Anda di halaman 1dari 3

Peyemangatku (Boma Ibrain Ginting)

Cerita ini dimulai tentang aku dan dia,ia“Dia”. Dia yang selalu

Menemani hidupku, dia yang selalu menyayangi aku, dan dia juga

sangat Cinta kepadaku. Dia yang selalu membangunkan aku

ketika pagi hari, Ketika aku berkata kepadanya “tolong

bangunkan aku cepat” ketika di pagi Hari. Dia juga sering

mengingatkan aku akan hal-hal sepele baik dalam hal Cara

makanku, caraku berbicara, caraku berkelakuan sopan, dan cara

Menghargai orang yang lebih tua. Terkadang hal-hal yang di

ingatkanya Saya merasa sepele tetapi apa yang dikatakannya itu

sangat penting bagi Saya. Karena dia bisa mengubah

kepribadianku menjadi lebih baik dengan Hal-hal sepel itu. Dan

ya, alhasilnya aku lebih bisa menghargai orang lain, Dan juga

tidak marah terhadap keritikan orang terhadap saya.

Dihari-hariku selalu bergantung kepadanya. Ya, sifat itu yang

terkadang Membuat saya menjadi tidak mandiri. Bagaimana bisa

aku mandiri kalo Dia selalu menegor saya ketika saya berbuat

apapun yang salah dan benar.Namun, dibalik sifatku yang selalu

membentak meskipun aku tau itu Salah, dan melukai hatinya. Oh

ya, aku belum cerita tentang sifatnya. Dia Adalah orang yang

sangat baik dan ramah, dan dia selalu mengingatkanku Hal-hal

yang jahat.
Aku selalu bersyukur kepada Tuhan, karena dia telah

memberikan sosok Orang yang sayang banget sama aku, bahkan

dia lebih sayang aku Daripada dirinya sendiri. Aku selalu berdoa

agar dia diberikan kesehatan Supaya dia selalu bisa menasehati

aku di saat aku berbuat salah. Aku pun Tau dia juga pasti sering

berdoa kepada Tuhan agar aku diberi kesehatan, Masa depan yang

indah, dan menjadi anak yang kuat.

Aku memang sering bertengkar dengannya, pertengkaran itu

dimulai Sejak aku pulang sekolah. Bagaimana tidak bertengkar

kalo sesampainya di rumah langsung di nasehati.

Katanya,“kok,lama pulangnya”,“kok bajunya Kotor”,“kok

tasnya basah”. Ya, secara spontan aku menjawab Karena hujan

“dengan nada keras” gausah berlebihan aku bukan anak-anak

lagi...Dan dia sangat kecewa kepadaku dan sakit hati karena aku

membentaknya, hampir 3 hari aku diabaikan olehnya seperti , dia

tidak menanyak aku udah makan apa belum, aku udah belajar

apa belum, sampai aku sadar teryata aku salah karena telah

membentaknya. Dia menceramahi aku bukan karena tentang apa

dia menceramahi dan menasehati aku karena dia sayang aku. Dan

setelah itu aku langsung meminta maaf karena aku telah

membentaknya.
Terkadang, aku suka berfikir bagaimana kalo tidak ada dia. Dan

mulai dari sekarang aku mulai berusaha untuk membanggakan

dia dari hal-hal kecil. Seperti tidak melawannya lagi dan menaati

nasehatnya. Cerita ini sebenarnya mulai sejak aku lahir ke dunia

ini. Dan puji Tuhan dia masih ada sampe hari ini, sekian ceritaku

tentang dia, Peyemangat hidupku.

Anda mungkin juga menyukai