Anda di halaman 1dari 13

Filsafat Hukum

Universitas Indonesia, Jakarta

Nature of Jurisprudence

Lloyd, D. and Freeman: ”Introduction to Jurisprudence”, pp.1-19


Oleh Viktor I. Suripatty, NPM 706176315

Austin,J.: “The Uses of the Study of Jurisprudence”


Twinning W.L..: ”Some Jobs for Jurisprudence”
Oleh Purita Pringgasari, NPM 706175382

Shklar J.: “Legalism”


Eagleton T.: “Ideology”
Oleh Yanti Susanti, NPM 706176334

Makalah Ini Adalah Tugas Dari Mata Kuliah Filsafat Hukum


Pengajar: Ibu Dr. Jufrina Rizal, S.H., M.A
Kelas A Sore - Hukum Ekonomi
Tahun Akademik 2007-2008
Semester II (Genap)
Pascasarjana Ilmu Hukum
Fakultas Hukum

UNIVERSITAS INDONESIA
Copyright © 2008 by the authors
Nature of Jurisprudence 2
Oleh Viktor I. Suripatty NPM: 706176315, Purita Pringgasari NPM: 706175382, Yanti Susanti NPM: 706176334

Lloyd, D. and Freeman: ”INTRODUCTION TO JURISPRUDENCE”, pp.1-19

Oleh Viktor I. Suripatty, NPM 706176315

What is Jurisprudence?

Untuk menanyakan pertanyaan apakah Jurisprudence? Setiap ahli hukum

memiliki pengertian dan batasan dari jurisprudence itu sendiri. Namun pendekatannya

ditentukan oleh pengaruh sosial di sekitarnya dan apa yang disebut dengan ideologi. Dan

Hukum adalah sesuatu yang unik dalam kecenderungan ini, yang mencerminkan ideologi

dari tempatnya dan waktu tertentu, dan untuk karakteritik yang sama akan ditemukan

juga di bidang lain misalnya sejarah, etika, psikologi dan ilmu pengetahuan sosial

lainnya.

Istilah Jurisprudence berasal dari kata lain “juris” yang berarti hukum dan

“prudence” yang berarti pengetahuan. Dengan demikian, Jurisprudence dapat diartikan

sebagai pengetahuan tentang hukum. Istilah ini dipopulerkan oleh terutama oleh penganut

aliran Positivisme Hukum.

The Relevance of Jurisprudence

Pada negara dengan system hukum Civil Law, Universitas didirikan dengan

tujuan pendidikan profesi, khususnya hukum. Orientasi pendekatannya lebih kepada

filosofis dan rasionalistis yang menjadi esensi dari Civil Law. Pada system hukum

Common Law, terhadap hukum itu diprovokasi oleh semangat yang skeptis terhadap

teori, yang hanya dijadikan sebagai perbandingan dalam pendidikan hukum di


Nature of Jurisprudence 3
Oleh Viktor I. Suripatty NPM: 706176315, Purita Pringgasari NPM: 706175382, Yanti Susanti NPM: 706176334

Universitas Inggris. Hukum sebelumnya diambil dari kursus-kursus hukum tanpa

perintah yang sistematis.

Professor Kahn-Freund mengatakan bahwa disiplin akademik apapun yang

menyandang suatu nama, harus menanamkan pada pelajarnya suatu kapasitas untuk

pemikiran kritis. Pendidikan hukum perlu mengajarkan hukum dan konteksnya yaitu

sosial, politik, dan teoritis.

Ada hubungan antara jurisprudence dan bidang pengetahuan lain seperti sosiologi,

psikologi, dan antropologi yang akan berkontribusi secara substasial pada pengetahuan

kita akan hukum, yang sekarang telah menjadi situasi dimana hubungan antar bidang

pengetahuan ini semakin dikembangkan dan berkembang.

Jurisprudence berkait dengan pelajaran teoritis umum, pertanyaan mengenai sifat

atau jenis hukum, tentang hubungan hukum pada keadilan dan moralitas dan mengenai

sifat sosial dari hukum.

Hubungan Jurisprudence : 1) melihat kepada prinsip dan aturan hukum dan

bagaimana pengarunya terhadap masyarakat. 2) ada hubungan yang jelas dengan

sosiologi, psikologi, antropologi, karena memberi kontribusi secara substansi dalam

memahami hukum. 3)meliputi studi dari pertanyaan teoritis tentang asal hukum, sistem

hukum, hubungan hukum dengan keadaan, moral dan social. 4) membangun pengertian

tentang asal hukum dan bagaimana hukum dijalankan.

