermudah siswa dalam memahami
operasi pada bilangan seperti penjumlahan operasi bilangan. Magic box ini sangat
berguna bagi siswa, karena media pembelajaran ini bias membantu siswa yang sedang
dalam kesusahan atau kebingungan dalam mengoperasikan bilangan. Dengan adanya
magic box tersebut, siswa yang kurang paham mengenai operasi bilangan akan dengan
cepat memahami penjumlahan operasi bilangan tersebut. Cara Pembuatan :
a) Magic Box :
1. Siapkan kardus berukuran 60 x 60 cm (apabila ada).
2. Lapisi bagian luar kardus dengan kertas kado.
3. Lapisi bagian dalam kardus dengan kertas hvs berwarna pink (merah muda).
4. Buat sekat yang terbuat dari Koran bekas yang sudah digulung dan di
sambungkan, kemudian pasangkan di bagian dalam kardus sebelah bawah.
5. Sesuaikan jumlah sekat yang akan di bentuk di bagian dalam kardus.

8
6. Pasangkan kain flannel kedalam kardus bagian sisi atas sebagai background dasar
pada penempelan gambar dan nama inggrisnya.
b) Angka, gambar dan kata
1. Siapkan angka – angka, kemudian cetak angka tersebut dan press angka tersebut
untuk menghindari lecek.
2. Siapkan animasi gambar, cetak gambar tersebut.
3. Lapisi gambar dengan kardus bekas dan tempelkan dengan perekat.
4. Siapkan tulisan kata benda menggunakan bahasa inggris yang sesuai dengan
gambar yang ada.

Cara Kerja dan Implementasinya

1. Matematika:
 Siswa bertugas meletakkan angka – angka yang sudah di pilih kedalam kotak atau
sekat “angka” yang telah di sediakan.
 Siswa memilih tanda operasi bilangan bulat (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian).
 Siswa memilih angka yang tersedia dan meletakkannya kedalam kotak atau sekat
“angka” sebagai pasangan atau angka yang ingin di operasi.
 Siswa menghitung angka – angka yang di operasi untuk kemudian hasilnya di
masukkan kedalam kotak atau sekat “hasil”.
2. Bahasa Inggris:
 Siswa bertugas memilih dan menempelkan gambar – gambar benda yang telah tersedia
di kotak atau sekat “gambar”, ke background yang telah disediakan.
 Siswa memilih nama inggrisnya untuk kemudian di tempelkan disebelah gambar yang
telah dipilih di background yang telah tersedia

9
BAB IV

IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIALNYA

A. Ide Turunan
Ide turunan sesuai dengan desain awalnya, ide-ide ini didahului dengan
investigasi awal dari beberapa refrensi yang efektif seperti yang terdapat buku buku
matematika di SD, SMP DAN SMA yang berbasis kurikulum 2013.Untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan rancangan model
rancangan pembelajaran konsep bilangan cacah dan bilangan asli dengan (sikaf efektif),
serta membantu mengefisienkan pengajaran dalam kelas oleh guru. Maka pada fase ini
dilaksanakan interview dan pengamatan terhadap refrensi yang berkaitan.
Dalam konteks ide turunan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran, maka
dilaksanakan identifikasi dan analisis informasi terhadap kondisi subyek pembahasan
yang mencakup informasi tentang siswa, guru dan mata pelajaran yang sesuai dengan
model pembelajraan.Dari hasil observasi didapat bahwa sumber atau refrensi yang
berkaitan dengan bilangan cacah dan bilangan asli yang berbasis kurikulum 2013 masih
belum sesuai dengan harapan, antara lain:
1. Penguasan guru tentang materi bilangan cacah dan bilangan asli yang berbasis kurikulum
2013 di SD, SMP dan SMA belum sepenuhnya maksimal, yang berakibat pembelajaran
yang diaplikasikan pada siswa juga masih ada yang salah konsep dan belum runtut secara
materi.
2. Nilai efektif sama sekali belum muncul dalam pembelajaran tersebut.
3. Pelaksaan pembelajaran hanya sesuai dengan dengan kemampuan penguasaan guru
masingmasing.
4. Penerapan pendekatan, metode atau pun strategi masih hamper sama dengan pada waktu
gurunya menerapkan kurikulum KTSP.
5. Tidak jarang siswa sudah mengeluh dahulu pada waktu pembelajaran matematika
khususnya konsep bilangan cacah dan bilangan asli.

