Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Larutan merupakan campuran karena terdiri dari dua bahan dan disebut homogen karena
sifat-sifatnya sama disebuah cairan.Larutan standar adalah larutan yang diketahui
konsentrasinya.  Larutan standar dibedakan menjadi larutan standar primer dan larutan standar
sekunder. Larutan standar primer adalah larutan standar yang lebih stabil dan tidak perlu
distandarisasi, tetapi dapat digunakan untuk menstandarisasi larutan standar sekunder. Larutan
standar sekunder adalah larutan yang tidak stabli konsentrasinya sehingga larutan ini perlu
distandarisasi menggunakan larutan standar primer. 

Ada dua cara menstandarkan larutan yaitu:

1. Pembuatan langsung larutan dengan melarutkan suatu zat murni dengan berattertentu,
kemudian diencerkan sampai memperoleh volume tertentu secara tepat. Larutan ini disebut
larutan standar primer, sedangkan zat yang kita gunakan disebut standar primer. 
2. Larutan yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan cara menimbang zatkemudian
melarutkannya untuk memperoleh volum tertentu, tetapi dapatdistandartkan dengan larutan
standar primer, disebut larutan standar skunder. Zat yang dapat digunakan untuk larutan standar
primer, harus memenuhi persyaratan, 1. Mudah diperoleh dalam bentuk murni ataupun dalam
keadaan yang diketahuikemurniannya. Pengotoran tidak melebihi 0,01 sampai 0,02. 2. Harus
stabil.
3. Zat ini mudah dikeringkan tidak higrokopis, sehingga tidak
menyerap uap air, tidak meyerap CO2 pada waktu penimbangan (Sukmariah, 2000).

Standardisasi larutan merupakan proses saat konsentrasi larutan standar sekunder


ditentukan dengan tepat dengan cara mentitrasi dengan larutan standar primer (John Kenkel,
2003). Standarisasi sering dilakukan dengan titrasi.Titrasi merupakan proses penentuan
konsentrasi suatu larutan dengan mereaksikan larutan yang sudah ditentukan konsentrasinya
(larutan standar)
Molaritas suatu larutan menunjukkan jumlah mol suatu bahan kimia dalam 1000 ml
larutan. Pembuatan suatu larutan standar berdasarkan molaritasnya tergantung pada berat
molekul dari komponen terlarut. Sebagai contoh, NaOH (BM = 40 g/mol), maka 1 mol NaOH
dibuat dari 40 gram NaOH dalam 1000 ml larutan.

Normalitas adalah satuan konsentrasi yang sudah memperhitungkan kation atau anion.
adanya perhitungan BE atau Berat Ekivalen.  Oleh karena itu ada definisi tambahan untuk
Normalitas didefinisikan banyaknya zar dalam gram ekivalen (BE) dalam satu liter larutan
dengan satuan N.
Berat Ekuivalen/Equivalent weight (E) adalah berat molekul dibagi dengan n.Di mana, n
(kadang disebut valensi) yaitu banyaknya H+ pada disosiasi per mol (untuk asam),banyaknya
OH− pada disosiasi per mol (untuk basa) dan juga jumlah total valensi dari anion atau kation per
mol (untuk garam)

SUMBER:

(https://yulidamanda.blogspot.com/2018/01/tinjauan-pustaka-standarisasi-larutan.html)

(https://pdfcoffee.com/laporan-praktikum-standarisasi-larutan-4-pdf-free.html)

(https://www.academia.edu/40479938/
LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_DASAR_STANDARISASI_LARUTAN_)

(https://bisakimia.com/2015/02/10/memahami-normalitas-n-secara-lengkap/)

(http://staffnew.uny.ac.id/upload/131930137/pengabdian/c3titrasi-asidimetri.pdf)

Anda mungkin juga menyukai