Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“PEMBUATAN TELUR ASIN”

Kelompok 1  :
1. MIA ABELIA
2. KHUROTA AYUN SAFITRI
3. INTANTRI ROMADONA
4. DEBBI TRI ANITA
5. RIA DINA PERMADANI
6. INTAN NURHALIMAH

Kelas : XII ASKEP 3

SMK TRI BHAKTI AL HUSNAH


PURBOLINGGO,LAMPUNG TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................

BAB. I..........................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................

B. Rumusan Masalah ..................................................................................

C. Tujuan ....................................................................................................

BAB. II.........................................................................................

BAB. III .......................................................................................
Bahan dan Alat ...........................................................................................

Cara Kerja...................................................................................................

BAB. IV PENUTUP...................................................................
Kesimpulan.................................................................................................

Saran...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB. I
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, merambat kepada setiap aspek
kehidupan, tingkat persaingan yang semakin tinggi memaksa setiap orang lebih jeli dalam
membaca setiap peluang dalam usaha mengembangkan keterampilan dan keahliannya untuk
menjawab tantangan zaman. Rendahnya tingkat keterampilan dan keahlian  yang dimiliki
oleh sebagian besar penduduk Indonesia merupakan salah satu alasan kenapa angka
pengangguran di Indonesia semakin meningkat.

Padahal usaha yang dilakukan pemerintah dalam memberantas kemiskinan dan kebodohan
sudah menjadi agenda utama dari pemerintah. Salah satu contoh yaitu dengan mencetuskan
wajib belajar 9 Tahun dan memberikan pinjaman dengan suku bunga ringan untuk
meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia tersebut. Namun semua itu ternyata tidaklah
cukup, karena belum didukung oleh sumber daya manusia yang terampil dan berkeahlian
yang dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang usaha, menciptakan lapangan kerja
sendiri, atau berkreasi yang menghasilkan tentunya yang dapat berdampak pada penekanan
terhadap tingginya angka pengangguran, tingginya angka  kemiskinan yang ada di Indonesia
tersebut.

Peluang untuk mendapatkan penghasilan yang memadai dan menguragi pengangguran sangat
banyak dan berada di sekitar kita. Salah satu diantaranya produksi telur yang dihasilkan oleh
hewan unggas yang dipelihara secara manual oleh masyarakat menciptakan peluang yang
sangat tepat. Telur-telur yang hanya dikonsumsi secara sederhana dan kebutuhan untuk jamu
sebenarnya cukup menjajikan jika dikelola oleh tenaga-tenaga terampil sehingga telur yang
dibuat menjadi makanan sederhana bisa dihasilkan telur yang bergizi tinggi sebagai makanan
dan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Contohnya pembuatan telur asin yang
sangat laku keras dipasaran.

B. Rumusan Masalah                 
Makalah ini akan merumuskan tiga permasalahan tentang  Telur Asin. Masalah - masalah
tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.      Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan Telur Asin !

2.      Apa saja kandungan gizi di dalam Telur Asin ?

3.      Apakah dengan cara pengasinan tersebut dapat membuat awet Telur ?


C. Tujuan
Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Untuk mengetahui cara pembuatan Telur Asin.

2.      Apa sajakah kandungan gizi dalam Telur Asin.

3.      Untuk mengetahui apakah dengan cara pengasinan itu dapat membuat awet Telur.
BAB. II
Telur merupakan alat dan cara berkembang biak bagi unggas dan sebagian hewan. Telur
secara alami disiapkan oleh induknya untuk menunjang kehidupan dan perkembangan embrio
dengan sempurna. Selain dibungkus dengan kulit yang keras sebagai pelindung, telur juga
dilengkapi dengan bahan makanan yang lengkap.

