Abstrak
Revolusi Industri 4.0 sudah banyak didengungkan akan mempengaruhi dan mengubah berbagai aspek kehidupan.
Era ini sering dicirikan dengan kondisi VUCA, yang merupakan singkatan dari Volatility (bergejolak), Uncertainty
(ketidakpastian), Complexity (kompleks), dan Ambiguity (ketidakjelasan). Kemampuan untuk menghadapi kondisi
VUCA ini telah menggeser dominasi dua kata magis yang selama puluhan tahun menjadi pola pikir manajemen
di organisasi yaitu pentingnya efektivitas dan efisiensi. Di dunia Aparatur Sipil Negara (ASN), dampak era
VUCA ini juga akan semakin dirasakan. Posisi-posisi kunci di organisasi haruslah diduduki oleh ASN dengan
kualitas leadership yang mumpuni dengan profesionalitas yang tinggi pula. Profesionalitas ASN harus terus
digemakan sebagai alat utama untuk menghadapi era yang penuh tantangan ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk
memberikan rekomendasi manajemen untuk meningkatkan profesionalitas ASN. Metode penelitian adalah melalui
studi literatur dengan metode analisis deskriptif. Dari studi literatur, ditemukan salah satu metode yang dapat
digunakan adalah pemanfaatan talent pool sebagai alat yang obyektif untuk menyediakan data calon suksesor
pemimpin atau daftar rencana suksesi sesuai kebutuhan profesional jabatan kunci di organisasi. Hasil tulisan ini
berupa rekomendasi manajemen suksesi yang disarankan untuk dapat diimplementasikan di instansi pemerintah
menyesuaikan dengan tantangan pelayanan publik serta budaya kerja ASN di masa depan dengan mendapatkan
kader pemimpin yang sesuai dalam menghadapi tantangan perubahan era.
Abstract
Industrial Revolution 4.0 has been widely publicized will influence and change various aspects of life. This era is
often characterized by VUCA conditions, short for Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity (unclear).
The ability to deal with VUCA conditions has shifted the dominance of two magical words that for decades have
been the mindset of management in organizations, namely the importance of effectiveness and efficiency. In the
world of the State Civil Apparatus (ASN), the impact of the VUCA era will also be increasingly felt. The key positions
in the organization must be occupied by ASN with qualified leadership qualities with high professionalism. The
professionalism of ASN must continue to be echoed as the main tool to face this challenging era. This paper is
intended to provide management recommendations to improve the professionalism of ASN. The writing method is
through the study of literature with descriptive analysis methods. From the literature study, found one method that
can be used is the use of talent pool as an objective tool to provide prospective successor leaders data or a list of
succession plans according to the professional needs of key positions in the organization. The results of this paper
in the form of succession management recommendations are suggested to be implemented in government agencies
to adjust to the challenges of public service and the work culture of ASN in the future by getting a cadre of leaders
who are appropriate in facing the challenges of changing times.
2
Rencana Suksesi Pegawai Negeri Sipil di Era VUCA
(Ardy Firman Syah dan Novi Savarianti Fahrani)
perhatikan para atlet, tetapi juga ibu mereka. memberinya kerja, kini justru sebaliknya,
Dari sini, masyarakat bisa menilai bahwa perusahaanlah yang mencari orang terbaik
core value perusahaan yang mementingkan untuk bekerja. Peran pemimpin dalam
keluarga diimplementasikan secara nyata. melakukan pembinaan terhadap organisasi
Dikarenakan ketidakpastian yang sangat ditentukan dalam era VUCA, peran
merajalela, ini juga berdampak pada pemimpin yang sesuai menjadi role model
para pemuda yang mengalami stres dan akan berdampak pada kesuksesan organisasi
keraguan terhadap perubahan zaman yang dalam mencapai visi misi.