Ada pun ide yang diturunkan atau gagasan yang diambil dari permasalahan
tersebut ialah dengan merencanakan penyusunan buku bagi guru tentang konsep bilang

10
cacah dan bilangan asli serta diikuti dengan nilai efektif apa yang ditekan kan pada siswa,
agar suatu saat materi konsep bilangan cacah dan bilangan asli tersebut sudah
diintegrasikan dengan materi lain berbasis 2013. Buku guru tentang konsep bilangan
cacah dan bilangan asli tersebut dirancang dengan mengingat akan tujuannya yaitu bahwa
guru dapat menguasai materi tersebut dengan baik. Perencanaan buku guru pada garis
besarnya terdiri dari :
1. Latar belakang penyusunan buku guru, yang didalamnya termasuk alas an dimasukkan
aspek efektif yang terkandung didalam kurikulum 2013 walau pun masih perlu
dilengkapi.
2. Dasar konsep pada bilangan cacah dan bilangan asli yang meliputi bagian dari
keseluruhan , konsep rasio, dan konsep penajabaran.
3. Penjabaran bilangan cacah dan bilangan asli dalam ilusi gambar
4. Bilangan cacah dan asli senilai, membandingkan dan mengurutkan dari materi tersebur
5. Contoh-contoh konsep dan pembelajarannya di SD, SMP dan SMA disertai dengan
latihan.

B. Konteks Sosialnya
Penggunaan media belajar umumnya akan sangat membantu efektifitas
prosespembelajaran dan penyampaian materi pembelajaran. Disamping itu, media
pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman serta
membangkitkan motivasi dan minat siswa dalam belajar.
Ide “Penggunaan Media Pembelajaran Magic Box pada Konsep Operasi Bilangan
Bulat” yang dikemukakan oleh penulis dapat dipraktekkan oleh siswa yang belajar
matematika khususnya materi konsep bilangan bulat baik penjumlahan, pengurangan,
perkalian maupun pembagian. Karena perangkat yang diperlukan sangat terjangkau dan
dapat dipersiapkan sendiri oleh siswa, serta mengefisienkan jam pelajaran dikelas.
Struktur kurikulum dalam kurikulum 2013 maupun KTSP tidak jauh
berbeda.Perbedaannya, pengertian kurikulum 2013 tidak menyebutkan adanya standar
kompetensi dan kompetensi dasar.Akan tetapi, dalam kurikulum 2013 nanti terdapat
kompetensi inti dan kompetensi dasar.

11
Berdasarkan Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, beban belajar di kelas I adalah
30 JPL per minggu.Kelas II adalah 32 JPL, kelas III adaah 34 JPl per minggu, kelas IV,
V dan VI adalah 36 JPL per minggu. Satu jam pelajaran memiliki durasi 35 menit.
Pelaksanaan pembelajaran di kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit
18 minggu dan paling banyak 20 minggu. kelas IV, V dan VI adalah 36 JPL per minggu.
Satu jam pelajaran memiliki durasi 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran di kelas I, II, III,
IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
Khusus untuk kelas VI, beban belajar pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan
paling banyak 16 minggu.

Penambahan jumlah alokasi waktu per minggu dimaksudkan untuk memberi


kesempatan kepada guru dan peserta didik melaksanakan pembelajaran dengan
pendekatan tematik. Perubahan kebijakan 2013 menyangkut empat elemen perubahan
kurikulum yaitu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar
Proses, dan Standar Penilaian. Sedangkan perubahan kebijakan kurikulum 2013
berdampak pada empat hal yaitu model pembelajaran berupa tematik-integratif,
pendekatan saintifik, strategi aktif, dan penilaian autentik. Perubahan kebijakan tersebut
dalam rangka menyiapkan generasi masa depan Indonesia yang kreatif, innovatif,
produktif, dan afektif yang mampu membawa bangsa Indonesia maju dan berperadapan
di masa yang akan datang.
a. Peluang Terwujudan Pada konteks ini
Peluang terwujudnya suatu model pembelajaran menggunakan media magic box
yang inovatif dan efektif akan sangat besar disebabkan peranan guru bukan hanya
semata-mata memeberikan informasi , melainkan juga mengarahkan dan member
kemudahan belajar, agar proses belajar lebih memadai , guru bertanggung jawab
untuk menciptakan situasi yang mendorong siswa lebih aktif dalam belajar dan
memotivasi belajar peserta didik. Sebab itu, dalam merancang kegiatan pembelajaran
menggunakan media magic box , peluang terwujudnya suatu model pembelajaran
pada materi bilangan cacah sangat besar jika terselesaikan oleh prinsip berikut :

