Anda di halaman 1dari 9

TK 4123

Bioteknologi
Lingkungan

Pengampu:
Dr. Jabosar
Deviany, PhD.
Dennis Farina, M.T

1
2
yang penggunaannya banyak melibatkan
mikroorganisme untuk meningkatkan
kualitas lingkungan hidup manusia dan alam
sekitarnya.

Bioteknologi
Lingkungan

3
Evaluasi

Nilai Huruf
UTS 30 Nilai Mutu
Akhir* Mutu
UAS 35 ≥ 72 A 4
Presentasi 25 66 – 71 AB 3,5
Kehadiran 10 60 – 65 B 3
54 – 59 BC 2,5
48 – 53 C 2
42 – 47 D 1
< 42 E 0
4
Outline Materi
Pertemuan Materi
3 September Overview Bioteknologi Lingkungan
10 September Mikrobiologi, Mikroorganisme dan Metabolisme
17 September Pengelolaan Municipal Solid Waste
24 September Cleaner Production Pada Industri
1 Oktober Kuis
8 Oktober Bioremediasi
15 Oktober Bioteknologi Lingkungan untuk sarjana Teknik Kimia
22 Oktober UTS
29 Oktober Tren Bioteknologi Lingkungan
5 November biodegradasi limbah minyak bumi
12 November pengolahan air minum
19 November anaerobic digestion (biogas)
26 November biofuel (biodiesel dan bioetanol)
3 Desember presentasi kelompok
10 Desember presentasi kelompok
17 Desember UAS 5
Terminologi
Limbah:
“adalah senyawa/zat atau objek yang dibuang, atau ditujukan untuk dibuang,
atau diharuskan untuk dibuang menurut undang-undang yang berlaku”
(Basel Convention, 1992).

Pembuangan (disposal):
“Tindakan apapun yang dapat berujung pada perolehan kembali sumber
daya (resource recovery), daur ulang (recycling), reklamasi (pemulihan
kembali), penggunaan kembali secara langsung (direct re-use) atau
penggunaan-penggunaan alternatif lainnya” (Annex IVB dalam Basel
Convention, 1992).

6
Physical Pollution

Chemical Pollution

Physiological Pollution

Biological Pollution
7
Klasifikasi Limbah Berdasarkan Sifat Biologis

Bio-degradable
dapat di degradasi secara biologis (kertas, kayu,
buah, dan lain sebagainya)

Non-biodegradable
tidak dapat didegradasi secara biologis (besi,
plastik, kaca, kaleng, Styrofoam, dan lain
sebagainya)
8
Sifat Biologis Limbah
penting untuk diketahui!

• Biasanya limbah organik yang


biodegradable mengandung berbagai
komponen selulosa, kanji, lemak, protein.
• Komponen-komponen tersebut mudah
untuk didekomposisikan oleh berbagai
mikroba.
• Pencemaran Lingkungan dapat terjadi jika proses dekomposisinya
tidak terkendali.
• Namun, proses dekomposisi dapat menguntungkan secara ekonomi
jika berlangsung dalam kondisi yang “terkendali” (contoh: biogas,
biomanure, etc).
9

Anda mungkin juga menyukai