terlalu cepat. Itulah mengapa kecakapan Dengan kondisi ASN sebanyak 4,37
seorang pemimpin sangat diperlukan untuk juta orang dengan tingkat demografi yang
mematahkan pola dengan mengambil posisi masih belum ideal merupakan pekerjaan
bijaksana dan mengartikulasikan strategi rumah bagi pemerintah. Belum idealnya
yang diberikan. demografi PNS itu tercermin dari sebanyak
Dengan situasi yang cenderung ber- 43 persen PNS yang merupakan kelompok
ubah-ubah ini, para pemimpin dituntut untuk fungsional administrasi umum dengan
memiliki kemampuan dalam mengeluarkan modus usia di kisaran 51 tahun sebanyak
potensi semua orang dengan menanamkan 20,36 persen. Masalah lain yang dihadapi
dan mendorong mereka untuk dapat ber- oleh birokrasi pemerintah adalah rendahnya
adaptasi dengan situasi VUCA yang sangat kompetensi dan performa para Pejabat
membingungkan. Sebagai contoh, pimpinan Pimpinan Tinggi sebanyak 34,5 persen. Hal
berusaha mengurangi kecemasan karyawan lain yang juga menjadi fokus pemerintah
dalam menghadapi perubahan dengan mem- adalah penguatan tata kelola dan manajemen
buktikan bahwa tantangan dapat menjadi ASN, implementasi e- government yang
sebuah peluang yang akan menjadi pemacu terintegrasi, serta kualitas dan inovasi
penting bagi kinerja dan keunggulan pelayanan publik. Persoalan lain yang
kompetitif. juga tak kalah penting adalah penguatan
Selain tantangan serta bahaya, akuntabilitas dan sistem pengawasan
dunia VUCA juga memiliki peluang. internal. Berdasarkan penjelasan di atas,
Untuk mendapatkan peluang ini, para terbukti bahwa tantangan era industri 4.0 ini
pemimpin harus melakukan lebih dari jelas berdampak terhadap tuntutan kualitas
sekadar menanggapi sebuah peristiwa, Aparatur Sipil Negara. Profesionalitas ASN
meskipun mereka juga harus meresponnya. menjadi hal mutlak yang harus ada di era
Tidak hanya itu, pemimpin harus menjadi baru ini. Sikap profesionalisme ASN perlu
agen perubahan positif di tengah-tengah terus dibangun secara struktural maupun
kekacauan, menciptakan masa depan yang secara kultural. Perubahan mindset ASN
cerah, karena beberapa hal dapat menjadi adalah awal permulaannya.
lebih baik, bahkan ketika hal-hal lain Visi dan misi pembangunan apa-
menjadi lebih buruk. ratur sipil negara saat ini difokuskan
Banyak organisasi yang berjuang dalam rangka mendukung efektifitas
untuk tetap bertahan dan selaras dalam pemerintahan. Hal ini penting mengingat
sifat VUCA tersebut karena hal tersebut efektifitas pemerintahan menjadi tolok ukur
berpengaruh secara signifikan pada sumber profesionalisme aparatur sipil negara dalam
daya manusia. Kesiapan dalam menghadapi memberikan pelayanan kepada masyarakat.
VUCA itu bukan hanya beban 1 (satu) orang, Sesuai dengan indikator efektifitas peme-
tetapi juga seluruh tim di organisasi. rintahan yang dikeluarkan oleh Bank
VUCA secara tidak langsung men- Dunia, setidaknya ada beberapa indikator
ciptakan suatu tren baru yang penting untuk yang diukur, antara lain: kualitas pelayanan
dipahami oleh praktisi SDM dan pemimpin publik, pelayanan aparatur, kemandirian
organisasi masa kini. Ketika dahulunya dari tekanan politik, rumusan kebijakan dan
orang yang mencari perusahaan untuk kredibilitas komitmen pemerintah.
3
Civil Service VOL. 13, No.2, November 2019 : 1 - 14
Berdasarkan data World Economy aturan-aturan yang ada. Tapi karena ada
Forum Human Capital Indonesia di tahun unsur kedekatan dengan penguasa, maka
2017, kualitas dari Aparatur Sipil Negara kualifikasi dan kompetensi jabatan menjadi
Indonesia masih sangat rendah. Bahkan dikesampingkan.
kualitas ASN di Indonesia masih kalah di- Berdasarkan penjelasan tentang per-
bandingkan dengan negara tetangga seperti masalahan-permasalahan ASN diatas,
Malaysia dan Thailand. Menteri Perencanaan tampaknya budaya kerja masih menjadi
Pembangunan Nasional (PPN) Bambang dominasi utama sumber permasalahan.
