Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FISOTERAPI PULMONAL

“BEDAH PULMONAL: PNEUMONEKTOMI & LOBEKTOMI”

DISUSUN OLEH :
Frengki Paslima
Sharon Runtukahu
Miranda Ulemlem

MAHASISWA PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS UNIKA DELA SALLE MANADO
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas dari mata kuliah Fisoterapi
Pulmonal serta menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai
Pneumonektomi & Lobektomi

Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan masih memiliki
banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan saran yang membangun diharapkan
untuk makalah ini.

Langowan , 14 Februari 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
LATAR BELAKANG...................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
BEDAH PULMONAL (BEDAH THORAX)....................................................................5
 PATOLOGI BEDAH THORAX............................................................................5
 MACAM-MACAM BEDAH THORAX (PNEUMONEKTOMI &
LOBOKTOMI)..............................................................................................................5
A. PNEUMONEKTOMI.........................................................................................5
B. LOBEKTOMI........................................................................................................6
 PROBLEMATIKA FISIOTERAPI PADA BEDAH THORAX............................6
 PEMERIKSAAN...................................................................................................7
 EVALUASI............................................................................................................8
 INTERVENSI FISIOTERAPI PADA BEDAH THORAX....................................8
BAB III..............................................................................................................................9
KESIMPULAN..............................................................................................................9
SARAN..........................................................................................................................9
DAFTAR ISI....................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Saat ini banyak sekali penyakit yang baru pada saluran pernafasan dan
penyebabnya ada bermacam-macam, ada disebabkan oleh virus, bakteri, dan lain
sebagainya. Melihat fenomena tersebut banyak ahli yang melakukan riset untuk
mengobati penyakit yang timbul. Sekarang ini sudah banyak yang bisa digunakan
untuk mengobati penyakit-penyakit yang menyerang system respirasi.

Dengan melihat tingkat keseriusan atau tingkat keparahan dari penyakit yang
menyerang system respirasi bisa ditetapkan cara mana yang akan digunakan untuk
mengatasi penyakit tersebut.

Prosedur pembedahan pada bagian paru adalah proses pembedahan pada rongga
dada dan mediastinum yang bertujuan untuk memperbaiki kondisis perubahan
anatomis dan fungsi organ-organ rongga dada. Perubahan anatomi dan fungsi
tersebut bisa diakibatkan proses infeksi , degenerative, tumor, trauma atau akibat
kelainan bawaan.
BAB II
BEDAH PULMONAL (BEDAH THORAX)

 PATOLOGI BEDAH THORAX


Patologi Patologi fungsional Praoperasi, fisioterapi diperlukan untuk edukasi
kualitas perawatan, pemulihan dan fungsi paru pasca operasi. Pasca operasi,
terdapat nyeri, disfungsi bahu; serta terdapat penurunan kemampuan paru
sehingga fisioterapi berperan dalam peningkatan, ekspansi paru dan maneuver
pembersihan jalan napas pada stadium awal pascaoperasi

 MACAM-MACAM BEDAH THORAX (PNEUMONEKTOMI &


LOBOKTOMI)

A. PNEUMONEKTOMI
a. Definisi Pneumonektomi
Dilakukan terutama untuk kanker ketika lesi tidak dapat diangkat
dengan prosedur yang lebih rendah. Pneumoktomi mungkin juga
dilakukan untuk absesparu, bronkleaktasi, atau tuberkulosis
unilateral luas. pengangkatan paru kanan lebih berbahaya
dibanding pengangkatan paru kiri,karena paru kanan mempunyai
jaring –jaring vaskuler yang lebih besar dan pengangkatanya
menyebabkan masalah fisiologis yang lebih besa
b. Evaluasi diagnostic
- Riwayat dan pemeriksaan fisik (penampilan umum pasien,
termasuk perilaku dan status mental, akan menandakan apakah
terdapat resiko pembedahan yang signifikan)
- Pemeriksaan fungsi paru (terutama volume paru dan kapasitas
vital) dilakukan untuk menentukan apakah reseksi yang
dimaksudkan akan meninggalakan jaringan paru yang cukup untuk
berfungsi
- Pengkajian nilai-nilai gas darah
- Uji tolernasi latihan
- Pemeriksaan praoperatif dilakukan untuk memberikan nilai dasar
pembandingan selama priode pascaoperatif dan untuk
menunjukkan abnormalitas yang tidak diketahui sebelumnya.
Pemeriksaan ini mencakup rontgen dada, elektrokardigrafi (untuk
penyakit arteriosklerotik,defek konduksi), pengkajian nutrisi,
penentuan nitrogen urea darah dan serum kreatinin (fungsi ginjal),
toleransi giukosa atau glukosa darah (diabetes), pengkajian kadar
protein dan elektrolit serum, penentuan serum,penentuan volume
darah, dan hitung darah lengkap.