Bagi manusia, telur dipandang dari dua sudut. Pertama, sebagai jalan mengembangbiakkan


ternak, dan kedua sebagai sumber makanan yang bergizi tinggi. Oleh sebab itu, produksi telur
tanpa pembuahan mulai dikembangkan.Populerlah ayam ras petelur, burung puyuh, dan
bebek dikandang,

Telur asin adalah telur segar yang diolah dalam keadaan utuh, diawetkan sekaligus diasinkan
dengan mengunakan bahan gram . Telur itik yang diasin mengandung keuntungan seperti :

Nilai gizi telur dapat dippertahankan dalam waktu relative lama

1. Nilai ekonomis telur dapat ditingkatkan


2. Memenuhi selera konsumen telur itik
3. Merupakan alternatif pemasaran disamping telur segar

Syarat syarat telur yang akan diasin:

1. Harus Telur masih segar dan baru


2. Telur sudah diberesihkan dari kotoran
3. Kulit telur masih utuh tidak retak
4. Sebelum diasin telur harus diamplas untuk memudahkan proses pengasinan

Telur asin adalah telur itik yang diolah dalam keadaan utuh, dimana kandungan garam
didalam telur dapat menghambat perkembangan organisme dan sekaligus memberikan aroma
yang khas, sehingga telur dapat disimpan dalam waktu relatif lama. Ada beberapa cara
pengasinan telur itik, tetapi pad dasarnya dapat dibagi 2 yaitu cara basah dan cara kering.
Cara basah yaitu dengan merendam telur itik dalam larutan garam jenuh, sedangkan cara
kering yaitu dengan menggunakan bahan pembungkus, baik dari bahan tanah liat, bubuk bata
atau menggunakan garam atau bahan lain yang telah dicampur dengan garam.

A. Telur asin prinsip pembungkusan kering (dry packing)


 Bahan pengawet dan ukuran :

untuk 100 butir telur perlu campuran bata merah 1 kg ,abu 1 kg, garam 0,5kg, asam
sendawa 25 gr.

 Cara :

Campurkan bahan pebgawet hingga terbentuk adonankemudian telur disimpan sampai


2 minggu telur asin siap di pasarkan.
B. Telur asin prinsip perendaman (immersion in liquid)
 Bahan dan ukuran :

100 butir telur butuh 10 liter air 3 kg garam,13 gram asam sendawa (1%)

 Cara :

Larutan bahan pengawet dimasak sampai mendidih,lalu didinginkan,telur yang telah


dicuci bersih sampai 2 minggu kemudian di rebus disimpan pada suhu kamar.

C. Telur asin sistem gadap


 Bahan:

Dibuat adaonan garam dengan batu merah atau lumpur

 Cara:

Telur yang telah di cuci, masukkan ke adonan selama 10-15 hari, lalu digulung dalam
adonan abu, garam dan disimpan dalam kotak ditempat agak lembab.

D. Telur asin sistem lagadap

Telur yang telah dicuci bersih benamkan pada larutan garam dapur pekat selama 7-8 hari lalu
dicuci dan direbus (tahan 2 minggu)

Ada pula cara pengawetan telur yang mempertahankan rasa aslinya

1. Telur dengan asli sistem alfin

Telur segar umur 2 hari dicuci bersih, digosok dengan kapas beralkohol (95-960) lalu
dicelupkan dalam cairan parafin suhu 50-60 C selam 10 menit keringkan dan simpan
ditempat yang aman (tahan 6 bln).

2. Telur dengan rasa asli sistem akasia

Kilit akasia (240 gr) ditumbuk, dicampur air (20 liter) direbus selama 1 jam. Setelah dingin
telur direndam pada larutan tsb.

3. Telur denagn rasa asli sistem MIPA

Telur segar dicelupkan dalam minyak kelapa (0,25 liter) denagn posisi lancip dibawah ( tahan
3 minggu).

1. Telur dengan rasa asli sistem kanpla.

Telur segar yang telah dibersihkan dimasukkan dalam kantong plastik/dirangkap tutup
kantong dalam kantong kuat kuat ( tahan 3 minggu)

ada beberapa cara pengasinan telur itik yang semuanya menggunakan bahan utama garam
yakni
Cara pengasinan telur ”halidan”

Adalah pengasinan telur yang menggunakan bahan pembungkus tanah liat dan garam dengan
perbandingan 1;1 telur yang diasinkan dengan cara ini bisa disimpan selama 30 hari

Cara pengasinan telur ”pindan”

Adalah pengasinan telur yang menggunakan bahan pembungkus serbuk gergaji dengan
perbandingan 1:1:1 telur yang diasinkan dengan cara ini bisa di pertahankan selam 30 hari

Cara pengasinan telur ” dsaudan”

Adalah pengasinan telur yang menggunakan bahan pembungkus nasi, dan garam dengan
perbandingan 1:1 telur yang diasinkan dengan cara ini bisa disimpan selama 180 hari

Cara pengasinan telur ” larutan garam jenuh”

Adalah pengasinan telur yang menggunakan air garam perbandingan bahan adalah 1:1 atau
1:2 telur yang diasinkan dengan cara ini bisa di pertahankan/disimpan selama 15 hari

Cara pengasinan telur ”brebes”

Adalah pengasinan telur yang menggunakan bubuk bata merah, garam, Ciu/arak, sendawa
dan gula merah penggunaan Ciu/arak sebagai pembentuk pasta berguna untuk menghilangkan
bau amis pada telur itik. Sendawa untuk mempertahankan warna putih telur dan kuning telur
gula merah untuk menetralisasi rasa pahit sendawa
BAB. III
A. Bahan dan Alat
a. Alat :
1) Ember
2) Alat pengaduk
3) Kuali tanah atau panci
4) Toples atau tempat penyimpan telur
5) Kain lap
b. Bahan :
1) Telur bebek atau itik
2) Abu gosok atau batu bata
3) Garam
4) Amplas
5) Air

B. CARA KERJA
1. Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk).
2. Bersihkan telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian
keringkan.
3. Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka.
4. Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam, dengan
perbandingan sama (1:1). Dapat pula digunakan adonan yang terdiri dari campuran
bubuk bata merah dengan garam.
5. Tambahkan sedikit air ke dalam adonan kemudian aduk sampai adonan berbentuk
pasta.
6. Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan telur,
kira-kira setebal 1~2 mm.
7. Simpan telur dalam kuali atanah atau ember plastik selama 15 ~ 20 hari. Usahakan
agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka.
8. Setelah selesai bersihkan telur dari adonan kemudian rendam dalam larutan the
selama 8 hari (bila perlu).

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari yang telah di paparkan pada halaman-halaman sebelumnya, dapat di simpulkan


bahwa, kandungan gizi dalam telur asin, Warisno (2005:3) Menyatakan bahwa telur bebek
juga mengandung mineral kalsium dan magnesium. Telur memenuhi kriteria sebagai bahan
makanan yang bernilai biologi tinggi karena proteinnya mudah dicerna dengan koefisien
cerna 96%. Dibandingkan dengan daging sapi, beras, dan jagung, nilai biologi protein telur
bebek paling tinggi karena mudah dicerna oleh tubuh, telur sangat cocok dikonsumsi
terutama oleh anak balita (membutuhkan protein 15 gram per hari).

Di samping itu pula dengan cara pengasinan ini dapat membuat Telur asin menjadi lebih awet
sebab garam selain memberi rasa asin berfungsi sebagai pengawet. Garam yang merasuk
kedalam telur berfungsi sebagai antiseptik dan pengendali mikroorganisme penyebab
pembusukan.

Dan dengan adanya pembuatan makalah ini pula dapat diketahui bagaimana cara pembuatan
pengasinan Telur asin tersebut, yang mana dapat di lihat pada halaman-halaman sebelumnya.

B. SARAN

Penulis mengharapkan tentunya hal ini menjadi satu hal yang bermanfaat bagi pembaca.
Kemudian keterampilan dan keahlian yang telah diperoleh dari makalah ini dapat berdaya
guna bagi kita semua, bahkan bisa menimbul pengusaha telur asin yang memiliki pangsa
pasar yang luas, mampu memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar, dan juga untuk
dapat mempersiapkan diri dalam kompetisi persaingan yang sehat dalam hal penciptaan
peluang kerja yang produktif.

Terakhir penulis mengharapkan kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, dan
tidak lupa penulis juga mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun untuk
lebih menyempurnakan isi daripada makalah ini. Mudah - mudahan Tuhan selalu
melimpahkan ridho dan kasih sayang-Nya kepada kita semua. Amin.

Anda mungkin juga menyukai