Brodjonegoro mengatakan ada beberapa Budaya kerja yang belum sepenuhnya
hal yang membuat ASN Indonesia kalah di- mengusung profesionalisme dengan per-
bandingkan negara tetangga. Salah satunya lakuan adil non-diskriminatif belum dapat
adalah sulitnya ASN Indonesia untuk di- diterapkan sepenuhnya. Padahal sangat
rotasi. Padahal tujuan rotasi adalah untuk penting prinsip fairness dan equality
membuat ASN lebih berkembang. Karena diterapkan di era yang penuh ketidakpastian
dengan rotasi, para ASN bisa memiliki ini. Untuk membangun budaya kerja yang
kemampuan yang lebih kompleks dengan baik peran leader dalam organisasi sangat
menambahkan ilmu serta pengalaman penting. Posisi pemimpin dalam membangun
bekerja yang ada pada unit yang dituju. budaya profesionalitas ini sangat krusial.
Selain itu, lanjut Bambang, rendahnya Pembinaan dan pengelolaan SDM sangat
kapasitas dan tingkat pendidikan juga penting, tetapi peran pemimpin dalam
membuat ASN Indonesia tertinggal dari perubahan budaya kerja ini sangat krusial.
negara tetangga, selain itu juga dikarenakan Di era disrupsi ini, dibutuhkan
kurangnya tenaga spesialis. Tercatat hanya standar kualitas yang tinggi untuk me-
10% ASN dengan jabatan JF Teknis (di luar mimpin sebuah organisasi/unit kerja.
guru dan tenaga medis). Dengan adanya tantangan-tantangan yang
Selain permasalahan kompetensi, ASN lebih besar, perubahan kondisi yang
juga masih berkutat dengan keterlibatan sangat cepat, perubahan target pekerjaan
beberapa oknum dengan tindakan koruptif. sesuai kebutuhan pasar yang juga bergerak
Pemerintah melalui Pejabat Pembina Kepe- eksponensial harus dijawab oleh pemimpin
gawaian (PPK) dan Pejabat yang Berwenang organisasi dengan kualitas kepemimpinan
(PyB) akhirnya melakukan Pemberhentian yang sesuai. Pemimpin dengan kualitas
Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap 480 baik dihasilkan melalui serangkaian
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terlibat proses panjang, dari mulai rekrutmen,
tindak pidana korupsi (tipikor) dan yang pengembangan dan juga proses penggantian
telah dijatuhi hukuman berdasarkan putusan pada saat pemimpin sebelumnya purnatugas.
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap Hal inilah yang belum terlalu menjadi
(inkracht). Angka itu terdiri dari 177 SK fokus pembahasan dan diskusi tentang
pemberhentian tidak dengan hormat, baik membangun profesionalitas ASN dari
instansi pusat dan daerah dan 303 dengan perbaikan kualitas perekrutan dan pengem-
surat keputusan lain. bangan leader sebagai penggerak utama
Sementara itu, konsepsi ideal mengenai perubahan. Dalam roadmap Reformasi Biro-
pembangunan sumber daya aparatur sipil krasi yang dikeluarkan oleh Kementerian
negara masih dihadapkan pada beberapa Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refor-
persoalan. Arogansi kekuasaan seringkali masi Birokrasi disebutkan bahwa salah
membuat birokrasi menjadi sulit profesional satu tolok ukur keberhasilan Reformasi
karena adanya intervensi politik. Birokrasi Birokrasi adalah indeks profesionalitas
menjadi tidak bebas nilai dan dipengaruhi ASN.
oleh kepentingan politik penguasa. Melalui tulisan ini, peneliti men-
Misalnya saja dalam kasus mutasi maupun jelaskan bagaimana membangun budaya
promosi jabatan yang seringkali menabrak profesionalitas melalui pemilihan pemimpin
4
Rencana Suksesi Pegawai Negeri Sipil di Era VUCA
(Ardy Firman Syah dan Novi Savarianti Fahrani)
di organisasi secara adil, berbasis kompetensi, mudah baginya menghadapi situasi apa pun.
non diskriminatif dan berorientasi pada Pengambilan keputusan dalam situasi yang
pembangunan budaya kerja yang profesional. dilematis pun bisa dilakukan dengan lebih
Pemimpin yang dihasilkan melalui proses ringan dengan adanya nilai-nilai tersebut
di atas, diharapkan dapat memutar roda sebagai pegangan.
