Anda di halaman 1dari 2

MONOLOG TOLONG

(Karya N. Riantiarno)

Konteks adegan : Seorang perempuan yang berada dalam ruangan tertutup terbangun dari
pingsannya dan berhalusinasi melihat seseorang.

Tokoh : Atikah (30)

Kostum : berpakain lusuh dan tidak terawat

AKTING TOKOH DAN DIALOG LIGHTING DAN ILUSTRASI


(wilayah tengah panggung) Lighting: Dimulai panggung
Tokoh Atikah terbaring di gelap.
lantai ruangan kosong. Buka
(Opening) Ilustrasi: Ilustrasi/instrumen
tema, lagu seruling mendayu
nan sedih
(bergerak ke wilayah kanan Atikah Lighting: kuning
panggung) Tolong! Siapa saja di situ,
Seketika tergeragap, tolong! Saya di sini! Tolong!
bangun, mengejar ke Ada manusia di sini. Ilustrasi Seruling fade out
jendela dan berteriak. Perempuan. Saya. Tolong! bersamaan dengan awal dialog
(bergerak ke wilayah kanan Jangan pergi! Berhenti!
panggung) Datanglah, datang! Lekas!
Saya di sini. Saya butuh
pertolongan. Berhenti! Dengar
teriakan saya! Dan datang ke
mari! Jangan pergi …
tolong .. jangan pergi .. tolong
..
Lemas. Terkulai. Kata- Tidak ada yang sudi Lighting : kuning
Kata Terakhirnya Nyaris menolong saya. Tidak ada
Tak Terdengar. yang datang. Saya dilupakan. Ilustrasi: music mencekam
(kembali ketengah Sudah berapa lama saya dengan seruling
panggung) disini? Tidak tahu. Sudah
berapa lama saya disiksa,
macam binatang? Saya juga
tidak tahu. Apa saya binatang?
Empat dinding ini, hanya satu
jendela berjeruji besi jauh di
atas sana. Tembok yang tebal.
Tidak ada perabotan. Hanya
tikar dan bantal. Tidak ada
selimut. Saya tahu, tidak
mungkin lolos dari penjara ini
jika tidak ada yang sudi
menolong. Mustahil saya
selamat, jika tidak ada
mukjijat.
(Seakan Melihat Bayangan Mudasir? Kamu Mudasir? Lighting : kuning
Di Depannya) (menghadap Bagaimana caranya kamu
kedepan panggung) masuk kamar ini? Mudasir? Ilustrasi : music mencekam
Berbicara dengan nada Kenapa? Tidak kenal saya dengan seruling
tinggi seakan tidak percaya lagi? Saya Atikah. Isterimu.
ada tokoh lain didalam Dulu, kamu mengantar saya
ruangan ke Jakarta. Kita berpisahan di
Bandara Soekarno-Hatta,
Cengkareng. Kamu cerita di
surat, sehabis mengantar saya
kamu langsung pulang ke
kampung mengurus sawah.
Sampai setahun lebih kita
saling berkirim surat. Sesudah
musibah datang, surat-
suratmu tidak datang lagi.
Jangan pergi, Mudasir. Jangan
tinggalkan saya.
Ilustrasi: instrument tema,
tempo naik gairah kemudian
TUTUP turun selaras dengan lampu
(closing)
Lighting: setelah ilustrasi
puncak, lampu meredup dan
padam bersamaan dengan
hilangnya ilustrasi.

Nama : Fina Fatima Maharani

NIM : 202010080311014

Kelas : Gerak dan Oratori

Prodi : Pendidikan Bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai