Anda di halaman 1dari 2

Perkenalkan nama aku Kinan. Sekarang aku duduk di bangku kelas 2.

Aku memiliki seorang sahabat


yang bernama Yuka. Yuka adalah sahabat sejati yang pernah aku miliki. Aku dan Yuka sudah
bersahabat sejak lama, dan sekarang kami juga di tempatkan di kelas yang sama.

“saat jam pelajaran selesai”

Kinan: “’ke kantin yuk? Yuka: “yuks”

“setibanya di kantin”

Kinan:” kamu mau makan apa’’? Yuka: “samaan aja sama kamu”

Ketika pulang sekolah aku dan yuka berencana untuk pergi ke toko buku yang ada di pinggir jalan. Di
tengah perjalanan, ada seorang anak kecil yang berpenampilan kumuh, dekil dengan pakaian yang
camping serta anak itu juga membawa sebuah karung di punggungnya.

Jujur aku merasa kasihan kepada anak itu, aku ingin mengajaknya untuk membeli pakaian di
pedagang yang berjualan di sepanjang jalan. Tetapi, Yuka tidak menyukai anak itu, Yuka merasa jijik
dengan penampilan anak itu dia bahkan mendorongnya ketika aku menarik lengan anak itu.

Kinan:”Yuka, cukup! Kenapa kamu berperilaku seperti ini’?

Yuka:’’ apakah kamu tidak merasa jijik jika berdekatan dengan

Anak itu”? Kinan:” dia juga manusia Yuka, dan kita harus menolong serta memberikan dia sesuatu
yang mampu kita berikan kepada dia” (Kinan melembutkan perkataannya)

Yuka:” yah sudah jika itu mau kamu” (Yuka mulai peka dengan

Ucapan Kinan)

Saat jam pelajaran dan guru tidak masuk adalah saat yang paling aku tunggu, karena aku bisa
menceritakan apapun yang memganggu pikiranku kepada Yuka. Susah, senang, sedih kami lalui
bersama. Yuka juga sangat peka terhadap baik buruknya keadaanku. Dan aku juga berusaha untuk
bisa mengerti keadaannya. Walaupun ketika kami menanggapi suatu hal, kami sering berbeda
pendapat. Tapi kami tahu perbedaan pendapat bukan berarti hal yang dapat memisahkan atau
bahkan mengakhiri persahabatan kami.

Aku duduk di bangku teras sambil menatap setiap rintihan hujan yang turun. Berharap ada suatu
keajaiban dunia yang bisa merubah hidupku menjadi lebih baik. Tetapi sayangnya itu hanyalah
sebuah angan yang belum tentu akan terjadi. Tetapi aku yakin, ketika aku berusaha untuk mengubah
hidupku menjadi lebih baik pasti akan ada perubahan.

Lamuanku buyar ketika seseorang datang dan menyentuh pundakku. Yah dia adalah seseorang yang
membuatku tetap bertahan sampai saat ini.

Aku bersyukur memilikinya, dia adalah penyemangatku yang tidak

Pernah berhenti dalam menasehati dan memperhatikanku walaupun kadang caranya membuatku
merasa tidak nyaman, tetapi aku tau bahwa itu untuk kebaikanku sendiri. Setelah puas memandangi
indahnya hujan, aku masuk ke tempat
Di mana aku merasa nyaman dan tenang. Yah tempat itu adalah

Kamarku. Ruangan yang menjadi tempat di mana aku selalu

Mencurahkan segala isi hati dan perasaanku, bahkan ruangan yang

Selalu menyaksikan segala tingkah laku yang aku lakukan.

Setelah bangun dari mimpi indah, aku pun segera melakukan segala rutinitas yang biasanya aku
lakukan. Memperbaiki tempat tidur, makan dan mandi, setelah semuanya sudah aku lakukan aku
menggunakan seragam sekolah dan beranjak pergi untuk meninggalkan sejenak keadaan nyaman
dan menempuh keadaan di mana aku harus merubah pola pikirku untuk bisa mengubah
kehidupanku menjadi lebih baik

kejadian beberapa waktu lalu adalah kejadian yang mebuatku benar-benar terpuruk. Aku merasa
bahwa aku adalah seseorang yang sangat ceroboh. Bagaimana bisa hal itu terjadi? aku tidak tahu,
yang aku rasakan saat itu adalah penyesalaln yang begitu mendalam, bukan HANYA aku yang
merasakannya, semua orang yang ada di sekelilingku juga merasakan hal itu, terutama keluargaku.
Setelah kejadian itu, aku benar"sadar bahwa saat ini dan waktu ini adalah kenyataan di mana aku
harus lebih bisa dalam menanggapi suatu hal dan mengambil keputusan yang lebih baik dalam suatu
perkara. Aku harus lebih bisa dalam mengontrol emosi dan keinginanku. Kedua hal ini benar"sulit
untuk di taklukan tetapi aku akan tetap terus ceroboh ketika aku tidak berani melawan emosi dan
keinginanku. Di usia dan lingkungan saat ini adalah kenyataan nyata yang harus aku lalui, sesulit
apapun itu, setinggi gunung bahkan sejauh bumi dari langit pun harus aku jalani karna itu semua
adalah tantangan bagiku. seberat apapun tantangan itu pasti akan bisa di selesaiakan, karna setiap
pekerjaan memiliki cara penyelesaiannya sendiri. jangan hanya karna masalah atau kesalahan kecil
membuat kita menyerah ingat, di luar sana pencobaan dan tantangan akan lebih berat lagi. Maka
dari itulah kita harus belajar dari kesalahan yang kecil agar kita bisa melangkah ke permasalahan
yang lebih besar. Majulah, berjalanlah, bergeraklah karna di depan sana suatu tantangn menunggu
kamu..

Anda mungkin juga menyukai