pembinaan profesionalitas yang sama Hal ini diungkap melalui empat
kepada anak buah yang dipimpinnya. prinsip dari values-based leadership,
yaitu pertama, self reflection. Seorang
pemimpin perlu tahu persis kekuatan dan
TINJAUAN PUSTAKA kelemahannya sehingga perlu banyak
mawas diri agar bisa memimpin dirinya
Leadership sendiri dulu, baru kemudian bisa memimpin
Leader menurut (Hariyani, I., orang lain. Banyak orang di lingkungan
& Yustisia, 2011) adalah seseorang sekitar sudah gagal pada langkah pertama
yang mempergunakan wewenang dan ini yang dikarenakan pemimpin yang sama
kepemimpinannya untuk mengarahkan sekali tidak bisa jujur melihat dirinya
orang lain serta bertanggung jawab atas sehingga tidak sanggup menerima masukan
pekerjaan orang tersebut dalam mencapai dan bersikap defensif.
suatu tujuan. Sedangkan menurut (Kartono, Kedua, balance, bisa melihat suatu
2010) pemimpin (leader) adalah seorang gejala dari berbagai sudut. Ini adalah kunci
pribadi yang memiliki kecakapan dan kele- keterbukaan pikiran. Bagaimana seorang
bihan, khususnya kecakapan dan kelebihan pemimpin bisa memahami sudut pandang
di satu bidang sehingga dia mampu mem- anak buahnya yang mungkin berbeda
pengaruhi orang lain untuk bersama-sama darinya. Bila mampu melakukannya, maka
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi bisa bersikap lebih terbuka dan mengambil
pencapaian satu atau beberapa tujuan. keputusan yang lebih bijak.
Leadership memegang peranan yang Ketiga, true self confidence, di mana
sangat penting di dalam suatu organisasi. seorang pemimpin benar-benar menerima
Para ahli dalam bidang organisasi umumnya dirinya apa adanya. Dengan demikian,
mengajukan pengertian tersendiri mengenai mudah mengakui orang yang lebih berbakat,
kepemimpinan. Leadership didefinisikan lebih pandai, lebih sukses bahkan bisa
ke dalam ciri individual, kebiasaan, cara memanfaatkannya dengan positif.
mempengaruhi orang lain, interaksi, kedu- Dan Keempat, yaitu genuine humility:
dukan dalam administrasi, dan persepsi Never forget who you are or where you came
mengenai pengaruh yang sah. Proses from. Sikap ini membuat selamanya selalu
mempengaruhi atau memberi contoh dari “menginjak bumi” lepas dari setinggi apapun
pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya kesuksesan yang sudah kita capai sekarang.
mencapai tujuan organisasi merupakan Keempat prinsip sederhana ini bisa
pengertian kepemimpinan. Ordway Tead diterapkan oleh siapa saja tanpa prasyarat,
dalam buku (Kartono, 2010) menyatakan apakah seorang supervisor, tukang atau
bahwa kepemimpinan (leadership) adalah seorang presiden. Tidak perlu menunggu
kegiatan mempengaruhi orang-orang agar sampai bawahan berjumlah ratusan.
mereka mau bekerja sama untuk mencapai Sedangkan menurut (Simamora, 2004)
tujuan yang diinginkan. menyatakan bahwa kinerja karyawan se-
Kraemer (2011) menggambarkan sungguhnya dinilai atas lima dimensi di-
keampuhan nilai korporasi bagi pemimpin antaranya: mutu; kuantitas; penyelesaian
“your leadership must be rooted in who you proyek; kerjasama; kepemimpinan. Selain
are and what matters most to you.” Bila itu, Keith Davis menyatakan dalam buku
seorang pemimpin benar-benar tahu siapa (Anwar, 2005) bahwa faktor yang mem-
dirinya, dan apa yang ia perjuangkan, lebih pengaruhi kinerja rumah sakit adalah
5
Civil Service VOL. 13, No.2, November 2019 : 1 - 14
6
Rencana Suksesi Pegawai Negeri Sipil di Era VUCA
(Ardy Firman Syah dan Novi Savarianti Fahrani)
suksesi di organisasi terdapat beberapa hal system, ownership system, dan management
yang perlu disiapkan, yaitu: system. Terdapat perbedaan dalam keempat
• Membentuk komite untuk menjalankan komponen, akan tetapi secara konseptual
manajemen suksesi. pembahasan kita akan fokus pada mana-
• Mengidentifikasi posisi kunci yang gement system. Hal ini disebabkan bahwa
sangat kritikal bagi organisasi di masa ketiga sistem lainnya kurang relevan
mendatang. dengan keadaan organisasi di sektor publik.