Acquiring Social Knowledge

Satu tugas dari jurisprudence adalah menyediakan suatu epistemology dari hukum

(yaitu untuk mengukur tingkat kemungkinan dari asal pengetahuan dan lingkup hukum).
Nature of Jurisprudence 4
Oleh Viktor I. Suripatty NPM: 706176315, Purita Pringgasari NPM: 706175382, Yanti Susanti NPM: 706176334

Karakteristik jurisprudence adalah, antara lain mengenai aturan hukum, kegiatan hakim

dan hubungan keduanya dalam kelompok masyarakat.

Normative Character of Law

Karakter normative hukum menurut Realist “Titik berat hukum sebagai ilmu

terjadi ketika suatu kelalaian atau penolakan (patuh) menjadi aspek penting dari konsep

hukum”. Hukum bukan pernyataan dari fakta, hukum adalah aturan atau norma yang

menentukan suatu kondisi dan menunjukkan apa yang terjadi. Dalam hukum, sanksi tidak

selalu berhubungan dengan sebuah nilai empiris tetapi indikasi dari sebuah konsekuensi

atas ketidakpatuhan, yang sudah ditentukan oleh aturan itu sendiri. Menurut Immanuel

Kant “ hukum dapat menyatakan apa yang seharusnya atau sebaliknya terjadi.”

Keharusan dalam hukum diartikan sebagai suatu kewajiban untuk patuh patuh pada

aturan, apabila tidak, maka akan menimbulkan penderitaan akibat sanksi tersebut.

”Ought” And ”Is”

Kecenderungan untuk menyimpulkan peraturan normatif dari hukum fisik atau alam, atau

menganalisanya dalam hal kualitas atau fenomena fisik adalah sesuatu yang mudah

menyebar. Pada tahun 1740 Hume menunjukan kesalahan dalam mencoba menyimpulkan

”seharusnya” dari ”adalah” atau ”norma” dari ”fakta”, dan berargumentasi bahwa

pernyataan ini tidak dapat disimpulkan dari fakta murni.

Filusuf Wittgenstein membatu membuat perbedaan antara penggunaan bahasa normatif

dan faktual dengan lebih jelas.


Nature of Jurisprudence 5
Oleh Viktor I. Suripatty NPM: 706176315, Purita Pringgasari NPM: 706175382, Yanti Susanti NPM: 706176334

Pendapat terhadap pernyataan bahwa sesuatu ”seharusnya” (secara moral) dilakukan,

adalah tidak memberikan perincian faktual dari perilaku berdasarkan alasan tertentu, dan

pada keberadaan dari standar dan kriteria dari penilaian, dimana alasan-alasan tersebut

dinilai. Peraturan dari hukum berbeda dari hal ini. Peraturan hukum tidak menyatakan

fakta tetapi hanya menetapkan jalur suatu tindakan.

Form (Or Structure) and Content

Ahli hukum yang menekankan bentuk atau struktur logis dari hukum dan preposisi

normatif lain telah mengadopsi jurisprudence dengan bentuk conseptual, yang

menekankan pada bentuk dasar dari konsep hukum tanpa memandang isinya. Austin

menerapkan pendapat ini dengan logis. Idenya tentang jurisprudence umum yang

berkaitan dengan berbagai sistem hukum umum, menggambarkan suatu identitas struktur

yang tidak hanya muncul secara de facto, tapi juga secara logis tidak dapat dipisahkan.

Philosophy of Law

Pilihan antara filosofi hukum atau sains hukum, adalah permasalahan terminologi.

Filosofi dulu adalah suatu kata yang popiler pada saat ilmu alam dikenal sebagai ”natural

philosophy”. Namun setelah ilmu pengetahuan/ sains menjadi populer, banyak ilmu

pengetahuan diluar sains fisika yang menggabungkan diri dibawah payung sains. Sains

terkait dengan fakta dan keadaan empriris sedangkan filosofi berkaitan dengan

pertanyaan utama terhadap struktur hukum.