B. LOBEKTOMI
a. DEFINISI LOBEKTOMI
Dapat dilakukan untuk karsinoma bronkogenik, bulla atau
bleb emfisema raksa, tumor jinak tumor maligna yang
bermetasase, bronkolektasis, infeksi jamur . Operasi ini merupakan
operasi yang lebih umum dibanding pneumoektomia.
Lobektomi adalah suatu teknik penyembuhan penyakit dengan jalan
pengangkatan  lobus yang mengandung jaringan patologis.
b. MACAM-MACAM LOBEKTOMI
1. Reseksi Subtotal
Reseksi subtotal akan dilakukan identik untuk lobus kanan dan kiri,
dengan mobilitas sama pada tiap sisi. Reseksi subtotal dilakukan
dalam kasus struma multinodular toksik, struma multinodular
nontoksik atau penyakit grave. Prinsip reseksi untuk mengeksisi
sebagian besar tiap lobus yang memotong pembuluh darah
thyroidea superior ,vena thyroidea media dan vena thyroidea
inferior yang meninggalkan arteria thyroidea inferior utuh
2. Lobektomi Total
Lobektomi total dilakukan untuk tumor ganas glandula tiroid dan
bila penyakit unilobaris yang mendasari tak pasti. Beberapa ahli
bedah juga lebih senang melakukan tindakan ini pada satu sisi bagi
penyakit mulinodularis dan meninggalkan sisa agak lebih besar
dalam lobus yang lain

 PROBLEMATIKA FISIOTERAPI PADA BEDAH THORAX


A. Sesak nafas
Sesak nafas Pada kasus bedah thorax, impairment yang muncul yaitu
berupa sesak nafas. Sesak ini muncul dikarekan karena hubungan
fungsi jantung dan paru-paru yang saling berkaitan. Saat melakukan
pembedahan pada jantung maka detak jantung akan dihentikan
selama proses operasi berlangsung. Sehingga pada saat post bedah
thorak efek dari anastesi mulai menghilang saat itulah sesak akan
dirasakan oleh pasien.
B. Keterbatasan sangkar thoraks
Pada kasus bedah thorax keterbatasan sangkat thorak dapat terjadi
dikarenakan luka inchisi, selain itu keterbatasan juga terjadi karena efek
dari otot yang mengalami perubahan elastisatas karena inchisi
C. Nyeri
Pada kasus bedah thoraxketika anastesi mulai habis dapat maka rasa nyeri
karena luka inchisi akan terasa.
D. Kekakuan Otot
Pada kasus post op bedah thorax biasanya akan menimbulkan
kekakuan pada otot yang disebabkan karena adanya tirah baring.
E. Sangkar thoraks
Pada kasus bedah thorax mengakibatkan paru kolaps, sehingga
menyebabka ekspansi thoraks terbatas. Akibat ekspansi thorak terbatas
akan mengakibatkan timbulnya sesak nafas.

 PEMERIKSAAN
1) Anamnesis
Anamnesis diarahkan untuk mencari tahu keluhan yang dialami
pasien dan keadaan mentalnya terkait bedah yang akan
dilaksanakan; dan untuk mencari tahu harapan aktivitas fisik yang
ingin dicapai pasca operasi.
2) Pemeriksaan klinis;
a. Pemeriksaan radiografi
b. Pemeriksaan laboratorium
3) Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan tanda vital (denyut nadi, frekuensi napas, suhu,
dan tekanan darah)
b. Pemeriksaan gerakan dasar (aktif, pasif, isometrik)
c. Pemeriksaan nyeri
d. Endurance test

 EVALUASI
Evaluasi
1) Pengukuran Objektif
1) Daya tahan jantung paru
2) Nyeri
3) Keadaan luka operasi
4) Status mental dan emosional
5) Fungsi pernapasan
2) Outcome Measure
a. Tes daya tahan jantung paru
b. Skala VAS

 INTERVENSI FISIOTERAPI PADA BEDAH THORAX


1. Deep breathing
2. Postural drainage
3. Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar, dimana klien
dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah mengeluarkan
dahaksecara maksimal.
4. Duduk diluar bed sebagi tehnik yang paling sering kedua dilakukan
oleh fisioterapis Indonesia untuk meningkatkan volume paru didukung
oleh beberapa literatur. Pada saat duduk tegak, isi abdomen turun kebawah
men-jauhi diafragma karena pengaruh gravitasi dan otot-otot inspirasi
seperti intercostal dan scaleni jadi teregang. Hal ini menyebabkan otot-otot
tersebut akan lebih dipermudah beker-janya untuk meningkatkan
inspirasi (Ross & Dean, 1992).
5. Infra red
6. Mobilisasi sangkar thoraksTujuan pemberian mobilisasi sangkar
thoraks pada kondisi bedah thorax dalah untuk meningkatkan volume
paru.
BAB III

KESIMPULAN
Bedah thorak terdiri dari berbagai prosedur yang mencakup
pembedahan membuka rongga dada, bedah toraks meliputi pneumonektomi
(pengangkatan keseluruhan paru), lobektomi (pengakatan lobus paru).

Problematika fisioterapi pada kasus bedah thorax adalah sesak, batuk tidak
efektif, ketegangan otot, nyeri dan keterbatasan sangkar thorax.

SARAN
Bedah thorax (pneumonektomi dan lobektomi) merupakan prosedur bedah yang
dapat menyebabkan beberapa problematika fisioterapi oleh karena itu
pemeriksaan untuk menjalankan prosedur ini hendaknya dilakukan dengan cermat
sehingga mendapatkan diagnosis yang tepat. Dan kepada masyarakat apabila
menemukan kasus seperti ini untuk segera diperiksanan sehingga mendapatkan
penganan yang tepat.
DAFTAR ISI
https://pdfcoffee.com/makalah-bedah-thorax-pdf-free.html
https://elearning.medistra.ac.id/pluginfile.php/17671/mod_resource/
content/0/3.%20MODUL%20FISIOTERAPI
%20KARDIOPULMONAL.pdf
https://id.scribd.com/document/134026189/LOBEKTOMI
https://id.scribd.com/document/325723876/ASKEP-
PNEUMONEKTOMI
https://web.rsparurotinsulu.org/bedah-thoraks/

Anda mungkin juga menyukai