• Membuat kriteria untuk posisi- posisi Komponen management system terdiri dari:
tersebut, tentukan kemampuan apa • Strategy development and business
saja yang penting bagi setiap individu management.
untuk memenuhi target jangka panjang • Company goals and strategy implement.
organisasi. • Transfer of leader
• Identifikasi kemungkinan kandidat • Transfer of leader role
potensial yang ada dalam organisasi saat • Leadership style and organizational
ini, lihat lebih banyak kandidat. culture.
• Membentuk mentor atau pelatih untuk Elemen-elemen di atas menunjukkan
pemimpin masa depan. bahwa dalam proses suksesi, terdapat 2 (dua)
• Bentuk mentor atau pelatih dari dalam hal yang sangat penting. Pertama, seorang
organisasi yang dapat memberikan pe- penerus kepemimpinan harus memiliki
doman penting serta dukungan, dan me- pemahaman dalam manajemen proses
miliki komitmen pada rencana suksesi. bisnis. Maknanya, dengan memahami porses
• Bantu kandidat dalam menyiapkan bisnis organisasi, kandidat penerus harusnya
rencana pengembangan. juga mengetahui staregi perkembangan
• Secara konsisten evaluasi efektivitas dan manajemen bisnis organisasi, selain
program manajemen suksesi. Biasanya itu tujuan-tujuan organisiasi dan cara
hambatan untuk suksesi ini adalah mengejarnya juga dipahami oleh kandidat
sulitnya komitmen dari pimpinan tersebut.
level atas, kurangnya kolaborasi antar Kedua, dalam manajemen suksesi,
pegawai, dan komunikasi yang tidak seoarang kandidat penerus diharapkan
konsisten di dalam organisasi. memiliki sosok kepemimpinan yang baik.
Berdasarkan penjelasan di atas, Hal ini berkaitan dengan manajemen dan
penting untuk membentuk sebuah kultur budaya yang sehat dalam organisasi. Tidak
suksesi yang baik. Dengan budaya tersebut, semua pegawai dapat menjadi pemimpin
maka kolaborasi semua pihak, komunikasi yang baik, untuk itu proses retensi sangatlah
yang baik, serta komitmen pimpinan puncak krusial dalam manajemen suksesi.
akan diperoleh. Pada akhirnya manajemen Penjelasan di atas menunjukkan
suksesi ini dapat dilakukan dengan baik. bahwa manajemen suksesi adalah sebuah
Pendapat lain menyebutkan bahwa pengelolaan pergantian kepemimpinan
manajemen suksesi juga perlu dimasukkan yang sangat penting untuk dilakukan secara
dalam perencanaan strategis organisasi sistematis. Manajemen suksesi bahkan
(Sobol, Harkins & Conley, 2007) dalam seharusnya dapat dimasukkan dalam sebuah
(Luna, 2012). Urgensi ini dapat dipahami perencanaan strategis organisasi. Hal ini akan
dengan fakta bahwa proses perpindahan memaksa fokus dan kultur organisasi juga
jabatan karena usia pensiun hampir dapat terbangun dalam menyiapkan kepemimpinan
dipastikan. Untuk itu, tidak ada salahnya jangka panjang. Selain itu komponen penting
apabila rencana suksesi dapat disertakan lainnya adalah tingkat pemahaman mengenai
dalam perencanaan strategis organisasi. proses bisnis organisasi akan menentukan
Menurut (M. Baur, 2014), terdapat dalam manajemen suksesi. Elemen ini akan
4 (empat) komponen dalam manajemen beriringan dengan proses pembentukan
suksesi, yaitu personality system, family sikap kepemimpinan.
7
Civil Service VOL. 13, No.2, November 2019 : 1 - 14
Manajemen suksesi adalah sebuah sasi didasarkan pada pengalaman masa lalu.
sistem yang berisikan proses untuk mengi- Namun di masa kini, pendekatan solusi-
dentifikasi dan mengembangkan seseorang solusi manajemen harus berupa konsep
dengan potensinya. Memfokuskan pada kreatif untuk dapat mengatasi permasalahan
pengembangan kompetensi kunci untuk baru yang kemungkinan muncul di masa
mempersiapkan peran di masa depan. depan. Disinilah dibutuhkan peran dan visi
Dengan manajemen suksesi ini kita dapat pemimpin untuk dapat melihat kondisi di
mengelompokkan kedalam beberapa kate- masa depan dalam jangka panjang. Namun
gori yaitu pegawai yang talented, engaged, hal ini tidaklah cukup, peran pemimpin
maupun top performers. dengan visi jangka panjang harus dapat
Selain itu, perencanaan suksesi harus diterjemahkan melalui rangkaian aktivitas
memiliki prinsip-prinsip keadilan dan tidak jangka pendek yang fleksibel, tidak kaku dan
mengesampingkan perbedaan. lincah, sehingga bisa bermanuver mengikuti
kebutuhan kekinian.
Era VUCA dan peran leader
Profesionalitas ASN
Gambar 1 Diagram VUCA Berdasarkan riset yang dilakukan oleh
United Nations di tahun 2000 pada beberapa
kasus di negara-negara berkembang, di-
temukan bahwa salah satu permasalahan
terbesar terhambatnya pembangunan budaya
birokrasi yang profesional adalah adanya
politisasi birokrasi.
Dalam tulisan tersebut lebih lanjut
dikatakan bahwa profesionalisme diartikan
tentang implementasi dari nilai-nilai yang
secara menyeluruh menjadi panduan bagi
aparat pemerintah untuk bertindak. Nilai-
nilai tersebut antara lain loyalitas, netralitas,
transparansi, etos kerja, ketepatan waktu
dalam bekerja, efektivitas kerja, dan nilai
lain yang mungkin spesifik di tiap negara
yang berbeda. Untuk memulai membangun
VUCA merupakan singkatan Volatility, profesionalisme perlu dibangun pola
Uncertainty, Complexity and Ambiguity. karier yang berbasis sistem merit, dimana
Istilah ini populer dalam dekade terakhir, keadilan dalam hal manajemen SDM,
menggambarkan lingkungan bisnis yang seperti rekrutmen, promosi dan penempatan
makin bergejolak, kompleks dan bertam- dilakukan sesuai kompetensi dan kebutuhan
bahnya ketidakpastian. Istilah VUCA per- organisasi.
tama kali digunakan dalam dunia militer Sedangkan menurut (Porcupile, 2015),
pada era 90-an untuk menggambarkan situasi secara umum terdapat setidaknya 6 kondisi
medan tempur yang dihadapi oleh pasukan dari seseorang yang profesional:
operasional dimana informasi medan yang ada 1. Specialized Knowledge
amat terbatas. Bertempur dalam keterbatasan Seseorang yang profesional memiliki
informasi serasa berjalan dalam kebutaan pengetahuan yang baik tentang peker-
dan bisa menimbulkan chaos. Keadaan ini jaannya. Dia akan selalu meningkatkan
diistilahkan sebagai medan perang kabut pengetahuannya dan mencari informasi
(fog war). terbaru untuk menjaga pengetahuannya
Di masa lalu, pendekatan-pendekatan tetap up-to-date sehingga bisa menjadi
manajemen dan solusi permasalahan organi- solusi dari permasalahan terkini.
8
Rencana Suksesi Pegawai Negeri Sipil di Era VUCA
(Ardy Firman Syah dan Novi Savarianti Fahrani)
9
Civil Service VOL. 13, No.2, November 2019 : 1 - 14
10
Rencana Suksesi Pegawai Negeri Sipil di Era VUCA
(Ardy Firman Syah dan Novi Savarianti Fahrani)
11
Civil Service VOL. 13, No.2, November 2019 : 1 - 14
atau di Institusi namun terlalu sibuk Motivate your team, Implement the
focus pada apa yang harus kita change with discipline, and Reward
kerjakan untuk mencapai target the supporters and communicate to
jangka pendek ini. Akibatnya tidak the resisters.
menyadari potensi kita sendiri. d. Agility Builder, yaitu mempersiapkan
Padahal mungkin saja potensi ter- pemimpin ke VUCA world juga
sebut ada di dalam bidang yang lain. berarti mempelajari hal yang
c. Change Agent, Kalau sudah ter- "baru". Learning "new" things. Apa
biasa untuk hanya berfokus pada yang harus kita lakukan? Otak kita
delivering current objective, perlu memiliki learning agility,
akan sulit sekali untuk tiba-tiba kemampuan mempelajari hal baru,
pindah "gigi persneling" dan harus the ability to learn new things. How
balancing masa depan juga. Harus to do ... Learn new things everytime
mengubah fokus orang orang dari (bidang baru, olahraga baru, bahasa
masa sekarang ke masa depan. asing baru, hobby baru ... or
What you need to do? Set and 6 the anything, as long as you learn new
Objectives, Visualize the success things)
(How the success would looks like?),
Tujuh Prinsip
No Birokrat Corporate
Corporate Mindset
1 Sikap Terhadap waktu Terikat jam kerja (teng…go) Bebas waktu ( 24/7 )
dan tempat
Terikat tempat Anytime, anywhere
Untuk dapat menghasilkan pemimpin dari perilaku disiplin akan dapat terwujud
profesional sesuai dengan era VUCA ter- pada setiap leader di organisasi pemerintah.