The Need for a Comprehensive Jurisprudence


Nature of Jurisprudence 6
Oleh Viktor I. Suripatty NPM: 706176315, Purita Pringgasari NPM: 706175382, Yanti Susanti NPM: 706176334

Meskipun hukum sebagai sistem norma dan sebagai bentuk dari sosial kontrol

berdasarkan beberapa pola perilaku manusia, sama-sama sebagai bidang yang logis untuk

dipelajari. Keduanya menunjukan aspek fital dari proses hukum dan usaha untuk secara

kaku menyatukan keduanya akan menghasilkan gambar yang tidak lengkap dari

jurisprudence.

Jurisprudence Today

Mudah untuk menganggap bahwa jurisprudence sebagai kumpulan kebijakan masa

lampau. Namun justru jurisprudence atau ilmu hukum adalah lebih ke disiplin ilmu

kontemporer. Pemikiran kontemporer melengkapi pemikiran-pemikiran dan kebijakan

jurisprudence masa lalu.


Nature of Jurisprudence 7
Oleh Viktor I. Suripatty NPM: 706176315, Purita Pringgasari NPM: 706175382, Yanti Susanti NPM: 706176334

Austin,J.: “The Uses of the Study of Jurisprudence”


Twinning W.L..: ”Some Jobs for Jurisprudence”
Oleh Purita Pringgasari, NPM 706175382

Austin, J.: “The Uses of the Study of Jurisprudence”

(ed. H.L.A. Hart,1954)

Subyek Pokok dari Yurisprudence

Kesesuaian subyek dari yurisprudensi, dimana saja yang di dapat dari lembaga-

lembaga yang berbeda, adalah merupakan hukum positif.. Berarti hukum positif,

merupakan hukum yang berdiri dalam komunitas masyarakat politik, dengan

mengekspresikan kekuasaan dari kedaulatan pemerintahan tertinggi.

Pertimbangan secara keseluruhan, sebagai cakupan atau hubungan dengan yang lain,

hukum positif dan peraturan tentang masyarakat ditetapkan, oleh satu badan atau sistem

hukum. Dan terbatas untuk setiap sistem, atau untuk segala komponen bagian.

Meskipun demikian tiap-tiap sistem hukum mempunyai spesifik nya dan perbedaan-

perbedaan karakteristik, ada prinsip-prinsip, dan pembedaan-pembedaan umum bagi

berbagai sistem, dan persamaan-persamaan atau analogi-analogi pembentukan dengan

mana sistem hukum dipadukan.

Maka, berbagai prinsip-prinsip umum bagi sistem hukum positif, berbagai analogi-

analogi sistem adalah pokok satu ilmu pengetahuan luas: ilmu pengetahuan yang telah

dinamai Yurisprudensi Umum, atau filosofi dari hukum positif.


Nature of Jurisprudence 8
Oleh Viktor I. Suripatty NPM: 706176315, Purita Pringgasari NPM: 706175382, Yanti Susanti NPM: 706176334

Jika kemungkinan ilmu pengetahuan mengalami keraguan, hal itu muncul pada setiap

sistem tertentu, pembedaan-pembedaan dan prinsip-prinsip yang mana dimiliki dengan

yang lain, adalah diartikan sangat sulit dengan kejanggalan dan di kemukakan dalam

bahasa itu sendiri.

Dengan Yurisprudensi umum, pengetahuan dapat dilihat dari prinsip-prinsip, praduga,

perbedaan-perbedaan yang mana biasa dalam sistem hukum yang secara unggul penuh

dengan instruksi.

Prinsip-prinsip, dugaan dan perbedaan-perbedaan yang merupakan pokok dari

yurisprudensi umum, sebagian orang perlu memandang hal ini. Karena kita tidak bisa

membayangkan dengan jelas satu sistem hukum (atau sistem hukum seperti yang

ditingkatkan dalam suatu masyarakat).

Kata jurisprudensi itu sendiri tidak lepas dari kerancuan. Pengetahuan hukum sebagai

ilmu pengetahuan, dikombinasikan dengan praktek kebiasaan dan kemampuan untuk

menerapkannya.

Subyek pokok yang sesuai dari yurisprudensi umum adalah suatu uraian pokok-pokok.

Tujuan hukum tersebut terhitung sejak diundangkan adalah umum bagi setiap sistem dan

terdapatnya kemiripan-kemiripan antar sistem hukum yang berbeda.

Dan kemiripan-kemiripan ini akan ditemukan untuk menjadi lebih dekat.

Pentingnya persamaan antara sistem dari negara-negara sejak sistem tersebut dapat

menjadi dikenal, walaupun tidak sempurna.