12
1. Belajar terus-menerus dan mengulangi pemebelajaran yang diperoleh dalam
setiap pembelajaran di kelas,kegiatan belajar yang telah diperoleh dapat diulangi
para siswa dirumah agar ilmu yang mereka dapat tidak sia-sia begitu saja.
2. Mengembangkan keingintahuan siswa, Rasa ingin tahu adalah modal dasar untuk
bersikap peka,kritis, mandiri dan kreatif .oleh karena itu perlu dikembangkan
dalam pembelajaran.
3. Mengembangkan kreativitas siswa, Kegiatan pembelajaran perlu dirancang
dengan baik agar memberikan kesempatan dan kebebasan kepada siswa untuk
berkreasi secara berkesinambungan.
b. Nilai-nilai Inovasi
1. Membuat peserta didik lebih mudah menyelesaikan pertambahan ,pengurangan,
perkalian, pembagian bilangan bulat.
2. Menggunakan media pembelajaran yaitu magic box yang akan menarik peserta
didik untuk belajar materi tersebut
3. Melibatkan peserta didik untuk menggunakan media tersebut
c. Perkiraan Dampak
setiap model pembelajaran memiliki dampak apabila model pembelajaran itu
dilaksanakan dalam konteks belajar mengajar dikelas. Sehingga pada bagian ini akan
dipaparkan tentang perkiraan dampak kurikulum 2013 terhadap materi bilangan cacah
dan bilangan asli.
Perkiraan dampak postif yang akan dihasilkan yaitu:
1. Siswa juga mampu memanfaatkan sarana dan prasarana yang telah disiapkan
orangtuanya untuk menambah keefektifitasan pembelajaran matematika di
sekolah.
2. Meningkatnya respon dari siswa dalam menanggapi pertanyaan – pertanyaan yang
diajukan oleh guru terhadap seluruh peserta didik dikelas.

Sedangkan dampak negatif yang akan dihasilkan yaitu:

Siswa yang tidak memiliki minat terhadap matematika akan terus mengalami
kemunduran dalam pembelajaran matematika, hal ini dikarenakan siswa tersebut
tertutupi dengan siswa – siswa yang memiliki minat terhadap pelajaran matematika.

13
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada rekayasa ide ini dibagian nilai nilai inovasi yang memang diharapkan pada
kurikulum k2013 revisi ialah keaktifan siswa .beberapa hal yaitu : Membuat peserta didik
untuk bersosial kepada teman-temanya karena mengerjakannya dengan menggunakan
kelompok, peserta didik lebih aktif belajar matematika, peserta didik lebih mudah
menyelesaikan pertambahan ,pengurangan, perkalian, pembagian bilangan bulat.
Diharapkan rekayasa ide media pembelajran ini mampu mengefisienkan pembelajaran
didalam kelas antara guru dan siswa.
Sesuai dengan yang kita ketahui Media pembelajaran adalah hal-hal yang
dimaksudkan untuk membantu guru untuk mengajar lebih efektif dan memungkinkan
siswa untuk belajar lebih mudah.Seiring dengan perubahan kurikulum yang terjadi
didunia pendidikan negeri ini. Hingga saat in berada pada kurikulum 2013, dimana
Kebijakan kurikulum 2013 akan mampu memerankan fungsi penyesuaian (the adjusted
oradaptive function),yaitu kurikulum yang mampu mengarahkan peserta didiknyamampu
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial yang terus berubah. Kurikulum 2013 mengintegrasikan tiga ranah kompetensi yaitu
sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dalam implementasinya.

B. Saran
Magic box yang merupakan media pembelajaran tentang konsep bilangan cacah,
bilangan bulat dan bilangan asli tersebut dirancang dengan mengingat akan tujuannya
yaitu bahwa guru dapat menguasai materi tersebut dengan baik dan mengefisienkan
pembelajaran dikelas serta melibatkan peran besar kurikulum K2013 revisi dimana guru
hanya fasilitator. Sehingga menurut kelompok kami bisa lebih mampu mencapai hasil
pembelajaran yang tepat sasaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://KULIAH\SEMESTER 2\TEORI BILANGAN\Pembelajaran Matematika SD.mhtml


Sundayana, Rustina. 2013. Media Pembelajaran Matematika. Alfabeta: Bandung
http://kelompokict22.blogspot.com/2015/07/alat-peraga-edukatif-magic-box.html

15
16

Anda mungkin juga menyukai