sebut diperlukan pengelolaan yang baik. Leader yang profesional tentunya akan
Penulis merekomendasikan beberapa akti- membangun budaya kerja yang profesional
vitas penting berikut: juga dan menjadi contoh bagi anak buah/
1. Menyusun kode etik tentang imple- ASN yang ada di bawahnya. Hal ini akan
mentasi perilaku profesional di tempat bergulir sebagai bola salju yang saling terkait
kerja. jika dilaksanakan di seluruh organisasi
2. Membuat regulasi tentang manajemen pemerintahan.
suksesi dan memasukkan sistem
manajemen suksesi ke dalam rencana
strategis organisasi sebagai bagian dari PENUTUP
manajemen stratejik organisasi yang
disahkan oleh pimpinan lembaga. Simpulan
3. Mengintegrasikan proses pemilihan dan Berdasarkan penjelasan diatas, dapat
penentuan pemimpin organisasi maupun disimpulkan bahwa recana suksesi di era
unit organisasi dengan pengelolaan VUCA berpedoman pada Equal Employment
manajemen SDM secara keseluruhan. Opportunity (EEO), dimana setiap orang
Sedangkan secara teknis pelaksanaan harus memiliki akses yang equal, dan dalam
dalam praktek pengelolaan SDM, perlu pekerjaan setiap orang harus memiliki
dibangun sistem manajemen suksesi yang kesempatan yang equal untuk memperoleh
baik yang dilakukan dengan tahapan: training dan promosi serta kondisi kerja
1. Penentuan kriteria atau standar kom- yang fair.
petensi jabatan yang lengkap pada setiap
jabatan pemimpin di organisasi baik Saran
jabatan pimpinan tinggi maupun jabatan Saran peneliti untuk Pejabat Pembina
administrasi. Kepegawaian pada tiap instansi untuk
2. Pemetaan calon potensial sesuai kriteria/ memetakan kompetensi yang dimiliki dari
standar kompetensi jabatan yang ada. tiap pegawai pada tiap jenjang jabatan
3. Pengukuran atau asesmen sesuai kriteria. untuk dapat melihat potensi talenta yang
4. Pembangunan talent pool/talent pipeline dimiliki melalui assessment yang ketat
dengan informasi yang dibutuhkan dan mengakomodir semua tugas dan
berupa daftar nama calon suksesor sesuai fungsi dari instansi. Dari hasil pemetaan
data kompetensi dan kinerja. tersebut diharapkan dapat menjadikan dasar
5. Pengembangan kemampuan calon leader pengisian jabatan-jabatan strategis yang ada
sesuai gap hasil asesmen. pada instansi dengan mencapai tujuan visi
6. Pengisian jabatan lowong sesuai dengan misi instansi. Pemetaan secara mandatory
kebutuhan organisasi mengadopsi sistem yang fair tanpa adanya
Seluruh proses tersebut dilakukan unsur kepentingan dari tiap pimpinan.
dengan menerapkan prinsip EEQ (Equal
Employment Opportunity). Pemimpin
yang terpilih secara adil dan berdasarkan DAFTAR PUSTAKA
kompetensi akan membangun sikap yang
jauh lebih profesional, karena dia mendapat Anggraeni, H. S., & dkk. (2015). Analisis
penghargaan atas kompetensi dan prestasi pengaruh Struktur Modal dan
kerjanya. Jika ini semua diterapkan, maka Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai
kebutuhan pemenuhan indeks profesionalitas Perusahaan. Simposium Akuntansi
ASN yang terkait dengan pemenuhan kese- Nasional 18.
suaian kompetensi, kualifikasi, performance/ Anwar, P. (2005). Evaluasi Kinerja SDM.
kinerja dan juga komitmen yang terdeteksi Jakarta: Refika Aditama.
13
Civil Service VOL. 13, No.2, November 2019 : 1 - 14
14