W.L.TWINING
Nature of Jurisprudence 9
Oleh Viktor I. Suripatty NPM: 706176315, Purita Pringgasari NPM: 706175382, Yanti Susanti NPM: 706176334

Some Jobs for Jurisprudence(1974)

Di pandangan ini, fungsi utama ahli hukum adalah sebagai pemimpin.Ia berspekulasi

tentang hukum dan menyimpulkan satu atau lebih disiplin ilmu yang harus memberikan

tanggapan pertanyaan dari dasar umum yang telah di lemparkan dalam konteks hukum.

Perannya adalah membawa kembali ide-ide, teknik-teknik, dan pengertian yang

mendalam dari disiplin ilmu untuk diintegrasikan ke dalam ilmu hukum.Penghargaan dari

para ahli hukum dapat ditafsirkan di dalamnya. Contohnya, kemungkinan Roscoe Pound

telah meberikan kontribusinya dalam Anglo-American law beberapa ide-ide dari abad

sembilan puluh. Yurisprudensi German dan para pemikir sosial, seperti Ihering, Post and

Kohler.Dengan cara yang sama, satu dari penghargaan utama dari H.L.A. Hart telah

diperkenalkan mengenail teknik-teknik, dari analytical filosofi. Baru-baru ini Albert

Ehrenzweig telah mencoba melakukan beberapa persamaan dengan psikoanalisis.

Peran dari pemimpin tidaklah harus mudah dan secara ekslusif. Seringnya dalam

penampilannya, fungsi dari ahli hukum telah mengerjakan sesuatu yang lebih dan

memiliki tipikal beberapa beberapa unsur tambahan yang mana dapat di klaim sebagai

kontribusi asli. Tapi unsur penting sifat dasar dari yurisprudensi.

Keempat dari hukum untuk menyimpan/mengumpulkan apa yang satu atau lebih dari

disiplin-disiplin ilmu, dan harus menawarkan menghormati pertanyaan satu sifat umum

yang telah dikeluarkan di dalam konteks-konteks hukum. Perannya adalah untuk

membawa kembali ide-ide, teknik-teknik, dan pengertian yang mendalam dari disiplin
Nature of Jurisprudence 10
Oleh Viktor I. Suripatty NPM: 706176315, Purita Pringgasari NPM: 706175382, Yanti Susanti NPM: 706176334

lain dan untuk mengintegrasikan atau berasimilasi ke dalam lingkungan pergaulan

intelektual hukum.

Pastinya peran dari ahli hukum sebagai pemimpin tidak berarti hanya berfungsi dalam

aktivitas hukum saja. Masalah-masalah dasar, yang mungkin menjadi ”Teori

tinggi/utama” memiliki pusat dalam yurisprudensi.

Pertanyaan yang sangat umum tentang sifat dasar dan fungsi dari hukum, konsep dari

sistem hukum, mempunyai hubungan antara hukum dan moralitas, perbedaan antara

hukum dan tipe lain dari masalah kontrak sosial,pertanyaan tentang keadilan, dan asumsi

dasar dari hukum lainnya dari ceramah-ceramah hukum, yang berdiri sebagai inti teori

hukum.

Pertanyaan yang paling banyak adalah mengenai filosofi, pendekatan hukum

seringnya terpengaruhi, kurang lebih bergerak menuju pusat, sehingga menjadi orientasi

peserta hukum.

Bagaimanapun, pertanyaan-pertanyaan tadi adalah eksklusif yang menjadi perhatian para

ahli hukum. Untuk tingkat ini, batasan-batasan disiplin menyusut pada point. Tidak ada

keinginan mengejar pertanyaan, apakah berarti untuk membahas mengenai disiplin

otonomi.
Nature of Jurisprudence 11
Oleh Viktor I. Suripatty NPM: 706176315, Purita Pringgasari NPM: 706175382, Yanti Susanti NPM: 706176334

Tapi dalam hal ini jarang membuka pertanyaan yang banyak. Jika tidak semua

lebih umum dan pertanyaan mendasar dari yurisprudensi adalah tidak hanya bisa

bertanya pada filsuf, ahli politik, ahli sosial tapi juga untuk solusi konsep dan teknik,

yang mana telah mengalami perkembangan besar oleh orang-orang yang disampaikan

oleh ahli hukum.Ini sangat penting untuk memberikan perhatian pada ”teori

tinggi/utama” yang hanya diwakilkan oleh satu bagian yurisprudensi saja, seperti yang

telah digunakan atau bahas.

Ada perubahan pertanyaan dari peraturan kecil yang mana juga sesuai dengan

masalah perhatian hukum.Dan hal ini tidak mendapat perhatian, dimana pertanyaanya

menjadi tidak filosofis. Dalam beberapa jalan, tidak berarti mendapat perhatian dari ahli

hukum. Hal ini sangat sulit untuk membuat poin yang muncul untuk menjadi simpang

dengan para filsuf atau melibatkan diri dengan kontoversi . Tapi ini menjadi keberhasilan

yang sangat sempurna, karena beberapa ahli hukum harus berkonsentrasi dalam ”teori

tinggi/utam”, dimana akan berbahaya jika melebihi hal atau sifat yang tidak penting,

yurisprudensi dan aktifitas yang dekat dengan hukum.

Ada beberapa hal utama yang terjadi yang berhubungan dengan analisa

yurisprudensi di England. Dan hasilnya ada beberapa hal penting yang harus

diperhatikan.

(a) Pembelajaran, kritikal dan perkembangan dari teori-teori dan ide-ide dari peserta

dalam aktivitas hukum.


Nature of Jurisprudence 12
Oleh Viktor I. Suripatty NPM: 706176315, Purita Pringgasari NPM: 706175382, Yanti Susanti NPM: 706176334

(b) Formula dari teori-teori di zaman pertengahan dan dari penelitian permintaan

keterangan dalam area yang bermacam-macam, khususnya dalam beberapa studi yang

baru dan yang sudah diabaikan.

(c) Menyatukan fungsi penelitian; untuk menggambarkan, yang sesuai dengan

gambaran umum dari lingkungan.

Segala yang terkecil membutuhkan klarifikasi.Pertama, mengenai teori-teori. Segala

peserta dalam aktivitas hukum, dari pembuat hukum sampai hakim, dari pembaharu

hukum sampai penulis buku, memiliki teori-teori dan mereka memiliki konsep tentang

sifat dasar, perbaikan, seperti konsepsi kurang lebih artikulasi, dan hal yang sesuai

dengan potensi dari mereka.

Satu fungsi dari yurisprudensi adalah mengidentifikasi artikulasi dan kriktikal

dalam mengerjakan teori-teori.Singkatnya, yurisprudensi tidak hanya intropeksi dari

lawyer. Merupakan satu hal tujuan adalah untuk merubah atau menambah.

Persamaan dari petunjuk adalah kebutuhan akademik, pemgembangan dan

penelitian. Pendekatan hukum ke dalam masalah hukum di dunia adalah menghargai

penelitian dan intelektual aktivitas.

Kemudian, fungsi dari yurisprudensi adalah menggambarkan dan menyesuaikan,

membuat gambaran umum dari intelektual hukum. Dengan kata lain, apa yang menjadi
Nature of Jurisprudence 13
Oleh Viktor I. Suripatty NPM: 706176315, Purita Pringgasari NPM: 706175382, Yanti Susanti NPM: 706176334

pemikiran Karl Llewellyn adalah mengerjakan beberapa hukum.Dan konsepsi dari

Blackstone merupakan gamabaran pengacara di dunia.

Maka beberapa lima fungsi dari teori hukum adalah: berfungsi sebagai pemimpin,

toeri tinggi, pengembangan dalam mengerjakan teori, dan teori dari zaman pertengahan,

dan sintesa/penelitian. Dalam menyeleksi lima cakupan dari yurisprudensi,Pengarang

tidak menginginkan arti hanya satu. Contohnya tidak ada yang dapat mengatakan disana

ada fungsi pendidikan dari yurisprudensi, fungsi terapi dari analisa kepastian hukum,

maupun pernyataan tanpa bukti dari ahli hukum yang radikal, yurisprudensi yang borjuis

telah mempengaruhi dan melegitimasi kepastian hukum. Beberapa hal yang penting,

tidak terpikirkan mengenai yurisprudensi dapat diberikan pendapatan dalam menerapkan

fungsi terminologi. Berbicara mengenai terminologi, hal ini menolong untuk menekankan

peserta hukum selama mengadakan acara hukum dan untuk melangkah dalam

mengadakan pertimbangan dari bagian yang di perankan oleh yurisprudensi dalam

penjelasan hukum dari akademik hukum dan reaksi perlawanannya.

Anda mungkin juga menyukai